Tiga hari telah berlalu, di mana kediaman Nicolas masih terasa sepi, sebab Reyhan belum kembali dari Prancis. Pria tampan itu masih berjuang untuk mencari manusia yang sudah berani mengusik kebahagiaan keluarganya. Ia juga sudah berjanji tidak akan kembali ke Indonesia sebelum menemukan Mita dan Rian.
Pagi yang mendung ini, Reyhan dan ketiga temannya sedang bersiap-siap melanjutkan perjalanan untuk mencari Mita dan Rian. Satu malam ini mereka menginap di salah satu rumah warga yang ada di desa Manggar. Mereka pergi setelah berpamitan kepada pemilik rumah, Reyhan memberikan uang dalam amplop kepada pemilik rumah sebagai tanda terima kasih karena sudah berbaik hati memberikan mereka tumpangan untuk istirahat.
"Han, kalau menurut peta ! Tempatnya tidak jauh dari sini" ucap salah satu teman Reyhan
"Benarkah ?" Sahut Reyhan. Ia memperhatikan satu lembar kertas yang ada di tangan temannya itu, benar saja ! Tempat mereka saat ini sudah berada di titik yang tidak
Suara nyaring ponsel, membangunkan Zeira di pagi hari. Wanita satu anak itu tersenyum lebar saat melihat nama yang muncul di layar ponselnya. Jarinya dengan cepat mengusap yang berwarna hijau di layar benda pintar itu."Hallo mas" sapa Zeira"Iya sayang, bagaimana kabar kamu dan anak kita ?" Suara bariton dari seberang sana."Baik mas. Mas kenapa sudah tiga hari tidak menghubungiku ? Aku merasa cemas tahu" gerutu Zeira. Sebab dua hari ini Reyhan tidak menghubunginya."Iya sayang, selama tiga hari ini, kami menginap di desa Manggar, di sana enggak ada jaringan sayang" jelas Reyhan."Ow.... Mas Carles juga sudah bicara seperti itu sih. Terus, sekarang mas di mana ?""Sudah di rumah Daddy, tapi besok rencananya mas ke sana lagi" jawab Reyhan"Kalau mas sudah merasa capai, enggak usah pergi lagi mas. Biarkan saja pihak yang berwajib mencarinya" Zeira melarang Reyhan untuk kembali ke desa itu. Ia merasa kasihan kepada suaminya.
Reyhan bersiap-siap untuk pergi ke desa Manggar, Setelah seseorang menghubunginya dan mengatakan kalau villa yang ia cari selama tiga hari ini sudah ditemukan. Ia hanya pergi bersama sopir dan seorang bodyguard. Richard sempat melarangnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tetapi Reyhan mengabaikan ucapan ayahnya, ia tidak ingin membuang kesempatan ini, rasa dendamnya kepada Mita membuat ia tidak kenal waktu dan lelah. Setelah berpamitan mereka langsung berangkat.Butuh waktu 12 jam untuk mereka tiba di sana. Reyhan langsung menuju tempat tinggal orang yang memberikan informasi kepadanya."Apa bapak sudah melihat villanya ?" Tanya Reyhan."Sudah pak. Saya sudah tahu di mana tempatnya" sahut pria itu"Bagaimana bapak bisa sampai ke sana ?" Tanya Reyhan. Ia begitu penasaran, karena sudah 3 hari yang lalu ia dan ketiga temannya dari sana ! Tetapi mereka tidak menemukan adanya tanda-tanda villa atau rumah."Kemarin ketika saya pulang member
Dua hari telah berlalu, Mita dan Rian sudah diamankan di kantor polisi, saat ini mereka sedang dalam proses pengembalian ke Indonesia. Sedangkan Reyhan baru saja kembali dari rumah sakit, goresan yang ada di lehernya tidak begitu dalam. Tetapi luka yang di lengannya cukup dalam. Saat Mita terjatuh, pisau yang ada di tangannya mengenai lengan Reyhan. Hal itu membuat Reyhan dirawat di rumah sakit. Dan selama dua hari dirawat di rumah sakit, Carolina selalu setia menemaninya. Wanita cantik itu bahkan tidak masuk kantor hanya untuk menemani Reyhan."Mari saya bantu ?" Tawar Carolina saat Reyhan ingin turun dari atas tempat tidur."Enggak usah, saya bisa sendiri" tolok Reyhan dengan lembut. Sebenarnya ia merasa tidak nyaman karena Carolina selalu memberikan perhatian kepadanya."Nanti kamu jatuh Han" protes Carolina. Ia berusaha untuk menyentuh Reyhan. Tetapi pria tampan satu anak itu menolaknya"Enggak, yang sakit di tangan bukan di kaki. Jadi aku bisa jalan
Suara kicau burung menandakan kalau hari sudah mulai pagi. Bulan telah menyembunyikan cahayanya kini telah di gantikan dengan sinar matahari. Seorang wanita cantik sedang menikmati udara segar di balkon kamarnya, ia membentangkan kedua tangan dan memejamkan mata sambil menarik napas dalam-dalam. Zeira mengerutkan kening saat matanya melihat mobil sport berwarna hitam masuk dari gerbang. Mobil mewah itu hanya bisa keluar dari garasi saat Reyhan memakainya."Siapa yang memakai mobil mas Reyhan ?" Ucap Zeira kepada dirinya sendiri. Ia memperhatikan saat mobil sport itu berhenti tepat di depan pintu mansion. Bibirnya yang semula tertutup rapat kini terbuka lebar, saat melihat seseorang keluar dari dalam mobil. Kaki mungilnya berlari dengan kencang keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga."AW....." Jerit Reyhan, karena Zeira tiba-tiba memeluknya dengan erat."Mas...." Rengek Zeira sambil memeluk Reyhan, ia menumpahkan air matanya di dada suaminya itu.
