Beranda / Romansa / Nikah Kontrak / Kembali Ke Kantor

Share

Kembali Ke Kantor

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-19 09:18:05

"Nona Angela silakan ikuti saya," kata salah seorang karyawati. Angela mengangguk mengikuti wanita itu menuju ke suatu ruangan.

"Ini adalah ruangan Anda,"

"Perkenalkan nama saya Mira, Anda akan menjadi sekretaris Pak Verrel," terang Mira.

"Saya mengerti." Angela tidak ingin banyak bertanya karena sebelumnya Verrel telah menjelaskan banyak hal padanya.

"Saya permisi dulu," Mira pergi meninggalkan Angela sendirian di ruangan itu. Ia heran kenapa Verrel menempatkan dirinya pada posisi sekretaris, jelas-jelas ia belum pernah mencoba bidang itu. Tapi Angela memilih sikap masa bodoh karena yang ada di pikirannya saat ini ia tidak ingin bersitegang dengan Verrel.

Tiba - tiba ponselnya bergetar, ia pun mengambil ponsel itu di tasnya.

"Iya Ma."

"Angela baik - baik aja kok, ini juga sudah di kantornya Verrel." jawab Adelia pada mamanya.

"Mama kangen sayang, kapan-kapan mampirlah ke rumah bersama suamimu," kata Yanti di telepon.

"Iya, Ma. Tentu, kapan-kapan Angel pasti mampir."

"Sudah, Ma. Ini Angel di kantor tidak boleh telepon kalau sedang jam kerja," kata Angel mengakhiri teleponnya.

"Ehem!"

Tiba - tiba ada suara deheman mengagetkan Angela.

"Maaf, Pagi Pak." sapa Angela.

"Kamu tahu peraturan di kantor selama bekerja tidak boleh menggunakan ponsel untuk hal yang tidak penting!" tegur Verrel.

"Iya, Pak. Maaf, ini pertama kalinya saya kerja mohon maafkan saya." jawab Angela.

Lucu juga gadis ini tampangnya kalau merasa bersalah boleh juga, batin Verrel menahan tawanya.

"Berkas yang dimejamu itu pelajari terlebih dahulu, setelah itu kamu harus belajar untuk mengatur jadwalku. Ini sudah ada contoh dari sekretaris terdahulu sebelum dia mengundurkan diri," terang Verrel.

"Memang kenapa dia mengundurkan diri?" tanya Angela.

"Apa perlu aku jawab pertanyaanmu?" kata Verrel menatap tajam kearah Angela.

"Tidak juga tidak apa-apa," jawab Angela ikutan sewot. Ia menyadari Verrel di kantor bukanlah suaminya tapi atasan, ia tidak bisa seenaknya bertanya.

"Bagus, sekarang kembalilah bekerja!" kata Verrel tegas.

"Siap!" Angela bersemangat.

Verrel menuju meja kerjanya, dengan penuh wibawa ia mulai memeriksa berkas - berkas yang sudah menumpuk di atas meja. Sesekali matanya melirik ke arah Angela menatap kecantikan gadis di depannya. Sementara Angela masih sibuk dengan pekerjaan barunya.

"Angela!" panggil Verrel.

"Iya, Pak!" Angela tampak kaget.

"Besok lain kali pakai baju yang lebih baik lagi aku lihat modelnya sudah jauh ketinggalan," sindir Verrel.

Wajah Angela memerah, ia berpikir untuk apa Verrel mengoreksi penampilannya.

"Baik, Pak." jawab Angela kesal.

Dalam hati Verrel merasa senang bisa mengerjai sosok Angela. Biasanya dia selalu angkuh dan cuek kali ini ia kelihatan penurut sekali.

"Angela!" panggil Verrel lagi.

"Iya, Pak," jawab Angela.

"Buatkan kopi," kata Verrel.

Angela segera bangkit dari tempat duduknya bermaksud menelepon bagian pelayanan.

"Tunggu! Aku ingin kau yang buatkan kopi untukku, bukanlah kau juga istriku," kata Verrel.

Angela mendesah berat. Ia akhirnya keluar dari ruangan Verrel untuk membuatkan kopinya. Beberapa karyawan yang tidak tahu siapa Angela melirik dengan tatapan penuh selidik. Terutama para karyawati, mereka yang selama ini berharap menjadi sekretaris pribadi Verrel harapannya pupus sudah setelah masuknya Angela sebagai sekretaris pribadi Verrel.

