“Karena kau sudah membicarakannya lebih dulu, bagaimana menurutmu mengenai pernikahan kita yang kakek inginkan?” Tanya Crystal menatap Caesar serius saat dia sendiri merasa tidak masalah jika mereka bisa cepat menikah seperti yang tuan Gu inginkan.“Aku pikir usiamu masih terlalu muda untuk membicarakan masalah pernikahan,” kata Caesar mematikan kompor dan bersandar pada kitchen sink di sampingnya, “Tapi jika kau memang menginginkannya, maka kita bisa menikah kapanpun juga,” sambungnya menopangkan kedua lengannya di bahu Crystal, “Jadi pikirkan hal ini dengan matang, dan bersiaplah untuk berangkat bersamaku,” sambungnya mengecup kening Crystal singkat dan kembali melanjutkan aktivitasnya di depan kompor.Semua makanan sudah selesai tertata rapi di atas meja, dan tuan Gu juga sudah datang setelah Caesar memerintahkan salah satu pelayan untuk memanggil tuan Gu. Namun Crystal masih belum juga datang dan membuat mereka menunggu cukup lama di hadapan meja makan.“Apa kalian sudah memberita
Crystal membuka matanya perlahan saat kepalanya benar-benar terasa sangat sakit dan juga berat.Ingin rasanya dia segera beranjak dari tempat tidur untuk merendam seluruh tubuhnya di dalam air hangat dengan aroma penenang dan juga bunga mawar.Namun saat menyadari keberadaannya saat ini, Crystal langsung menghembuskan nafasnya panjang saat dia tahu pasti, kalau saat ini Caesar pasti sedang menunggu penjelasan atas apa yang terjadi sehingga membuatnya minum hingga dalam kondisi tidak sadar. Sehingga hal itu akhirnya membuat Crystal meyakinkan dirinya sendiri untuk segera keluar dan memberikan jawaban yang paling masuk akal supaya tidak membuat Caesar merasa kecewa padanya.“Kau sudah bangun?” Tanya Caesar begitu pintu kamar mereka terbuka.“Hmm…” gumam Crystal menggantung kalimatnya, “Apa kau sedang menyiapkan sarapan?” Tanyanya ragu.“Ya, jadi duduk dan habiskan sup perada pengar yang ada di atas meja,” perintahnya yang membuat Crystal hanya bisa duduk dan melakukan apa yang Caesar ka
Felix baru saja sampai di apartemen pribadinya saat hari sudah cukup larut setelah dia menyelesaikan tugas terakhirnya untuk mengantar Caesar juga Crystal, termasuk memberikan alasan yang terbaik pada asisten Cui mengenai masalah yang sudah nona besarnya buat.Namun saat itu, langkah Felix terhenti saat melihat sosok seorang Wanita yang sedang berdiri di depan pintu apartemennya. Dan saat mengenali Wanita itu, Felix kembali melangkahkan kakinya dengan tenang karena dia harus mencari tahu, bagaimana tempat tinggalnya bisa di ketahui,“Nona Song,” senyum Felix berdiri tepat di hadapan Victoria, “Bagaimana Anda bisa sampai di depan apartemenku?” Tanyanya tenang.“Owh… jadi ternyata pemilik rumah ini adalah Anda?” Tanya Victoria tidak percaya, “Ah… aku baru saja pindah ke unit 702, jadi aku pikir aku harus memberikan sesuatu pada pemilik unit 701 sebagai pemberitahuan kepindahanku,” jawabnya memberikan kotak putih yang sejak tadi ada di tangannya.“Benarkah?” Tanya Felix yang tidak bisa m
