Share

Chapter 89

Penulis: Black Eagle
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-14 10:31:53

Raisi dan teman-temannya terlihat sedang asik nongkrong di salah satu kafe ternama, mereka sering berkunjung ke sana. Mereka sendiri duduk di kursi tamu yang terletak di lantai atas. 

Salah seorang teman, dia menyalakan musik yang terdengar seperti alunan biola yang indah, itu mengundang perhatian Raisi. Dia mengingat Andira pernah membunyikan musik itu, dia pernah memainkan musik itu. Kini dia mendengarnya lagi. Raisi yang penasaran kini bergerak dan mendekat ke arah sang teman yang duduk tepat di sampingnya. 

"Liat apa?" 

"Video singkat. Kau tahu kan aku suka musik. Kebetulan aku nonton salah satu audisi kemarin. Dan ini yang paling indah. Bagus, namun dia tidak lolos." 

"Tidak lolos?" 

Raisi semakin penasaran, dia bergerak semakin mendekat dan mencondongkan wajahnya pada layar laptop yang ditonton oleh temannya itu. Dia mengenali wajahnya. Dia betul-betul mengenali wajah itu. 

"Sepertinya aku mengenalnya."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 90

    "Apa yang kau lakukan?" Mata Martin membelalak. Dia menbungkuk dengan tangan di paha dan salah satunya menyentuh bibir yang berdarah. Dia mendongak menatap Raisi yang berdiri tepat di hadapannya."Apa hubunganmu dengan Andira?!" Suaranya besar dan dengan sangat keras, sangat-sangat keras."Aku akan membunuh mu!" Martin yang langsung berdiri dan menatap nanar mata sang anak.Karena terdengar suara bising, Ibrahim yang masih berada di luar juga membuka pintunya dari luar, dan melihat Martin yang mengangkat kera baju putranya. Dia menelan ludah saat melihat amarah di masing-masing mata."Dengar… Saya tidak…""Kenapa kau begitu berani padaku!?"Suara Martin membuat Ibrahim berhenti bicara, tangan Martin semakin kuat menarik kera bajunya, sedangkan Raisi tangannya tidak melawan dia hanya menatap dan membalas tatapan taja

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 91

    Seorang gadis terlihat mengajari seorang remaja laki-laki di halaman belakang rumah. Dia menampilkan senyum indah dan mengajar dengan sepenuh hati. Andira, dia berdiri di samping Randy yang sedang mencoba bermain biola."Ini sangat susah." Randy mulai mengeluh."Tidak akan susah jika terbiasa. Aku juga dulu seperti itu Tuan Muda."Mendengar apa yang dikatakan Andira, itu membuat Randy merasa sedikit lega, dia masih terlihat menjepit biolanya di antara leher dan bahunya.Tangan Andira mulai menyentuh lembut jemari Randy dan mengarahkannya dalam bermain biola, dia tersenyum saat Randy mulai baik dalam menggunakannya, Randy juga ikut menampilkan senyumnya pada gadis itu."Nah kan, kau sudah bisa. Nanti juga akan terbiasa dan akan lebih muda."Randy mengangguk dan mulai menggesek-gesek lembut senar biola itu. "Begini lebih muda."Andira yang melihat kemajuan dari Randy membuatnya menghela nafas senang, dan mulai menghindar lalu duduk di a

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 92

    Martin mengelus lembut bibirnya, dan matanya memandang ke bawah, dia merenung dan membayangkan apa yang mungkin terjadi. Apa yang mungkin akan terjadi. Dia terus berpikir, hingga seseorang menyentuk pintu."Jangan ganggu!" Martin saat mendengar ketukan itu. Namun pintu tetap terbuka, membuat Martin menghela nafas berat, dia menatap ke arah pintu dan melihat, istirnya yang melangkah masuk dan menutup pintunya. Martin merasa kesal, hatinya yang sudah sedari tadi panas kini semakin panas.Sarah berjalan masuk dan langsung duduk di kursi tamu di depan meja. Matanya terlihat terkejut melihat Martin dengan pinggir bibir yang pecah dan berdarah."Ada apa dengan bibirmu? Kau terluka?" Dia langsung berdiri dan mencondongkan wajahnya pada Martin, tangannya mencoba menyentuh bibir Martin, namun Martin terlanjur memundurkan wajahnya dan menghindar dari sentuhan Sarah. Dia merasa jijik dan tatapannya sangat-sangat benci. 

