แชร์

168

ผู้เขียน: Rosemala
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-14 18:20:40

“Apa-apaan ini?”

Untuk beberapa lama, Radit menatap Irena dan Prabu dengan tajam, matanya menyiratkan ketidakpercayaan yang amat dalam. Ia mendengus pelan setelahnya, lalu tersenyum miring.

"Jangan bercanda, Iren. Aku sangat mengenalmu. Kamu nggak mudah jatuh cinta, apalagi tiba-tiba punya calon suami," ucapnya dengan nada mengejek.

Irena tetap menggamit tangan Prabu, tak membiarkan ekspresi Radit mengubah pendiriannya. Ia menghela napas dalam, lalu menatap mantan suaminya dengan penuh keyakinan.

"Aku tidak bercanda, Radit. Pak Prabu ini calon suamiku."

Radit tertawa hambar, lalu melipat tangan di depan dada.

"Oh ya? Kenapa aku nggak pernah dengar sebelumnya? Sejak kapan kalian pacaran? Sejak kapan kalian merencanakan pernikahan? Jangan-jangan … kamu sedang membodohiku, asal comot orang lalu mengakuinya sebagai calon suamimu?"

Irena tersenyum manis. Melirik sedikit ke arah Prabu yang masih dalam mode keterkejutan.

“Aku tidak harus bilang sama kamu sedang dekat dengan seseorang, bukan?
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (4)
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
cie akhirnya istri orang lepas jg dr mantan suaminya. bakal jadian nih prabu sm mantan istri orang. akan terkabul apa yg dikatakannya dulu tunggu istri orang cerai dr suaminya.
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
lanjut thor ..
goodnovel comment avatar
Tanti Ngapak Vlog
waduh.. siapa ituuu
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   169. KERAS KEPALA

    Raungan pilu menggema dalam sebuah ruang gelap dan pengap. Cahaya redup dari satu-satunya lampu di langit-langit berayun pelan, menyoroti sosok pria yang duduk di sebuah bangku kayu usang. Darah merembes dari sudut bibirnya. Tangan dan kakinya terikat erat, sementara di sekelilingnya, beberapa pria berjas gelap berdiri, wajah-wajah mereka kaku dan dingin, menunggu perintah lebih lanjut.Prabu melangkah mendekat, sorot matanya penuh amarah. Ia menatap pria yang kini mengerang kesakitan di hadapannya, lalu berjongkok, menarik rambut pria itu agar menatapnya langsung."Katakan sekali lagi," suara Prabu dingin, menusuk hingga ke sumsum tulang.Pria itu gemetar, matanya menyiratkan ketakutan. "Aku... aku tidak tahu sama sekali, Pak. Aku tidak tahu apa-apa. Lepaskan aku. Jangan libatkan aku." Pria yang wajahnya babak belur itu mengiba.Tamparan keras dari anak buah Prabu menghentikan ucapannya. Kepala pria itu terhuyung ke samping, darah semakin deras mengalir dari sudut bibirnya.Prabu mem

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   170.

    “Ada apa?” tanya Pram dengan kening berkerut.Prabu hanya mengendikkan bahunya. “Tidak apa-apa, hanya saja mungkin kamu butuh leluasa untuk bergerak, adik iparku.” Prabu menepuk pundak Pram, tetapi pandangannya menatap lurus ke arah Regan yang juga mengernyit heran.Pram mendengus pelan sebelum beralih menghadap Regan yang masih berdiri di depan mejanya.“Bagaimana keadaan di sini? Apa semua berjalan lancar?” tanyanya, menatap Regan yang di matanya tampak berbeda.Regan berdehem singkat dan memperbaiki posisi berdirinya. Ia tidak nyaman dengan tatapan Prabu padanya.“Apa kita akan membahas pekerjaan bersama Pak Prabu di sini, Bos?” tanya Regan sembari melirik Prabu dengan tidak nyaman.Pram menoleh pada kakak iparnya itu. “Tidak, tidak. Kita tidak membicarakan proyek kerja sama itu sekarang.”“Lalu, Pak Prabu ….” Lagi, Regan melirik Prabu yang tidak lepas menatapnya.“Oh, tidak apa-apa. Lagipula ia kakak istriku, dan kelak kita akan lebih sering berdiskusi dengannya untuk menjalankan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   171. ADU DOMBA