Crystal dan Caesar segera pergi bersama setelah urusan pribadi mereka kembali di selesaikan dengan mudah.Dan saat itu Caesar masuk ke dalam setelah membiarkan Crystal masuk lebih dulu.Begitu sampai di lantai tempat ruangannya berada, senyuman langsung terukir di wajah tampan Caesar saat melihat Jason yang sedang berbicara di hadapan para Wanita muda yang ada di sana termasuk Crystal dan juga teman baiknya Li Nan.“Su zong,” senyum Caesar saat berdiri di belakangnya, “Apa aku juga bisa ikut mendengar hal apa saja yang sudah Anda lakukan selama ini?” Tanyanya membuat Jason segera berbalik dan tersenyum ceria.“Tentu saja,” jawab Jason antusias, “Bagaimana jika kita membicarakannya secara pribadi?” Sambungnya yang membuat Caesar menggelengkan kepalanya dan segera masuk ke ruangannya di ikuti Jason.Begitu masuk, Jason yang awalnya berwajah ceria seolah semuanya baik-baik saja, kini menjadi lebih serius dan membuat Caesar langsung bisa menebaknya.“Jadi kau kehilangab jejaknya?”“Hmm… s
“Bagaimana denganmu? Pria seperti apakah dirimu? Apa seperti Jason Su, atau mungkin Felix Wu?” Tanya Crystal bertubi tubi karena dia sendiri ingin tahu, Pria seperti apakah Caesar sebenarnya, karena selama ini Caesar selalu memperlakukannya seperti anak kecil kecuali dalam situasi mereka saat berada di ranjang.“Bagaimana jika kau menebaknya?” “Lu zong,” kata Crystal semakin serius, “Jika aku bisa mengetahui dan menebak Pria seperti apa dirimu sebenarnya, maka aku tidak akan pernah mempertanyakan hal ini padamu secara langsung.”“Bagimana jika aku memberitahumu kalau aku adalah Pria seperti Jason?” Tanya Caesar membuat Crystal melangkahkan kakinya mendekati Caesar dan berdiri di antara kedua kaki Caesar.“Aku tidak akan mungkin mempercayainya karena aku melihat sendiri bagaimana sikap dinginmu pada orang-orang di sekitarmu.”“Kau pasti sudah mengetahui jawabannya sehingga kau mengatakan hal itu dengan percaya diri,” seringai Caesar menggoda Crystal yang masih menatapnya serius.“Lu z
“Wu Felix,” tegas Caesar menatap Felix dingin, “Apa mungkin kau benar-benar sudah jatuh cinta padanya?” Tabya Caesar menatap Felix seeius.“Lu zong, bagaimana mungkin aku jatuh cinta pada mangsaku sendiri?” Senyum Felix menjawab pertanyaan Caesar setelah terdiam beberapa saat.“Wu Felix, Gadis itu adalah teman baik baik Crystal, dan aku yakin kalau sifatnya pasti tidak akan jauh berbeda dari Crystal,” kata Caesar serius, “Jadi segera hentikan permainanmu itu sebelum kau jatuh cinta dan terjebak dalam hubungan ambigu itu,” perintah Caesar tegas.”“Tenang saja laoban, aku pasti tidak akan terjebak dalam permainanku sendiri,” senyum Felix tenang karena baginya hubungannya dengan Victoria saat ini hanya sebatas hubungan yang saling menguntungkan.“Aku harap kau bisa memegang perkataanmu ini, karena jika kau benar-benar jatuh cinta padanya dan dia mengetahui alasanmu mendekatinya, maka bisa aku pastikan kalau kau tidak akan bisa mendapatkan hatinya,” jelas Caesar oenuh penekanan, disaat di
“Laoban,” katanya cepat, “Tuan besar baru saja di larikan ke rumah sakit,” katanya dengan nafas terengah-engah karena berlari.Saat itu, tanpa mengatakan apapun lagi, Caesar dan Crystal segera beranjak dari tempat mereka duduk dan membuat Felix hanya menatap Victoria sekilas sebelum.dia berlari mengikuti kedua atasannya yang langsung berubah cemas saat mendengar kabar itu.***“Sepertinya kita tidak akan bisa menikmati makanan ini,” kata Li Nan saat melihat wajah tegang Jason dan juga Victoria.“Nona Li benar. Jadi, karena hari juga sudah malam, bagaimana jika aku mengantar kalian pulang?”“Aku bisa pergi sendiri,” sela Victoria cepat, “Tapi bisakah Anda memberitahu alamat rumah sakit tempat kakek Crystal di rawat?”“Caesar maupun Felix belum mengatakan apapun, tapi jika kakian mencemaskan keadaan nona Gu, maka aku bisa membawa kalian ke sana saat sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” jelas Jason singkat.“Terima kasih,” jawab Li Nan saat Victoria tidak mengatakan apapun dan