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 93

    Suara besar mengagetkan Andira, dia langsung berdiri dari duduknya bersamaan dengan Randy yang juga terkejut. Pintu kaca itu terbuka dengan keras dan Raisi berdiri tepat di bingkai pintu. Dia berhenti di sana. Andira dan Randy memandang ke arah Raisi.Raisi menatap Andira, begitupun sebaliknya."Aku ingin bicara denganmu." Arah mata dan bicaranya menatap ke arah Andira. Dan Andira dia menoleh ke arah Randy yang juga menoleh ke arahnya. Randy paham dengan maksud Andira, dia beranjak pergi saja dari sana meninggalkan Raisi dan Andira.Setelah pergi dari sana, Raisi menutup pintu kaca itu dan berjalan ke arah Andira. Dia berjalan dan mendekat ke arah gadis yang dia idamkan itu. Mereka kini saling bertatap."Anda ingin bicara apa Tuan Muda?" Andira bertanya, tatapannya tulus menatap Raisi dan suaranya lembut dan juga pelan."Kau mengikuti audisi?" Suara

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 94

    Tatapan antara Sarah dan Martin beradu, mereka saling bertatap tidak suka. Penolakan Martin mampu membuat Sarah kehilangan kesabarannya dan wajah Sarah yang menjengkelkan membuat Martin ingin sekali mengamuk, dia tanpa sadar telah mengepalkan tangannya. Mengingat apa yang dilakukan Sarah pada adiknya, Hatice. Bagiamana mungkin menjadi selingkuhan seorang suami dari wanita yang telah baik bahkan sangat baik padamu."Pergilah dari sini, aku sangat tidak ingin membahas tentang Raynaldi mu itu!" Martin kini menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesarannya dan tangannya berada di atas meja, tatapannya tajam menatap Sarah, bibirnya tipisnya tertutup dan sedikit memonyongkan."Kenapa lebih memilih orang lain kebanding kerabat?" Sarah bertanya lagi, dia juga menyandarkan tubuhnya pada punggung kursinya dan juga menatap tajam mata Martin."Aku hanya memiliki sedikit kerabat, Raynaldi bukanlah kerabat ku."Sekali lagi, ucapan Martin Dailuna men

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 95

    Matanya memandang keluar pintu, dia sejak tadi sudah melihat dan menguping apa yang seharusnya dia tidak lihat, namun masih kurang memahami maksudnya. Randy dia tidak langsung pergi, dia berhenti dan mengintip. Dia berusaha untuk mendengar namun dia sama sekali tidak terlalu bisa mendengar apa yang dikatakan Andira dan Raisi di luar sana. Namun dia mendengar kata "Lari."Matanya membulat saat mengetahui maksud lari. "Lari Bersamaku." Randy yang berjarak cukup jauh, dan berada di dinding kaca, menengok keluar itu masih dapat mendengar. Dia menelan ludah beberapa kali. "Apa mereka ingin kawin lari?" Randy bertanya-tanya.Sementara itu, Andira dan Raisi masih saling berhadapan di sana. Namun Andira cukup kaget dengan apa yang dikatakan Raisi."Tidak mungkin. Aku tidak bisa.""Kenapa?" Mata Raisi tulus, tangannya kembali menyentuh wajah Andira."Tuan Mud

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 96

    Martin terlihat mengetuk pintu seseorang, oh ya, itu pintu rumah adiknya. Tak lama kemudian pintu terbuka dari dalam. Martin menampilkan senyum pada pria yang membuka pintu itu."Kak Martin, hei, lama tak berjumpa, mari…" Dia menyambut begitu ramah. Lutfi dengan senyum munafiknya, dibalas dengan senyum menyeringai oleh Martin. Tampak sangat aneh di mata Lutfi."Hati! Kak Martin datang!"Martin melangkah masuk ke dalam, dia melihat luasnya ruangan utama, bersih dan putih, sangat modern. Dia menoleh ke arah Lutfi dan kembali menampilkan senyum pada adik iparnya itu."Mari Kak, duduk dulu." Lutfi mengarahkan Martin untuk duduk."Aku hanya sebentar, aku hanya ingin bicara sebentar.""Tapi sebaiknya, Kakak duduk dulu kan?"Mendengarnya, Martin lebih baik duduk saja daripada terus mendengar Lutfi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 97