"Hei, lihatlah penampilannya. Masa wanita seperti itu pantas jadi sekretaris, pasti ia sudah menjual dirinya pada Pak Bos," sindir beberapa karyawan lainnya.

Telinga Angela terasa panas mendapatkan sindiran sana-sini. Ia pikir kantor adalah tempat orang yang berpendidikan tinggi. Tak tahunya adalah tempat orang-orang bermulut tajam.

Angela tidak membalas perkataan mereka, ia cukup menulikan

telinganya. Lalu ia masuk kembali ke ruangan Verrel dengan membawa secangkir kopi hitam.

Ia meletakkan cangkir itu agak keras sehingga sedikit tumpah. 

"Apa kau tidak bisa bersikap halus sedikit!" kata Verrel.

Angela terdiam, ia pergi mengambil tisu yang tak jauh dari meja Verrel. Lalu mengelap bekas tumpahan itu. 

"Aku sedang bertanya ... apa kau tidak dengar!" kata Verrel sedikit keras.

Angela membalas perkataan Verrel dengan tatapan mematikan. 

Ada apa dengannya? Kenapa semarah itu? Apa hanya karena ku suruh buat kopi dia berubah menjadi singa? batin Verrel.

Angela kembali duduk di meja kerjanya, ia serius mengamati laptopnya. Jari-jarinya dengan semangat tinggi mengetik semua tugas yang di berikan Verrel. Secepat kilat tugasnya sudah selesai. Tapi cara Angela mengetik dengan penekanan keras membuat Verrel terheran-heran  apa yang sebenarnya terjadi dengan perempuan itu.

Verrel sudah berdiri di depan meja kerja Angela. Ia menarik jemari istrinya.

"Jika caramu mengetik seperti itu, seluruh laptop di kantor ini akan cepat rusak! Dan kau tahu sendiri, aku bisa rugi karena ulahmu!" kata Verrel.

"Dasar pelit," kata Angela lirih.

"Apa kau bilang?" tanya Verrel lagi.

"Aku bilang kamu bos pelit," jawab Angela. Ia tidak mau melihat ke arah Verrel tapi merapikan berkas-berkas yang telah ia selesaikan.

"Duduklah di sana, ada yang ingin aku bicarakan," ucap Verrel.

Angela menuruti perkataan Verrel. Ia duduk di sofa tang di tunjuk Verrel.

Verrel duduk di samping Angela.

"Katakan, apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba kamu marah setelah ku suruh membuatkan kopi?" tanya Verrel.

Angela menunduk, ia meremas rok spannya. Haruskah ia mengatakan jika karyawannya ada yang menggunjingkannya.

"Tidak apa-apa," jawab Angela.

Verrel menarik dagu Angela agar mau menatapnya. Tapi Angela malah memiringkan wajahnya. Ia tidak ingin bertatapan langsung dengan Verrel.

"Apa ada yang membicarakanmu di kantor?" tanya Verrel.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Angela. 

"Melihatmu marah setelah membuatkan kopi, aku mencari tahu lewat CCTV kantor. Rupanya ada yang mengataimu wanita simpananku," ucap Verrel.

Angela mengangguk membenarkan perkataan Verrel. 

"Kenapa kau tidak bilang jika kau memang istriku?" tanya Verrel.

"Karena aku tak ingin." jawab Angela

"Kenapa tidak ingin, apa aku terlalu memalukan menjadi suamimu," kata Verrel.

Angela menggeleng. 

"Lalu apa?" tanya Verrel.

"Karena aku tidak ingin melanjutkan pernikahan kita," jawab Angela.

Bagai di sambar petir Verrel mendengar jawaban dari Angela. Wanita itu masih belum bisa menerimanya. Apa karena ia terlalu mencintai Yohan kekasihnya, atau di hatinya memang tidak ada dirinya sama sekali.

"Kau masih ingin bersama Yohan?" tanya Verrel.

"Ya, karena aku sudah berjanji padanya," ucap Angela.

"Karena janji atau karena kau memang mencintainya?" tanya Verrel lagi. Ia perlu memastikan perasaan Angela agar tidak merasa penasaran.

