Home / Romansa / NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA / 68. Keyakinan Cinta Nalini

Share

68. Keyakinan Cinta Nalini

Author: Arin Akazuma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Nalini membalas pelukan Megantara dengan sama eratnya. Pelukannya menyiratkan bahwa Nalini tak ingin berpisah dari Megantara.

Megantara melepas pelukan Nalini dan menatap ke dalam kornea mata Nalini. Dia menunggu Nalini untuk menjawab rentetan pertanyaan yang baru saja ia bisikkan di telinga Nalini.

Nalini membalas tatapan Megantara secara mendalam. Matanya berkaca-kaca. Bisa sedekat ini dengan pria yang ia cintai benar-benar sebuah anugrah. Mendapatkan perhatian semacam ini adalah pengalaman tak terlupakan dalam hidupnya. Lagi-lagi Nalini merasa takut jika suatu saat dia akan kehilangan semua itu.

Detik berikutnya Nalini mencondongkan tubuhnya. Mengikis jarak diantara mereka. Menempelkan material lembut berwarna merah meronanya di bibir milik Megantara.

Megantara terkejut dengan inisiatif Nalini menciumnya terlebih dahulu. Tapi dia tidak berniat melepaskan tautan itu. Justru Megantara membalasnya dengan menggerakkan bibirnya. Nalini memejamkan matanya. Dia tak ingin menjauh dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   69. Pemilik Hati Mister Kaya Raya

    "Kau punya rencana apa setelah ini?" Tanya Bobby pada Starla. Starla menyeringai, "Aku harus mengatur strategi terlebih dahulu."Bobby mendesah, "Sebenarnya kau tak perlu repot-repot bekerja keras seperti ini jika mau menerima cintaku. Aku akan menjadikanmu ratu. Kau tidak akan kekurangan kasih sayang jika bersamaku.""Hentikan rayuan gombalmu. Aku sudah muak," Starla masih saja ketus. Sedangkan Bobby masih dengan kepercayaan dirinya.Pikiran Bobby menerawang jauh. Dia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Intensitas pertemuannya dengan Starla meningkat semenjak gadis itu meminta bantuannya, jadi dia akan berusaha membuat gadis itu jatuh hati padanya dan melupakan pria bernama Megantara yang sejak dulu memang tak pernah menoleh ke arah Starla. Cinta Starla pada Megantara terlalu buta sehingga dia tak menyadari bahwa semua cara dan upayanya hanyalah percuma. ***"Bu Nalini," panggil Sivia sambil berlari kecil ke arah Nalini yang sedang berdiri di dekat ruang guru. Nalini menoleh

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   70. Pengakuan Megantara pada Orangtuanya

    Mela tersenyum penuh arti di hadapan Nalini dan Megantara. Megantara salah tingkah dan hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal sedangkan Nalini tersenyum kikuk. "Sudah malam, sepertinya aku harus segera pulang. Aku pulang dulu," kata Megantara. "Ya. Hati-hati di jalan," jawab Nalini. Megantara tersenyum ke arah Mela dan beranjak dari hadapan dua gadis tersebut. Setelah Megantara hilang dari pandangan, Mela berusaha keras untuk tidak berteriak girang, "Yaaaakkkkk.. kau beruntung sekali. Lelaki itu sangat tampan. Berkelas. Dan dan tipe ideal para wanita." Nalini menyunggingkan senyumnya lebar. Dia menyetujui pendapat Mela. Dia benar-benar beruntung. Meskipun dia bisa saja merasa minder karena di luar sana banyak gadis yang lebih sempurna dibandingkan dengan dia. "Sepertinya hubunganmu dengannya sudah semakin berkembang. Apakah akan ada yang menikah dalam waktu dekat ini?" Tanya Mela bersemangat. Nalini menggeleng cepat, "Kami belum memikirkan sampai sejauh itu. Hubungan ka

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   71. Makam Nalita

    "Aku tau kau menyukai Nalini, bukan?" tanya Starla blak-blakan. Pandu mulai berpikir kemana arah pembicaraan lawan bicaranya ini. Pasti tentang hubungan Nalini dan Megantara. "Dan kau sangat menyukai Pak Megantara kan? Lalu apa? Kau ingin bekerjasama denganku untuk menghancurkan hubungan mereka?" Pandu tersenyum tipis lalu berkata lagi, "Maaf Nona. Aku bukan orang yang menghalalkan segala cara hanya untuk kepentinganku sendiri.""Munafik, di dunia ini seseorang harusnya berjuang untuk apa yang ia mau. Jangan hanya diam dan pasrah. Atau kau akan dicap sebagai seorang pengecut," kata Starla sarkas. "Terserah Anda ingin menilaiku seperti apa. Aku tidak mempedulikannya. Tapi perlu Anda ingat karena aku teman baik Nalini, aku tidak akan membiarkan seseorang berbuat buruk padanya termasuk Anda," ancam Pandu. "Siapa kau, berani berkata seperti itu? Kau tidak tau siapa aku?" Mata Starla membelalak. Dia tidak terima karena di ancam oleh pria dengan level lebih rendah dibandingkan dia. "Jus