    Keheningan berbalut ketegangan seketika memenuhi ruangan. Pram menatap Regan tanpa kedip. Sementara Regan yang beberapa saat lalu wajahnya memucat, berusaha menguasai keadaan."Hei, ada apa ini, Bos? Kenapa menatapku seperti itu?" Regan mengangkat kedua tangannya. "Rekaman apa sebenarnya yang Pak Prabu putar barusan?"Prabu menggeleng dan tersenyum sinis. "Sepintar ini rupanya asisten adik iparku ini, pantas saja dia bisa tertipu selama ini.""Maaf, Pak Prabu, apa maksud ucapan Anda?" Regan mengerutkan kening."Masih bertanya apa maksudku? Sudah jelas yang menabrak adikku itu mobilmu. Tentu saja itu yang ingin aku sampaikan pada suaminya."Regan bangkit dari duduknya. Wajahnya memerah. "Anda jangan asal bicara, Pak Prabu. Atas dasar apa Anda menuduh saya?" Telunjuk Regan mengarah ke wajah Prabu."Jangan pikir karena Anda seorang konglomerat, orang terpandang, bisa menuduh orang lain sesuka hati. Saya bisa melaporkan Anda atas tuduhan pencemaran nama baik.""Oh, jadi aku menuduh sesuka

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-16
  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   172. KEEGOISAN SUAMI

    Pram berlari sekuat tenaga melewati koridor rumah sakit. Tak ada yang dihiraukannya saat ini selain kondisi Puspita. Bahkan Regan yang sudah diyakininya mengkhianatinya, tidak lebih penting dari kondisi Puspita.Napasnya tersengal, keringat dingin membasahi pelipisnya. Sepanjang perjalanan, bayangan wajah Puspita terus menghantui pikirannya. Suara petugas rumah sakit di telepon tadi terus terngiang di telinganya."Pak Pramudya, segera ke rumah sakit. Kondisi istri Anda menurun drastis. Kami sedang melakukan tindakan darurat."Jantung Pram berdegup tak karuan. Ia ingin tiba lebih cepat, namun langkah kakinya seolah terasa lamban dibandingkan kegelisahan yang mencekiknya.Sesampainya di depan ruang ICU, ia melihat para perawat dan dokter tengah sibuk mengerubungi tubuh Puspita yang terbujur lemah di ranjang.Belum apa-apa, Pram sudah merasakan tubuhnya lemah. Ia pernah merasakan sakitnya kehilangan seorang istri yang sangat dicintainya. Apa hal itu akan terulang? Apa ia harus kehilangan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-17
  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   173. BERITA ITU

    “Selamat malam, pemirsa. Jagat maya masih dihebohkan oleh insiden tragis yang terjadi di sebuah gedung perkantoran elite di pusat kota. Sebuah kecelakaan lift maut menelan korban jiwa dan meninggalkan kisah mengerikan yang sulit dilupakan.Kejadian bermula ketika seorang pengusaha berinisial AA bersama istrinya, IH, menghadiri acara bisnis di gedung pencakar langit tersebut. Namun, perjalanan mereka berubah menjadi mimpi buruk saat lift yang mereka naiki mengalami gangguan teknis. Lift mendadak berhenti, membuat mereka terjebak di dalam ruang sempit tanpa udara yang cukup.Setelah beberapa jam dalam kepanikan dan keputusasaan, celah kecil di pintu lift akhirnya terbuka. Melihat kesempatan untuk menyelamatkan diri, AA dengan susah payah berusaha keluar melalui celah sempit itu. Namun, tak ada yang menyangka, nasib buruk justru menimpanya.Tiba-tiba, lift kembali anjlok dengan kecepatan tinggi! Pintu lift menutup dengan keras saat AA masih berada di tengah celah. Tragedi pun terjadi dal