Angela kembali terdiam. Ia menatap sepatu highheelsnya yang berwarna hitam mengkilap. 

"Aku tidak perlu menjawabnya, karena jawabanku tidak ada artinya untukmu," jawab Angela bangkit dari tempat duduknya.

Verrel menarik tangan Angela hingga tubuh wanita itu menimpa Verrel yang sedang duduk. Angela berada di atas Verrel, sementara pria itu mencium bibir Angela dengan serakah. Tangan Verrel melingkar di pinggang Angela yang ramping.

"Emmmph ... lepaskan!" Angela mendorong tubuh Verrel. Ia mengelap  bibirnya dengan marah.

---Bersambung---

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
ayo thor bongkar kebohongan yohan yang selingkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nikah Kontrak   Beli Baju Baru

    Angela telah menyelesaikan semua pekerjaannya. Ia berniat untuk segera pulang sambil menunggu atasannya. Gadis itu melirik gelisah kearah atasannya. Dengan sedikit keberanian ia memutuskan untuk ijin pulang duluan."Maaf, pekerjaan saya sudah selesai. Jam kerja juga sudah habis waktunya. Saya mohon ijin pulang duluan," kata Angela membungkukkan badannya memberi hormat."Hemm, pergilah!" kata Verrel.Angela sangat senang ia bisa bernafas dengan lega setelah seharian berkutat dalam pekerjaan yang menumpuk. Dengan riang ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar."Tunggu dulu !" seru Verrel lantang.Angela kaget lalu menghentikan langkahnya secara mendadak. Iapun membalikkan badannya kembali."Kita pulang bersama," ucap Verrel.Didalam lift mereka berdua hanya terdiam. Suasana tampak canggung. Angela agak kikuk ia hanya memegang tali tasnya dengan erat. Ia masih ingat bagaimana dengan rakusnya Verrel menciumnya. Angela mendesah be

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • Nikah Kontrak   Pulang Bersama

    Angela sudah kekenyangan ia ingin langsung buru - buru merebahkan tubuhnya di ranjang yang empuk. Tak sengaja ia menguap beberapa kali dengan gugup ia menutupi mulutnya, mencoba melebarkan matanya berulangkali agar tidak mengantuk. Tapi apa daya rasanya matanya sudah lengket tidak bisa menahan kantuknya.Udara dingin yang ditimbulkan dari Ac mobil menambah kenyamanan tidurnya. Verrel tersenyum melihat wanita di sampingnya yang sudah tertidur. Lelaki itu meminjamkan pundaknya sebagai tumpuan Angela. Sesekali ia melirik wajah cantiknya. Tangannya meraih ponsel dan melihat serlok yang menunjukkan arah kontrakan pegawainya itu.Setelah beberapa menit akhirnya sampai juga di depan rumah kecil kontrakan Angela. Verrel menatap kearah Angela melihatnya sesaat menikmati wajah cantik Angela yang imut. Bibir merah Angela sungguh menggoda imannya. Verrel memiringkan kepalanya ingin menikmati bibir tipis Angela sesaat. Tiba - tiba Angela membuka mata dan terkejut.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-21
  • Nikah Kontrak   Pesta Dansa

    "Bersiap - siaplah, temani aku ke pesta," kata Verrel.Angela melotot kearah Verrel."Aku tidak mau. Bukankah kau punya Hellen. Jangan bilang kalau kau sudah bosan dengannya," sindir Angela."Benar sekali. Dan sekarang aku hanya ingin main - main denganmu." jawab Verrel sinis."Sayangnya aku tidak tertarik sama sekali," kata Angela melenggang pergi."Bagaimana jika ku telepon mamamu, ku katakan bahwa kau hanya mengajakku main-main dalam pernikahan ini. Selebihnya semua modal yang di kucurkan perusahaan Burhan Prayoga akan di tarik secepatnya? Kau bisa bayangkan perusahaan peninggalan papamu akan gulung tikar!" ancam Verrel.Angela menghentikan langkahnya. Ia termenung sesaat. Laki - laki itu selalu saja mempunyai alasan untuk memaksakan kehendaknya."Persiapkan dirimu!" Verrel meletakkan paperbag yang berisi gaun pesta.Angela melirik kearah paperbag nya setelah Verrel pergi. Tak ada jalan lain selain menuruti perkataan V

