Beranda / Romansa / My Sweet Husband / Bab 91 Perdebatan Yang Manis

Share

Bab 91 Perdebatan Yang Manis

Penulis: Clavita SA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-25 15:10:20

"Halo, Ma. Ada apa?" tanya Amilie.

Amanda yang mendengar suara Amilie lewat telepon itu membuat dirinya langsung terkesiap. Ia menjadi malu dan ...

"Kenapa Amilie bisa bersama Theo? Bukankah mereka ... Tadi pagi aku tidak mungkin salah dengar. Katanya, Amilie tidak ada. Apa artinya ini?" batin Amanda bingung.

Dania yang mendengar suara Amilie di telepon dan membandingkannya dengan pernyataan dari Amanda. Itu membuatnya kesal.

"Tidak ada apa-apa. Mau cuma mau memastikan kalau kamu baik-baik di sana."

Amilie memandang wajah Theo. "Aku baik-baik saja kok, Ma. Ya sudah, aku matikan dulu teleponnya karena mungkin Mas Theo masih ada pekerjaan."

Begitu selesai mengatakan hal itu, Amilie pun langsung memastikan telepon tersebut.

"Aku tidak mau kalau Mama berpikir yang tidak-tidak mengenai Mas Theo, karena aku juga ingin agar hubunganku dengannya baik-baik saja," batin Amilie.

Lantas, Amilie pun lekas menyodorkan ponsel itu kepada Theo.

"Sudah selesai?" tanya Theo.

"Nyonya, apa mau melakuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Sweet Husband   Bab 92 Kejahatan Tak Selalu Menang

    "Kamu ini, kalau memberi Mama informasi harusnya sudah betul-betul kamu pastikan. Kalau begini, Mama jadi malu karena malah tiba-tiba menghubunginya di jamnya mereka. Untung saja Mama tidak langsung menanyakan hal itu kepada Theo," gerutu Dania dengan kekesalan yang ia keluarkan lewat kalimat omelan itu.Amanda yang ada di sana pun hanya terdiam setelah menyaksikan hal itu. "Sialan, kenapa aku bisa salah. Biasanya aku tidak begini," umpat Amanda dalam batinnya.Dania yang melihat Amanda malah terdiam dengan pikiran kosong pun membuatnya semakin kesal."Lebih baik Mama sarapan saja daripada terus di sini. Sepertinya tadi juga Mama cuma mengomeli patung saja. Tak sedikitpun kamu mendengarkan apa yang Mama katakan," ungkap Dania. Lalu, Dania pun menuruni tangga -- meninggalkan Amanda yang masih terdiam dengan segala khayalnya. Ia yang merasa kecewa karena ternyata rencananya kali ini gagal total."Aku yakin yang aku dengar pagi itu pasti tentang Amilie. Mana mungkin aku bisa salah info

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • My Sweet Husband   Bab 93 Keputusan Penting

    Sementara itu, di tempat lain. Seno dan Tirta melaporkan kabar buruk untuk Stephen. Dengan nafas terengah-engah, ia terpaksa harus menghadap bosnya itu."Mana Amilie? Kenapa kalian tidak membawanya kemari?!" tanya Stephen dengan nada kasar dan penuh amarah."Maaf Bos ... Kami tidak berhasil menangkapnya!" ujar Seno.Lanjut Tirta. "Benar. Dia dibawa seseorang dengan mobil. Entah siapa, tapi sepertinya laki-laki!""Laki-laki ...," Stephen mengulang perkataan terakhir Tirta sembari berpikir. "Apa itu Theo?" gumamnya, melangkah ke tiang. "Apa perlu kami mencarinya, Bos?" tanya Tirta.Stephen memutar tubuhnya sembilan puluh derajat hingga menghadap ke arah Tirta. "Siapa yang akan kalian cari? Mengejar seorang wanita saja tidak mampu!" celanya. Keduanya pun langsung menunduk. Mereka sadar akan ketidakmampuan mereka dalam melakukan hal itu."Dasar tidak berguna!" cacinya. Sementara itu, Amilie yang baru selesai diobati lukanya oleh dokter itu in kemudian berniat untuk langsung pulang sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • My Sweet Husband   Bab 94 Pertolongan Penting Saat Genting

