# Di bab ini sedikit lebih panas, bijaklah dalam membaca. Yang belum 18+ tahun, silahkan mundur #
Satu hari penuh, Reyhan tidak kembali ke kediaman Nicolas, ia juga tidak masuk kantor, nomornya tida dapat dihubungi. Zeira hanya bisa menagis dan meratapi nasib dirinya. Sementara Bara sudah bolak-balik ke kediaman Mita untuk melihat Reyhan, tetapi kedua mahluk Tuhan yang paling sempurna itu tidak ada di sana. Informasi dari penjaga gerbang, sejak Mita meninggalkan rumah tadi pagi, wanita tidak tahu malu itu belum ada kembali sampai sore ini.
Hal itu membuat seisi rumah kediaman Nicolas merasa cemas dan khawatir, bahkan Fina berniat untuk membuat laporan ke kantor polisi dengan kasus orang hilang. Tetapi Roy melarangnya karena belum 24 jam.
"Roy, apa yang terjadi dengan Reyhan" ucap Fina sambil menagis. Ia sangat menyanyi Reyhan sama seperti Roy, ia tidak pernah menganggap Reyhan sebagai anak tiri. Kasih sayang kepada Roy sama besarnya dengan Reyhan.
"Mama t
Mita yang kesal dan marah, lantas mengirim sebuah video ke ponsel Zeira. Ia tidak terima dengan perlakuan Reyhan kepadanya."Dia akan menyesal telah mempermainkan aku" kesal Mita dengan mengepalkan tangannya lalu melampiaskannya di atas meja."Aku sudah bilang dari awal, tetapi kamu terlalu percaya diri" cibir Fadil."Tutup mulutmu, jangan buat aku semakin kesal. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah rencana baru" sentak Mita."Baiklah aku akan memikirkannya. Untuk saat ini kamu istirahat di sini saja" Fadil pergi meninggalkan Mita dan kembali ke kantornya...............Sementara di kediaman Nicolas, Zeira sudah mengemas beberapa pakaiannya dan Andrian. Ia sudah bertekad akan meninggalkan kediaman Nicolas setelah melihat video yang di kirimkan Mita kepadanya.Hati wanita mana yang tidak sakit saat melihat sebuah video dewasa, dan tokoh utamanya adalah suaminya sendiri bersama wanita lain. Begitulah yang di rasakan Zeira saat ini, tub
Zeira memijat kening karena pusing memikirkan semuanya. Ia merasa kasihan kepada Reyhan, tetapi dibalik itu, ia juga merasa benci dan kesal karena dalam video yang di kirimkan Mita kepadanya, terlihat jelas kalau Reyhan seperti dalam keadaan sadar dan sangat menikmati hubungan intimnya dengan Mita."Ra, apa yang kamu pikirkan ?" Suara Vivi yang tiba-tiba terdengar dari pintu balkon. Saat ini Zeira sedang duduk di balkon kamarnya."Aku memikirkan tentang video itu Vi""Ra, kamu harus percaya dengan apa yang dikatakan kak Reyhan. Aku berpikir kenapa selama ini kita terlalu bodoh, sehingga kita tidak bisa memikirkan alasan Kak Reyhan untuk mendekati wanita sialan itu" bujuk Vivi"Apa kamu percaya kalau mas Reyhan di jebak Mita saat malam itu ?" Tanya Zeira"Aku percaya Ra. Kak Reyhan bukanlah pria murahan, dia pria yang tidak mudah tergoda dengan wanita. Jadi tidak mungkin dia tertarik untuk menyentuh wanita jalang itu""Tapi aku sulit untuk me
Pagi yang cerah, seorang wanita sedang berkutat di dapur dengan kompor dan sendok goreng sambil melantunkan senandung lagu rindu. Zeira begitu bersemangat pagi ini menyiapkan sarapan untuk keluarga Nicolas, ia memasak makanan kesukaan Reyhan yaitu soto Betawi dan nasi goreng seafood."Selamat pagi putri mama ?" Sapa Fina yang baru tiba di dapur."Pagi mama" sahut Zeira dengan ceriah sambil tersenyum manis "mama mau ngapain ?" Lanjut Zeira."Mama mau bantuin kamu masak" Fina memotong-motong cumi dan udang yang ada di atas meja untuk campuran nasi goreng."Andrian di mana mah ?""Sama papanya, tadi sudah dijemput Reyhan ke kamar mama" sahut Fina. Saat Zeira keluar dari kamar, Reyhan juga ikut keluar untuk menjemput putra kesayangannya ke kamar Fina."Ow" jawab singkat Zeira.Waktu sudah menunjukkan pukul 7, semua anggota keluarga Nicolas telah berkumpul di meja makan untuk menikmati sarapan buatan Zeira dan Fina. Sepanjang mereka makan,
