Share

LXIV. The Staff Of Wealth

Sorak-sorai tepuk tangan para konglomerat yang menghadiri pelelangan begitu meriah, mereka berdecak kagum melihat Tania baru saja menghujam belati ke kening Ferdinand. Wajah para konglomerat meraut senyum sumringah, tak ada satupun yang merasa ngeri, ataupun jijik melihat darah terus mengalir keluar dari hujaman belati.

Semua yang terjadi di ruang teater markas IRA, sekaligus membuktikan bahwa para konglomerat memiliki paham yang sejalan dengan IRA, hingga tidak ragu menggelontorkan dana sebanyak apapun untuk mendukung organisasi kontra Kerajaan itu, yakni memisahkan Irlandia Utara dari Britania sekaligus menegaskan kedaulatan Kepulauan Irlandia.

Padahal belum genap 20 menit memasuki ruang teater, namun Pascal dan Dona sudah mendapatkan begitu banyak informasi mengenai IRA, serta merasa geram melihat betapa bengis tindakan-tindakan di balik organisasi itu.

Portet yang baru saja mengetuk palu semakin terkesima melihat tingginya antusiasme para konglomerat, ia sampai ikut bertepuk tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status