15 Tahun Lalu Hari itu langit kota Beijing sangat indah, seolah mendukung waktu liburan musim panas Caesar dan keluarganya di Beijing untuk beberapa hari.Jalanan kota sama sekali tidak padat, membuat Caesar remaja bisa dengan bahagia menikmati pemandangan yang di lewatinya.Namun saat itu, tanpa Caesar ketahui apa yang terjadi dan bagaimana semua itu terjadi, mobil yang di tumpanginya tiba-tiba berguling beberapa kali sebelum kembali ke posisi semula meski seluruh bagian mobil hampir hancur sepenuhnya, dan Caesar kehilangan kesadarannya saat telinganya terasa berdengung dan kepalanya terasa sangat sakit. Caesar membuka matanya perlahan, untuk menyesuaikan penglihatannya dengan seluruh ruangan di sekelilingnya yang terlihat sangat terang, dengan warna putih dominan mengelilingi seluruh ruangan yang di tempatinya. Sampai suara samar seorang Pria membuat Caesar melihat ke arah suara itu dan mendapati seorang Pria muda menatapny
Saat itu, Jason dan Felix berdiri di kedua sisi ujung lorong sempit, menghalangi satu-satunya jalan keluar bagi Zhang Wei. Napas Zhang Wei terdengar kasar, matanya bergerak gelisah, mencari celah untuk melarikan diri. Namun, Jason dan Felix tidak memberinya kesempatan. Felix, yang berdiri di hadapan Jason dan Zhang Wei, tiba-tiba menangkap sesuatu dari sudut matanya. Sekelompok pria berpakaian hitam tengah mengawasi mereka dari kejauhan, bersembunyi di balik bayangan gedung tua yang remang. Mata Felix menyipit, karena dia bisa segera menyadari maksud mereka. Dengan nada tajam dan sedikit mengancam, Felix menatap Zhang Wei. “Kau lihat itu?” ujarnya seraya menganggukkan kepalanya ke arah pria-pria mencurigakan itu. “Kau masih di sini, tapi mereka sudah bersiap untuk melenyapkanmu.” Zhang Wei menggeleng dengan ekspresi penuh ketidakpercayaan. “Tidak mungkin! Li zong tidak akan menghabisiku begitu saja. Aku punya terlalu banyak rahasia. Aku tahu setiap transaksi gelapnya, perusahaan
Di dalam kamar yang remang, Jenny dan John berdiri di ambang pintu dengan ekspresi penuh keraguan. Mereka tak pernah mengira akan berada dalam posisi ini—mencari perlindungan dari seorang ibu yang selama ini mereka abaikan.Nyonya Jin, yang duduk di tepi ranjang dengan wajah lelah, mengangkat pandangannya ketika menyadari kehadiran mereka dari sudut matanya. Napasnya terdengar berat, seakan beban yang ia pikul selama ini mulai mencapai batasnya."Kenapa kalian datang padaku sekarang?" tanyanya dengan nada yang tidak sepenuhnya dingin, tetapi juga tidak hangat. "Setelah sekian lama, baru sekarang kalian ingat bahwa kalian punya ibu?" Nyonya Jin menoleh bergantian melihat putra dan putrinya dengan mata yang basah. “Atau mungkin baru sekarang kalian akhirnya ingat, bahwa ibu kalian masih hidup?”John menggigit bibirnya, sementara Jenny melirik ke arah saudaranya sebelum akhirnya berbicara. "Kami… butuh bantuan, Ibu."Jenny ikut menggigit bibirnya, la
