Tepat pukul 12 siang, Reyhan sudah kembali ke kediaman Nicolas. Tangannya yang luka tiba-tiba terasa keram dan sakit. Hal itu membuat CEO tampan ini tidak nyaman bekerja dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Saat ini mereka sedang makan siang di ruang makan.
..............Seorang wanita cantik sedang memandang bangunan besar yang ada di hadapannya. "Wao, ternyata rumah teman papa seperti istana" ucap dalam batin Caterina. Saat ini mobil yang membawanya sudah berhenti tepat di hadapan mansion megah itu."Kita sudah sampai nona" ucap sopir yang membawanya.
Caterina keluar dari dalam mobil "apa pemilik rumah ini ada di dalam ?" Tanya Caterina
"Ada nona, silahkan masuk. Nanti saya akan bawakan barang-barang nona" sahut sopir itu
Catering melangkah masuk ke dalam rumah, ia menunduk sopan dan tersenyum kepada pria yang berjaga di depan pintu utama "permisi pak" ucapannya dengan ramah
"Silahkan nona. Tuan dan nyonya ada di ruang k
Malam yang dingin, Reyhan dan Zeira sedang duduk santai di pinggir kolam ikan. Sepasang suami-istri itu sedang menikmati dinginnya hembusan angin malam. Masa-masa indah seperti ini tidak pernah merek rasakan, karena awal dari pernikahan mereka hanyalah sebuah kontrak, hal itu membuat mereka tidak pernah romantis seperti malam ini.Reyhan merangkul pundak Zeira dengan sebelah tangannya, ia berkali-kali mencium ujung kepala Zeira dan menghirup aroma maskulin dari shampoo yang dipakai istrinya itu."Mas, malam ini rasanya beda ya, dengan malam-malam sebelumnya" ucap Zeira."Kenapa beda ?" Jawab Reyhan dengan serius"Malam ini rasanya aku sangat bahagia" sahut Zeira "kita sudah dua tahun menikah tapi belum pernah duduk santai seperti ini" lanjutnya"Maaf ya sayang, kalau selama ini aku terlalu sibuk" ucap Reyhan dengan tulus"Sebenarnya bukan terlalu sibuk mas. Kamu itu punya banyak waktu. Tapi kita kan menikah bukan dasar cinta. Aku menik
Satu bulan telah berlalu, di mana Reyhan sudah kembali mengurus perusahaan DUBER GRUP, karena tangannya yang terluka sudah jauh lebih baik, hanya tinggal bekasnya saja. Sementara Caterina sudah memulai bisnisnya yaitu di bidang desain. Ia membuat nama perusahaannya NIWIRA. Sedangkan Roy dan Vivi belum juga kembali, mereka masih lama tinggal di Bali, karena Carles meminta Roy untuk mengurus cabang perusahannya yang di sana.Sore ini Zeira berjalan-jalan di taman bunga yang ada di depan mansion itu sambil mendorong stroller. Bibirnya tersenyum lebar saat dilihat mobil sport Reyhan masuk dari gerbang. "Asik...papa pulang" ucap Zeira kepada Andrian yang duduk di dalam strollerMobil Reyhan berhenti tepat di hadapan Zeira. Tiba-tiba kacanya terbuka dan terdengar suara sapaan wanita "selamat sore Zeira, selama sore sayang aunty" sapa CaterinaTidak lama, Reyhan keluar dari dalam mobil, melangkah menghampiri Zeira dan Andrian. Sebelum meraih Andrian dari stroller, ia t
Setelah makan malam, Caterina pergi mengelilingi kota Jakarta, ia pergi bersama Bara. Sepanjang perjalanan Caterina banyak bertanya tentang Reyhan dan Zeira kepada Bara. Tetapi sopir kepercayaan Reyhan itu tidak begitu tertarik untuk menjawab apa yang ditanyakan Caterina, ia lebih fokus dengan stir mobilnya."Bapak sudah berapa lama jadi sopir pribadi Reyhan ?" Tanya Caterina dari bangku pengemudi"Sudah 25 tahun nona" sahut Bara dengan sopan"Oh, sudah lama ya pak""Iya nona, sejak tuan kecil""Hm... itu artinya bapak tahu dong tentang Reyhan" todong Caterina. Entah mengapa hatinya selalu ingin tahu tentang pria tampan ini. Entah itu rasa suka, cinta atau benci ! Caterina pun tidak tahu. Selama 25 tahun hidup di dunia ini, Caterina belum pernah memiliki perasaan yang berlebihan seperti ini. Biasanya ia hanya sekedar suka dan cinta. Bahkan ia ditinggalkan kekasihnya karena terlalu cuek."Saya tidak tahu banyak nona""Tapi
