Home / Romansa / My Sugar Mommy / Episode3: Ajakan makan malam bos

Share

Episode3: Ajakan makan malam bos

Author: Mini Yuet
last update Last Updated: 2021-06-22 07:28:55

Mom Sarah mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Barang itu dibungkus dengan rapi dengan warna biru laut.  Kotak itu berukuran kecil, entah apa isinya. 

Dia memberikan kotak itu kepadaku.  Aku tidak berani menyentuhnya. Sepertinya barang berharga. Untuk apa bosku memberikan hadiah padaku. Apa ada udang dibalik batu? Apa karena aku karyawan teladan? Hatiku bertanya tanya menanti jawaban.

"Terimalah, Pram. Itu hadiah dariku karena kamu sudah mengantarku," katanya dengan senyum yang tersungging di  bibir. 

Pram, kuasai dirimu. Kamu bukan laki-laki matre. Kamu laki-laki yang punya harga diri.

Aku menolak pemberiannya. Aku tidak bisa melakukan ini. Dia sudah terlalu baik kepadaku. Aku tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kata dunia. Walaupun aku tidak punya harta tapi aku punya harga diri.

Bibirnya agak dimanyunkan,matanya sendu. Dia kelihatan marah. Mukanya tertunduk. Aku serba salah dihadapan bosku ini. Apa yang harus kulakukan? Mataku melihat ke atas dan kebawah. Mencari cari alasan yang tepat untuk menolaknya. 

Aku tidak bisa membuat kecewa bos yang sudah terlalu baik kepadaku. Sudah berapa kali aku melakukan kesalahan, dia selalu memaafkanku. Mungkin teman-temanku ada perasaan iri kepadaku.

Kugaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. Kubetulkan kaosku. Serba salah. Aku seperti anak kecil yang baru saja dimarahin ibunya. 

Mom Sarah masih diam. Dia memainkan ponselnya. Wanita itu tidak menyapaku. Untung saja pelayan restoran segera datang membawa pesanan kami. 

Segelas jus jeruk mampu melepaskan kegelisahanku. Membasahi tenggorokanku yang seakan tersekat karena suasana kaku dan dingin di meja kami.

Jangan-jangan aku dipecat. Aduh. Aku harus bergerak cepat. Jangan sampai bosku yang cantik ini memecatku gara-gara aku menolak hadiahnya. 

"Baiklah, Mom," kataku memecah keheningan.

"Aku terima hadiah dari Mom Sarah. Tapi sepertinya ini terlalu berlebihan Mom. Aku tidak enak dengan teman-teman lain di kantor. Bagaimana nanti mereka memandangku. "  Aku menatap wajahnya yang lembut. 

Baru kali ini aku berani langsung menatap matanya yang sendu. Mata elangku langsung menukik di matanya. Ingin menaklukkan  dan menundukkan wajah lembut di hadapanku. 

Tiba-tiba senyumnya merekah. Bagai bunga mawar yang sedang mekar. Pipinya yang agak merah dan lesung pipitnya terlihat ranum. Nampak pemandangan wanita solekhah di depanku.

"Terimakasih ya,  Pram," ujarnya lembut.

"Bukalah! Mudah-mudahan kamu suka," imbuhnya.

Kubuka kotak kecil warna biru di depanku. Otaku bergerilya. Apakah gerangan isinya?

Barang berharga atau sesuatu yang lucu.

"Wow!" seruku kaget.

Saking senangnya kakiku menginjak kakinya yang duduk di depanku. 

"Aauuu!" pekik mom Sarah.

""Maaf, Mom," ujarku menyadari kekonyolanku.

Mom Sarah hanya meringis kesakitan. Kakiku ini memang tidak punya mata.  Seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah dari ibunya. 

Setelah kubuka kotak kecil itu, ternyata isinya adalah sebuah jam tangan yang keren. Mungkin beberapa bulan gajiku belum bisa membeli jam tangan mewah itu.

Aku tidak percaya  Mataku terbelalak memandangi barang itu. Seolah mimpi  di siang hari. Kupegangi pipiku. Aku memang bermimpi mempunyai jam tangan seperti itu. Tapi apalah dayaku.  Aku hanya karyawan biasa yang gajinya kecil.

"Ini buatku,Mom?" tanyaku tidak percaya.

Mom Sarah mengangguk pelan. Perlahan dia membuka arloji itu dan memakaikan di tanganku. Memang kelihatan keren. Penampilanku tambah ganteng dan keren.

"Bagaimana kamu suka tidak? Sengaja aku memilih ini buatmu. Dengan arloji ini semoga kamu bisa menghargai waktu," katanya. 