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-22
  • Nikah Kontrak   Saling Membalas

    Angela hanya bisa pasrah mengikuti langkah Verrel. Ia mulai ke lantai dansa. Tangan Adelia memegang kedua pundak Verrel. Sementara Verrel merangkul pinggang Angela. Perlahan - lahan mereka mulai berdansa."Kau lupa kau milikku, jadi jangan pikir bisa tertawa dengan pria lain." ancam Verrel.Angela tersenyum sinis menanggapi pernyataan Verrel. Ia sangat membenci pria di depannya yang selalu saja mengatur gerak - geriknya. Angela memegang pundak Verrel matanya melihat kearah lain. Ia enggan menatap Verrel. Tatapan Angela berhenti pada seorang lelaki yang berdiri di pojok yang berusaha melihat wajahnya di antara kerumunan. Iya dialah Yohan, mantan kekasih Angela. Ia bersama wanita lain.Buru - buru Angela menyembunyikan wajahnya. Jantungnya berdetak kencang ia tidak ingin bertemu dengan Yohan di saat seperti ini. Tanpa sadar wajah Angela terlalu dekat dengan Verrel. Angela melirik kearah Yohan, lelaki itu tampak melangkah mendekatinya. Angela semakin gugup. Ia tida

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-22
  • Nikah Kontrak   Pijat Gratis

    "Sudahlah, aku lelah. Tak ada gunanya kau jelaskan padaku," kata Angela masuk ke dalam mobil.Sepanjang perjalanan Angela hanya terdiam. Terlalu banyak kejadian yang menimbulkan rasa pusing di kepalanya. Pertemuan yang tak di inginkan dengan Yohan, sosok Felix, hinaan wanita yang bersama Yohan dan terlebih lagi sikap arogan Verrel Burhan Prayoga."Angela," panggil Verrel."Cih," gerutu Verrel memperhatikan sikap Angela yang hanya melamun menatap jendela mobil mengabaikan panggilannya.Ya baru kali ini ia di acuhkan oleh seorang gadis. Biasanya ia yang mulai cuek setelah para gadis mulai tertarik padanya."Angela!" seru Verrel sekali lagi.Kontan saja Angela tersentak dari lamunannya. Ia langsung menoleh ke arah Verrel."Apa kau sudah gila berteriak padaku!" seru Angela."Aku tidak suka kau mengenakan baju pemberian lelaki itu," protes Verrel."Lelaki itu punya nama!" bantah Angela."Kau menyukainya?! Kenapa kau membelanya,"

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-24
  • Nikah Kontrak   Apa Kau Lebih Suka Di Sentuh Dia?

    Verrel Burhan Prayoga menatap tubuhnya pada cermin yang cukup besar di hadapannya sembari mengancingkan jas hitamnya yang melekat pas di tubuhnya yang perfect.Wanita mana pun yang melihatnya saat ini pasti terpesona dengan ketampanannya. Verrel keluar dari kamarnya bersiap - siap untuk pergi ke kantor. Angela sibuk menyiapkan sarapan di dapur.Sekilas Angela mencium parfum yang sangat familiar untuknya. Siapa lagi kalau bukan Verrel Burhan Prayoga yang datang ke meja makan untuk menyantap sarapannya. Angela dengan cekatan sudah menata semuanya di meja lengkap dengan minumannya.Ia tidak berkata banyak. Hanya menyodorkan makanan kepada Verrel kemudian kembali ke tempat duduknya untuk menyantap makanannya sendiri. Sesekali Verrel melirik kearah Angela, namun gadis itu lebih asyik menikmati makanannya.Seusai makan Verrel menghampiri Angela."Kau bisa membeli segala sesuatu menggunakan ini." Verrel menyerahkan black card pada Angela."Tidak, t

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-28
  • Nikah Kontrak   Cemburu Dengan Kakak Kelas?

