Home / Rumah Tangga / Neraka 100 Hari Pernikahan / Bab 87 Misteri Material

Share

Bab 87 Misteri Material

Author: Lisandi Noera
last update Last Updated: 2023-03-10 16:29:36

Julio yang tadinya masih mengantuk mendadak terbangun dengan tegang. Dia mendudukkan dirinya di atas ranjang.

"Apa mereka gak salah? Mana mungkin kita pakai material di bawah standar? Semua material yang kita gunakan adalah kualitas terbaik kan?"

"Itu dia masalahnya Pak. Mereka tidak salah. Sample material yang mereka ambil memang menunjukkan seperti itu. Saya dan beberapa rekan sampai harus memenuhi panggilam polisi jam 3 pagi. Dan ternyata..." Haidar berhenti sejenak.

"Ternyata apa?"

"Ternyata memang benar. Material yang ada di lapangan, gudang dan juga bukti pembelian dari supplier, semua menunjukkan bahwa kita telah membeli dan menggunakan material yang di bawah standar dan tidak sesuai dengan yang tercantum di proposal proyek."

Kaki Julio mendadak lemas. Proyek ini benar - benar seperti di luar kendalinya.

Baru dua hari yang lalu semua terasa baik - baik saja. Mendadak kemarin dan hari ini terlalu banyak fakta mengejutk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 88 Rapat Darurat

    "Benar - benar parah! Pemecatan sepihak, penempatan safety engineer yang tidak kompeten, spesifikasi material di bawah standar, bangunan roboh hingga menewaskan 4 pekerja dan puluhan luka - luka. Ini benar - benar sejarah buruk selama berdirinya perusahaan Young!" ujar Danuri di tengah rapat. Seperti biasa, dia menyalakan api yang bisa membakar emosi anggota dewan lain agar terus menyalahkan Julio. "Bagaimana Anda menjelaskan ini Pak Julio?" tanya seorang anggota dewan perempuan. "Jika Sultan Agung menuntut kita, kita bisa rugi puluhan milyar. Selain itu, ini adalah kelalaian besar, sangat besar kemungkinan kasus ini akan diseret ke pengadilan," tambah seorang anggota dewan lain. "Saya mohon maaf. Benar bahwa ini adalah kelalaian saya. Tapi, pemecatan sepihak dan penunjukan SDM pengganti itu bukan tindakan saya. Dan juga saya rasa ada korupsi pada pengadaan material. Beri saya waktu untuk melakukan investigasi. Saya akan membentuk tim khusus," jawab Jul

    Last Updated : 2023-03-10
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 89 Trending Topic

    "Sudah berapa jam beritanya naik? Minta PR kita untuk menurunkannya dan membuat klarifikasi!" "Itu sudah kami lakukan Pak. Namun beberapa influencer media sosial sudah banyak yang membuat video reaksi mereka di tikt*k dan instagr*m. Serta topiknya sudah trending di twitt*r." "Astaga..." Julio mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. "Oke terimakasih. Terus awasi. Laporkan jika ada perkembangan apapun." "Baik Pak." Haidar kembali ke ruang kerjanya sendiri. Julio meraih ponselnya untuk melihat perkembangan media sosial. Semua yang dilaporkan Haidar benar adanya. Sekarang Perusahaan Young sedang dihujat habis - habisan. Dia membaca sederetan komentar yang ditulis oleh para netizen. [CEO baru Young Corp ternyata koruptor. Dia sudah kaya apa kurang puas?][Tidak berperasaan, demi menambah pundi uangnya dia mengorbankan pekerjanya] [Jadi ini alasan suamiku meninggal? CEO itu benar - benar sok ba

    Last Updated : 2023-03-10
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 90 Mulai dari Awal

    Julio menatap mata Fiolina yang terbaring di sampingnya. Tubuh mereka saling berhadapan. Hari ini amat melelahkan bagi Julio dan mungkin juga hari - hari setelahnya akan sama melelahkannya sampai dia bisa meembuktikan bahwa di difitnah. "Maaf Fio," ucap Julio. "Maaf kenapa?" "Gara - gara kasusku, orang - orang jadi ikut menghujat kamu." Maaf? Julio meminta maaf? Ini adalah hal yang langka, pikir Fiolina. "Kenapa harus minta maaf? Itu kehendak mereka sendiri bukan kamu yang menyuruhnya. Aku udah biasa di-bully oleh netizen. Dan yang dulu - dulu aku masih baik - baik saja. Kali ini pun begitu." Julio tersenyum. "Aku janji akan segera menyelesaikannya?" Fiolina ikut tersenyum. Dia tidak peduli pada janji itu. Setelah esok hari, apapun yang terjadi pada Julio tidak akan dia pedulikan. Dia akan pergi, meninggalkan Julio dan segala permasalahannya. Fiolina memandang wajah Julio. Satu tangannya menyentuh pipi lelaki itu. Fiolina terus memandangnya tanpa berucap satu kata pun. Dia