Dia memang wanita hebat. Memang aku sering masuk kerja telat.Karena paginya aku harus nyambi jadi tukang ojek dulu.

Dia ternyata sangat memperhatikanku. Aku tidak menyadarinya.

Terkadang ada perasaan risih dan malu. Karena sering banget dia memanggilku hanya untuk mengerjakan sesuatu yang kurasa hanya sepele. Bahkan teman-temanku meledekku sebagai simpanan bos.

Duh kejam sekali tuduhan mereka. Aku tidak pernah berpikir untuk berbuat nekat seperti itu. Tujuanku hanya satu yaitu menyelesaikan kuliahku dan bisa menjadi seorang chef. Dengan mencari tambahan penghasilan, bekerja apa saja yang penting halal.

"Bagaimana?" tanyanya lagi membuyarkan lamunan kosongku.

"Eh iya Mom, aku suka banget. Thank you, Mom," jawabku tergagap.

"Pram..!" panggil mom Sarah dengan nada yang paling rendah. 

"Yes, Bos ," jawabku sambil bercanda. 

Sekarang aku mulai berani dengan bosku ini. Kedua telapak tanganku kuletakkan  diatas meja sambil mukaku menatapnya serius. 

Mom Sarah diam. Sepertinya dia ingin mengungkapkan sesuatu yang mengganjal hatinya tapi susah untuk mengatakannya. Apa ya?

Mom Sarah menunduk.Tangan kanannya memainkan sendok kecil yang ada di kelas minumannya. Sementara kanan kirinya mengetuk ngetuk meja.

"Mom..!" ujarku mengagetkannya.

"Ada apa? Apakah aku mau dinaikan jabatan? Masak ganteng kayak gini menjadi office boy," kelakarku.

Tanganku membetulkan rambut jambulku di depannya. Tak urung dia  tersenyum melihat tingkahku yang lucu.

" Pram..Eeh.." kata mom Sarah ragu.

" Apa sih Mom. Bikin penasaran ," kataku.

"Kamu sudah punya pacar belum? " tanya Mom Sarah akhirnya.

Nampak mukanya  merona dan matanya tertunduk. Dia tidak mampu memandangku. Ups.  Aku jadi ikut malu. Mengapa bos menanyakan hal itu.

"Ehem…ehem…."

Aku hampir tersedak dengan ludahku sendiri mendengar pertanyaan bos. Aku menduga mau kemana arah pembicaraannya. Apakah dia mau menjadikanku mantu kesayangan, atau apa?

" Pacar?" tanyaku ulang sambil mengernyitkan dahi. 

Aku minum jus yang masih tersisa. Sembari berpikir jawaban yang tepat untuk bosku yang cantik ini. Yah.. selama ini aku memang belum punya pacar. Tidak ada waktu untuk mencari pacar atau lebih tempatnya tidak ada yang mau denganku. Pemuda ganteng tetapi tidak kaya. Cewek sekarang maunya yang ganteng dan kaya. Hah…Nasib..

Mom Sarah masih memandangiku. Seakan mencoba memikat hatiku. Setiap pandangan sendunya mengandung arti yang aku tidak pernah tahu. Dia menunggu jawaban dariku dengan sabar.

"Belum punya Mom," jawabku malu.

"Tidak ada gadis yang mau menjadi pacarku Mom. Laki laki anak kuliahan yang nyambi sebagai seorang cleaning service. Wajahku si ganteng seperti Riski Billar tetapi aku tidak kaya mana ada yang mau menjadi pacarku Mom," tambahku.

"Ooo."

Hanya kata itu yang keluar dari mulut bosku. Senyumnya tambah merekah seperti bunga-bunga yang bermekaran. Lama lama aku duduk dihadapan bosku, aku bisa tergoda. Melihat sikap ramahnya, tutur sapanya, dan tertawanya yang sangat khas.

Ingat Pram! Dia bosmu yang harus kamu jaga.

Hah. Hatiku mulai tergoda. Mungkin bos mau menjadikanku mantu atau naik jabatan menjadi Chef di restorannya.

Pelayan datang membawa makanan yang kami pesan. Ada tiga jenis makanan yang dia  pesan. Kita memang mempunyai persamaan dalam selera. 

Pelayan menaruh semua pesanan diatas meja.  

"Pram, coba kamu makan kuah ini!" kata Mom Sarah sambil menyuapiku kuah sup di mangkoknya.

"Kamu bisa menebak bahan-bahan yang ada di dalamnya."