    Ibrahim terlihat merenung, dia memandang putranya yang tertidur pulas di atas ranjang. Dia memikirkan tentang Martin yang mengundangnya untuk makan malam di rumahnya. Apa yang mungkin di rencanakan pria ini? Itu mungkin yang sedang dipikirkan Ibrahim.Dia ingin menghubungi Hatice namun dia enggang karena itu hanya akan semakin membebani pikiran di antara mereka. Ibrahim takut jika menganggu."Mimpi indahlah putraku. Karena jika kau terbangun, dan kau tumbuh, kau akan kesulitan untuk tetap bermimpi." Ibrahim dan kemudian mengecup kening Cihan yang tertidur. Dia berdiri dan keluar dari kamar kecil sang anak. Dia kemudian masuk ke kamarnya sendiri dan memilih untuk tidak memikirkan apapun, di hanya ingin tidur. Akhir-akhir ini dia sangat jarang bermimpi, apalagi bermimpi indah.Sementara Martin...Dia kehilangan senyumnya, dia saat ini mendengarkan musik modern melalui speaker musik di mobilnya. Baru kali ini ria membunyikan musik modern, b

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15

Bab terbaru

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 322

    Ya dia tahu siapa yang membawa Andira, dan anehnya sesuatu menjadi lebih muda baginya, tak ada pengawal sementara Martin memegangi senjata api di tangannya walau dia terlihat terluka di kepala, dan beberapa darah yang mengalir di tangannya, ya sebelum Ibrahim berhasil dijatuhkan oleh Martin, Ibrahim berhasil menyerang Martin dengan irisan balok yang membuatnya terluka. Di sisi yang lain, Martin membuka satu-persatu pintu ruangan yang ada di labirin, sampai akhirnya dia tidak menemukan pintu apa pun, hanya dinding kasar di sekelilingnya, dan yang membuatnya merasa bingung adalah di mana semua orang? Martin tak menemukan siapa pun, tapi dia bisa melihat tanda ayang dia tahu bahwa yang melakukannya pasti Nigel, untuk menjebak Martin, walau Martin paham akan jebakan itu, dia tetap mengikuti pola petunjuk yang dia tidak tahu akan membawa dia ke mana, hanya saja tak ada pilihan lain. "Martin." Langkah kaki Martin terhenti, dia mendengar sesuatu, di belakang, di depan, di samping, lalu s

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 321

    Rasa lemas menjalar di sekujur tubuh Martin, dia tidak menyangka bahwa Nigel akan sejauh ini, gadis yang selalu bersamanya yang Martin pikir Litzia telah menjadi gadis yang penting bagi Nigel ternyata saat mencoba membalas dendam dan ambisi gadis itu tidak lain hanyalah sekedar hiburan bagi Nigel. Mata Martin redup, dia kebingungan bagaimana harus merespon apalagi rasa panas dikarenakan cahaya lampu yang langsung mengarah kepadanya membuatnya merasa terganggu. Dia meremukkan rambut-rambut nya yang kusut, dan saat mencoba untuk fokus, dia menemukan sesuatu berada di tangan Litzia, gadis itu menggenggam sesuatu, Martin yang merasa apa yang digenggam Litzia penting langsung meraih tangan gadis itu dan membuka telapaknya, di sana terletak kertas yang mungkin berisikan informasi. Tulisan yang Martin tahu bukanlah milik Litzia melainkan milik Nigel, ya jelas kertas dengan tinta yang ditulis Martin dan berisikan, "Putramu dan Andira selanjutnya, oh ya astaga kau tidak akan menemukan putra