    Angela dan Verrel masuk ke ruangan pribadi CEO. Verrel mengunci pintunya, Angela melirik heran tapi ia pura - pura tidak tahu. Ia menata berkas - berkas yang ada di mejanya. Sudah saatnya ia mengerjakan berkas yang sudah di taruh di atas meja kerjanya. Keinginan keras Verrel agar dirinya senantiasa bersamanya saat kerja membuat Angela tidak nyaman.Tiba - tiba Angela merasakan ada sebuah tangan melingkar di perut langsingnya. Siapa lagi kalau bukan Verrel suaminya."Aku merindukanmu," kata Verrel menyandarkan kepalanya di pundak Angela. Mencium bau sampo tiap helaian rambutnya."Jangan begini. Ini kantor," peringat Angela menggeser punggungnya."Ini kantorku, aku bisa melakukan apa saja," kata Verrel.Pria itu membalikkan tubuh Angela. Mereka berhadapan. Kedua tangan Verrel masih melingkar di pinggangnya Angela. Verrel mengecup kening istrinya, tangannya naik ke atas mengusap bukit kembar yang terlihat menonjol dalam balutan baju kerja Angela yang membe

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-30
  • Nikah Kontrak   Kenapa Kau Menghamilinya?

    Seorang wanita berpakaian seksi dengan leher rendah datang ke kantor Verrel. Sepertinya ia sudah terbiasa dengan kantor Verrrel, tampak sekali resepsionist, para pegawai menyapanya ramah dan meloloskan wanita itu ke lantai paling atas untuk menemui Verrel Burhan Prayoga.Ia tampak percaya diri sesekali membenarkan letak kacamatanya dan menggerai rambutnya sebahu dengan berjalan menuju lift. Ia sudah hafal nomor berapa yang harus ia tekan, senyumnya merekah dengan lipstik warna merah marun matte.TingPintu lift terbuka, kaki jenjangnya melangkah menyusuri lantai granit berukuran bigsize dengan kualitas platinum, menuju ke sebuah pintu yang bertuliskan ruang Ceo.CeklekPintu tidak terkunci, membuatnya bisa masuk leluasa. Verrel masih sibuk berkutat dengan laptopnya. Angela baru keluar dari ruangan untuk mengambil sesuatu.Suara ketukan higheels melangkah mendekat menggema di atas permukaan lantai membuat laki-laki di depann

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-05

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak   Happy Ending

    Para tamu undangan telah datang memenuhi ballrom Hotel Diamond untuk datang memberikan selamat pada sepasang pengantin baru. Chika tampak memakai balutan gaun berwarna broken white serasi dengan setelan jas yang di pakai Saga.Chika merasa tegang karena baru kali ini ia menikah secara resmi di hadapan publik. Yang lebih mengesankan lagi pernikahan itu merupakan pernikahan ganda antara Chika dan Saga, Devan dan Viona. Sungguh di luar dugaan bagi Angela. Ia bergelayut mesra di lengan suami tercintanya Verrel. Demikian juga Mark dan Clara cukup lega menyaksikan putrinya berbahagia bersama dengan orang yang di cintainya.Bunga-bunga rose berwarna putih, lily putih dan baby breath menghiasi dekorasi pernikahan. Tampak meja-meja tamu sudah di penuhi pengunjung yang menyantap hidangan makanan yang di tawarkan. Di setiap sudut ruangan di hiasi bunga-bunga kering yang sudah tertata apik.Semua tamu tampak kagum dengan pasangan pengantinnya yang tampil sempurn

  • Nikah Kontrak   Bersama Selamanya

    Wajah Frans murung, hari ini adalah hari pengambilan raport kelulusannya di TK. Semua anak datang bersama kedua orang tuanya, Frans di temani Chika. Dalam hati sebenarnya Frans ingin seperti teman-temannya. Hanya saja ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut jika mamanya akan sedih.Chika mendapati Frans diam tidak seperti biasanya. Sementara tatapannya tertuju pada temannya yang sedang bercanda tawa dengan papanya membuat Chika cukup mengerti. Ia lalu mengambil ponsel dalam tasnya. Mengirimkan pesan pendek untuk Saga.Di kantor Saga tengah sibuk mengetik di laptopnya. Sekilas ia melihat ponselnya menyala. Bibirnya tersenyum manakala membaca pesan singkat dari Chika. Ia segera meraih jasnya. Lalu meninggalkan pesan pada asisten pribadinya untuk menghandel pekerjaan hari ini.Di sekolah semua anak mendapatkan jatah giliran pentas bersama kedua orang tuanya. Sang anak membacakan puisi lalu kedua orang tua mendampingi di kanan kirinya.Satu persat