    Last Updated : 2023-03-11
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 91 Hari-H

    "Hai, ayo masuk!" Fiolina menyambut Julio dengan ceria saat lelaki itu berdiri di depan pintu kamar hotel tempat mereka sepakat untuk bertemu. "Oh, wow! Apa kamu memesan semacam honeymoon package?" tanya Julio melihat dekorasi ruangan yang dipenuhi mawar merah, handuk berbentuk sepasang angsa dan aromatherapy yang menenangkan menguar di dalam ruang. "Iya. Kamu suka? Aku juga udah siapin ini," Fiolina menuntun Julio menuju balkon kamarnya yang ternyata terdapat meja makan berisi kue coklat dan minuman buah. "Kamu lagi banyak masalah kan di kantor? Kata orang makan coklat bisa menurunkan stress. Yuk kita makan cake coklatnya," Fiolina memotong kuenya dan meletakkan di piring Julio. "Makasih ya. Belum dimakan cakenya udah hilang setengah stressku," ucap Julio. Mereka lalu menikmati kue bersama dan mengobrol dengan topik yang random. Fiolina menganggap ini sebagai hadiah perpisahannya untuk Julio. Sementara Julio tidak tahu apa - apa dan justru berpikir dia telah memantapkan hatinya

    Last Updated : 2023-03-11
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 92 Skandal

    "Hai Julio! Kamu udah bangun? Aku pikir kamu belum di dalam jadi kamu nyuruh aku buat nunggu. Aku kaget waktu tahu kamu udah tidur di sini. Tapi kamu susah banget dibangunin." "Jawab pertanyaanku Jave! Kamu ngapain di sini?" "Apa maksud kamu? Kamu kan yang ajak aku ke sini? Dan kamu yang kasih kunci ini ke aku." Julio mengerutkan keningnya, omong kosong apa yang sedang Javeline katakan? Pikirnya. "Aku gak melakukan itu. Jangan bohong kamu jave!" "Julio! Kamu apa - apaan sih! Jelas - jelas kamu yang ajak aku ke sini setelah kita semakin dekat dua minggu terakhir?" "Kita? Semakin dekat dua minggu terakhir ini? Kamu lagi ngelindur ya?" Javeline tidak habis pikir dengan penyangkalan Julio. "Siapa yang lagi ngelindur? Apa kamu beneran udah bangun dari tidur? Lihat ini!" Javeline membuka ruang obrolan antara dirinya dan Julio di aplikasi perpesanan yang ada di ponselnya. Julio membacanya dari awal sampai akhir. Semakin dia menggulir rangkaian obrolan itu, semakin dia bingung. Dia b

    Last Updated : 2023-03-11
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 93 Patah Hati

    "Javeline, apa benar kamu di sini bersama Julio Young?" "Javeline, apa Julio ada di dalam?" "Apa benar kalian memiliki hubungan spesial?" "Sejak kapan kalian dekat?" Serbuan pertanyaan dari para wartawan itu membuat Javeline gelagapan. Julio mendengar apa yang terjadi. Ingin rasanya dia kabur tapi tidak ada jalan untuk kabur. "Julio keluarlah!""Ya, ya, keluarlah!" Teriakan para wartawan itu benar - benar memuakkan. Julio akhirnya keluar dan menghadapi mereka. "Julio, aku gak tahu harus apa," ucap Javeline yang juga sedang kebingungan. Begitu Julio berdiri di samping Javeline, sontak semua lampu kamera menyala kembali. Mereka mengambil foto lagi. "Ini adalah kesalahan! Tolong kalian bubarlah!" teriak Julio. Namun, bukannya pergi dan membubarkan diri seperti yang Julio inginkan, para wartawan itu malah mencercanya sekali lagi dengan serbuan pertanyaan. "Kami tidak akan menjawab semua pertanyaan sekarang. Kami akan melakukan konferensi pers besok!" ucap Julio sekali lagi.