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Bibir Martin terbuka, dia merasa heran siapa yang mungkin yang telah membukakan pintu untuknya, dan kenapa pintu ini bisa terbuka sendiri. Sia menelan saliva berkali-kali tapi dia tidak bisa diam, ya dia tidak seharusnya seperti ini, dia mengepalkan tangan dengan kemarahan yang luar biasa, pada Nigel, Ibrahim dan sedikit rasa kecewa dan kebencian terhadap Andira, atau dia sedang berusaha untuk membenci gadis itu. Tapi sebelum semua itu harus diselesaikan olehnya, dia berusaha untuk menemukan putranya terlebih dahulu, di mana Raisi, dan kenapa semuanya terlihat kacau, kenapa Tidka ada penjaga dan pintu ruangannya sendiri, sel yang dia miliki sendiri yang seharusnya menjadi tempat dia tertahan kini terbuka. Tapi semua itu tidak penting, Martin dia mencoba untuk melangkah pergi, tetapi dia tidak dengan tangan kosong, di dalam saku-saku celananya dia menyimpan pecahan beling yang dia hancurkan sebelumnya dan akan menjadikannya sebagai pertahanan atau cara untuk melawan. Sayangnya dia

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Litzia mencoba menyelematkan siapa pun yang bisa dia selamatkan setelah dia berhasil membantu Raisi, yang entah apakah Raisi berhasil keluar dari labirin rumit yang telah dibangun oleh Nigel selama ini atau usaha mereka hanya akan menjadi boomerang. Dia memastikan bahwa Ibrahim mengetahui rencana Nigel untuk menghabisi mereka semua di tempat itu, sehingga mungkin dalam sesaat dia ingin menyelamatkan semuanya, termasuk Andira, tetapi sebelum itu, dia harus memastikan bahwa Martin tiada di tangannya. Di sisi yang lain Litzia, dia membuka pintu demi pintu, labirin yang begitu membingungkan, dia tidak bisa menemukan di mana kamar Martin, atau di mana sel Martin disembunyikan, langkah demi langkah dia berusaha untuk dapatkan hingga akhirnya dia menemukan satu ruangan yang tak terjaga, cukup jauh dan firasatnya berkata, mungkin itu adalah Martin. Langkahnya menuju sel itu cepat, dan menemukan seseorang yang bersandar tanpa semangat hidup duduk di lantai. Litzia hanya dapat melihat pria i

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 319

    Beberapa Saat Sebelumnya "Pergilah, kau tidak punya waktu, kau harus meninggalkan tempat ini atau Nigel akan menghabisi mu di hadapan ayahmu. Dia akan mempermainkan Malian berdua sebelum akhirnya mengakhiri semuanya." Dia mencoba membuka gelangan borgol di tangan Raisi sementara Raisi yang terlihat dengan wajah berantakan, darah di sisi wajahnya, dan rambut yang terlihat tak terawat itu memandang bingung. "Bagaimana kau mendapatkan kunci itu ... Astaga kau membahayakan dirimu sendiri Litzia." Raisi menghentakkan tangannya seolah menolak bantuan Litzia tapi gadis ini mencoba untuk tetap membantu Raisi. "Kau tidak tahu bahwa Nigel adalah monster dan dia akan menghabisi kalian, kau, Martin, Andira, semuanya, bahkan Ibrahim tangan kanannya sendiri akan mati di sini jika tidak pergi." "Andira?" Raisi menelan saliva, dia gemetar. "Ya." "Tidak." Raisi yang kedua tangannya sudah terbebas dari borgol itu menggelengkan kepala, "Aku tidak mau meninggalkan Andira. Bawa aku padanya dan akan

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 318

    Semua tampak jelas, Martin melihat segalanya dalam kesunyian yang tak terhentikan, dia merasa bahwa hidupnya akan selalu seperti ini, menderita. Dia mendapatkan apa yang dia inginkan, Andira, tapi dengan biaya sebesar apa? Dan kini, di mana gadis itu? Di mana putranya? Dan demi keinginan yang ia hasratkan semuanya berakhir kacau, dia terjebak di dalam neraka yang abadi. Nigel menghentakkan kepala Martin dan membiarkan dia tergelatak di dalam sana, kini adalah rencana selanjutnya tapi kapan dia akan melakukan rencana selanjutnya? Oh ya dia akan mempermainkan Martin lebih lama, lebih parah, San jauh lebih menyakitkan sebelum pada akhirnya mengakhiri hidup Martin Dailuna. Di sisi yang lain, Ibrahim tak sanggup menahan amarah dendam yang ingin segera mengakhiri hidup Martin, menghancurkan dinasti Dailuna selamanya. Tetapi semua itu berada di tangan Nigel yang memiliki lebih banyak anak buah. "Apa lagi yang kau tunggu?" Ibrahim bertanya, dia tak sanggup menahan diri untuk segera mengakh