Begitu menyelesaikan urusannya dengan nyonya Jin, Crystal kembali ke rumah sakit. Dian di rumah sakit, suasana di kamar VIP terasa sunyi. Caesar masih terbaring dalam keadaan koma, dengan alat-alat medis yang terus memantau kondisinya. Crystal duduk di sisi ranjangnya, menggenggam tangan suaminya yang dingin. Tidak ada perkembangan signifikan sejak insiden itu, dan setiap hari yang berlalu hanya menambah beban di hatinya.Begitu malam kembali tiba, Victoria masuk ke dalam ruangan dengan membawa secangkir kopi. “Kau harus tetap kuat, Crystal. Kehancuran Li Jingyan, sudah semakin dekat, dan keadaan Lu zong, pasti akan segera membaik,” katanya, meletakkan kopi itu di meja kecil.Crystal mengangguk tanpa melepaskan genggaman tangannya dari Caesar. “Aku tahu… tapi semakin lama dia tidak sadar, semakin besar kesempatan bagi Li Jingyan untuk bergerak dan mencari alasan untuk menggulingkannya. Dan aku takut waktu kita tidak cukup untuk menghancurkannya, hanya dengan bukti
Di dalam rumah keluarga Li, Nyonya Jin duduk di kursi roda dengan wajah pucat, tubuhnya tampak lemah. Li Jingyan tidak pernah terlalu mengawasi istrinya secara ketat, tapi dia selalu memastikan bahwa Nyonya Jin tidak melakukan hal-hal yang mencurigakan. Dan meminum air mineral, serta obat yang selama ini dia sediakan.Hari itu, Nyonya Song, ibu Victoria, yang memang sudah merawat nyonya Jin selama.beberapa hari, menghampiri Li Jingyan yang masih sibuk di ruang kerja yang berseberangan langsung dengan tempat nyonya Jin beristirahat. Dia masuk dengan senyum ramah, meletakkan tangannya di bahu Jingyan dengan lembut."Jingyan," panggilnya sedikit manja. "Aku ingin membawa nyonya Jin keluar sebentar. Dia sudah terlalu lama terkurung di dalam rumah. Mungkin udara segar akan membantunya merasa lebih baik."Li Jingyan manarik tangan nyonya Song lembut dan menatap wanita di sampingnya dengan curiga, lalu mengalihkan pandangan ke arah istrinya. "Apa kau pikir, dia c
Jason dan Felix tiba di rumah sakit dengan langkah tergesa. Wajah mereka serius, menandakan bahwa mereka membawa kabar penting. Sesampainya di depan kamar perawatan Caesar, mereka melihat Crystal yang tetap duduk di sisi ranjang suaminya, jemarinya menggenggam erat tangan Caesar yang masih tak sadarkan diri. Mata Crystal tampak lelah, tapi sorotnya tetap tajam penuh tekad.Felix mengetuk pintu pelan sebelum masuk. Setelah mendapat izin, dengan sedikit keraguan Felix melangkah maju dan membungkuk sedikit dengan sopan. "Nona besar, kami sudah mendapatkan sesuatu."Crystal menoleh, menatap Felix dan Jason secara bergantian. "Apa yang kalian temukan?"Jason menyandarkan dirinya pada dinding dan menyilangkan tangan di dada. "Pria yang mencoba membunuh Caesar akhirnya berbicara. Namanya Jiang Hao. Awalnya dia bersikeras bahwa dia hanya orang suruhan yang tidak pernah melihat wajah dalang di balik semua ini. Tapi setelah sedikit tekanan..."Felix melanju
Setelah memastikan penjagaan di ruang rawat Caesar lebih ketat dari sebelumnya, Felix dan Jason kini tiba di salah satu apartemen rahasia milik Caesar. Bersama mereka, seorang pria yang sebelumnya berusaha melenyapkan Caesar dengan suntikan kini duduk terikat di atas kursi kayu, kedua tangannya diikat erat di belakang punggungnya.Felix berdiri di sisi ruangan, melepaskan jasnya dengan gerakan tenang sebelum menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku. Mata tajamnya menatap dingin ke arah pria yang duduk dengan kepala tertunduk. Jason, yang duduk di atas meja di hadapan pria itu, menyilangkan tangan di depan dada dengan ekspresi santai namun penuh kehati-hatian."Su Zong, apa aku bisa memulainya?" tanya Felix, suaranya rendah dan tajam, berbeda dari biasanya.Jason menatap pria yang diikat itu sejenak sebelum mengangguk pelan. "Hmm... Mari kita mulai."Tanpa ragu, sebuah pukulan keras mendarat di wajah pria itu, membuatnya tersentak ke belakan