Pagi ini keluarga Nicolas berada di kantor polisi untuk bertemu dengan Mita dan Rian. Hanya Fina dan Andrian yang tidak ikut bersama mereka.Mita menatap Zeira dengan tajam saat ia digiring polisi untuk bertemu dengan mereka. Jika tangannya tidak diborgol, mungkin ia sudah mencekik leher Zeira hingga tidak bernapas lagi."Untuk apa kalian datang kemari ?" Bentak Mita dengan kesal. Saat ini ia sudah duduk di kursi dengan posisi berhadap-hadapan dengan keluarga Nicolas."Urusan kita belum selesai jalang" sahut Reyhan"Apa kamu sudah puas melihat aku seperti ini" tanya Mita. Ia menunjukkan kata-katanya untuk Zeira.Zeira tersenyum sinis "kamu yang membuat dirimu sendiri jadi seperti ini. Jangan salahkan orang lain atas karma yang kamu dapatkan saat ini" cibir Zeira."Jika kamu meninggalkan Reyhan saat itu ! Semua ini tidak akan terjadi" sahut Mita. Ia terlalu percaya diri untuk mengatakan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya, sehingga memb
Dalam perjalanan menuju kediaman Nicolas. Reyhan hanya diam, ia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi mobil sambil memejamkan kedua mata. Suasana dalam mobil itu terasa sepi dan hening, semua yang ada di dalamnya hanya diam dan sibuk dengan kesedihannya masing-masing."Mas, kamu kenapa ? Apa tangan kamu terasa sakit ?" Akhirnya Zeira membuka mulut untuk memecah keheningan di antara mereka."Enggak sayang" sahut Reyhan tanpa melihat atau membuka matanya."Apa mereka mengatakan sesuatu ?" Lanjut Zeira"Hm...." Jawab singkat Reyhan."Ow...." Suasana mobil itu kembali hening hingga mereka tiba di kediaman Nicolas. Zeira sebenarnya ingin bertanya apa yang dikatakan mereka kepada Reyhan. Tetapi ia takut karena Reyhan terlihat begitu kesal dan sedih. Hal itu membuat Zeira mengurungkan niatnya untuk bertanya."Kalian sudah pulang" ucap Fina. Saat ini ia sedang duduk di teras sambil menggendong cucunya Andrian."Iya ma" jawab Zeira. H
Tepat pukul 12 siang, Reyhan sudah kembali ke kediaman Nicolas. Tangannya yang luka tiba-tiba terasa keram dan sakit. Hal itu membuat CEO tampan ini tidak nyaman bekerja dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Saat ini mereka sedang makan siang di ruang makan...............Seorang wanita cantik sedang memandang bangunan besar yang ada di hadapannya. "Wao, ternyata rumah teman papa seperti istana" ucap dalam batin Caterina. Saat ini mobil yang membawanya sudah berhenti tepat di hadapan mansion megah itu. "Kita sudah sampai nona" ucap sopir yang membawanya. Caterina keluar dari dalam mobil "apa pemilik rumah ini ada di dalam ?" Tanya Caterina "Ada nona, silahkan masuk. Nanti saya akan bawakan barang-barang nona" sahut sopir itu Catering melangkah masuk ke dalam rumah, ia menunduk sopan dan tersenyum kepada pria yang berjaga di depan pintu utama "permisi pak" ucapannya dengan ramah "Silahkan nona. Tuan dan nyonya ada di ruang k
Malam yang dingin, Reyhan dan Zeira sedang duduk santai di pinggir kolam ikan. Sepasang suami-istri itu sedang menikmati dinginnya hembusan angin malam. Masa-masa indah seperti ini tidak pernah merek rasakan, karena awal dari pernikahan mereka hanyalah sebuah kontrak, hal itu membuat mereka tidak pernah romantis seperti malam ini.Reyhan merangkul pundak Zeira dengan sebelah tangannya, ia berkali-kali mencium ujung kepala Zeira dan menghirup aroma maskulin dari shampoo yang dipakai istrinya itu."Mas, malam ini rasanya beda ya, dengan malam-malam sebelumnya" ucap Zeira."Kenapa beda ?" Jawab Reyhan dengan serius"Malam ini rasanya aku sangat bahagia" sahut Zeira "kita sudah dua tahun menikah tapi belum pernah duduk santai seperti ini" lanjutnya"Maaf ya sayang, kalau selama ini aku terlalu sibuk" ucap Reyhan dengan tulus"Sebenarnya bukan terlalu sibuk mas. Kamu itu punya banyak waktu. Tapi kita kan menikah bukan dasar cinta. Aku menik