Reyhan mengacak rambutnya saat bicara dengan Carles. Mereka saat ini sedang duduk di ruang kerja Reyhan. Rasa kecewa dan stres terlihat jelas di wajah pria satu anak itu. Bagaimana ia tidak kecewa dan stres ? Perusahaan DUBER GRUP saat ini terancam bangkrut akibat Reyhan kalah tender."Apa yang harus aku lakukan ?" Ucap Reyhan sambil menggaruk kepalanya."Kamu harus minta bantu kepada perusahaan lain. Hanya itu jalan satu-satunya" sahut Carles. Ia hanya bisa memberikan saran kepada Reyhan, dan tidak bisa membantunya, sebab perusahaannya juga ikut kalah dalam tender itu, hanya saja kerugiannya tidak sebesar kerugian Reyhan."Aku coba bicara dengan Daddy dulu" Reyhan meraih ponsel dari saku celananya lalu menghubungi ayahnya.Hanya butuh 5 menit ia bicara dengan ayahnya melalui ponsel. Reyhan menaruh ponselnya di atas meja dengan kasar lalu menjatuhkan bokongnya di atas sofa. Wajahnya pria tampan satu anak itu terlihat semakin pucat."Bagaimana
Reyhan menarik rambutnya sendiri, ia merasa kesal dan kecewa karena sudah hampir 80 persen kliennya memutuskan kerja sama dengannya. Hanay tinggal 20 persen yang belum datang menemuinya, mungkin saja sebentar lagi mereka akan datang untuk memutuskan kerja sama dengannya. Tentu saja hal itu membuat Reyhan semakin stres.Ting-nong ting-nong suara dering ponselnya menyadarkan Reyhan dari hayalannya. Ia bangkit dari tempatnya melangkah menuju meja kerajaannya untuk meraih ponsel miliknya.Reyhan mengusap layar ponselnya setelah melihat nama yang muncul di sana."Iya sayang" ucap Reyhan."Mas di mana ? Kenapa belum pulang" suara cemas Zeira dari seberang sana"Aku masih di kantor sayang""Ini sudah larut malam mas" sahut ZeiraReyhan memutar matanya untuk melihat benda bulat yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia terperanjat saat melihat benda bulat itu menunjukkan pukul 1 malam. Sungguh ia tidak menyadari kalau hari sudah
Dua Minggu telah berlalu, Reyhan belum juga dapat solusi untuk perusahannya. Ia sudah berpikir untuk melelang kediaman Nicolas, tetapi tidak ada satupun yang setuju. Walaupun semua tidak setuju, Reyhan akan tetap melakukannya, hanya itu jalan satu-satunya agar ia bisa menyelamatkan perusahaannya, dan untuk sementara waktu, ia akan tinggal di apartemen bersama Zeira dan Andrian.Pagi ini Reyhan sengaja tidak pergi ke kantor, ia ingin menceritakan yang sebenarnya kepada Zeira."Mas, hari enggak ke kantor ya ?" Tanya Zeira saat Reyhan tiba di meja makan. Biasanya Reyhan selalu berangkat pagi dan pulang malam. Hal itu membuat Zeira bertanya, karena saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi."Enggak" sahut Reyhan singkat."Oh, kerjaan mas sudah enggak menumpuk lagi ya ?" Tanya Zeira sambil menyiapkan sarapan untuk Reyhan."Hm..." Sahut Reyhan yang membuat Zeira menghentikan gerakan tangannya."Mas, kamu kenapa sih, akhir-akhir ini malas
Benda bulat yang terletak di atas meja kecil di samping tempat tidur, telah menunjukkan pukul 1 malam, tetapi Reyhan belum juga kembali ke kamar. Zeira bangkit dari ranjang, ia keluar dari kamar, melangkah menuruni anak tangga untuk mencari Reyhan. Ia sudah melihat di setiap ruangan yang ada di lantai bawah, tetapi pria tampan itu tidak ada.Zeira kembali ke kamar, ia meraih ponsel miliknya lalu menghubungi Reyhan.Ting-nong ting-nong suara nyaring ponsel Reyhan di atas meja. Pria tampan itu ternyata meninggalkan ponselnya di kamar."Ya ampun mas. Kamu di mana sih" gerutu Zeira. Ia menjatuhkan bokongnya di atas sofa sambil meraih ponsel milik suaminya. Zeira mencoba menghidupkan ponsel Reyhan, tanpa sengaja matanya melihat sebuah email masuk di sana. Ia berpikir sejenak lalu bangkit dari sofa, Zeira keluar dari kamar melangkah menaiki anak tangga menuju ruang kerja Reyhan. Ia berpikir Reyhan pasti ada di sana, dugaannya memang benar, saat pintu terbuka ! I
Zeira tertawa bahagia saat melihat Reyhan kembali dari kantor. Ia memeluk pria tampan itu dan menumpahkan air matanya di dada bidang Reyhan. Butiran bening yang mengalir di kedua pipi mulusnya mengungkapkan rasa bahagianya."Sayang kamu kenapa menagis ?" Tanya Reyhan sambil mengelus rambut panjang Zeira."Aku sangat bahagia mas" sahut Zeira, dengan posisi masih memeluk Reyhan."Kalau bahagia jangan menagis sayang. Kalau menagis itu artinya bersedih" protes Reyhan.Zeira melepaskan pelukannya dari Reyhan "aku menangis karena bahagia mas. Aku sangat bahagia saat kamu memberitahuku" ucapnyaReyhan tersenyum melihat Zeira "tapi aku belum menerima kontraknya sayang""Kenapa mas ?""Karena aku belum mengenal perusahaannya. Tapi aku sudah bicara dengan Daddy, dan Daddy mengenal perusahaan itu" jawab Reyhan sambil melepaskan dasi dari lehernya."Apa mas akan menerimanya ?" Tanya Zeira. Ia begitu penasaran dengan keputusan suaminy