Share

CH. 180

"Hah? S—siapa yang nangis? Gak ada ah. Abang gak denger apa-apa kok, kamu salah denger kali." Aku berjalan sambil pura-pura memasang telinga, mengelak apa yang adikku itu dengar. Padahal jelas sekali aku pun mendengar suara tangisan dari dalam kamar kedua.

"Gak mungkin salah denger. Jelas banget kok. Masa sih Abang gak denger?!" Hafsa berjalan menjauh dari ambang pintu ruang makan. Ia celingukan dan seperti menajamkan pendengarannya.

Aku menelan ludah saat Hafsa berdiri di depan pintu kamar kedua.

"Suaranya dari sini, Bang," ucapnya dan sudah menempelkan telinga di daun pintu.

Aku menggeleng. "Engga, Hafsa. Gak ada kok. Mana? Gak ada ah!" Aku terus mengelak.

"Ih, masa sih? Orang jelas banget tadi itu!" Kukuh Hafsa.

"Nggak ada, Sa, nggak ada! abang nggak denger apa-apa kok. Kamu pasti salah denger deh abang yakin!" ucapku menarik tangan Hafsa menjauh dari daun pintu kamar kedua. Namun Hafsa menepis tanganku yang memegangnya.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Teteng Yeni
selamat berjuang untuk mendapatkan hati mai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status