    Last Updated : 2023-03-11
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 94 Nisan Malaikat Kecil

    Fiolina sebenarnya tahu bahwa sejak pukul 10 malam, Julio tidak berhenti menghubunginya. Ada puluhan telepon dan puluhan pesan dari lelaki itu. Fiolina sengaja tidak mematikan ponselnya untuk mempermainkan Julio. Berkebalikan dengan Julio yang tidak bisa tidur hingga dini hari, Fiolina malah bersantai menonton drama korea di rumah Sarah sambil menikmati seember besar popcorn. "Kamu gak berniat bicara atau menemui Julio sama sekali?" tanya Sarah. "Besok aku temui dia. Masih ada yang harus aku sampaikan ke dia. Dia harus tahu kenapa aku benci sama dia." Sarah mengangguk. "Kamu gak kasihan sama dia?" DEG! Mendadak seperti ada beban yang begitu besar menimpa dada Fiolina setelah Sarah melontarkan pertanyaan tersebut. Itu bukan pertanyaan yang mudah dijawab olehnya. "Gak," jawab Fiolina singkat. Walaupun kelihatannya dia mengucapkan itu tanpa ragu, namun sebenarnya hatinya cukup goyah. "Reputasinya kali ini benar - benar hancur," komentar Sarah. "Dia pasti frustasi haha!" Fiolina

    Last Updated : 2023-03-12
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 95 Konferensi Pers

    Julio membaca kalimat itu dan matanya terbelalak. "I- ini apa maksudnya?" "Ini makam anak kita. Ya, walaupun secara medis dia masih berupa gumpalan darah waktu aku keguguran, tapi bagiku dia tetap adalah anakku. Dan kamu ayahnya." "Kapan kamu keguguran? Kenapa kamu gak pernah bilang kalau kamu hamil?" "Aku juga gak tahu kalau aku hamil. Masa awalku jadi istrimu dulu sangat buruk. Aku harus jadi korban kekejaman keluarga kamu dan sikap kamu yang seenaknya. Aku sampai gak sadar bahwa aku telat menstruasi." Julio masih mendengarkan. "Saat aku kabur dari kejaran kamu dan bodyguardmu karena Sarah mengkhianatiku, tiba - tiba aku pendarahan. Ferdian lalu membawa aku ke rumah sakit dan ternyata aku keguguran. Aku memutuskan gak cerita sama kamu karena..." "Karena apa Fio?" Fio berbalik menatap Julio. Air matanya sudah tergenang, tapi dia tahan mati - matian agar tidak jatuh. "Karena aku udah terlanjur benci sama kamu! Kamu memperlakukan aku seperti pelayan. Kamu gak memberiku kesempa

    Last Updated : 2023-03-12

Latest chapter

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 165 Surga 100 Tahun Pernikahan

    2 hari kemudian. "Argh! Kenapa gaunnya begini? Ini... ini sobek!" teriak seorang penata rias yang akan turut mendandani Fiolina untuk upacara pemberkatan hari ini. Fiolina dengan panik menghampiri penata rias itu. Fiolina terperangah melihat gaun pernikahannya yang sudah sobek. "Astaga! Kenapa bisa begini?" keluh Fiolina. Terry berlari menghampiri setelah mendengar kehebohan di kamar Fiolina. "Ada apa?" tanyanya. "Ma, lihat ini gaunku sobek!" "Ya Tuhan! Siapa yang melakukan ini sih?" Nicole menampakkan ekspresi sebal. "Ma, apa yang harus aku lakukan?" rengek Fiolina.Nicole terlihat berpikir sejenak. Dia lalu membongkar lemari Fiolina dan mengeluarkan sebuah kotak. "Ini, pakai ini aja," ucap Terry sambil menyerahkan gaun pernikahan lawas Fiolina dari dalam kotak. Fiolina meragu."Udah gak papa. Ini masih bagus." "Iya aku tahu ini masih bagus. Tapi ini gaun pernikahanku dan Julio dulu. Bagaimana perasaan Ferdian kalau tahu?""Ferdian akan tahu keadaannya. Gaun kamu robek dan

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 164 Permohonan Terry

    TING TONG! Bel pintu rumah Nicole berbunyi. Ibu kandung dari Julio itu jarang menerima tamu. Dia tidaj punya banyak teman terlebih setelah dia menjalani beberapa tahun hidupnya untuk perawatan di rumah sakit jiwa. Keadaannya sekarang tentu jauh lebih baik. Dia sudah ikhlas dan hari - harinya jauh lebih bahagia. Sekarang, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis puisi sebanyak yang dia mampu. Pagi ini dia juga sedang menulis puisi saat seseorang membunyikan bel pintu rumahnya. Dengan segera dia bangkit dari kursi santainya lalu membuka pintu. "Nicole, apa kabar?" tamu itu menyapa Nicole. "Terry? Ada apa?" Terry melah menangis dan berlutut di hadapan Nicole. "Maaf, maafkan aku... tolong maafkan aku." Nicole bingung dengan sikap Terry yang tiba - tiba. Terry memeluk kakinya seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal ibunya. "Terry, cukup, kenapa kamu begini? Ayo masuk, jangan di luar rumah," Nicole membantu Terry berdiri dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Terry duduk