    "Lalu, apa tujuan kamu selama ini juga sudah sirna?"Theo tak pernah melupakan apa yang telah Amilie katakan di hari itu. Setiap hari ia selalu mengingatnya. Tetapi kali ini, Theo merasakan sesuatu hal yang aneh. Yang membuat dirinya berprasangka terhadap larangan istrinya ini.Amilie mendongak. Ia menjelaskan langsung pada Theo. "Aku tidak lupa, hanya saja ...""Apa jangan-jangan kamu masih mencintainya, makanya tidak ingin melihat dia di penjara?"Amilie langsung terdiam. "Aku tidak tahu, tapi aku merasa tidak nyaman dan tidak siap saja kalau harus melakukan semua ini. Kak Manda akan menikah, aku tidak mau menjadi penghalang kebahagiaannya," katanya.Sampai kini Theo masih tidak paham betul dengan istrinya itu. Jalan pikiran yang rumit dan sangat tidak biasa. Ini jauh dari perkiraannya selama ini."Terserah apa kata kamu. Tapi, aku juga tidak bisa diam saja."Selepas mengatakan kalimat singkat itu, Theo pun kemudian melangkah pergi mendahului Amilie. Amilie hanya terdiam melihat sua

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • My Sweet Husband   Bab 95 Semakin Penasaran

    "Euuhh! Kenapa dia tidak mau jawab! Ayolah angkaat telponnya ...!" ucap Theo dengan pandangan terus menyapu sekitar.Karena berkali-kali teleponnya tak kunjung dijawab, Theo pun akhirnya memutuskan untuk mencari Amilie ke seluruh ruangan yang ada di rumah sakit itu.Sembari berjalan, ia juga menghubungi David untuk memotongnya."Hmm ... Akhirnya dia menghubungiku juga," ucapnya.David yang mendapat telepon dari Theo pun langsung menjawabnya. "Halo? Pasti istrimu belum ketemu, ya?" tanya David basa-basi."Sudah jangan bicara omong kosong. Sekarang cepat ke sini dan temui aku di depan rumah sakit Medika Utama!" pintanya kepada David."Baiklah, tunggu aku di sana!" "Cepatlah ke sini jangan lambat!" Tuut ... Tuut ... Tuutt ...Telepon pun dimatikan. Theo tidak bisa diam. Ia terus berjalan ke sana kemari sembari berharap dirinya dapat menemukan Amilie sesegera mungkin."Kenapa selalu saja ada masalah?!" umpatnya kesal.David yang mendapat telepon begitu pun membuat dirinya bergegas pergi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • My Sweet Husband   Bab 96 Bermuka Dua

    Setelah beberapa saat mengemudikan mobil, Amanda pun kemudian menepikan mobilnya di depan rumah Sanjaya.Perlahan, tangannya meraih pegangan untuk membuka mobil. Dirinya keluar dari sana. Dengan sebuah tas yang ia bawa di pergelangan tangannya, ia melangkah masuk ke dalam sana."Maaf, Nona. Anda mau bertemu siapa?" tanya penjaga rumah yang ada di sana.Amanda mengibaskan rambutnya dengan anggun. "Saya ada urusan dengan Theo. Jadi, jangan halangi aku masuk ke dalam sana!""Tunggu sebentar!" sahut salah seorang penjaga. Lalu, ia pun pergi dari sana menuju Sanjaya. Namun, saat sudah berada di pintu tiba-tiba dirinya bertemu dengan Rosalina. Tentu saja, wanita licik itu pun langsung menghentikannya seketika begitu melihat penjaga rumah yang tampak terburu-buru masuk ke dalam sana. Rosalina menduga bahwa ada sesuatu berita yang dibawa oleh penjaga tersebut."Tunggu sebentar! Kamu mau ke mana?" tanya Rosalina sembari menghalangi jalan penjaga itu untuk pergi."Maaf Nyonya, saya buru-buru!