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   72. Keingintahuan Megantara

    Pria yang menyapa Megantara melirik ke arah Nalini dan menyadari sesuatu. "Kau, bukankah kau chef yang dulu bekerja dengan kakakku?" Pria bule itu menunjuk Nalini. Sudah terlanjur dikenali, Nalini hanya tersenyum kaku. Megantara justru tak menyangka jika mereka saling mengenal. "Dia kekasihmu?" tanya Pria itu pada Megantara. Tatapan pria itu tampak meremehkan. Megantara merasa risih. "Ya. Dia kekasihku," kata Megantara sambil merangkul pinggang Nalini. "Kau gadis yang pandai mencari mangsa rupanya. Gagal menggoda kakak iparku, kau bisa mendapatkan seorang pria sukses. Wow," pria itu bertepuk tangan pelan. "Jangan sembarangan berbicara. Aku tau jika saat itu situasinya penuh dengan kesalahpahaman. Aku percaya dengan kekasihku bahwa dia bukan orang yang suka menggoda suami orang," Megantara membela. Dia tidak suka temannya menyudutkan Nalini. Nalini memberikan isyarat untuk tidak semakin memicu keributan. Bagaiamanapun juga mereka adalah teman. Nalini tidak mau hanya gara-gara di

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   73. Lamaran Impian

    "Mana imbalanku?" Tanya Bobby. "Bukankah kau meminta secangkir teh?" Starla balik bertanya. "Ya. Memang, tapi tentu saja bukan hanya itu," Bobby menginginkan hal lain. Starla memutar bola matanya jengah. Tapi biarlah hari ini Bobby senang. Dia sudah bekerja dengan baik. Tak ada salahnya Starla memberikannya sedikit hadiah. Starla mendekatkan diri pada Bobby dan berinisiatif untuk mencium Bobby terlebih dahulu. Tentu saja Bobby menerima dengan senang hati dan membalasnya dengan menggebu-gebu. Starla yang tadinya ragu dan melakukannya dengan terpaksa lama-lama juga terlena dengan tiap sentuhan yang Bobby lakukan pada tubuhnya. ***"Chef Nalini, tolong kau buatkan cake berukuran kecil dan masukkan ini di dalamnya," perintah dari kepala chef sambil menyodorkan kotak berukuran kecil yang semua orang bisa tebak apa isinya. Nalini membuka kotak tersebut dan melihat cincin yang indah di dalamnya. Wajahnya terperangah. Kilauan dari berliannya begitu menyilaukan mata. "Nanti sore akan a

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   74. Tak ingin(bisa) terburu-buru

    Saat tatapan mata mereka beradu, Nalini pura-pura menguap dan mengalihkan pembicaraan, "Sepertinya sudah malam. Aku mengantuk sekali.""Baiklah, ayo kita pulang," jawab Megantara lalu membawa Nalini berjalan ke arah mobilnya yang terparkir agak jauh karena mereka sudah berjalan agak lama. Saat ini Megantara harus bersabar ketika Nalini belum mau menjawab pertanyaannya. Dia tau betul Nalini mencoba menghindari pertanyaan tersebut dengan mengalihkan pembicaraan. Suasana mobil begitu hening. Tak ada yang berbicara sama sekali sepanjang perjalanan. Mereka berdua sama-sama sedang berkutat dengan pikiran masing-masing. Megantara memikirkan apa yang dipikirkan Nalini. Sedangkan Nalini memikirkan jawaban apa yang tepat untuk pertanyaan Megantara yang menjurus ke lamaran. "Sudah sampai. Terima kasih sudah mengantarku. Sesampainya di rumah kau harus langsung istirahat," kata Nalini sambil melepas sabuk pengaman. "Tunggu dulu, Nalini," kata Megantara mencegah Nalini turun dari mobil. "Ada