Aku hanya menurut ketika wanita itu menyuapiku. Kuah sup ini memang rasanya khas dengan rempah-rempah. Rasanya pedas, asam dan manis yang seimbang. 

Yah. Makanan yang kami pesan adalah semangkok sup iga bakar, nasi lemak dan semangkok bakso pedas buatku.  Aku makan dengan lahap. Memang aku menahan lapar dari sore tadi. 

Padahal mom Sarah sudah mempunyai restoran yang besar tetapi dia juga sering pergi ke restoran lainnya. Hanya untuk mencoba makanan baru. 

Kami makan dengan santai. Bahkan dia sudah melupakan pertanyaan tentang pacarku. Aku menjadi penasaran dengannya. Mengapa  dia menanyakan tentang pacarku?

Perutku rasanya kenyang sekali. Aku mengelap mulutku dengan tissu dan mencoba rileks. 

"Mom," panggilku pada bosku. 

Mom Sarah menatapku sebentar. Dia nampak sudah tenang sekarang. Tidak seperti tadi yang kelihatan gelisah. 

"Sebenarnya apa yang mau Mom tanyakan tentang pacarku," tandasku.

Setelah selesai makan, wanita yang berlesung pilot itu membetulkan make up di wajahnya. Membubuhkan bedak tipis di pipinya, dan mengoleskan lipstick tipis di bibirnya. Setelah itu, dia menatapku dengan penuh arti. Sebelum berbicara nampak dia menghela nafas.

" Pram, aku mau bicara denganmu sangat penting. Ini menyangkut tentang kehidupanku dan masa depanmu. Memang kelihatan kurang etis ya. Tapi aku tidak mau menunggu terlalu lama. Tersiksa dalam perasaan yang selalu menggangguku. "

" Kamu boleh menolaknya atau menerimanya. Setidaknya aku megetahui dan aku tidak penasaran dengan perasaanku."

Aku mendengarkan arah pembicaraannya.  Apa sebenarnya yang dimaksut dengan perasaannya. Duh. Kok hatiku menjadi tidak karuan ya.

Jangan ….jangan.

Bersambung….

Jangan-jangan apa  ya?

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Juhaina R
jangn menolak ......
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
icgavavavavva
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
ya ampun pram km dilamar sama janda.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Sugar Mommy   Episode 4: Lamaran Mom Sarah

    "Pram, sebenarnya aku sudah lama memendam rasa sama kamu, sejak pertama kali bertemu. Kamu laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Jujur, apa adanya dan selalu membuat aku tertawa. Ini yang membuat aku suka sama kamu.""Tapi aku tidak enak mau bicara sama kamu. Takutnya kamu beranggapan yang tidak baik tentang aku. Tapi malam ini, aku beranikan diri untuk bicara sama kamu.""Pram, maukah kamu menjadi suamiku?"Haa…..Ternyata itu yang mau disampaikan mom Sarah. Mimpi tidak sih?Jadi.. arloji ini hadiahnya untuk melamarku?Aku tidak percaya bagaikan petir di siang bolong.Duaaar.Hatiku bergemuruh. Jantungku berdegup kencang. Nafasku tidak beraturan.

    Last Updated : 2021-06-24
  • My Sugar Mommy   Episode 5: Pergi ke pantai Jimbaran dan bertemu Mr. X

    Pagi ini, kami sudah bersiap untuk sarapan pagi di hotel. Setelah itu kami akan menuju ke Pantai Jimbaran.Kupeluk wanitaku yang sedang berhias di depan kaca. Senyumnya begitu manis. Pergulatan semalam membuatku seperti ingin menikmati lagi candunya. Apalagi permainannya di kamar mandi yang membuatku ingin menikmatinya lagi."Sayang..kamu nampak cantik sekali," pujiku memandang wajahnya yang terpantul di cermin.Kulingkarkan tanganku dipundaknya. Kugesek-gesek kumisku yang tipis di pipinya yang halus. Dia nampak geli dan risih."Pram…." desahnya manja."Nanti kita gak jadi sarapan lo," ujarnya sambil mengelus pipiku.Gairahku kembali menggelegak. Jantungku berdegup kencang. Ada sesuatu yang bergerak dibawa

