Share

Bab 85 Satu Titik Terang

Pikiran berkecamuk, Amilie terus dalam keadaan panik. Bahkan, jantungnya seolah berdetak dengan tidak normal. Lebih cepat dari biasanya. Mungkin, ini karena perasaannya yang dalam keadaan gelisah.

Meskipun dirinya belum mendapat jawaban. Teleponnya belum terjawab oleh Theo. Tetapi, Amilie tak menyerah dengan itu.

"Ayo, Mas. Kalau kamu memang peduli padaku, harusnya kamu langsung menjawab telepon ini," gumamnya sembari terus mondar-mandir tanpa henti.

Theo masih terdiam sembari memandangi ponselnya yang berkali-kali berdering.

David yang melihat hal itu pun semakin greget. Ia pun meneguk air putih yang ada di hadapannya, lalu langsung merebut ponsel itu dari tangan Theo.

"Sini, biar aku saja yang menjawab!"

Begitu ponsel itu sudah ada di tangannya, David pun langsung menjawabnya.

"Halo?"

Amilie langsung terdiam. Dirinya yang tidak mengenal suara ini pun langsung bingung.

"Maaf kamu siapa? Bisa tolong berikan ponsel ini pada pemiliknya!" pinta Amilie dengan nada tergesa-gesa.

Lanta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status