Crystal sedang duduk di ruang tamu bersama kakeknya ketika teleponnya tiba-tiba berdering. Nama asisten Wu muncul di layar ponselnya, membuat alisnya berkerut. Dia tidak pernah menyangka akan menerima panggilan dari asisten pribadi Caesar di tengah malam seperti ini."Halo?" Suaranya terdengar ragu."Nona Besar… Lu zong… Lu zong mengalami kecelakaan. Dan saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah sakit sekarang."Dunia Crystal terasa berhenti berputar. Napasnya tercekat, dan dadanya terasa sesak seolah ada sesuatu yang menghimpitnya. "Apa yang terjadi?! Bagaimana kondisinya?!""Aku tidak bisa menjelaskannya," jawab Felix dengan suara berat. "Tapi dokter sudah berkata Lu zong harus segera menjalani operasi. Dan saat ini aku dalam perjalanan ke sana. Anda harus segera datang."Crystal tidak bisa mendengar apa pun lagi. Suara Felix terasa jauh, bergema di dalam kepalanya. Dengan tangan gemetar, dia segera bangkit dari sofa, membuat kakeknya menatapnya dengan khawatir."Ada apa, Xiaobao?"
Tanpa terasa malam kembali tiba, dan seperti biasanya, Caesar kembali ke rumah cukup larut. Hari ini, dia menghabiskan waktu lebih lama untuk memastikan rencana yang Felix buat berjalan dengan sempurna. Pengawasan terhadap keluarga Li harus diperketat. Setiap gerakan mereka harus dipantau tanpa celah sedikit pun.Saat memasuki kamarnya, mata Caesar langsung tertuju pada pintu balkon yang terbuka. Udara malam yang dingin menyusup masuk, membawa hembusan angin yang membuat tirai tipis berkibar pelan. Namun, tanpa memikirkan hal itu lebih jauh karena dia tahu alasan pintu balkon terbuka, Caesar segera melangkah ke kamar mandi. Setelah seharian bekerja, yang ia butuhkan saat ini hanyalah mandi dan berendam di dalam bathtub untuk meredakan ketegangan di tubuhnya.Air hangat menyentuh kulitnya, memberikan sensasi nyaman yang perlahan mengendurkan otot-ototnya yang tegang. Waktu berlalu tanpa terasa, dan setelah beberapa saat, dia keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan bathrobe. Saa
Dua hari kembali berlalu, dan baik Jason maupun Li Nan masih terus berkutat di depan layar komputer mereka masing-masing, menyisihkan waktu istirahat demi menggali lebih dalam masalah keluarga Li. Mereka tahu bahwa sedikit saja celah yang ditemukan bisa menjadi senjata ampuh untuk melawan Li Jingyan.Jason, yang sudah cukup lama menyelidiki transaksi keuangan Jenny, akhirnya menemukan bukti yang selama ini mereka cari—rekaman transaksi yang menunjukkan pembelian obat per**gs**g yang pernah digunakan Jenny untuk menjebak Caesar beberapa bulan lalu. Bukti yang akan menjadi ancaman besar bagi Li Jingyan, yang selama ini sangat mempercayai putrinya, dan menganggap ucapan Caesar hari itu hanya untuk menyudutkannya saja.Di saat yang bersamaan, di ruang kerjanya sendiri Li Nan juga berhasil mengakses percakapan WeChat antara John dan Jenny. Dalam percakapan itu, John menekan Jenny dengan ancaman agar menutup mulutnya mengenai perjudian ilegal yang selama ini dia lakukan. Sebagai gantinya, d