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   75. Tak Termakan Rumor

    "Chef Nalini, ada pesanan dari Pak Megantara, rinciannya sudah aku serahkan pada kepala chef. Tapi kau tau sendiri bahwa pak Megantara hanya mau kau yang memasakkan untuknya," kata Pelayan yang Nalini temui saat Nalini keluar dari toilet. "Pak Megantara? Sepertinya tadi pagi beliau berpesan akan makan siang di luar," kata Nalini heran. "Aku tidak tau. Tapi buktinya beliau berada di sini. Bersama dengan adik pak Niko yang seorang model cantik itu," Kata Pelayan itu lagi. "Starla?" Tanya Nalini memastikan. "Ah ya betul. Aku baru ingat namanya. Kau tau banyak rupanya. Mereka sangat serasi kan? Aku sangat iri." Kata Pelayan itu yang sontak membuat hati Nalini memanas. Ingin rasanya Nalini berteriak dan berkata pada dunia bahw Megantara itu miliknya. Dialah kekasih Megantara yang asli. Bukan Starla ataupun gadis lain. Tapi apa daya. Nalini sendiri yang memutuskan untuk merahasiakan hubungan mereka sejak awal dan bahkan sampai sekarang. Nalini hanya tersenyum tipis menanggapi kalimat

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   76. Tidak ada kata 'tapi'

    Starla duduk di sofa apartemen Bobby. Dia menundukkan kepala. Wajahnya teramat murung. "Apakah aku harus menyerah?" Gumam Starla. Tapi Bobby yang berada di sampingnya bisa mendengar. "Bahkan dengan rumor yang sangat jelekpun dia tetap mempercayai Nalini. Aku tidak pernah melihat kak Tara seyakin itu pada seseorang," Starla kini menyandarkan punggungnya di bantalan sofa dan menengadahkan kepalanya. Bobby tersenyum miris, "Itu salahmu. Berharap pada sesuatu yang tak pasti. Kau tidak menyadari jika waktumu terlalu sia-sia jika kau gunakan untuk mengharapkan cinta darinya. Sedangkan di luar sana pasti banyak pria yang menggilaimu. Minumlah ini. Agar kau lebih relaks."Starla menerima gelas berisi wine yang Bobby berikan dan meminumnya dalam sekali teguk. "Banyak pria yang menggilaiku?" Starla terkekeh, "Termasuk kau, Bobby."Suara Starla saat menyebut nama Bobby terdengar begitu merdu di telinga pria itu. Tatapan mata mereka bertemu, jarak mereka begitu dekat. "Aku akan menunjukkan p

Latest chapter

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   131. Happy Ending (TAMAT)

    Nalini menunggu penjelasan dari Megantara dengan terus menatap pria itu. "Apakah kau ingat bahwa saat kita masih kecil kita pernah bertemu? Di acara ulang tahun perusahaan ayahku. Kau datang bersama ayahmu," kata Megantara. Nalini mencoba mengingat. "Kau menolongku yang sedang dirundung oleh beberapa teman seusiaku. Gadis kecil pemberani," Megantara memberikan petunjuk. Nalini mengingat sesuatu."Tunggu dulu, apakah kau laki-laki gembul berkacamata?" tanyanya saat mengingat kejadian beberapa tahun silam. Megantara mengangguk. "Kau menjatuhkan jepit rambut ini. Sepertinya begitu khusus dibuatkan oleh seseorang untukmu," kata Megantara. "Ya. Ini pemberian ibuku. Ibuku membuatkan milikku dengan inisial NN dan milik Nalita dengan NT. Aku menangis semalaman karena kehilangan jepit rambut ini. Tapi mengapa kau masih menyimpannya sampai sekarang? Ini sudah sangat lama.Megantara tersenyum menatap jepit rambut itu. "Seperti di film-film. Aku jatuh cinta dengan gadis pemilik jepit rambut i

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   130. Menuju Bahagia

    "Mengapa kau memintaku yang membebaskanmu?" tanya Megantara mendengar penuturan Nalini dengan raut wajah serius. "Karena hanya kau yang bisa. Aku sadar, yang selama ini paling terluka adalah kau, maafkan aku," kata Nalini tulus. Megantara tersenyum miris. Dia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celananya. "Aku sudah mencoba memilih untuk pergi agar kau tidak semakin terluka. Tapi ternyata caraku salah. Tuhan tidak merestui itu karena pada akhirnya kau bisa kembali menemukanku. Saat ini aku tau, kau membawaku dan menempatkanku disampingmy semata-mata agar aku bisa menebus kesalahanku. Kau sengaja bersikap dingin, acuh, seolah tak peduli padaku," Nalini berkata panjang lebar lalu menunggu respon dari Megantara yang masih saja diam. "Lalu kau menerima sikapku?" Megantara justru balik bertanya. "Tidak masalah jika kau bersikap seperti itu karena rasa kecewamu yang begitu mendalam. Tapi sampai kapan? Aku memang egois, tapi tidak bisakah aku berharap bahwa takdir memberikanku kese

