Share

Real Love

Penulis: Hana Nury
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-06 02:14:46

2021

"Saya Terima nikahnya Anandita Pratami dengan maskawin uang sebesar Satu juta Rupiah dibayar tunai."

Nanda masih terngiang kalimat sakral itu saat Akad nikah tadi siang. Rafa mengucapkannya  di hadapan penghulu dan Papa Hendra sebagai wali nikah. 

Bunda Dwi,Davi,Papa Radian dan Azka turut menyaksikan pernikahan pasangan pengantin yang digelar secara mendadak dan sederhana itu. 

Nanda menatap tampilan wajah di cermin,perempuan itu tidak menyangka mulai hari ini status dirinya adalah Nyonya Rafa Yudistira. 

"Senyum senyum sendiri."Rafa baru saja masuk ke dalam ruangan, dia membuka jas dan melempar benda itu ke atas tempat tidur. 

Nanda menghela nafas. Dia berdiri mengambil jas tersebut lalu menggantungnya di dalam lemari. Sementara Rafa masuk ke kamar mandi. 

"Bagaimana rasanya? pasti bahagia, kan?."Rafa menyusul Nanda berbaring di tempat tidur. 

"Lumayan, aku terharu."jawab Nanda y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Never Been Loved   Satu dan Lainnya

    Malam itu di Kediaman Larasati berkumpul Raga beserta istri, Restu yang sedang libur semester dan juga seseorang yang baru saja hadir, Amara.Mereka menikmati santap malam dalam rangka perayaan ulang tahun Larasati yang ke Lima puluh satu.Ide acara tersebut berasal dari Irene, menantu kesayangan dari perempuan yang masih tampak cantik di usia setengah abad lebih tersebut.Restu yang datang tadi sore melihat ke sekeliling. Ia mencari Kakak sulungnya."Bang Rafa ke mana? tumben.""Sekarang dia tinggal sama Papa."Irene yang menjawab dan tersenyum menatap Restu."Kakakmu ada urusan , tadi sudah nelpon mama. " Larasati beralih menatap Amara yang duduk di samping kirinya."Terima kasih sudah datang, sayang sekali Rafa berhalangan. "Larasati tersenyum dan mengusap bahu Amara." Tidak apa, Aku ke sini khusus untuk bertemu Tante, Oh ya, ini hadiah dari aku." Amara mengambil sesuatu dari tas dan menyodorkan benda i

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Never Been Loved   Ibu

    "Jadi Kalian mau tinggal di Jakarta? daerah mana? dekat sama Davi?. " Pertanyaan beruntun diucapkan Dwi saat anak dan menantunya berpamitan untuk pulang ke Jakarta."Daerah Jakarta Selatan, apartemen aku yang dulu, " jawab Nanda yang akhirnya bisa membujuk Rafa tinggal di sana, bukan di rumah Jagakarsa."Jauh ya dari rumah Kakakmu?."tanya Dwi lagi."Lumayan"jawab Nanda."Oh ya, sebenarnya ada hal penting. Mengenai ibumu. " Dwi menatap Rafa."Kenapa?.""Apa dia tahu tentang pernikahan Kalian? Gimana ya? Maksud Bunda, saat ini Kami ada beberapa proyek bareng, tidak mungkin merahasiakan hal ini, barusan saja dia kirim pesan, naskah novel milik Ana sedang tahap editing. Bunda jadi bingung. ""Cepat sekali,"Komentar Nanda"Naskah novel yang mana? Yang seperti kemarin?. " Rafa bertanya kepada istrinya."Bukan, beda, yang ini aku tulis selama bertapa di sini. "Rafa terkeke

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-07
  • Never Been Loved   Ayah

