Share

Bab 30

Satu minggu pasca perceraian, Laila masih tinggal di rumah Aminah demi keamanan dia dan Naya. Siapa yang bisa menduga, jika sewaktu-waktu Bimo datang ke rumah Laila dan merebut Naya atau berbuat kasar padanya. Maka dari itu, Aminah dan Andara tidak setujuh saat Laila mengatakan ingin kembali ke rumahnya sendiri. Mereka tidak ingin terjadi hal buruk menimpa Laila dan Naya lagi.

“Apa rencana Kakak selanjutnya?” tanya Andara sambil mengoles selai cokelat ke rotinya.

“Kakak mau jualan lagi.”

“Di stasiun?” tanya Aminah yang dijawab anggukan oleh Laila.

“Kanapa gak buka lapak di depan rumah kita aja atau sewa kedai,” imbuh Andara.

“Kakak gak ada modal. Uang Kakak cukup buat modal kue aja, untuk sewa tempat Kakak belum punya.”

“Andara ada tabungan kalau Kakak mau pake,” tawar Andara sambil melahap roti.

“Ibu takut Bimo bisa aja ke sana dan membuat keributan,” sela Aminah. “Anak lebih aman jika kamu jualan di rumah aja,” sambungnya.

“Bener kata Ibu, Naya juga bisa terkontrol, Kak. Kakak jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status