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   129. Penjara Rasa Bersalah

    Megantara menoleh ke arah pria yang kini berdiri di sampingnya. "Rupanya Anda punya rasa percaya diri yang tinggi. Bisa memuji seorang wanita di hadapan suaminya," kata Megantara sarkas. "Sama seperti Anda. Anda juga sangat percaya diri karena Anda berani memasuki ruangan yang hanya pegawai saja yang boleh masuk meskipun Anda sudah membooking seluruh restoran," balas Haris tak kalah sarkas. Nalini sudah menyelesaikan pekerjaannya dan juga sudah meminta pelayan untuk menyajikan menu makan siang pada para tamu yang sudah datang. Nalini melirik ke arah pintu dan melihat dua pria tinggi dan tampan berdiri di sana. Nalini lantas menghampiri mereka. "Bagaimana bisa kau masuk kesini?" tanya Nalini pada Megantara. "Tentu saja menemuimu. Aku ingin mengenalkanmu pada rekan bisnisku," seulas senyum terbit di wajah Megantara. Membuat Nalini justru mengerutkan alisnya. Hal yang tak disangka juga Megantara lakukan. Memeluk pinggang Nalini di hadapan Haris. Seolah menunjukkan hak milik bahwa N

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   128. Koki Dadakan

    Megantara mengancingkan kerah kemejanya sambil menatap dirinya di pantulan kaca. Sesekali dia melirik Nalini yang juga masuk ke dalam pantulan kaca di belakangnya. Masih terlelap tidur di bergelung selimut. Tadi malam sesampainya di hotel mereka tidak banyak berkomunikasi. Saling diam dengan aktivitasnya masing-masing sampai pada akhirnya Nalini sudah tertidur lebih dulu disaat Megantara sedang berada di depan laptopnya. Mempersiapkan bahan yang harus dibahas untuk rapat hari ini. Sepertinya Nalini begitu lelah sampai saat Megantara sudah siap berangkatpun dia belum juga terbangun. Setelah selesai memakai jasnya, dia berjalan mendekat ke arah tempat tidur. Menuliskan di secarik kertas yang berada di nakas lalu pergi meninggalkan Nalini tanpa berniat membangunkan. Tiga puluh menit kemudian Nalini terbangun dengan sendirinya. Dia mengedarkan penglihatannya di sekeliling ruangan dan sepi. Tidak ada pria tampan yang merupakan suaminya. Nalini melihat jam yang tertata di nakas dan melo

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   127. Pramugari Bikin Cemburu

    Megantara mengatur nafasnya. Berada di dekat Nalini membuat detak jantungnya tak beraturan. Apalagi semenjak menikah, Nalini terlihat lebih cantik di matanya. Sulit rasanya untuk mengelak. Tapi dia harus ingat misi balas dendamnya saat menikahi Nalini. Membiarkan Nalini tetap di sampingnya. Tapi tidak dengan memberikan cintanya. Baru berapa hari namun rencananya terancam gagal jika dia tak bisa mempertahankan egonya dan juga luluh dengan Nalini.Megantara membasuh wajahnya dengan air keran. Menatap pantulan dirinya di kaca. Megantara merutuki kebodohannya sendiri. Dia harus mengembalikan akal sehatnya lalu memperingatkan dirinya untuk menjaga jarak dari Nalini. Mungkin itu yang harus ia lakukan agar bisa mempertahankan pendiriannya. Megantara membuka pintu kamar mandi dan keluar. Nalini sedang duduk di atas tempat tidur sambil menatap ke arah kamar mandi. Menunggu suaminya muncul. "Untuk apa kau melihat kesini. Tidurlah. Sudah malam," perintah Megantara. "Aku menunggumu. Kau terli

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   126. Pertengkaran tidak Penting