Reyhan hanya diam, ia tidak berniat untuk menjawab sapaan tamu yang tidak diundang itu. Berbeda dengan Zeira yang langsung refleks bangkit dari duduknya. Wanita cantik yang memiliki mata biru melangkah mendekati suaminya."Kamu mau ngapain ? Mau minta uang lagi ?" Cibir Zeira dengan senyum sinis."Ow... ternyata ada Nyonya Nicolas !" Sahut Mita.Reyhan memeluk pinggang Zeira dari belakang, lalu meletakkan dagunya di pundak Zeira. "Mungkin dia ingin menjebak aku lagi sayang. Untung ada kamu !" sindir Reyhan dengan tatapan jijik kepada Mita.Reyhan tidak pernah berpikir kalau Mita akan nekat datang menemuinya ke kantor. Wanita ini terlalu berani untuk menantang seorang Reyhan Nicolas. Itulah yang ada di dalam pikiran Reyhan saat ini."Apa ? Aku menjebak anda ?" Hahaha Mita tertawa terbahak-bahak "bukankah kamu yang ingin menikmati tubuhku malam itu, sampai kamu memberikan aku minuman alkohol agar aku lebih bergairah untuk memuaskan kamu ?" Protes Mit
Dalam sebuah apartemen, dua insan manusia sedang berdebat. Fadil kesal kepada Mita karena depan mobilnya rusak."Kamu habis dari mana ?" Tanya Fadil dengan kesal."Aku habis bertemu dengan teman" sahut Mita yang duduk santai di atas sofa dengan mengangkat satu kakinya di atas kaki yang satu lagi sambil memainkan ponselnya."Kenapa ujung mobil saya bisa rusak seperti itu ?""Tadi aku tidak sengaja menginjak gas, mobilnya jalan terus nabrak gerbang" sahut Mita dengan santai tanpa melihat Fadil."Lain kali hati-hati" Fadil masuk ke dalam kamar dan meninggalkan Mita sendirian di ruang tamu.Fadil memang pria yang polos, ia sangat mudah untuk dibohongi. Ia selalu percaya dengan apa yang dikatakan Mita kepadanya, selama 5 tahun ini, mereka tinggal bersama di apartemen miliknya, Fadil bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran, sedangkan Mita bekerja di sebuah pijat refleksi................Setelah mendapat beri
"yang sabar ya" ucap Reyhan sambil mengelus sesuatu yang berdiri tegap di bawah pusarnya."Mas ngomong sama siapa ?" Zeira memutar tubuhnya menghadap Reyhan"Ngomong sama ini" Reyhan menunjuk sesuatu yang menonjol di dalam celana boxer yang ia pakai."Mas..." Panggil Zeira dengan wajah yang merah merona karena malu."Bantu aku untuk menidurkannya ya ?" Bujuk Reyhan sambil meraih tangan Zeira dan meletakkannya di atas burung Beo miliknya."Mas, ah..." Protes Zeira, tetapi tangannya menggenggam milik Reyhan.Pria satu anak itu tersenyum melihat istrinya yang pura-pura menolak tapi mau. Ia melumat bibir Zeira dengan rakus dan penuh gairah, mencium seluruh leher jenjang Zeira dan memberikan beberapa tanda kiss Mark di sana.Saat Zeira sudah hanyut dalam sentuhan Reyhan, dan sudah beberapa kali mendesah karena kenikmatan, begitu juga dengan Reyhan yang sudah melambung tinggi di atas awan dan sebentar lagi akan menembus lagi ke 7. Tetapi se
Satu Minggu telah berlalu, di mana hari ini di kediaman Nicolas mengadakan acara doa 7 hari kepergian ibunya Vivi. Seluruh mansion megah itu telah dipenuhi para undangan yang ingin melakukan doa bersama. Tetapi mata Zeira menyorot seseorang yang tidak asing duduk di hadapan mereka dengan mengenakan gaun berwarna hitam dan hijab dengan warna yang senada.Zeira menatapnya dengan tajam namun dibalas dengan senyum manis dari Mita, dia berlaku seolah-olah teman dekat kedua menantu keluarga Nicolas.Saat acara doa berakhir, Mita berdiri di dekat keluarga Nicolas untuk berjabat tangan dengan para tamu yang akan pulang. Wanita yang satu ini memang tidak memiliki malu. Setelah semua tamu pergi, Zeira menghampiri Mita yang berdiri di dekat Reyhan."Kamu untuk apa datang kemari ?" Tanya Zeira dengan tatapan tajam, setajam keris yang siap untuk menikam."Aku turut berdukacita atas kepergian Tante Maria. Aku juga memiliki kenangan indah bersama almarhum. Maafkan aku y
Tiga hari telah berlalu, di mana hari ini Fina akan kembali ke Prancis. Zeira dan Vivi sedang sibuk berkutat di dapur untuk memasak rendah permintaan ayah mertuanya. Sedangkan Fina sibuk mengemas barang-barangnya di kamar ditemani cucu kesayangan Andrian. Sebenarnya ia belum ingin meninggalkan kediaman Nicolas, tetapi ia juga tidak tega terlalu lama meninggalkan suaminya sendirian di Prancis.Tepat pukul 12, Reyhan sudah kembali dari kantor, ia sengaja pulang lebih awal agar bisa memberangkatkan ibunya kembali ke Prancis.Seisi mansion megah itu merasa tidak bersemangat karena Fina akan kembali ke Prancis. Bukan hanya menantu dan anaknya saja, tetapi para pelayan juga ikut sedih. Karena sejak kehadiran Fina di kediaman Nicolas, membuat suasana rumah itu menjadi hidup dan ramai. Fina selalu mengajak anak dan menantunya untuk makan bersama setiap hari. Hal itu yang membuat para pelayan semakin bersemangat, karena makanan yang mereka hidangkan selalu habis, tidak seperti