Share

Bab. 145

Ucapan Carles membuat Reyhan jadi curiga terhadap Asep. Ia meminta Bara untuk memperhatikan setiap gerak-geriknya.

Sementara di rumah sakit Aulia Hospital, Roy sedang merasa bahagia, karena Vivi sudah sadarkan diri. Wanita yang baru saja keguguran itu, berkali-kali menanyakan di mana Zeira.

"Sayang, Zeira baik-baik saja, dia tidak terluka sama sekali. Tadi siang dia ada di sini menjaga kamu"

"Terus dia di mana sayang ?" 

"Aku rasa dia sangat lelah, jadi aku meminta kak Reyhan untuk mengantarnya pulang" jawab Roy. Pria tampan itu tidak ingin menceritakan apa yang terjadi saat ini kepada Vivi.

Vivi tiba-tiba berteriak sekuat mungkin, saat tangannya mengusap perutnya yang sudah rata, dari tadi ia belum menyadari tentang kandungan. Dengan sigap Roy memeluknya.

"Sayang, sayang, kamu harus kuat" Roy mengecup ujung kepala Vivi berkali-kali

"Roy, ada apa dengan kandunganku ?" Tanya Vivi sambil menagis histeris

"Sayang, kamu mengal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status