  • Nikah Kontrak   Perceraian

    "Ma, apa benar Frans memang putraku?" tanya Saga sembari menangis di depan Angela. Ia merasa seperti orang bodoh tidak tahu apa-apa."Ya, akhirnya kau sudah tahu juga," kata Angela.Saga tercengang, ternyata kedua orang tuanya sudah tahu kebenarannya. Lalu mengapa mereka menyembunyikannya?"Kenapa mama tidak mengatakannya padaku? Aku merasa seperti orang paling bodoh, Ma. Putraku sendiri memakiku, membenciku, aku bisa melihat kemarahan di bola matanya," kata Saga."Itu karena Chika melarangku, aku juga tidak ingin melukai hatinya," kata Angela."Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Putraku tidak mau menerimaku," keluh Saga."Kau harus bisa meraih hatinya. Bayangkan ia besar tanpa kasih sayang seorang papa. Frans sering melihat Chika bersedih sendirian. Sebagai seorang anak yang sangat menyayangi mamanya wajar jika dia ikut terluka.""Baiklah, Ma. Saga akan berusaha keras untuk mengambil hati Frans," kata Saga kemudian."Bagus,

  • Nikah Kontrak   Sebuah Kebenaran

    Dering suara telepon mengagetkan Chika dari aktivitasnya dengan Saga."Sudah, biarkan saja. Tanggung," kata Saga.Chika mendorong tubuh Saga. Ia yakin jika yang sedang menelepon adalah putranya. Dengan baju yang sudah terlihat berantakan Chika meraih ponselnya. Benar, memang Frans yang meneleponnya."Mamaa!""Cepat pulang!" teriak Frans di telepon."Iya, sayang. Sekarang juga mama pulang," kata Chika menghibur Frans. Ia lalu mematikan ponselnya.Saga langsung mengambil ponsel Chika dengan paksa, untung saja Frans sudah memutus panggilannya. Saga memeriksa riwayat panggilan Chika. Di sana ada gambar foto bocah tampan mirip dirinya."Jangan bilang, jika anak ini adalah putraku," kata Saga. Ia kembali menatap foto Frans lebih dekat lagi. Chika segera merebutnya. Ia tidak ingin Saga tahu jika dirinya sudah memiliki seorang anak."Lima tahun kau menghilang, anak ini juga berusia lima tahun. Itu berarti kemungkinan besar

  • Nikah Kontrak   Terjebak Di Villa

    "Minumlah, agar tubuhmu menjadi hangat," ucap Saga."Terima kasih."Chika tidak langsung meminumnya karena masih terlalu panas. Ia memilih meletakkannya di atas meja."Masih terlalu panas, aku akan meminumnya nanti," ucap Chika."Tunggu sebentar."Saga beranjak dari tempat duduknya ia melangkah menuju ke dapur. Tangannya membuka pintu lemari mengeluarkan beberapa bungkus mie instan. Ia tidak tahu apakah Chika mau mengonsumsi mie instan atau tidak.Ia pun mengambil panci dan memenuhinya dengan air. Setelah mendidih ia masukkan mie nya ke dalam panci. Sambil menunggu mie nya masak ia menyiapkan mangkuknya.Chika merasa sudah terlalu lama Saga meninggalkannya. Ia kemudian bangkit dari tempat duduknya mencari keberadaan Saga. Melihat Saga tengah memasak di dapur membuat nafasnya sedikit sesak. Ia tidak suka melihat kebaikan Saga. Hatinya bisa saja luluh lantah kalau di perlakukan seperti itu.Tidak seharusnya suas

  • Nikah Kontrak   Orang Yang Sama

    Saga mengikuti langkah Axella dari belakang. Kebetulan restorannya tidak begitu ramai sehingga mereka leluasa memilih tempat yang nyaman. Rupanya Chika memilih tempat di dekat jendela yang menghadap ke arah air terjun kecil. Di luar jendela terlihat taman landscape menghiasi sekitar restoran.Para pengunjung restoran merasa nyaman untuk berlama-lama di sana. Di dinding hotel banyak terpajang lukisan klasik dan ornamen unik yang tidak ada di tempat mana pun."Kenapa kita kesini? Bukankah seharusnya kita langsung ke lokasi untuk meninjau tempatnya," kata Axella."Jangan terlalu terburu-buru, Nona Axella. Saya tidak ingin Anda kelaparan di jalan hanya karena kurang makan," kata Saga sambil tersenyum.Chika malas membantah perkataan Saga. Ia lebih memilih melihat buku menu yang ada di depannya. Saga memberi isyarat pada pelayan untuk menghampirinya."Saya akan segera kembali membawa pesanan Anda."Chika kembali terpaku pada pem