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-17
  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   174. RENDAH DIRI

    Pram membubuhkan cairan sabun dan aromaterapi ke dalam bathtub yang sudah diisi air hangat. Setelahnya, pria itu kembali berjalan menghampiri wanita yang duduk di kursi roda. Ia tersenyum sebelum mengulurkan tangannya untuk membuka handuk yang menutupi tubuh wanita itu.“Mas buka, ya,” pamitnya.Tetapi si wanita menghalau.“Aku saja, Mas. Kalau cuma buka baju, aku juga bisa. Yang cacat cuma kakiku. Tanganku tidak.”Pram menahan napasnya. Ini bukan kali pertama istrinya sensitif seperti itu. Sejak terbangun dari koma dan mendapati dirinya cacat, Puspita memang berubah. Tidak lagi seperti dulu. Hari-harinya hanya dipenuhi dengan kemurungan, bahkan sering putus asa karena merasa dirinya hanya akan menjadi beban.Puspita tidak tahu bahwa keselamatannya laksana mukjizat bagi Pram yang sudah putus asa. Puspita tidak tahu bagaimana bahagianya hati Pram saat dokter mengatakan bahwa keajaiban itu datang. Sejak saat itu, Pram bersumpah akan selalu mendampinginya bagaimanapun keadaannya. Pram be

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-18
  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   175. MASIH RAGU?

    “Aku bisa sendiri, Mas!” Puspita merebut underwear-nya dari tangan Pram, lalu membungkukkan tubuhnya, mencoba memasangkannya sendiri di kakinya yang tidak dapat digerakkan. Bersusah payah ia berusaha memakai celananya sendiri, tetapi kesulitan. Bahkan, tubuhnya yang duduk di tepi ranjang hampir saja terjatuh jika Pram tak menahannya.Pram membantu menegakkan kembali tubuh itu, lalu mengambil alih pakaian dalam dari tangan Puspita. Ia memakaikannya dengan lembut dan hati-hati hingga terpasang sempurna di tubuh istrinya. Setelahnya, ia juga memakaikan pakaian lainnya hingga sang istri terlihat rapi.Semua ia lakukan dengan lembut dan telaten tanpa berkata-kata. Bukan hanya itu, rambut Puspita pun ia sisir dan ikat hingga rapi. Layaknya seorang ibu kepada putri kecilnya, ia melakukan semua itu dengan penuh kasih.“Mau jalan-jalan ke taman kota?” tanya Pram setelah pekerjaannya selesai.Sore yang cerah di Singapura. Dari jendela apartemen mereka di The Orchard Residences, Pram melihat mat

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-18
  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   176. SUPPORT MEREKA

    “Sayang … Oma di sini.”Pintu apartemen baru saja Pram buka. Prily sedang berjingkrak senang karena akan diajak jalan-jalan, dan Puspita tengah membetulkan letak masker di wajahnya agar menyamarkan luka yang melintang dari tengah dahi ke rahang kirinya, saat suara seseorang dengan riang menyambut mereka di depan pintu.Berdiri di sana sepasang orang tua yang rambutnya sudah memutih semua. Dengan senyum teduh dan sorot mata penuh kerinduan, mereka menatap keluarga kecil itu.“Oma sangat merindukanmu, Puspita.”Wanita sepuh dengan syal membalut lehernya maju dan menghambur memeluk Puspita. Sementara itu, Pram bergegas menghampiri pria yang masih menunggu di luar.“Opa, kenapa tidak mengabari kami mau ke sini?” tanya Pram seraya memeluk pria itu.Sang pria menepuk punggung Pram beberapa kali, lalu melepaskan pelukan. “Oma kalian terus merengek ingin ke sini. Katanya merindukan cucunya. Apa Opa bisa menolak?” ujarnya dengan mimik lucu seolah teraniaya.Pram tersenyum dan menoleh ke arah N

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-19

บทล่าสุด

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   285.

