Share

JANDA - 102

Flashback, 4 hari sebelum hari lamaran

"Kamu menyerah menunggunya begitu saja setelah semua hal yang terjadi pada kalian selama ini?"

Boram terdiam mendengar pertanyaan Reihan setelah laki-laki itu terbelalak maksimal saat Boram mengatakan kalau dia menerima lamaran lelaki lain. Seakan-akan dia yang disalahkan bukannya Sam yang tidak ada kabarnya sama sekali.

"Apa Mas sudah memberikan surat yang aku titipkan untuknya?"

Gantian Reihan yang terdiam lalu tidak lama dia mengangguk pelan. "Ya, dia membacanya."

Boram tersenyum miring, berusaha menahan air mata yang mendesak keluar. "Aku sudah menulis jelas di surat itu tentang apa yang akan aku lakukan selama menunggunya. Seharusnya dia datang mencariku supaya aku tahu bagaimana kabarnya tapi setelah satu setengah tahun berlalu yang aku tunggu hanya bayangan."

Reihan bungkam. Boram memalingkan wajahnya dengan napas menderu. Terasa sesak di dadanya. Lalu kembali menatap Reihan melalui layanan video call langsung dari New York. "Bukankah ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status