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • My Sweet Husband   Bab 97 Memanfaatkan Kesempatan

    Amanda langsung menoleh ke samping. "Oh, jadi Amilie tidak ada di sini? Terus di mana keberadaan mereka sekarang? Aku harus cari tahu," batinnya.Kedua penjaga yang sudah mendapat perintah untuk membawa Amanda pun kemudian langsung membawanya masuk ke dalam sebuah kamar tamu.Di belakang, Rosalina hendak berjalan menyusul Amanda tetapi sebelum itu ia meminta izin terlebih dahulu kepada Sanjaya."Tunggu sebentar ya, Pa. Aku mau melihat kondisi Amanda sebentar," ucapnya.Tuk Tuk Tuk...Rosalina pun melangkah masuk menuju kamar tamu tersebut. Ia memasuki kamar itu perlahan. Saat itu, kedua penjaga masih di sana menunggui Amanda yang terlihat kesakitan."Nyonya, karena sudah selesai. Jadi, kami pamit kembali ke tempat kami," ucap keduanya dengan kepala menunduk."Baik, pergilah."Perlahan, Rosalina duduk di sisi kasur. Ia melihat kondisi kaki Amanda yang tampak bengkak."Coba lepaskan sepatunya sebentar, biar Tante lihat," pinta Rosalina.Lantas, secara perlahan Amanda pun sedikit saja me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • My Sweet Husband   Bab 98 Urusan Masing-masing

    "Pa! Papa!" seru Rosalina sembari berjalan mencari ke setiap sudut ruangan di rumah itu.Hingga, Sanjaya yang tengah menikmati secangkir kopi di rooftop pun langsung menoleh begitu mendengar suara langkah kaki menuju dirinya."Tuan, Tuan! Nyonya sedang mencari Anda di bawah!" panggil pelayan rumah itu.Sanjaya menghentikan seruputannya dan menaruh gelas itu kembali di meja. Kopi yang baru ia seruput sekali itu pun harus ia tinggalkan begitu saja. "Mau apa dia sampai mencari-cariku begitu?" gumamnya.Pelayan rumahnya memberi jalan kepada Sanjaya. Sanjaya menuruni tangga untuk menemui istrinya. Pelayan rumahnya mengikuti dari belakang tanpa berani mendahului."Ada apa Mama memanggil-manggil Papa sampai begitu? Apa ada sesuatu hal yang penting?" tanya Sanjaya dari belakang Rosalina.Rosalina sontak memutar tubuhnya dan menghadap Sanjaya. Seperti biasa, ia selalu menampilkan senyum di wajahnya. "Benar, Pa. Ada sesuatu hal yang mau Mama tanyakan sama Papa. Tapi janji dulu, Papa jangan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • My Sweet Husband   Bab 99 Petunjuk Penting

    "Aaaaa saakiiiiitt!" rintih Amilie sembari memegangi bagian perut yang terasa sakit.Dokter yang ada di sana pun berusaha menenangkan. "Iya, saya tahu ini sakit. Biar saya periksa ya, Bu," ucap Dokter itu dengan nada lembut.Lalu, dokter itu pun mengeluarkan barangnya dan kemudian menggunakannya."Dok, tolong bayi yang ada di dalam kandungan saya. Saya tidak mau terjadi sesuatu kepadanya," kata Amilie."Iya, saya akan mencoba melakukan yang terbaik sebisa saya. Harap tenang ya, Bu."Lantas, dokter itu pun memerintahkan sesuatu kepada perawat yang ada di sampingnya."Tolong kamu bantu saya ambilkan semua peralatan penting yang ada di ruangan saya!" pinta dokter itu kepada perawatnya.Dengan sopan, perawat itu mengangguk seraya menyahut perkataannya. "Baik, dok. Segera saya ambilkan untuk Anda," katanya, lalu pergi meninggalkan ruangan itu.Ditemani dengan dokter itu, Amilie terus merintih kesakitan. Tak berapa lama kemudian, perawat itu kembali dengan membawa barang-barang yang dipe