  • Nikah Kontrak   Menyebalkan

    Sepulang dari rumah orang tuanya Saga berpikir tentang apa yang di katakan Angela. Ia merenungi kehidupan rumah tangganya. Memang benar jika rumah tangganya seperti tidak ada tujuan. Ia membiarkan Luna bersikap seenaknya.Ia tahu jika di luar Luna memiliki hubungan gelap dengan beberapa pria. Saga hanya tinggal menunggu waktu menceraikannya. Ia baru mengumpulkan bukti-bukti kuat agar pengadilan menyetujui gugatannya.Terlebih lagi, kerjasama yang di jalin selama bertahun-tahun dengan papanya Luna pasti akan mengalami kerugian besar jika ia bercerai. Bagi diri Saga ia tidaklah gila harta. Hanya saja jika ia merugi maka yang kena imbasnya adalah karyawannya.Di rumah Saga merasa kesepian, memang benar kata mamanya jika dalam pernikahan di butuhkan seorang penerus. Tapi, bagaimana Luna bisa hamil sementara Saga juga sudah enggan menyentuhnya. Ia tidak bisa membayangkan menyentuh tubuh seorang wanita yang sudah di sentuh berganti-ganti pria.Saga menjad

  • Nikah Kontrak   Sesal Verrel

    Angela merasa kasihan mendengar cerita Chika. Ia bisa menyimpulkan jika Chika belum menikah dengan Saga. Terlebih Verrel ia justru merasa terpukul karena wanita yang di telantarkan Saga adalah putri sahabatnya sendiri.Melihat wajah polos Frans kecil mengingatkan Verrel pada Saga di waktu kecil. Anak itu tidak bersalah, seharusnya dulu ia mendengarkan permintaan Saga untuk tidak menikahi Luna. Ia yakin putranya itu tidak pernah mencintai istrinya."Kemarilah, Nak. Ini juga kakekmu. Peluk kakek," kata Verrel. Tak terasa air matanya meleleh.Frans sedikit ragu ia melihat sebentar ke arah mamanya seperti meminta persetujuan. Chika menganggukkan kepalanya."Pergilah, mereka juga kakekmu," kata Chika.Verrel memeluk erat Frans kecil. Ia mengecup pipi chubby bocah itu. Seluruh rasa bersalahnya seakan membebani pundaknya. Verrel bahagia, tapi ia juga merasa kasihan dengan Frans.Angela mengusap air matanya, ia memeluk Frans penuh

  • Nikah Kontrak   Serpihan Rahasia

    Sayang, mama berencana mengajakmu ke rumah teman mama," kata Clara."Mereka sudah mama anggap seperti saudara. Kamu mau kan?" tanya Clara."Iya, Ma.""Kapan kita akan kesana?" tanya Chika."Sekarang, bersiap-siaplah. Mumpung hari ini kita weekend," kata Clara."Baik, Ma. Chika juga akan menyiapkan Frans."Tidak memakan waktu lama Chika dan Frans sudah siap. Mereka masuk ke dalam mobil bersama Mark juga. Frans melihat orang di mobil satu persatu. Lalu ia tiba-tiba tertawa."Hei, kenapa kamu tertawa, sayang?" tanya Clara."Bukan begitu, Nek. Hanya saja kalian terlihat lucu," jawab Frans."Lucu? Apa kami seperti badut kesukaanmu itu?" tanya Mark."Hahaha, kakek bisa saja. Frans lihat kalian kalau diam saja berwajah tegang terlihat lucu," terang Frans."Kamu ini." Clara memencet hidung mancung Frans dengan gemas.Sesampainya di kediaman Verrel, mereka di sambut hangat oleh mereka. Frans dengan malu

DMCA.com Protection Status