    "Siapa yang masak?," tanya Radian di tengah acara makan malam saat ini, sang Kepala keluarga itu melihat menu yang tersaji di meja makan. Sop daging sapi dan rica ayam pedas."Istrinya Mas Rafa, Bibi cuma bantuin," jawab asisten rumah tangga di rumah itu."Kenapa Pa, ngga cocok? Aku malah nambah," ujar Restu yang kembali ada di sana untuk alasan mengambil mobil."Enak masakannya." Radian kembali melanjutkan makan.Tidak lama Lelaki itu melihat ke sekeliling ruangan, mencari keberadaan anak dan menantunya."Kemana mereka?.""Mau packing baju katanya, di kamar."jawab Restu."Ooh.""Aku jadi pakai mobil ya Pa, Mama udah kasih izin."Restu kembali mengutarakan niatnya membawa mobil ke Bandung."Iya, hati hati , jangan kebut kebutan. "Rafa dan Nanda terlihat turun dari lantai atas, masing masing membawa ransel."Koper kan ada, kenapa ngga dipakai?." Radian me

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Never Been Loved   Teman Hidup

    Melalui jendela mobil, Nanda melihat Rafa mengarahkan kendaraan mereka ke sebuah hotel.Waktu menunjukkan jam sepuluh malam."Ngapain ke sini?," tanya wanita itu kepada lelaki di samping yang sedang memutar stir mobil dan berusaha mencari tempat untuk memarkir Xpander cross putih miliknya."Tidur." jawab Rafa singkat."Di apartemen juga bisa kali.""Lebih dekat ke kantor, besok rapat direksi takut kesiangan.""Ooh, aku kira mau pacaran di sini.""Sekalian itu juga.kemarin kan ngga jadi. Kita coba lagi. "Nanda terdiam, dia teringat peristiwa kemarin malam. Mereka berdua tidak jadi melewati malam pertama. Karena dia yang menjadi ragu dan Rafa merasa kasihan padanya."Masih takut?, " tanya Rafa dengan senyuman penuh arti."Siapa takut. ""Bener?.""Lihat saja nanti."Rafa membawa salah satu ransel di pundak dan mendorong koper Nanda. Mereka menuju lobby hotel untuk mengambi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • Never Been Loved   Ambisi

    Rafa duduk termenung di kursi kerja, membelakangi meja,menatap pemandangan luar gedung dari balik kaca.Azka duduk di sofa sambil meneliti beberapa berkas.Rapat sudah selesai tiga puluh menit yang lalu.Hasil pertemuan selama hampir dua jam itu kembali menempatkan Rafa dalam posisi yang sulit.Dia dianggap tidak becus karena Perusahaan mengalami kerugian tidak sedikit akibat beberapa Ide dan cara mengelola keuangan yang Ia terapkan selama dua bulan bekerja.Kesimpulannya Dia bukan Bendahara Perusahaan yang kompeten.Ada dua buah laporan yang beredar di tengah rapat tadi. Salah satunya yang Dia tanda tangani pada hari Jumat, sebelum berangkat ke Bogor.Sedangkan laporan yang satu lagi datang menyusul setelahnya, dibagikan oleh sekertaris CEO yang menurut pihak mereka berisi data valid Perusahaan. Kondisi keuangan saat ini,paling terbaru.Hampir semua orang yang hadir di sana menganggap dirinya punya kepentingan pribadi, melampa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-12
  • Never Been Loved   Sayaaang

    "Tahu diri sedikit jadi orang, kalau bukan karena Ibuku, Lo ngga bisa apa apa." terdengar suara Raga, membalas perkataan Rafa.Tangan Rafa masih memegang handle pintu.Emosinya mulai naik, dia tidak suka jika seseorang mengungkit nasib dirinya yang dibesarkan ibu tiri dari sejak bayi dan terkesan tidak tahu terima kasih.Siapa juga yang minta perempuan itu untuk merawat dia? Kalau seumur hidup harus membalas budi dengan cara yang menyakitkan. Menuruti semua perintah Ibu tiri termasuk menjauhi Nanda."Gue memang ngga bisa apa apa, termasuk bersaing dengan manusia macam Lo, jadi berhentilah sampai di sini. Lo boleh ambil semuanya termasuk Papa. Jangan usik hidup gue lagi."Rafa keluar dari ruangan setelah mengatakan itu.***Nanda menekan tombol hijau di ponsel, suaminya menelpon. sudah jam dua siang dan dia melupakan makan siang, keasyikan mengetik naskah novel di laptop."Sudah makan? " terdengar suara Rafa dari ujung t

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Never Been Loved   Demi bersama Kamu