    Andini menghela napas pelan sambil merapikan kerudung kemarin yang dipakainya lagi. Kemeja putih Prabu yang kebesaran kini sudah terganti dengan satu yang sedikit lebih pas—setidaknya tidak membuatnya terlihat seperti memakai daster laki-laki. Ia menemukan kemeja berwarna biru tua di dalam lemari, mungkin milik Prabu saat masih bujangan. Untuk bawahannya, ia beruntung menemukan celana jeans yang tampaknya sudah lama tidak dipakai.“Lumayan…” gumamnya pelan sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Meski masih kebesaran di beberapa bagian, setidaknya ia tidak terlihat seperti peserta lomba kostum paling nyeleneh pagi itu.Di belakangnya, Prabu bersandar di pintu sambil melipat tangan di dada. Kepalanya menggeleng pelan.Mereka keluar kamar setelah Andini merasa rapi, dan belum sempat mereka melangkah, mereka berpapasan dengan Puspita dan Pram yang juga sepertinya baru keluar kamar. Tangan keduanya yang saling mengait mesra menandakan bahwa mereka pasangan yang paling bahagia pagi ini.

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   284. TIDAK APA-APA

    Andini menahan napas, seluruh tubuhnya kaku seperti patung lilin. Jari-jarinya masih menempel di pipi Prabu, sementara matanya tak berkedip memandang lelaki itu yang kini membuka mata.Waktu seperti berhenti. Detik terasa seperti menit.Prabu menatapnya dalam diam. Tak ada ekspresi. Tak ada teguran. Tapi juga… tak ada senyum.Andini panik. Apa Prabu marah karena ia sudah lancang? Ah, ia sudah siap jika saja pria itu akan memarahinya.Namun tepat ketika ia hendak membuka mulut untuk meminta maaf atau sekadar mencari alasan, mata Prabu perlahan terpejam lagi. Tubuhnya bergeser sedikit, dan suara napasnya kembali terdengar pelan.“…Din…” gumamnya lirih, nyaris seperti bisikan dari alam mimpi.Andini menegakkan tubuhnya perlahan. “Mas?” tanyanya pelan, ragu.Tak ada jawaban. Hanya dengkuran lembut sebagai balasan.Andini mematung beberapa detik sebelum menjatuhkan diri ke kasur, punggungnya menghantam ranjang dengan lemas.“Ya Allah…” desahnya lega. “Dia cuma mengigau. Ya ampun, aku kira

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   283. BALADA BAJU DINAS

    Prabu mengangkat alis, meluaskan matanya. “Hmm… ya, ini Oma yang menyiapkan. Kamu bisa pilih salah satunya untuk malam ini,” ujarnya tanpa menoleh. Matanya masih menyapu seluruh koleksi baju di dalam lemari sambil menahan senyum.Andini mendesah frustrasi. Tangannya bersedekap di depan dada. “Aku tidak ganti baju saja,” ujarnya akhirnya, lalu berjalan pelan dan duduk di tepi ranjang. Ada rasa kesal, malu, dan bingung bercampur jadi satu di dalam hatinya. Situasi ini sungguh di luar dugaan.Prabu menutup pintu lemari perlahan, lalu berjalan mendekat ke arah Andini. Tatapannya lembut, tetapi suaranya mengandung ketegasan yang halus. “Ganti saja, tidak apa-apa. Itu sudah Oma siapkan buat kamu.”Andini mendongak, menatapnya sejenak lalu membuang pandangan lagi. “Aku tidak mungkin memakai pakaian seperti itu, Mas.”“Kenapa?” tanya Prabu, mengangkat satu tangannya, seolah benar-benar tidak mengerti.Wajah Andini memerah. Bibirnya mengatup rapat, mencoba menahan jawaban yang sebetulnya sudah

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   282. ADA KECOA?

