Satu malam Zeira tidak bisa tertidur, ia berkali-kali menghubungi Bara, untuk menanyakan, Reyhan pergi meninggalkan kediaman Nicolas atau tidak. Walaupun saat ini ia benci dan marah kepada Reyhan, tetapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya, kali ia tidak rela jika Reyhan pergi menemui Mita malam ini apa lagi sampai menginap di sana.
Zeira diam-diam keluar dari kamar, ia berpura-pura ingin mengambil air hangat ke dapur, ia memutar matanya untuk mencari keberadaan Reyhan di ruang tamu dan ruang keluarga, namun hasilnya nihil, Reyhan tidak ada di sana. Setelah mengambil satu gelas air hangat, ia melangkah menaiki anak tangga menuju ruang kerja Reyhan yang berbeda di lantai tiga mansion megah itu.
Saat tiba di lantai tiga, ia melihat pintu ruang kerja Reyhan tidak tertutup rapat, Zeira dengan pelan melangkahkan kakinya agar tidak mengeluarkan bunyi. Mata birunya melihat Reyhan tertidur di atas sofa yang ada di ruang kerja Reyhan dari sela-sela pintu yang tidak tertut
# Di bab ini sedikit lebih panas, bijaklah dalam membaca. Yang belum 18+ tahun, silahkan mundur #Satu hari penuh, Reyhan tidak kembali ke kediaman Nicolas, ia juga tidak masuk kantor, nomornya tida dapat dihubungi. Zeira hanya bisa menagis dan meratapi nasib dirinya. Sementara Bara sudah bolak-balik ke kediaman Mita untuk melihat Reyhan, tetapi kedua mahluk Tuhan yang paling sempurna itu tidak ada di sana. Informasi dari penjaga gerbang, sejak Mita meninggalkan rumah tadi pagi, wanita tidak tahu malu itu belum ada kembali sampai sore ini.Hal itu membuat seisi rumah kediaman Nicolas merasa cemas dan khawatir, bahkan Fina berniat untuk membuat laporan ke kantor polisi dengan kasus orang hilang. Tetapi Roy melarangnya karena belum 24 jam."Roy, apa yang terjadi dengan Reyhan" ucap Fina sambil menagis. Ia sangat menyanyi Reyhan sama seperti Roy, ia tidak pernah menganggap Reyhan sebagai anak tiri. Kasih sayang kepada Roy sama besarnya dengan Reyhan."Mama t
Mita yang kesal dan marah, lantas mengirim sebuah video ke ponsel Zeira. Ia tidak terima dengan perlakuan Reyhan kepadanya."Dia akan menyesal telah mempermainkan aku" kesal Mita dengan mengepalkan tangannya lalu melampiaskannya di atas meja."Aku sudah bilang dari awal, tetapi kamu terlalu percaya diri" cibir Fadil."Tutup mulutmu, jangan buat aku semakin kesal. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah rencana baru" sentak Mita."Baiklah aku akan memikirkannya. Untuk saat ini kamu istirahat di sini saja" Fadil pergi meninggalkan Mita dan kembali ke kantornya...............Sementara di kediaman Nicolas, Zeira sudah mengemas beberapa pakaiannya dan Andrian. Ia sudah bertekad akan meninggalkan kediaman Nicolas setelah melihat video yang di kirimkan Mita kepadanya.Hati wanita mana yang tidak sakit saat melihat sebuah video dewasa, dan tokoh utamanya adalah suaminya sendiri bersama wanita lain. Begitulah yang di rasakan Zeira saat ini, tub
Zeira memijat kening karena pusing memikirkan semuanya. Ia merasa kasihan kepada Reyhan, tetapi dibalik itu, ia juga merasa benci dan kesal karena dalam video yang di kirimkan Mita kepadanya, terlihat jelas kalau Reyhan seperti dalam keadaan sadar dan sangat menikmati hubungan intimnya dengan Mita."Ra, apa yang kamu pikirkan ?" Suara Vivi yang tiba-tiba terdengar dari pintu balkon. Saat ini Zeira sedang duduk di balkon kamarnya."Aku memikirkan tentang video itu Vi""Ra, kamu harus percaya dengan apa yang dikatakan kak Reyhan. Aku berpikir kenapa selama ini kita terlalu bodoh, sehingga kita tidak bisa memikirkan alasan Kak Reyhan untuk mendekati wanita sialan itu" bujuk Vivi"Apa kamu percaya kalau mas Reyhan di jebak Mita saat malam itu ?" Tanya Zeira"Aku percaya Ra. Kak Reyhan bukanlah pria murahan, dia pria yang tidak mudah tergoda dengan wanita. Jadi tidak mungkin dia tertarik untuk menyentuh wanita jalang itu""Tapi aku sulit untuk me
