Share

98. Dilema Randy.

"Tapi gue nggak tahu di mana pintu bunkernya." Raline memindai sekitar ruangan. Tidak ada lemari di sini. Jikalau di rumah Pak Riswan pintu bunker itu di balik lemari, namun di sini tidak ada lemari apapun.

"Eh, ada suara apa itu ya?" Raline mengernyit. Ia seperti mendengar suara pukulan dan teriakan samar.

"Itu semua urusan saya. Kamu balik saja ke mobil. Rick, antar Raline ke mobil dan pastikan aman." Badai menekankan kata aman. Ia sudah tahu di mana letak pintu bunker. Ia ingin lebih bekerja dengan tenang.

Erick mengerti kode Badai. Ia segera mengawal Raline kembali ke mobil.

Setelah bayangan Raline dan Erick tidak terlihat, Badai mendekati meja kayu jati. Ia kemudian menggesernya ke samping. Dugaan Badai benar. Ada pintu kecil yang tergembok di sana.

"Buka pintunya! Kohar, Hari, buka pintu. Kalian ke mana? Mengapa pintu dikunci?!"

Badai dan Axel saling memandang. Randy memang tidak bohong rupanya. Badai mencabut pistol. Ia bermaksud menembak gembok.

"Ini kuncinya, Pak Polisi." S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status