    “Prilly sudah tidur?” tanya Andini dengan berbisik saat melihat Puspita bangkit dari ranjang Prilly. Mereka kini berada di dalam kamar di mana Chiara dan Prilly berbagi kamar. Ada dua tempat tidur kecil yang berdampingan di sana. Sengaja disediakan seperti itu agar saat kedua anak itu menginap mereka bisa menghabiskan waktu berdua.Puspita mengangguk. “Sudah, Mbak. Chiara bagaimana?” tanya Puspita balik, juga dengan berbisik.“Sudah,” Andini menjawab pelan sebelum bangkit dan merapikan selimut Chiara.Keduanya lalu keluar dari kamar itu setelah memastikan anak-anak lelap. Mereka baru saja membacakan dongeng pengantar tidur.“Chiara biasa dibacakan buku, ya?” tanya Andini setelah menutup pintu kamar dengan sangat hati-hati agar anak-anak tidak terganggu dengan suaranya.“Iya, Mbak. Sejak lahir kan, Prilly memang sama aku, jadi setiap mau tidur aku biasakan baca dongeng biar gampang tidurnya. Waktu dia baru lahir aku malah tidur sekamar sama dia, biar gampang kalau dia nangis.”“Ibunya?

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   281. BERARTI

    Suara lembut gesekan sendok dan garpu berpadu harmonis dengan dentingan piano klasik yang dimainkan langsung oleh seorang pianis profesional di sudut ruangan. Lampu gantung kristal berkilau di atas meja makan panjang berlapis taplak renda putih gading, menambah kesan megah di ruang makan utama kediaman keluarga Bimantara.Andini nyaris tak bisa memercayai semua ini. Ia berada di antara keluarga suaminya yang merupakan salah satu konglomerat negeri ini. Opa Rangga—pemilik kerajaan bisnis Bimantara Group—menyambutnya dengan pelukan dan senyum tulus sejak mereka tiba tadi sore. Bahkan Chiara dipeluk hangat oleh Oma, sebelum seorang pelayan membawanya menuju ruang bermain yang diisi segala jenis mainan edukatif impor.Benar-benar penyambutan sempurna untuk seseorang yang menjadi bagian keluarga itu pun tidak sengaja dan tanpa rencana. Sesuatu yang tidak pernah dirasakan oleh kakaknya dulu, kini justru didapatkan secara utuh olehnya. Rasa haru dan syukur membuncah di dada Andini, namun tet

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   280. BAJU DINAS

    Mungkin Prabu memang beruntung pernah memperistri Irena, tapi dirinya … ah, rasanya itu tidak mungkin. Tak ada yang bisa dibanggakan dari dirinya. Bahkan menyiapkan sarapan pagi saja masih kerepotan.Andini tersenyum kaku sebelum akhirnya membuka suara lagi. “Kamu udah lama nikah, ya?”Puspita yang saat itu sedang menekuri ponselnya karena baru saja ada pesan masuk, menoleh sekilas. “Belum sampai dua tahun, Mbak,” jawabnya, tangan masih sibuk membalas pesan.“Jadi, kamu nikah umur dua puluh?”“Iya.”“Wah, hebat. Kamu nikah usia muda, tapi langsung bisa ngurus rumah tangga. Ngurus suami, ngurus anak sambung.”Puspita melirik lagi sedikit, lalu kembali pada ponselnya. Bibirnya menahan senyum. “Aku kan, dulu pembantu sebelum nikah sama Mas Pram, Mbak. Jadi, hal seperti itu sudah biasa kulakukan.”“Apa? Pembantu?” suara Andini terdengar sedikit lebih keras dari sebelumnya.“Hmmm…” Puspita mengangguk dan tersenyum lembut. “Aku pembantu di rumah Mas Pram. Bu Soraya, istri pertama Mas Pram y