Pagi yang cerah, seorang wanita sedang berkutat di dapur dengan kompor dan sendok goreng sambil melantunkan senandung lagu rindu. Zeira begitu bersemangat pagi ini menyiapkan sarapan untuk keluarga Nicolas, ia memasak makanan kesukaan Reyhan yaitu soto Betawi dan nasi goreng seafood."Selamat pagi putri mama ?" Sapa Fina yang baru tiba di dapur."Pagi mama" sahut Zeira dengan ceriah sambil tersenyum manis "mama mau ngapain ?" Lanjut Zeira."Mama mau bantuin kamu masak" Fina memotong-motong cumi dan udang yang ada di atas meja untuk campuran nasi goreng."Andrian di mana mah ?""Sama papanya, tadi sudah dijemput Reyhan ke kamar mama" sahut Fina. Saat Zeira keluar dari kamar, Reyhan juga ikut keluar untuk menjemput putra kesayangannya ke kamar Fina."Ow" jawab singkat Zeira.Waktu sudah menunjukkan pukul 7, semua anggota keluarga Nicolas telah berkumpul di meja makan untuk menikmati sarapan buatan Zeira dan Fina. Sepanjang mereka makan,
Reyhan hanya diam, ia tidak berniat untuk menjawab sapaan tamu yang tidak diundang itu. Berbeda dengan Zeira yang langsung refleks bangkit dari duduknya. Wanita cantik yang memiliki mata biru melangkah mendekati suaminya."Kamu mau ngapain ? Mau minta uang lagi ?" Cibir Zeira dengan senyum sinis."Ow... ternyata ada Nyonya Nicolas !" Sahut Mita.Reyhan memeluk pinggang Zeira dari belakang, lalu meletakkan dagunya di pundak Zeira. "Mungkin dia ingin menjebak aku lagi sayang. Untung ada kamu !" sindir Reyhan dengan tatapan jijik kepada Mita.Reyhan tidak pernah berpikir kalau Mita akan nekat datang menemuinya ke kantor. Wanita ini terlalu berani untuk menantang seorang Reyhan Nicolas. Itulah yang ada di dalam pikiran Reyhan saat ini."Apa ? Aku menjebak anda ?" Hahaha Mita tertawa terbahak-bahak "bukankah kamu yang ingin menikmati tubuhku malam itu, sampai kamu memberikan aku minuman alkohol agar aku lebih bergairah untuk memuaskan kamu ?" Protes Mit
Dalam sebuah apartemen, dua insan manusia sedang berdebat. Fadil kesal kepada Mita karena depan mobilnya rusak."Kamu habis dari mana ?" Tanya Fadil dengan kesal."Aku habis bertemu dengan teman" sahut Mita yang duduk santai di atas sofa dengan mengangkat satu kakinya di atas kaki yang satu lagi sambil memainkan ponselnya."Kenapa ujung mobil saya bisa rusak seperti itu ?""Tadi aku tidak sengaja menginjak gas, mobilnya jalan terus nabrak gerbang" sahut Mita dengan santai tanpa melihat Fadil."Lain kali hati-hati" Fadil masuk ke dalam kamar dan meninggalkan Mita sendirian di ruang tamu.Fadil memang pria yang polos, ia sangat mudah untuk dibohongi. Ia selalu percaya dengan apa yang dikatakan Mita kepadanya, selama 5 tahun ini, mereka tinggal bersama di apartemen miliknya, Fadil bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran, sedangkan Mita bekerja di sebuah pijat refleksi................Setelah mendapat beri