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 163 Pembatalan Pernikahan

    "Fiolina, Fio! Bangun Nak!" Terry membangunkan Fiolina yang saat tengah malam dia dapati tertidur di lantai kamarnya, tersungkur dengan mengenakan gaun pengantin. Fiolina mengerjapkan matanya. Dia terbangun dengan tubuh yang lemas. "Kamu kenapa tidur di sini? Dan kenapa kamu pakai gaun ini? Mama tadinya mau kasih tahu kamu kalau Jovan udah tidur sama Papa kamu di kamar kami. Tapi... kamu..." "Aku gak papa Ma. Aku ketiduran karena kecapekan," Fiolina hendak bangkit berdiri, namun Terry menahannya. "Fio, mata kamu sangat bengkak. Kamu habis menangis?" Fiolina menggeleng. "Jangan bohong. Mama ini ibu kamu. Mama tahu kalau kamu lagi sedih. Kamu habis menangis kan? Kenapa Nak?" Fiolina menggeleng lagi. Tapi kali ini dia tidak mampu menahan air matanya lagi. Sekuat apapun Fiolina, setegar apapun dia, dia tidak pernah bisa menutupi kesedihannya di depan ibunya. Karena baginya ibunya adalah tempat ternyaman untuknya berkeluh kesah. Terry tak banyak bertanya, dia seketika merangkul Fio

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 162 Cinta yang Belum Berpaling

    "Jovan.. hati - hati! Pelan - pelan yang naik tangganya," teriak Fiolina. Jovan hanya mengangkat satu tangannya membentuk tanda 'OK' lalu lanjut menaiki tangga perosotan yang mungkin sudah dua puluh kali dia naiki. Tidak jauh ada area bermain, ada Ferdian yang sedang duduk sambil memegang bola kaki. Dia beristirahat setelah setengah jam penuh bermain bola bersama Jovan.Julio mengawasi dari dalam mobilnya yang berjarak kurang lebih 50 meter dari mereka. Dia merasa hatinya sakit, Jovan adalah anak kandungnya dan sekarang Ferdian bermain dengan bebas bersama anak itu sedangkan dirinya harus sembunyi - sembunyi hanya untuk memandangnya bermain. Dia ingin anaknya. Dia juga ingin istrinya kembali. Tapi egonya terlalu besar untuk menjadi menantu Terry. Julio pulang dengan beban berat di dalam hatinya. Sepulang dari bermain di taman bersama Fiolina dan Ferdian, Jovan dikagetkan dengan rumah Keluarga Chow yang penuh dengan bingkisan. "Wow, apa ini Oma?" tanyanya. "Seseorang mengirim

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 161 Rahasia yang Terungkap

    Fiolina melihat sekeliling playground dan tidak menemukan Sarah dan Jovan. Dia tidak mendengar teriakan Jovan yang memanggilnya sebelum ini. Jadi, dia menelepon Sarah. Sarah menjawab panggilannya. "Halo, Fiolina, hm... ini Jovan lagi sama aku. Kali lagi...." Julio menarik ponsel Sarah dan mengambil alihnya. "Halo Fiolina. Jovan dan Sarah sedang bersama aku. Lihatlah ke arah jam 10." "Julio?" "Ya aku Julio."Fiolina panik. Dia menoleh ke arah jam 10 dan mendapati ada Jovan, Sarah, Julio dan Glins! Dia segera mendatangi mereka sambil memikirkan kebohongan apa yang akan dia ucapkan kepada Julio. "Kalian sedang apa di sini?" ucap Fiolina basa - basi. Tidak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdebar. "Jovan, apa dia mama kamu?" tanya Julio kepada Jovan. "Iya. Dia mama," jawab Jovan. Julio menatap tajam ke arah Fiolina. Fiolina berusaha menghindari tatapannya. "Jovan, berapa usia kamu?" "Hm... sebentar. Usiaku empat tahun," jawabnya sambil memperagakan angka lima dengan jari -