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   279. IPAR

    Andini melangkah perlahan menyusuri lorong rumah sakit, aroma disinfektan menyambut tiap hembusan napasnya. Dari balik kaca besar ruang NICU, matanya tertuju pada satu inkubator kecil yang menampung makhluk mungil bernama Raja. Ia berdiri dalam diam, menatap dengan tatapan sendu dan penuh rindu. Setiap hari, ada rasa khawatir sekaligus harapan yang bertarung dalam dadanya.Entah sampai kapan Raja akan di sana, karena sampai saat ini pihak rumah sakit belum melaporkan perkembangan signifikan. Menurut mereka, butuh waktu berbulan-bulan hingga ia tumbuh normal seperti bayi yang lahir cukup bulan.Namun, ia dan Prabu akan menunggu waktu itu tiba. Waktu di mana Raja bisa mereka peluk dan bawa pulang. Untuk saat ini, Raja mungkin masih betah di sini karena merasakan ibunya setiap saat. Secara, ini rumah sakit tempat sang ibu bekerja.“Masih tidur, ya?” suara lembut menyapa dari sampingnya.Andini menoleh. Puspita berdiri di sana tanpa ia sadari kedatangannya. Adik iparnya itu tampak begitu

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   278. HATI YANG MENGHANGAT

    Prabu dan Chiara bersiap-siap berangkat. Andini membantu membetulkan dasi kecil di leher Chiara yang kini berseragam rapi. Prabu berdiri di dekat pintu, menggenggam tas kerja dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya menggandeng jemari mungil Chiara.“Hati-hati di jalan, ya,” ucap Andini sambil tersenyum lembut, berdiri di ambang pintu. Ia melambaikan tangan kecilnya—kebiasaan yang mulai terasa hangat setiap pagi.Prabu tersenyum, dan Chiara balas melambaikan tangan. “Kami berangkat dulu, Onti, eh maaf … Mama ….” Chiara menutup mulut dengan lima jari mungilnya.Andini berkedip lembut seraya mengulum senyum. Semua hanya butuh waktu saja sampai mereka terbiasa, karena sejatinya ia pun sedang beradaptasi. Anak sekecil Chiara sudah bagus bisa cepat tanggap.Prabu dan Chiara akhirnya berjalan menyusuri lorong apartemen. Suara ketukan sepatu mereka yang bergema bagai simfoni yang mengalun lembut, membelai dada Andini.Wanita itu masih berdiri di sana, memandangi punggung keduanya yang p

  • NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!   277. PERAN BARU

    “Din … kamu lihat dasiku yang navy ada titik kecil putih, tidak?” Suara Prabu terdengar dari kamar, sedikit meninggi karena jarak kamar tidur dan dapur lumayan jauh.Andini sedang berkutat di dapur. Tangannya sibuk mengaduk telur orak-arik sambil sesekali melirik roti yang mulai kecokelatan di toaster. Aroma kopi menguar dari cangkir di sebelahnya. Pagi ini seperti medan perang baginya. Mbak Sri—ART mereka—kebetulan sedang cuti.Kompor menyala, toaster bunyi klik, air galon tinggal sedikit, dan... kakinya hampir terpeleset karena butter yang tadi tumpah dari spatula.Sebagai ibu rumah tangga baru yang belum berpengalaman—karena tiba-tiba menjadi seorang istri dan ibu—tentu saja ini perjuangan tersendiri bagi Andini. Ia yang terbiasa hanya mengurus dirinya sendiri, kini harus membagi tenaga untuk mengurus dan menyiapkan keperluan orang lain.Keadaan jadi sangat riweuh karena Prabu yang sudah terbiasa segala dilayani, dan juga Chiara yang belum bisa mengurus dirinya sendiri—minta dilaya

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status