Share

Bab 45 - Tersindir

Setelah selesai menimbang berat badan. Bu Bidan mulai memeriksa tekanan darah Rani.

" Tekanan darah Ibu, sembilan puluh per enam puluh. Pantas saja Ibu pusing dan mual parah, tekanan darah Ibu sangat rendah," terang Bu Bidan.

"Untuk sementara saya resep kan obat mual dan penambah darah untuk Ibu, ya! Yang rutin minum obatnya," ujar Bu Bidan setelah itu ia menyerahkan secarik kertas yang sudah berisi resep obat.

"Iya, Bu!" Rani manggut saja mendengar penjelasan dan perintah Bidan.

"Ini, Pak, obatnya. Kalau masih mual juga, nggak bisa makan nasi, ganti dengan roti atau biskuit. Dan tambahan susu khusus Ibu hamil kalau perlu. Bapak yang ingatkan istrinya, kalau perlu Bapak juga yang siapkan!"

"Baik, Bu! Akan saya lakukan. Berarti, keadaan istri saya saat ini baik-baik saja, kan?"

"Iya, nggak pa-pa! Bu Rani hanya lemas setelah muntah saja! Tidak perlu dikhawatirkan. Kalau pusing, jangan dipaksakan untuk melakukan pekerjaan rumah yang berat. Istirahat saja."

"Baik! Terimakasih, Bu! Kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status