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 160 Ayah dan Anak

    "Yang benar?" ucap Julio. Julio pun berlutut agar dia sejajar dengan anak laki - laki yang menabraknya barusan. "Benar juga, kita sangat mirip," ucap Julio. "Oke, aku akui Om memang ganteng. Tapi Om tua dan aku masih kecil," celatuk Jovan. Julio dan Glins tertawa renyah. Julio sengaja mengajak Glins ke mall hari ini untuk membelikannya barang - barang yang Glins mau sebagai ganti kalung yang dia berikan pada Javeline. Tidak disangka seorang anak kecil berlarian dan menabrak Julio dengan keras. "Itu sudah pasti," ucap Julio. "Maksudku, kamu mirip Om waktu Om masih kecil dulu." "Oh begitu rupanya," ujar Jovan. "Tapi, kalau dilihat - lihat pun, sekarang kalian tetap mirip," komentar Glins. "Kalian cocok sebagai ayah dan anak." "Benar juga. Ngomong - ngomong di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian?" tanya Julio. "Itu dia masalahnya. Aku tersesat. Mama sedang belanja dan menitipkan aku pada tante. Tante ke toilet dan aku pergi dari playground diam - diam karena mengejar kereta

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 159 Tersesat

    Javeline menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang Julio barusan lakukan. Bertahun - tahun dia mencintai Julio. Selama ini cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tapi sekarang Julio menyiapkan hadiah mahal untuknya dan melamarnya di depan semua orang. "Iya, aku mau," jawab Javeline dengan raut penuh kebahagiaan Julio lalu memasangkan kalung itu ke lehernya. Saat Julio berada di balik punggung Javeline, dia menatap Glins yang memberinya tatajam tajam. Julio membentuk ekspresi wajah meminta maaf yang membuat Glins memutar matanya. Javeline melirik ke meja sebelah dan melihat wajah datar Fiolina di sana, dia merasa puas. "Permisi aku mau ke toilet dulu," Fiolina meninggalkan mejanya untuk menuju ke toilet. Dia berdiri di depan kaca besar toilet wanita, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya dia hanya mencuci tangannya untuk membuang waktu. Dia sangat membenci Julio. Laki - laki itu menceraikannya tanpa memberinya kesempatan untuk memahami situasinya. Setelahnya, Julio ba

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 158 Pertunangan

    DEG! Jantung Fiolina berasa hampir copot. Dia bersyukur Jovan tidak ikut. "Stt! bukankah itu keluarga Young di meja sebelah?" bisik Terry. Sontak Bernard dan juga Ferdian melirik ke meja sebelah. Namun mereka tahu untuk tidak menatap terlalu lama. "Iya benar itu mereka. Berikan sapaan sewajarnya kalau mereka menoleh. Selebihnya kita nikmati saja makan malam kita," ucap Bernard lirih. Julio juga sedikit terkejut saat dia tanpa sengaja melirik ke meja sebelahnya dan melihat ada keluarga chow di sana. Pandangannya tertuju pada Fiolina yang menurutnya semakin cantik. Namun dia mendadak sebal saat melihat siapa yang duduk di samping Fiolina. Julio berusaha untuk mengabaikan. "Itu Fiolina dan keluarganya," bisik Glins kepada Julio. "Ya aku tahu," ucap Julio. Oma mendengar apa yang Glins bisikkan kepada Julio. Dia pun menoleh dan bertemu tatap dengan Bernard. Untuk sopan santun, Oma mengangukkan kepalanya dan tersenyum untuk menyapa mereka. Bernard pun menganggukkan kepalanya da

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 157 Pertemuan Tak Terduga

    Hari Jumat yang dinantikan Jovan pun tiba. Mulai pagi, dia bangun dengan penuh semangat membayangkan keseruan di camp memasak yang akan dia ikuti. "Ingat semua pesan Mama ya, selalu bilang ke pengawas kalau merasa sakit, lapar atau apapun yang butuh bantuan. Jangan sungkan, anggap mereka pengganti Mama oke? Dan jangan menganggu anak lain. Sebaliknya, adukan ke pangawas kalau ada yang mengganggumu," Fiolina mengulang- ulang wejangannya kepada Jovan. "Iya Ma. Aku sudah hafal itu. Jangan khawatir." "Nah, ini dia kita sampai," Fiolina menghentikan mobilnya. "Aku turun sekarang." "Hati - hati sayang ya, kiss me," Fiolina menyodorkan pipinya ke wajah Jovan. "Muach," Jovan mengecupnya lalu turun dan melambaikan tangan. Fiolina meninggalkannya dengan perasaan campur aduk. Dia senang Jovan berani, tapi dia juga sedikit patah hati karena harus menahan rindu selama 7 hari. Dia belum pernah berpisah dengan Jovan selama itu. "Jovan gak nangis?" tanya Terry begitu Fiolina tiba lagi di apart

DMCA.com Protection Status