    "Apa yang terjadi?, " tanya Radian saat melihat anak tertuanya duduk di sofa yang ada di ruang kerja. Rumah tampak sepi, hanya ada mereka berdua. "Papa pasti sudah tahu. Masa tidak ada yang melapor?. " Rafa berdecak, mana mungkin ayahnya tidak mengawasi keadaan kantor. Ada beberapa orang kepercayaan yang masih sangat loyal.Dan Dia tahu itu. Radian menatap anaknya, serius ,dan berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan yang bercokol di pikirannya sejak tadi siang. "Bagaimana selanjutnya?, keputusan apa yang hendak kamu ambil?." Radian akhirnya bertanya untuk lebih jelas daripada sibuk menerka. "Papa pasti sudah tahu juga, kalau di posisi sekarang, aku bakal apa?." "Jangan main tebak tebakan, pusing, Nak!." "Sepertinya Perusahaan masih butuh Papa, bukan aku. Saat Papa masuk usia pensiun, ada Restu yang gantikan." "Kamu menyerah lagi?." "Papa lebih tahu, apa yang menjadi minatku untuk berkarir, lagipula a

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14
  • Never Been Loved   Asal kalian Bahagia

    Mobil yang dikendarai Rafa berhenti di depan sebuah rumah minimalis yang berada dalam suatu komplek perumahan di daerah Tangerang.Rumah yang tampak sepi, dua buah motor terparkir di halaman. Pemiliknya pasti ada di dalam, mungkin sedang menunggu kedatangan mereka."Bener yang ini rumahnya?." Nanda memeriksa nomor rumah sesuai dengan info dari Davi, beberapa jam yang lalu."Iya, google ngga mungkin salah."Rafa menutup aplikasi maps yang memberinya petunjuk sejak awal keberangkatan.Pintu rumah terbuka, seorang wanita menyambut kedatangan mereka yang membawa banyak pelastik berisi oleh oleh untuk semua penghuni rumah."Sudah datang, dari tadi? Ayo masuk."Nanda mengenali wanita itu adalah istri Papa yang sekarang. Dia hanya tersenyum, tidak menjawab pertanyaan."Baru saja, belum lama. " Nanda menoleh ke samping, suaminya sedang tersenyum dan menjawab pertanyaan Irawaty.Dua orang bocah menyusu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14

Bab terbaru

  • Never Been Loved   56. Karena Cinta juga

    Nanda membayar sejumlah uang kepada kasir Rumah Sakit untuk keperluan Papa Hendra. Walaupun memakai asuransi kesehatan, ada beberapa alat dan obat yang harus dibeli secara mandiri. Sekarang Hendra ada di ruang Hemodialisa ditemani Irawaty yang kebetulan sedang istirahat. Perempuan itu bekerja di rumah sakit tersebut sebagai perawat di Poli penyakit dalam. Rafa yang tadi menemani mertuanya tampak duduk di antara Alva dan Alvi.Hari ini Lelaki itu sengaja meliburkan diri dan meminta Farhan menggantikan tugasnya di lokasi pemotretan. Nanda berjalan menuju ruang Hemodialisa, melewati ketiga lelaki yang tampak asik melihat ponsel yang menampilkan sebuah game petualangan. Terdengar suara Papa di telinga Nanda yang sedang memberikan alat dan obat tadi kepada perawat jaga di ruangan itu. "Pulang dari sini, Papa ingin berkumpul bersama di rumah, telp

  • Never Been Loved   55. Karena Cinta

    "Jadi untuk cover, Kamu sudah polling ke pembaca di aplikasi? Yang mana pilihan mereka?, " tanya Larasati.Nanda mengangguk sambil menujukkan pilihan pertama dari gambar cover yang seminggu lalu dikirim pihak editor dan desain grafis.Kedua orang itu juga tampak berada di sana mengikuti meeting hari ini. Mba Tia sebagai editor dan Mas langit yang membuat desain cover untuk novel pertama Nanda."Oh ya, katanya udah open PO juga?, " Larasati kembali bertanya"Sudah, kemarin hari terakhir, "jawab Nanda." Dapet berapa?. "Nanda membuka buku catatan yang berisi daftar pembaca yang mengikuti PO novel miliknya."Ada 186 orang yang sudah transfer. "jawab Nanda."Kamu ngurus sendiri?, " tanya Mba TiaNanda mengangguk."Hebat" Kata Mba Tia kemudian."Sarjana

