Share

Bab 195

"Mandi!" jawab Nova, melepaskan tangannya dan masuk ke kamar mandi.

Setelah masuk, Nova akhirnya menangis.

Sebenarnya Nova sudah jarang memikirkan anak itu selama ini.

Semakin menyimpan kenangan itu, maka akan semakin terasa sakit.

Nova sudah berusaha merelakannya.

Namun, malam ini, lukanya kembali terbuka, terkoyak dan terasa nyeri.

Air panas jatuh dari keran, Nova berjongkok dan memeluk dirinya sendiri di dalam air panas.

Sepertinya hanya ini satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa sakit di hati.

Air mata terus jatuh.

Namun, Nova tidak membiarkan dirinya bersuara.

Tidak ada tangisan sakit hati, yang ada hanyalah keheningan.

Sama seperti cintanya pada Brian.

Sejak awal, suasananya intens dan panas, Nova tampaknya bersedia mempertaruhkan segalanya demi pria itu.

Hingga saat ini, hari demi hari, tahun demi tahun.

Tampaknya dalam keheningan ini, Nova sudah kewalahan.

Entah berapa lama berlalu, Nova akhirnya tenang.

Nova menarik handuk dan membungkusnya di sekelilingnya.

Saat keluar da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status