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 317

    "Kau sudah mendapatkan, dia kan?" tanya Ibrahim yang sekarang berada di hadapan Nigel. "Cepatlah akhiri ini, Nigel. Kau pasti akan segera mendapatkan apa yang kau inginkan, bukan?" Ibrahim yang saat ini duduk di hadapan meja Nigel dan Nigel tampak berpikir tetapi tidak senang dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ibrahim. "Jangan terlalu tergesa-gesa, Ibrahim. Aku tahu kau sangat ingin membunuhnya sama seperti aku ingin sekali melenyapkan dia. Tapi kita tunggu, ya tunggu." Ibrahim tidak senang dengan aoa yang dikatakan Nigel, dia berdiri dan menghentakkan kursi, "Menunggu? Astaga aku sudah sangat lama menunggu dan menantikan momen ini, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Apa yang sebenarnya kau rencanakan!" Nigel tersenyum dan ikut berdiri, "Aku sudah katakan padamu. Kau cukup menjaga Andira dan biarkan dia merasa nyaman di sini, karena sebentar lagi dia akan berguna," kaga Nigel yang sekarang berjalan ke arah pintu. Dia membuka pintu ruangan itu dan mempersilahkan Ibrah

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 316

    "Nigel berhasil menangkap ayahmu, Raisi." Suara Litzia tenang. Sedangkan Raisi yang tampak tak berdaya itu hanya bisa menundukkan kepala. Dia lemas dan tidak tahu bagaimana dia akan merespon. "Akhirnya, dendam Nigel akan terselesaikan. Dia bisa menghabisi ayahku kapan saja. Tapi kenapa dia hanya menangkapnya?" Tatapan Raisi kini mengarah kepada Litzia yang terlihat tidak menemukan jawaban apa pun dari pertanyaan Raisi. Dia bahkan tidak tahu kenapa Nigel tidak menghabisi Martin saat ini juga. Kenapa dia harus menunggu waktu yang lama. "Entahlah, tapi untuk saat ini aku hanya mau kondisi mu lebih baik Raisi, kau harus makan sesuatu," kata Litzia yang masih menawarkan makanan untuk Raisi, "Jika tidak maka kau akan berada dalam kondisi yang buruk." "Saat ini aku bahkan jauh lebih buruk dari kematian itu sendiri, Litzia. Aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya makanan." Litzia lalu meraih piring itu dan berusaha untuk membuat Raisi memakan sesuatu, dia menyuapi Raisi dan tidak akan pe

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 315

    Martin terjatuh dan tidak bisa merasakan tubuhnya, apa yang baru saja dikatakan oleh Nigel adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Martin sudah kehilangan Nadira dan dia tidak bisa kehilangan anak lagi. Tubuhnya yang sudah mulai kurus itu terus dihentakkan lelah Nigel yang penuh dengan kebencian dan dendam. Yang pada akhirnya Nigel mendapatkan Martin hidup-hidup. Ini adalah sebuah kesempatan baginya. Bagi Nigel untuk memberikan penderitaan mutlak pada Martin Dailuna. Martin yang tidak berdaya diseret menuju bangunan tua yang cukup terlihat besar, dan tubuh itu langsung dijatuhkan di atas lantai yang lembab. "Bawa dia ke tempat yang seharusnya." Nigel yang terlihat berjalan pergi dan meninggalkan tubuh Martin yang setengah sadar dan tak berdaya. Dan kemudian dibawalah tubuh itu menuju ke tempat yang seharusnya, dan kemenangan Nigel sudah di depan mata. Andira, Raisi dan Martin, adalah pion untuk balas dendam Nigel. Di sisi lain ada Ibrahim yang sama sekali tidak terima Dnegan sikap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status