Share

Jangan Harap!

Jani menutup mulutnya dengan kedua tangannya kala melihat pergerakan yang baru ia lihat untuk pertama kalinya.

“Mas ….” Jani berucap lirih kemudian mengusapi tangan itu dengan lembut. “Aku tahu, kamu pasti mendengar suaraku. Aku sangat senang kamu bisa mendengar aku di sini.” Jani tidak bisa menahan air matanya.

Senyum itu terbit di bibirnya seraya menatap wajah Rayhan yang belum ada pergerakan untuk membuka matanya.

“Dia sudah merespon kamu dengan baik, Jani. Semoga sebentar lagi dia akan siuman. Dokter Joko sebentar lagi akan kemari untuk memeriksa kondisi Rayhan." Vanesha mengusapi lengan Jani sembari menerbitkan senyumnya.

Tak lama setelahnya, Dokter Joko datang dan langsung memeriksa kondisi Rayhan setelah diberi tahu jika lelaki itu menggerakkan tangannya meski hanya sebentar.

"Respon Rayhan memang sangat responsif akan suara yang dia dengar. Selama ini, sepertinya tidak ada yang pernah mengajaknya bicara," tutur Dokter Joko yang cukup mengejutkan Jani dan juga Vanesha kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status