"yang sabar ya" ucap Reyhan sambil mengelus sesuatu yang berdiri tegap di bawah pusarnya."Mas ngomong sama siapa ?" Zeira memutar tubuhnya menghadap Reyhan"Ngomong sama ini" Reyhan menunjuk sesuatu yang menonjol di dalam celana boxer yang ia pakai."Mas..." Panggil Zeira dengan wajah yang merah merona karena malu."Bantu aku untuk menidurkannya ya ?" Bujuk Reyhan sambil meraih tangan Zeira dan meletakkannya di atas burung Beo miliknya."Mas, ah..." Protes Zeira, tetapi tangannya menggenggam milik Reyhan.Pria satu anak itu tersenyum melihat istrinya yang pura-pura menolak tapi mau. Ia melumat bibir Zeira dengan rakus dan penuh gairah, mencium seluruh leher jenjang Zeira dan memberikan beberapa tanda kiss Mark di sana.Saat Zeira sudah hanyut dalam sentuhan Reyhan, dan sudah beberapa kali mendesah karena kenikmatan, begitu juga dengan Reyhan yang sudah melambung tinggi di atas awan dan sebentar lagi akan menembus lagi ke 7. Tetapi se
Satu Minggu telah berlalu, di mana hari ini di kediaman Nicolas mengadakan acara doa 7 hari kepergian ibunya Vivi. Seluruh mansion megah itu telah dipenuhi para undangan yang ingin melakukan doa bersama. Tetapi mata Zeira menyorot seseorang yang tidak asing duduk di hadapan mereka dengan mengenakan gaun berwarna hitam dan hijab dengan warna yang senada.Zeira menatapnya dengan tajam namun dibalas dengan senyum manis dari Mita, dia berlaku seolah-olah teman dekat kedua menantu keluarga Nicolas.Saat acara doa berakhir, Mita berdiri di dekat keluarga Nicolas untuk berjabat tangan dengan para tamu yang akan pulang. Wanita yang satu ini memang tidak memiliki malu. Setelah semua tamu pergi, Zeira menghampiri Mita yang berdiri di dekat Reyhan."Kamu untuk apa datang kemari ?" Tanya Zeira dengan tatapan tajam, setajam keris yang siap untuk menikam."Aku turut berdukacita atas kepergian Tante Maria. Aku juga memiliki kenangan indah bersama almarhum. Maafkan aku y
Satu bulan telah berlalu, Vivi sudah pulang dari rumah sakit. Bahkan saat ini ia, Roy dan putrinya sedang berada di kediaman Nicolas. Mereka sudah 3 hari menginap di sana, karena permintaan dari kedua mertuanya.Saat ini keluarga Nicolas telah berkumpul di ruang tamu bersama beberapa notaris dan pengacara. Richard sengaja mengundang mereka datang ke kediaman Nicolas, karena hari ini ia akan membagi warisan kepada kedua putranya. Sebenarnya Reyhan dan Roy menolak keputusannya. Tetapi Richard tidak ingin anaknya menjadi pecah di kemudian hari karena harta warisan, di mana saat itu ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum ia menutup mata, Richard ingin melihat anak dan cucunya bagai dan berdamai."Daddy kenapa harus terburu-buru seperti ini ?" Ucap Reyhan"Ini tidak terburu-buru sayang. Daddy sudah tua, sudah sepantasnya membagi warisan untuk kalian" jawab Richard"Iya, apa yang dikatakan Daddy itu adalah benar sayang. Karena umur tidak ada yang t
Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang sikap Reyhan membuatnya kesal, tetapi ia sangat bahagia dengan cara Reyhan memperlakukannya dan menghargainya, bahkan akhir-akhir ini, pria tampan itu selalu memanjakan Zeira bagaikan anak kecil.Satu bulan terakhir ini, Reyhan seringkali membawa anak dan istrinya makan malam di luar dan membawanya jalan-jalan. Pria tampan itu sudah mulai mengatur waktunya untuk bekerja dan waktu untuk keluarga, ia sudah jauh berubah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dulu ia selalu sibuk mengurus perusahan, samapi ia tidak ada waktu untuk Zeira dan anaknya."Sayang, bagaimana kalau Minggu depan kita pergi berlibur ?" Ucap Reyhan. Saat ini Zeira, dan Reyhan sedang duduk santai di kursi santai yang terletak di samping kolam renang sambil melihat Andrian dan Andela bermain di taman bersama baby sitter"Minggu depan ?" Ucap Zeira untuk memperjelas kata-kata Reyhan"Hm..." Sahut Reyhan