  • Never Been Loved   54. Dunia milik bersama part II

    Hari ini adalah hari terakhir Rafa berada di ruang kerja Bendahara Keuangan di Perusahaan milik Radian.Semua berkas pengunduran diri dan segala macamnya sudah dikirim pihak HR. Azka menyimpan benda itu di meja bossnya."Bagaimana reaksi pihak manajemen mengenai laporan keuangan yang kita kirim kemarin, " tanya Rafa kepada asistennya itu."Beragam, untuk lebih jelas, kita lihat respon mereka di rapat nanti siang, Pak.""Sepertinya Aku tidak harus hadir, Papa sebentar lagi datang, Kamu dampingi Dia.""Bapak mau ke mana? Saya pikir laporan itu hasil kerja keras Bapak selama tiga bulan bekerja di sini, Anda harus dapat penghargaan karena bisa membereskan tata cara pengelolaan keuangan yang semrawut."Rafa terkekeh mendengar Azka berbicara seperti itu, menurutnya terlalu berlebihan."Raga tidak mungkin membiarkan perusahaan ini menjadi bangkrut,

  • Never Been Loved   53. Dunia milik Bersama Part I

    Malam itu Nanda sedang menonton drama Korea, di ruang tengah, berbaring di sofa baru. Sebuah panggilan video terlihat di ponsel, dari Desi.Nanda menekan tombol hijau."Lagi ngapain pengantin baru?, " tanya Nanda secepat kilat, dia tidak mau keduluan.Desi pasti mau pamer."Honeymoon doooong, nih lihat." Desi memutar kamera handphone, terlihat suasana Jalan Malioboro, sedikit ramai."Udah berapa hari di Jogja?." Nanda bertanya tanpa menyadari Rafa menghampiri dan langsung menindih tubuh istrinya yang telungkup dengan mata fokus menatap hape. Desi yang teriak"HEI, mau ngapain tuh, Laki Lo?. "Rafa yang terkejut, segera bangkit dan berpindah ke sofa yang lain. Dia melempar bantal sofa ke arah istrinya."Wah, KDRT nih, " teriak Desi lagi."Tau, kebiasaan, dibiarin ngelunjak. " Nanda merapikan rambut yang berantakan karena ulah Rafa."Lusa gue pulang, cape udah dua minggu keliling Jawa. " De

  • Never Been Loved   52. Dulu dan Kini

    "Maaf." Nanda menatap wajah Rafa yang sedang memakan nasi goreng yang dibeli saat perjalanan pulang."Makan dulu. " Rafa menunjuk mie goreng milik istrinya yang tersisa setengah.Lelaki itu kemudian menukar kedua makanan tersebut. Dia berusaha menghabiskan mie yang masih banyak dan istrinya memakan nasi goreng yang sisa sedikit.Rafa mengambil ponsel, ada pesan balasan dari papa yang mengabarkan bahwa Lelaki itu sudah ada di rumah begitu juga dengan asisten rumah tangga dan petugas keamanan yang tadi tidak kelihatan satu pun batang hidungnya."Kamu masih marah?, " tanya Nanda lagi."Siapa yang marah?." Rafa membereskan bungkus makanan dan melemparnya ke arah tempat sampah. Nanda mengikuti arah lemparan. Tepat sasaran."Jadi galak, aku takut, " ucap Nanda pelan."Kamu ngga nurut, jangan buka pintu, apalagi tamu lelaki. ""Iya, maaf. ""Ngomong apa Dia?.""Kita baikkan, jangan musuhan, gi

