Share

Bab 88

Nayla berjalan mundur, kemudian berbalik langkah. Kakinya sangat cepat hingga Dimas harus berusaha mensejajarkan langkah mereka. Dimas terus mengikuti Nayla. Sedangkan Abel hanya memandangi punggung Nayla.

    Sedih, marah, dan kecewa itu sudah jelas. Perasaan yang tergambar untuk kawan-kawannya, kalau kabar gembira Nayla tidak akan sekecewa ini tapi ini adalah kabar yang mengejutkan. Apalagi Abel cerita karena di fitnah.

   "La tenang dulu. Lo mau kemana?" Dimas terus saja mengikuti Nayla.

    "Gue mau jengukin Raka. Lo mau anterin gue? Serah lo, nggak mau juga gakpapa," ucap Nayla sambil berjalan cepat. Tanpa sadar air matanya sudah mengalir.

"Gue anterin. Kita ke kantor polisi sekarang!" Nayla terdiam mendengar ucapan Dimas.

   Dimas mengantar Nayla ke tempat Raka. Kecepatan mobil-nya masih rata-rata. Dimas masih mencuri pandang pada gadis di samp

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status