Zeira sengaja tidak membawa putrinya Andela, ia berencana akan pulang setelah selesai makan siang bersama Reyhan. Tetapi saat ia meminta pulang, Reyhan justru tidak mengizinkannya. Pria tampan itu meminta Zeira untuk pulang bersama dengannya. Akhirnya Zeira meminta Reyhan untuk menghubungi Bara dan menyuruhnya menjemput Andela ke kediaman Nicolas.Hanay butuh waktu 1 jam 20 menit, Bara sudah tiba di ruangan Reyhan sambil membawa Andela.Tok....tok....tok.... Seseorang mengetuk pintu ruangan Reyhan"Masuk" sahut suara bariton dari dalam"Permisi tuan, nyonya" Bara menjulurkan kepala dari balik pintu. Ia melangkah menuju Zeira dan memberikan Andela kepada ibunya."Anak sayang mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi tembem putrinya yang sedang tertidur pulas."Terima kasih ya paman" ucap Zeira kepada Bara."Sama-sama nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu tuan, nyonya" Bara melangkah meninggalkan ruangan Reyhan.Zeir
Mimpi yang indah membuat Zeira terlambat bangun dari tidurnya, saat wanita cantik itu membuka mata di pagi hari ! Reyhan sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia refleks bangkit dari ranjang melangkah terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia melangkah ke luar dari kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan."Bibi, apa tuan sudah sarapan ?" Ucap Zeira setelah tiba di meja makan dan melihat Reyhan tidak ada di sana"Tuan sudah pergi satu jam yang lalu nyonya. Tuan hanya sarapan roti dan teh" sahut pelayan Siti"Oh, baiklah" sahut Zeira. Ia merasa bersalah karena tidak melayani Reyhan sebelum berangkat ke kantor. Biasanya ia selalu membuatkan teh dan sarapan untuk suaminya."Nyonya ingin sarapan apa pagi ini ?" Tanya pelayan"Sarapan roti saja bi" sahut Zeira"Baik nyonya" pelayan bergegas masuk ke dapur membuat roti panggang untuk Zeira. Setelah 10 menit, Siti kembali ke meja
Tidak terasa waktu telah berputar, hari pun berganti. Kini usia kandungan Vivi memasuki tujuh bulan. Di mana saat ini mereka sedang mengadakan doa tujuh bulanan di kediamannya. Acara doa itu hanya di hadiri oleh para kerabat dekat dan tetangga, tentunya Zeira dan Reyhan beserta kedua anaknya.Setelah para undangan kembali ke rumahnya masing-masing. Keluarga Nicolas berkumpul di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Reyhan dan Roy sedang membicarakan tentang warisan yang akan dibagi setelah Vivi melahirkan anaknya."Apa daddy sudah menghubungi kamu ?" Tanya Reyhan kepada Roy"Iya, daddy menghubungiku dan Vivi tadi pagi" jawab Roy"Apa daddy mengatakan sesuatu ?" Reyhan kembali bertanya"Tidak. Daddy dan mama hanya mengatakan kalau mereka akan ke Indonesia setelah Vivi melahirkan" sahut Roy dengan jujur "ada apa kak ?" Lanjut Roy bertanya"Daddy berencana ingin membagi warisan untuk kita berdua" jawab Reyhan."Benarkah
