Itu adalah obat penghilang bengkak untuk bagian bawah."Maaf, aku melakukannya terlalu terburu-buru tadi dan sedikit kasar."Terdapat ekspresi canggung di wajah Nova.Kemudian kembali ke sikap sungkan dan membuat jarak seperti biasanya setelah beberapa saat."Aku saja yang melakukannya."Brian menatap Nova sambil menyipitkan matanya. "Yakin sendiri bisa?"Nova menatap obat itu."Bisa."Hanya saja, Brian tidak memberikan obat itu padanya, melainkan menarik Nova ke hadapannya."Untuk apa merasa malu? Aku bukannya nggak pernah lihat sebelumnya?"Raut wajah Nova terlihat sangat canggung.Tidak peduli bagaimanapun juga, sudah ada jarak antara dia dan Brian.Dia bisa membiarkannya menidurinya.Karena dia masih menerima uangnya.Hanya saja, Nova tidak ingin melakukan hal intim seperti ini dengannya."Aku benar-benar bisa."Nova ingin mengambil obat salep itu, tapi Brian sama sekali tidak memberikannya padanya.Ekspresi Brian perlahan-lahan menjadi masam.Pada akhirnya, Nova menyerah.Brian ma
Nova bangun dengan linglung.Dia melihat Brian sedang membantunya mengenakan pakaian."Kenapa kamu terkena demam lagi? Mana yang terasa nggak nyaman?"Dada Nova naik turun dengan cepat. "Seluruh tubuhku terasa nggak nyaman."Bahkan sampai kesulitan untuk bernapas, seperti ada sesuatu yang menyumbat tenggorokannya."Brian, aku nggak bisa bernapas."Nova tiba-tiba mulai batuk setelah selesai bicara, kemudian merasa mual dan muntah.Brian sama sekali tidak berani ragu-ragu, dia langsung menggendong Nova dan berjalan keluar....Brian mengemudikan mobilnya dengan cepat dan tiba di rumah sakit tak lama kemudian.Dokter menanyai kondisinya dan menyuruhnya untuk memeriksa alergen.Dokter bertanya setelah hasilnya keluar, "Apakah sebelumnya pernah minum obat pencegah kehamilan?"Brian menatap Nova. "Pernah makan sekali."Dokter mengangguk. "Hm, kalau begitu benar, dia alergi terhadap obat pencegah kehamilan, aku sudah meresepkan obat dan dia akan membaik setelah menerima cairan infus. Berhati-
"Maaf, Tuan Brian, yang tadi adalah perawat magang."Brian mengerutkan keningnya. "Pecat perawat yang merupakan penggemar Yasmin."Raut wajah perawat itu berubah.Berpikir di dalam hatinya, bukankah ini adalah pacar Yasmin yang terkenal?Kenapa ingin memecat penggemar Yasmin?Dia tiba-tiba teringat pada Nova tak lama kemudian.Dia melirik wanita yang terbaring di atas tempat tidur, gejala penyakitnya adalah penyumbatan trakea karena alergi terhadap obat pencegah kehamilan.Dia mengedipkan matanya dan memandang Nova dengan tatapan yang sedikit aneh.Nova pura-pura tidak melihat tatapannya.Dia hanya memejamkan matanya setelah menerima cairan infus.Brian terdiam beberapa saat di samping, lalu bertanya, "Apakah masih terasa nggak nyaman?"Sebenarnya dokter sudah meresepkan obat anti alergi pada Nova sejak masuk rumah sakit.Karena gejalanya cukup serius, maka dokter menyuruhnya untuk menerima cairan infus.Gejalanya sudah sedikit membaik mungkin karena sehabis minum obat."Sudah baikan."