    "Aku tidak tau harus mendefinisikan seperti apa tentang pernikahanku," jawab Megantara terhadap pertanyaan dari Niko. "Jujur saja, kau pasti bahagia karena bisa menikah dengan gadis yang kau cintai. Aku tidak bisa membayangkan jika saat itu kau jadi menikah dengan adikku. Akan jadi seperti apa kehidupanmu nantinya," kata Niko dengan senyum tulusnya dan menunduk di akhir kalimatnya karena malu. "Entahlah. Cinta? Aku tidak yakin apakah masih ada cinta dihatiku untuk gadis itu," Megantara mendesah. "Tapi kaupun juga tidak yakin apakah kau benar-benar membencinya atau tidak. Aku rasa ini tentang waktu, waktu yang akan berbicara," kata Niko. Megantara mengerutkan alis. Dia tau bahwa perkataan Niko ada benarnya. Megantara juga tak bisa terlalu yakin terhadap rasa benci dan marahnya pada Nalini. ***Megantara pulang larut. Semestinya di hari-hari awal pernikahannya, seorang suami tak akan meninggalkan pengantinnya hingga larut. Tapi Megantara seperti sengaja. Sengaja menjaga jarak dari N

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   125. Nyaris Bunuh Diri

    Niko berlari menuju ke kamar Starla saat mendengar Mona memanggil namanya dengan berteriak. Starla tergeletak tak berdaya di lantai. Di sekelilingnya ada obat yang bertaburan tak beraturan. Mona menduga bahwa Starla sengaja mengkonsumsi obat secara berlebihan karena ingin mengakhiri hidupnya. Impiannya untuk menikah dengan orang yang ia cintai pupus. Lalu ia justru dihamili oleh pria lain. Niko menggendong Starla lalu berlari membawa adiknya itu ke mobil. Ibu Starla hanya bisa merapalkan doa. Semoga tidak terjadi hal buruk pada anaknya dan calon cucunya. Dia ikut masuk ke dalam mobil bersama Niko dan juga Mona. Starla segera mendapat pertolongan medis sesampainya di rumah sakit, beruntunglah Starla karena belum terlambat untuk menyelamatkan nyawanya dan juga bayi yang ada di dalam kandungannya. "Harusnya aku mati saja," keluh Starla saat dia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap dan sudah sadarkan diri. Niko tertawa mencemooh, "Kau pikir dengan bunuh diri urusannya akan selesai?

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   124. Curahan Hati sang Menantu

    Nalini merasa bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan mertuanya. Dia memang tidak terbiasa memanggil Megantara dengan namanya saja atau sebutan lain. Selalu dengan sebutan Pak. Dulu saat masih berpacaranpun dia kesulitan dan tidak biasa memanggil dengan sebutan tidak formal. Sivia terkekeh melihat ekspresi Nalini. Megantara tak menolong sama sekali. Dia sedang berkutat pada makanannya yang sebetulnya sama sekali tidak penting karena tidak ada rasanya bagi lidah pria itu. "Kau bisa memanggilnya dengan sebutan kak, mas, atau sayang," ujar ibu mertuanya. "Maaf, aku belum terbiasa," jawab Nalini sambil menggeleng pelan. "Tara, menurutmu istrimu harus memanggilmu dengan sebutan apa? Ajarilah dia," goda sang ayah. Megantara terlihat berpikir lalu menatap Nalini dengan tatapan yang sulit diartikan. Nalini paling tidak bisa ditatap dengan intens seperti itu jadi dia menunduk. "Aku terserah saja, pilihan ketiga juga tidak buruk," jawab Megantara dengan nada datar. Nalini buru-buru me

  • NAIK LEVEL JADI ISTRI DUDA   123. Pulang Ke Rumah

    Nalini baru saja selesai membersihkan dirinya. Badannya sangat lelah karena seharian berdiri menjadi ratu sehari. Dia berjalan ke arah tempat tidur dan mendapati Megantara sudah tertidur. Dia menatap Megantara agak lama. Pria itu, pria yang kini menjadi suaminya. Akan jadi seperti apa hubungan mereka kedepannya. Nalini tiba-tiba takut, berada di sampingnya dalam kondisi tak dicintai namun dibenci pasti akan sangat sulit. Tapi mau bagaimana lagi. Dia harus menjalaninya. Takdir menuntunnya untuk bisa pasrah dan menerima. Nalini berjalan ke arah kasur. Membaringkan tubuhnya di samping Megantara. Memiringkan tubuhnya membelakangi Megantara lalu menarik selimutnya sampai menutupi sebagian wajahnya. Itu yang bisa ia lakukan sekarang karena Nalini sangat membutuhkan tidur nyenyak. Keesokan harinya, Megantara terbangun lebih dahulu dan melihat Nalini masih tertidur pulas di sampingnya. Kini giliran Megantara yang menatap lekat wajah gadis polos yang kini menjadi istrinya. Tersirat rasa lela

DMCA.com Protection Status