Tiga bulan telah berlalu, kehidupan keluarga Nicolas dipenuhi dengan kebahagiaan. Mereka menjalani aktifitasnya masing-masing. Saat ini hanya tinggal Zeira, Reyhan dan kedua anaknya yang tinggal di sana, karena Roy dan Vivi sudah pindah ke rumah yang baru mereka beli satu bulan yang lalu, dan Roy saat ini sudah tidak bekerja sama lagi dengan Carles, ia mengundurkan diri dari sana karena Zeira memintanya untuk memimpin perusahaan NIWIRA, sedangkan Zeira fokus untuk mengurus kedua buah hatinya."Mas, apa hari ini kamu ada kesibukan ?" Ucap Zeira. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan."Tidak, ada apa sayang ?" Sahut Reyhan"Jika tidak ada ! Aku ingin mengajak mas untuk berbelanja pakaian anak-anak""Oh, tentu saja bisa sayang. Aku pasti menemani kamu" sahut Reyhan"Terima kasih mas. Kalau begitu aku siap-siap dulu ya" Zeira melangkah meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Ia sebenarnya tidak ingin berbelanj
Setelah tiga hari berada di rumah sakit, kini Zeira bisa kembali ke kediaman Nicolas bersama putrinya. Saat mereka tiba di kediaman Nicolas, kedua mertuanya dan para kerabat dekat sudah menyambut kedatangan mereka. Zeira merasa terharu dengan sambutan yang luar biasa itu, ia merasa diperlakukan layaknya seperti putri kerajaan. Mansion megah itu dihiasi dengan bunga-bunga berwarna pink dipadu dengan warna biru muda. Di setiap sudut ruangan itu dihiasi dengan balon berwarna warni."Selamat sayang" ucap Fina sang ibu mertua kepada Zeira"Terima kasih mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi ibu mertuanya itu. Begitu juga dengan kerabat yang lain, mereka memberikan selamat kepada Zeira dan Reyhan atas kelahiran anak keduanya.Acara keluarga itu berakhir pada saat waktu menunjukkan pukul lima sore, para kerabat dan tamu sudah kembali ke kediaman masing-masing, kini hanya tinggal keluarga Nicolas."Sayang, ini ada hadiah untuk kamu dan putrimu" uc
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Reyhan selalu mendesak Roy agar menambah kecepatan mobilnya, ia sudah tidak sabar lagi untuk segera bertemu dengan Zeira. Ia ingin berada di sisi Zeira dan menggenggam tangannya saat istrinya itu melahirkan buah cinta mereka."Oto Roy, cepat dong" desak Reyhan"Iya kakak" sahut Roy"Aduh, kamu lama sekali membawa mobilnya, pakai berhenti lagi" gerutu Reyhan saat mobil yang dikendarai Roy berhenti."Tentu berhenti dong kak. Kita kan sudah sampai di parkiran rumah sakit" jawab Roy"Ha, benarkah kita sudah sampai ?" Ucap Reyhan sambil melihat sekitarnya dari balik kaca mobil"Ya ampun" ucap Roy sambil menggelengkan kepala."Aku pikir kita masih di jalan" ucap Reyhan sambil membuka pintu mobilnya. Tanpa menunggu Roy ! Reyhan sudah bergegas masuk ke dalam rumah sakit. Ia tidak peduli dengan mata yang tertuju kepadanya, Reyhan tidak perlu bertanya di mana ruangan Zeira kepada reseps
Roy sangat bahagia atas kehamilan istrinya, walaupun janin yang ada di dalam kandungan Vivi saat ini masih berusia 3 Minggu, tetapi Roy sudah bisa merasakan detak jantung calon anaknya. Begitu juga dengan Vivi, wanita cantik itu tidak berhenti mengelus perut ratanya. Ia masih belum percaya kalau saat ini ada janin di dalam perutnya. Selama ini ia sudah tidak pernah lagi berpikir akan hamil atau memiliki anak sendiri.Sementara Zeira saat ini sedang merasakan dak dik duk dalam jantungnya, karena menanti kelahiran anak keduanya yang tinggal menghitung hari. Zeira dan Reyhan sedang mengemas perlengkapan baby ke dalam tas untuk mereka bawa ke rumah sakit saat Zeira akan melahirkan."Mas, yang itu apa ?" Ucap Zeira"Ini bajuku" sahut Reyhan"Untuk apa itu mas ?" Zeira kembali bertanya. Ia berpikir untuk apa pakaian Reyhan sebanyak itu di masukkan ke dalam tas travel"Besok saat kamu melahirkan, kita kan akan menginap di sana untuk beberapa h