Share

Bab. 148

Apa yang selama ini Fadil takutkan, kini telah terjadi. Ia bagaikan buah simalakama, jujur atau tidak jujur, dia tetap lah akan mendapatkan risiko. Walaupun sudah berkali-kali ia mendapatkan pukulan dari Reyhan dan Carles, Fadil tetap memilih tutup mulut. Ia sebenarnya ingin jujur ke mana Mita membawa Andrian, tetapi hatinya tidak tega jika Mita akan masuk penjara setelah Reyhan menemukannya. Walaupun ia kesal dengan perlakuan Mita akhir-akhir ini, tetapi semua itu hilang tertelan besarnya rasa kasih sayangnya kepada Mita. Entah mengapa ia bisa memiliki rasa yang sedalam ini kepada Mita, sementara mereka tidak memiliki hubungan apapun melainkan sebatas TTM, teman tapi mesra.

"Aku akan menyiksamu sampai kamu membuka mulut" ancam Reyhan 

"Bunuh lah aku sekarang juga, jangan buang-buang waktumu, karena aku tidak akan pernah membuka mulut untuk mengatakan di mana Mita" jawab Fadil dengan pasrah

"Aku tidak akan membunuhmu secepat ini, aku akan membunuhmu secara

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
endang sulastri
bener² udah gila si mita ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status