  • Never Been Loved   51.Cinta Lama sudah Kelar

    Rafa yang berada di balik kemudi melihat ada panggilan telpon dari adiknya, Raga. Suasana jalan yang mulai sepi memudahkan lelaki itu untuk segera menepi. Menjawab panggilan itu segera."Maminya Irene meninggal,kita bertemu di rumah, " Kata Raga di detik awal panggilan tersambung."Banyak orang di sana, gue ngga mau mancing keributan. ""Cari sendiri kalau begitu. ""Di mana Lo sembunyikan istri gue, Hah?. ""Temukan sendiri, seperti yang Lo minta,gue tidak akan lagi mengusik Kalian. "Panggilan berhenti.Rafa mencari kontak nama lain. Seseorang yang kemarin berseteru dengan istrinya di gedung resepsi. Panggilan tersambung setelah beberapa saat menunggu. Tiba tiba ada keraguan, Rafa yang kebingungan menutup kembali panggilan dan beralih menelpon adik dari perempuan itu."Kenapa?. " tanya Lelaki bernama Ananta merasa heran mendapat telpon dari teman sekaligus rivalnya tersebut."Lo di Jakarta?.""Iy

  • Never Been Loved   Menemukan Takdir part II

    Aktivitas pagi di rumah baru, sendirian, karena suami bekerja. Nanda mencuci semua pakaian kotor milik Dia dan Rafa yang menggunung kemudian menjemurnya di lantai atas hingga tampak berderet.Pukul satu siang, setelah memakan mie instan, perempuan itu membuka satu tas ransel milik Rafa.Tadi pagi dia menemukan harta karun di sana. Buku diary miliknya, ternyata lelaki itu membawa benda itu ke mana mana di dalam tas yang selalu Ia bawa saat pemotretan atau pergi ke suatu tempat.Ada beberapa coretan di setiap lembar tulisan atau halaman, termasuk untuk bagian judul. Rafa menutup kata NEVER dengan tulisan ALWAYS.Coretan dan komentar di beberapa halaman berbentuk tulisan tangan yang sedikit berantakan, tidak terlalu bagus, sepertinya disengaja. Biar dibaca dan terkesan lucu.Komentarnya tidak jauh dari KataApaan nih?, Galau terus, Halu pasti, bangun! Jangan mimpi, Nangis lagi, Lucu juga, mending tidur, Kenapa lagi? ,Bet

  • Never Been Loved    Menemukan Takdir part I

    Amara mengikuti langkah Rafa yang akan mengantarnya sampai ke taksi online yang dipesan Lelaki itu. "Kamu masih lama di sini? , Aku bisa nunggu padahal, pulang sama sama." Perempuan itu mempercepat langkah agar sejalan dengan Rafa yang tampak terburu buru. "Aku sudah ada janji. " Rafa melihat ke arah ponsel, mobil xenia hitam sudah datang , sesuai dengan yang tertera di aplikasi. "Itu mobilnya!," tunjuk lelaki itu. "Oh ya, soal istriku, tolong hargai Dia, Apa yang terjadi dengan hubungan kita di masa lalu, itu kesalahanku. " "Istri?. " "Nanda, aku sudah menikahinya. " Rafa berlalu, kembali masuk ke gedung resepsi, mengabaikan Amara yang masih terkejut dengan apa yang didengarnya. *** Rafa dan istrinya sudah check out dari hotel, dan sesuai keinginan Nanda harusnya mereka akan mulai tinggal di apartemen milik perempuan itu. Tapi ternyata Rafa punya rencana lain, saat mereka berdua ting

  • Never Been Loved   Suami orang lebih hijau

    Desi dan Arpan sudah sah menjadi sepasang suami istri tadi pagi. Sore ini waktunya resepsi. Rafa yang tugasnya sudah digantikan fotografer lain dari pihak Wedding Organizer terlihat duduk santai sambil makan hidangan khas acara pernikahan. Davi yang datang bersama Mutia dan Alisa menghampiri lelaki itu, ingin berkumpul sebagai keluarga. "Istri Lo mana?."Davi menanyakan keberadaan adiknya. "Dipanggil Desi, tuh ada di Pelaminan. " Rafa menunjuk Nanda yang berdiri di samping kiri Desi. Beberapa orang tamu sedang mengantri untuk bersalaman. "Ooh, kirain tadi siapa yang jadi bridesmaid."ujar Mutia. Rafa melambaikan tangan pada Nanda. Menyuruh perempuan itu turun. Dua orang kakak Arpan akan menggantikan posisinya. Nanda yang sudah ada di bawah, langsung memeluk Alisa. "Tante, katanya udah nikah sama Om?," tanya anak perempuan itu. "Iya, sudah. " "Kok aku ngga dia

DMCA.com Protection Status