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28

Bab terbaru

  • My Sweet Husband   Bab 173 Tamat

    Drap Drap Drap!Theo berjalan menuju mobil itu dengan Santoso. Santoso mendekat dan tampaknya ia ingin menanyakan sesuatu. Tetapi, entah angin apa yang membuatnya mengurungkan niat tersebut.Pada akhirnya, ia hanya bicara mengenai sesuatu yang mendasar saja."Nak, biar Papa saja yang mengemudi! Papa lihat, kondisi kamu sedang kurang baik!" ujar Santoso meminta kunci mobil yang ada di tangan menantunya tersebut.Dengan wajah tampak kusut, Theo menoleh lalu memberikan kunci mobil. "Terima kasih, Pa," ucapnya dengan singkat. "Apa yang terjadi? Sepertinya dia tengah memikirkan sesuatu dengan serius? Apa ada masalah yang begitu memberatkan pikirannya?" batin Santoso sembari menatap wajah Theo."Terima kasih buat apa?" tanya Santoso sembari memasuki mobil. Begitu juga dengan Theo yang masuk ke dalam mobil tersebut. Tetapi, kali ini mereka pindah posisi, karena yang mengemudikan mobil itu saat ini adalah Santoso."Terima kasih karena Papa sudah mengerti keadaan saya," sahutnya, singkat.San

  • My Sweet Husband   Bab 172 Membenarkan Pernyataan!

    "Papa habiskan dulu sarapannya!" ujar Dania kepada Santoso yang langsung bangkit. Padahal, saat itu ia hanya baru makan dua sendok saja.Santoso pun menoleh ke arah Dania. "Papa harus pergi ke suatu tempat dulu!" Ia pun kemudian berjalan keluar dari sana. "Ayo, Nak! Kita harus pergi sekarang!"Awalnya, Theo terdiam. Ia bingung dengan maksud Santoso. Sebelumnya ia bahkan tidak diberitahu kemana dirinya akan diajak pergi. Tetapi, kemudian ia ikut dengan ajakan tersebut."Mas, kamu mau pergi ke mana?" tanya Amilie yang juga penasaran dengan itu. Sedangkan Amanda, ia hanya terdiam.Setelah sekian lama dirinya sendiri, ia pun akhirnya sadar dan tak lagi mengganggu rumah tangga adiknya. Dirinya tidak mau jika di masa depan, ada seorang pengganggu dalam rumah tangga yang nanti akan dibangunnya tersebut."Aku harus pergi dulu. Kamu jaga diri baik-baik ya, sayang~"Theo mengecup dahi Amilie, lalu melangkah pergi dari ruangan itu.Tanpa tahu menahu apa yang akan dilakukan oleh Santoso dengan

  • My Sweet Husband   Bab 171 Tertangkapnya Pelaku Kejahatan

    "AWAAAASS!!!" Teriak Rosalina kepada sopir yang terlihat tidak berkendara dengan baik.Namun, Rosalina tidak tahu jika sopir itu ternyata mengantuk hingga kehilangan fokus saat mengemudikan mobil.BRAAKK! DUAAAARRR!Mobil taksi menghantam keras mobil lainnya yang sedang berkendara dengan kecepatan yang tinggi. Hingga membuat kedua mobil tersebut penyok dan parahnya. Para pengendara termasuk penumpang di sana mobil itu harus mengalami luka yang begitu hebat."Aaarghhh!" Rosalina meringis kesakitan. Ia memegang kepalanya dan dirinya langsung syok begitu melihat banyaknya darah dalam kepalanya tersebut.Rosalina melihat ke sana kemari sembari memegang sebuah tas yang berisi uang.Orang-orang, termasuk para polisi yang ada di sana pun langsung menghampiri ke arah mobil yang mengalami tabrakan hebat tersebut.Tidak mau keberadaannya diketahui oleh para polisi, ia pun bermaksud kabur sebelum para polisi itu sampai pada mobil tersebut."Aku harus melarikan diri dari sini!" gumamnya sembari