Alis Nova langsung berkerut.Hanya saja, dia segera bereaksi dengan cepat.Orang ini seharusnya adalah ibu dari penggemar itu, 'kan?Dia tiba-tiba merasa sangat konyol.Jelas-jelas Nova adalah korbannya, kenapa semua orang merasa bahwa dialah orang yang melakukan kesalahan!Apakah semuanya baru dianggap benar jika dia memaafkannya?Kalau begitu siapa yang harus membayar luka yang dialami olehnya?Terdapat rasa sakit yang terlintas di mata Nova."Nyonya, tolong lepaskan aku! Tolong segera berdiri, aku nggak bisa menerima ini!"Terdapat nada kesal dalam suaranya.Wanita itu semakin memeluk Nova dengan erat setelah mendengar ini."Nona Nova, tolong ampuni putriku dan juga suamiku, aku mohon padamu, kamu bisa meminta apa saja, aku sama sekali nggak masalah kalau harus menyerahkan seluruh kekayaanku padamu! Tolong ampuni mereka, Nona Nova!"Nova mencibir."Kamu memohon pada orang yang salah!"Suara Nova terdengar sangat tenang. "Kamu seharusnya membujuk putrimu untuk mengatakan yang sebenar
Nova awalnya mengira bahwa Brian selalu bersikap acuh tak acuh terhadap masalah itu.Dia juga awalnya mengira bahwa Brian sama sekali tidak memedulikan anak itu.Hanya saja sekarang ....Nova tiba-tiba tidak tahu bagaimana caranya untuk menghadapi Brian.Dia tidak tahu kenapa Brian harus menyerang ayah penggemar itu.Tidak peduli apa pun alasannya.Nova sama sekali tidak bisa menyangkal bahwa hatinya menjadi kacau.Apakah dia pernah merasa sedih saat mengetahui anaknya sudah keguguran?Apakah dia pernah merasa sedih karena kepergian anaknya di belakangnya?Hati Nova kacau balau....Brian melihat Nova sedang terbengong sambil duduk di tepi tempat tidur saat kembali.Alisnya sedikit terangkat, tapi raut wajahnya langsung menjadi masam pada detik berikutnya.Brian melangkah maju untuk mengangkat tangan Nova dan mencabut jarumnya."Nova! Apa yang kamu pikirkan?"Nova bereaksi kembali dan menyadari bahwa entah kapan ada sebuah benjolan di tangannya.Mungkin jarumnya bergerak karena pergera
Gejala alergi Nova sudah menghilang semua setelah selesai menerima cairan infus.Dokter datang untuk mengingatkan beberapa hal, kemudian berkata Nova sudah bisa keluar dari rumah sakit.Brian menatapnya."Kamu sendiri bisa jalan?""Bisa."Brian menggangguk, keduanya, satu di depan dan satu di belakang, berjalan keluar dari rumah.Nova terus terbengong sambil bersandar di kaca jendela mobil dalam perjalanan.Kota Jimaun benar-benar sangat sunyi saat tengah malam.Hanya terdengar suara musik dari dalam mobil pada saat ini.Semua lagu di dalam mobil Brian dipilih oleh Nova.Brian menyukai musik jazz, tapi Nova lebih menyukai musik klasik.Dia memiliki keinginan kecil saat memilih musik klasik ini.Dia berharap Brian dapat menyadari kesukaannya.Sayang sekali tidak.Dia sama sekali tidak pernah menyadarinya.Musik klasik sudah hampir berakhir.Nova menarik kembali pandangannya."Bolehkah aku mengulangnya kembali?"Brian sedikit mengangkat alisnya.Dia terkekeh. "Bu Nova suka lagu seperti i
Hanya saja, benar juga.Siapa yang berani memperlakukan pacar Brian dengan buruk?Brian melirik Nova yang sedang berbaring di atas tempat tidur.Alisnya berkerut."Nova, minum obat."Dokter telah mengingatkan Nova untuk minum obat lagi sebelum meninggalkan rumah sakit.Nova sama sekali tidak ingin bergerak setelah berbaring.Dia mengerutkan keningnya dan berusaha untuk duduk.Brian melihat ekspresi lelah di wajah Nova, dia berjalan keluar untuk menuangkan segelas air dan membawa obat ke hadapannya.Sudut mulut Nova bergerak.Setelah itu dia berkata, "Terima kasih."Brian masih merasa tidak nyaman saat mendengar ucapan terima kasihnya, tapi dia tetap berkata, "Hm, sama-sama, Bu Nova."Melvin mendengar percakapan mereka berdua dengan sangat jelas dan segera merasa sangat menyesal.Nova sedang berada di sisi Brian, tapi dia ingin mengajak Brian keluar untuk bermain dengan Yasmin yang terlihat sedikit tidak bermoral.Meskipun semua orang mengetahui bahwa Nova hanyalah mainan Brian ....Han
Nova langsung tidak berani bergerak.Dia tidak pernah meragukan stamina Brian.Pria ini pernah melakukannya sampai membuatnya tidak bisa tidur semalaman.Sudut bibir Brian terangkat saat melihat Nova akhirnya diam."Tidurlah."...Keesokan harinya, Brian sudah tidak berada di tempat tidur setelah Nova bangun.Tempat di sebelah Nova sudah dingin.Dia mengira Brian sudah pergi.Nova baru menyadari bahwa Brian sedang menyiram bunga di balkon setelah membuka pintu kamar.Nova tertegun sejenak.Brian mendongak saat mendengar pergerakan."Sudah bangun? Cepat mandi dan makan."Nova ragu-ragu sejenak, lalu bertanya, "Kenapa kamu nggak pergi kerja?"Brian mengambil saputangan untuk menyeka tangannya.Kemudian menatap Nova."Kapan Bu Nova berencana untuk kembali bekerja?"Nova mengerutkan keningnya."Aku masih ingin beristirahat untuk sementara waktu, bukankah kamu mengatakan bahwa liburku bisa diperpanjang kalau nggak cukup?"Brian memang pernah berkata seperti ini.Hanya saja, dia menyesalinya