  • My Sweet Husband   Bab 170 Menentukan Pilihan

    Pagi ini, cuaca tampak cerah dengan kicauan burung yang semakin melengkapi pagi mereka. Dengan senyum bahagia, mereka mempersiapkan segalanya untuk kepulangan mereka hari ini. Namun ...Tok Tok Tok!Suara ketukan pintu membuat keduanya menoleh secara bersamaan ke arah suara itu berasal. Ada rasa penasaran dalam benaknya."Siapa, Mas?" tanya Amilie ke arah Theo.Theo mengangkat kedua bahunya. "Tidak tahu, sayang. Mungkin itu Papa," jawab Theo, ngasal. Karena yang ada di pikiran Theo saat itu hanya Ayah mertuanya yang kemarin banyak bertanya kepada dirinya."Masuk saja!" sahut Theo sembari menoleh ke arah pintu. Klek! Pintu terbuka.Seorang pria datang ke ruangan itu dengan sopan. Lalu, ia berdiri di hadapan Amilie dan Theo. Theo yang melihat pria yang ia pikir membeli restoran itu ada di hadapannya membuat dirinya langsung tercengang kaget "Bukannya kamu yang waktu itu ...!" Theo mengingatnya, bahwa orang itu merupakan orang yang membeli restorannya kala itu."Benar. Kita pernah ber

  • My Sweet Husband   Bab 169 Antara Tenang dan Bimbang

    Di dalam sebuah ruangan rumah sakit tersebut, Amilie duduk sembari melihat ke arah jendela. Ia menunggu kedatangan suaminya yang sampai kini pun belum kembali."Mas, kamu dimana? Kamu baik-baik saja, 'kan?" ucap Amilie. Ia terus berbicara sendiri.Klek! Pintu pun terbuka.Theo datang ke rumah sakit itu dengan bayi yang ada di dalam pelukannya. Suara tangisan bayi itu semakin terdengar nyaring. Hal ini membuat Amilie langsung berlari menuju Theo. "Mas, berikan dia padaku, aku yakin dia merasa lapar ...!" pinta Amilie kepada suaminya yang masih memeluk erat bayi itu.Perlahan, Theo pun memberikan bayi itu kepada Amilie. Ia memeluknya dengan penuh cinta, lalu berjalan menuju ranjang sana. Dirinya duduk, lalu memberikan asi kepada bayinya."Mas, tidak terjadi sesuatu sama kamu, 'kan?" tanya Amilie sembari menyusui."Tidak ada, sayang. Aku baik-baik saja," jawabnya.Tetapi, wajahnya seolah menahan rasa sakit. Sayangnya, saat itu Amilie tidak menyadari keadaan suaminya. Yang ia paling ped

  • My Sweet Husband   Bab 168 Menjadi Buronan

    "Cepat lemparkan tas itu sekarang!" teriak seseorang yang datang terakhir itu. Lantas, Theo pun kemudian melemparkan tas itu ke wajahnya. Pada saat yang bersamaan, seorang pria datang ke tempat itu dan mendahului mengambil has tersebut.Theo pun dibuat heran dengan sosok tak dikenalnya itu. Lalu, secara beruntun yang lainnya datang ke tempat itu dan melawan ketiga penjahat tersebut.Rosalina dalam balutan topeng di wajahnya itu dibuat syok. "Hah! Siapa mereka?" gumamnya dengan melirik ke setiap orang yang datang dan seolah hendak membantu Theo.Tetapi, di sisi lain Theo merasa senang karena sepertinya mereka akan membantunya dari orang-orang jahat tersebut.Di sana mereka bersiap melawan para penjahat. Begitu pun, para penjahat yang seolah tidak takut dengan mereka.Namun, tak berselang lama setelah itu, kini para polisi datang ke tempat itu bersama para bodyguard Santoso. Hingga, tempat itu terkepung. "Serahkan bayi itu sekarang!"Alih-alih menyerah, Rosalina malah menggunakan bay

  • My Sweet Husband   Bab 167 Uang dan Bayi

    Theo terus mengemudi dan mengemudikan mobilnya ke tempat yang telah disebutkan itu. Tetapi, dirinya tak menemukan tempat yang disebutkan tersebut. Hingga, pada akhirnya ia turun dari mobil untuk menanyakan alamat itu kepada orang sekitar.Dengan membawa sebuah tas yang berisi uang, ia pun kemudian berjalan kepada seorang penjaga kios yang ada di sana."Permisi, apa boleh saya tanya?" ucap Theo.Penjaga kios itu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu menoleh ke arah Theo. "Boleh. Mau tanya apa?" sahutnya dengan nada datar."Apa kamu tahu dimana letak sebuah rumah tua yang ada di dekat kontrakan sekitar sini?" tanya Theo lagi."Oh, kalau itu ... Dari sini kamu berjalan lurus. Sekitar lima langkah dari sini ada sebuah gang kecil, kamu jalan yang itu terus saja ikuti gangnya. Nah, setelah itu kamu sampai!" jelasnya."Kalau begitu, terima kasih," ucap Theo kepada orang itu.Sembari tersenyum, penjaga kios itu pun menyahutnya. "Iya, sama-sama. Mau minum kopi dulu, Pak?" tanyanya basa-basi

  • My Sweet Husband   Bab 166 Aksi Cepat Tanggap

    "Mas, kita bahkan tidak punya uang sebanyak itu? Dari mana kita mendapatkannya?" lirih Amilie sembari menangis.Lalu, kemudian ia mengingat sesuatu yang membuat dirinya menyeka air matanya segera dan langsung mengambil ponsel."Kamu mau apa, sayang?" "Mau harus minta tolong sama Papa, Mas. Untuk uang sebanyak itu, aku yakin tidak sulit untuk Papa memberikannya!" sahut Amilie dengan serius.Theo pun kemudian terdiam, ia tak lagi menyahut apa yang Amilie katakan. Lantas, Theo pun kemudian mencoba untuk menghubungi beberapa rekannya dengan menawarkan restoran miliknya. Tetapi, tak satupun dari mereka yang tertarik dengan itu."Sepertinya aku masih memiliki foto itu!" batin Theo.Amilie yang mencoba menghubungi Santoso pun terus melakukannya sampai sang Ayah menjawab telepon darinya."Kenapa Papa tak menjawab telepon dariku?" umpat Amilie kesal.Ia mencobanya lagi dan tau menyerah sebelum dirinya mendapatkan kepastian akan hal itu."Sayang, lebih baik kamu urungkan niat kamu untuk meng

  • My Sweet Husband   Bab 165 Seratus Juta

    "Berhenti di sini saja, Pak!" pinta Rosalina kepada taksi itu.Rosalina pun membayar ongkosnya, lalu bergegas pergi memasuki gang kecil menuju rumahnya. Di gang kecil itu, ia langsung melepas kacamata dan masker yang sempat menutupi serta menyamarkan wajahnya.Sesekali ia melihat ke belakang, memastikan bahwa tidak ada orang lain yang mengikutinya."Aku harus segera masuk ke dalam rumah! Tak seorang pun yang boleh tahu kalau akulah pembunuh itu!"Meskipun, saat ini dirinya selamat dan belum ada yang mengetahui akan apa yang dilakukan sebelumnya terhadap seorang perawat wanita. Tetap saja, hatinya tidak bisa dibohongi.Brakk! Rosalina menutup pintu itu dengan keras. Dirinya pun langsung meletakkan bayi itu di sana. Namun, tiba-tiba saja bayi itu menangis karena merasa lapar dan butuh asupan ke dalam tubuhnya."Mana bayinya malah nangis! Apa yang harus aku lakukan sekarang?!" batinnya.Rosalina mengambil kembali bayi itu dan mencoba menimang-nimangnya agar tidak menangis. Namun sayang,

DMCA.com Protection Status