    Last Updated : 2021-06-28
  • My Sugar Mommy   Episode 6: Pulang ke Jakarta

    "Hari ini, kita balik ke Jakarta, Pram, " ujarnya ketika bangun pagi.Tangannya sibuk dengan ponselnya. Masih kupeluk dia dalam dekapanku. Kurenggangkan pelukanku dan menatap wajahnya." Baru dua malam sayang.." protesku.Kudekatkan bibirku mencoba menciumnya. Tangannya yang halus memegangi pipiku." Sudah.. aku ada janji dengan seseorang," jawabnya lirih.Aku bangkit dan duduk di atas ranjang. Kuraih wanitaku dalam dekapanku. Kubelai rambutnya yang panjang terurai. Harum semerbak keluar dari rambutnya yang hitam."Sayang.. aku belum mau pulang. Bagaimana nanti kalau kita di Jakarta? Aku pasti merindukanmu," rajukku.Sarah meletakkan ponselnya dan memandangku

    Last Updated : 2021-06-30
  • My Sugar Mommy   Episode 7: Pernikahan yang dirahasiakan

    Bab 7. Pernikahan yang disembunyikan. Aku pulang ke kontrakan dengan tubuh yang gontai. Kurebahkan tubuhku ke kasur lantai yang teronggok di kamarku. Kamar yang tidak terlalu besar, hanya berukuran dua kali dua meter. Tidak terlalu sempit untuk ukuran lajang sepertiku. Segera kuganti bajuku yang kotor dengan kaos oblong dan celana pendek. Baju itu yang dibelikan Sarah dari butik mahal di Jakarta. Sementara kaos yang aku pakai hanya kaos murahan tapi nyaman bagiku. Hah.. Aku mendesah dengan berat. Apa yang telah kulakukan? Apakah semua ini drama?Menikahi bosku sendiri secara diam-diam. ( Mas Pram, Nita minta uang) sebuah pesan masuk ke ponselku. Kulirik sebentar benda warna biru pipih yang tergeletak di sampingku. Kuambil

    Last Updated : 2021-07-01
  • My Sugar Mommy   Episode 8 : Di Rumah Kontrakan Yang Baru.

    Bab 8. Menempati rumah kontrakan yang baruAku memasuki rumah itu dengan hati berdebar-debar. Pak supir memberikan kunci kontrakan kepadaku. Kemudian beliau pamit untuk pulang."Terima kasih ya, Pak," kataku.Kujabat tangannya dengan hormat. Laki-laki itu tersenyumkemudian melangkah pergi.Aduh sendirian. Semoga tidak ada penghuni lain selain diriku.Bulu kudukku tiba-tiba berdiri. Aku tidak boleh takut. Laki-laki sejati harus berani. Rumah itu terdiri dari tiga kamar. Satu kamar tidur, ruang tamu dan dapur yang cukup lumayan.Deet … deet …Ponselku berbunyi. Sarah menelponku, aku segera mengangkatnya

    Last Updated : 2021-07-02
  • My Sugar Mommy   Episode 9: Sikap Aska

    Bab 9 Pencarian Aska dan sikap Aska"Pram … " teriak Sarah dari kamar mandi."Cepat mandi, Sayang! Antar aku mencari Aska!" tambahnya."Apa! Aska kemana?" Aku segera melompat dari tempat tidurku.Sarah mandi cuma sebentar. Dengan tergesa dia mengelap kering rambutnya yang basah."Cepetan mandinya!" katanya menarik tanganku masuk ke kamar mandi.Aku mandi dengan terburu-buru. Mungkin sepuluh menit aku sudah selesai mandi. Sarah sudah berpakaian rapi dan memakai hijabnya. Dia juga memberesi barangnya yang tergeletak di kasur.Aku berganti pakaian santai. Kaos oblong hitam dan celana pendek hitam. Setelah kusisir rapi rambutku, aku menemui Sarah yang suda

    Last Updated : 2021-07-03
  • My Sugar Mommy   Episode 10: Merayu Aska

    Bab 10 Merayu Aska.Sinar matahari pagi menyeruak masuk ke dalam kamarku melalui jendela kaca. Semalam aku lupa menutup korden kamar. Sehingga sinar matahari membangukanku.Aku menggeliyat. Tanganku meraba-raba seseorang di sisiku. Ah … aku tersenyum sendiri. Sarah tidak berada di sampingku. Ternyata hanya mimpi. Sampai kapan aku menjalani pernikahan seperti ini.Badanku masih pegal setelah kejadian semalam. Hidup seperti mimpi. Baru saja aku bercinta dengan Sarah, tiba-tiba harus pergi untuk mencari Aska.Aska? Aku teringat dengan anak remaja itu. Masihkah dia marah dengan ibunya.Aku bangun dan duduk di pinggiran ranjang empuk ini. Ruangan yang nyaman lengkap dengan fasilitasnya. Kupandangi setiap sudut k

    Last Updated : 2021-07-04
  • My Sugar Mommy   Episode 11: Kejadian Tidak Terduga

    Bab 11Aku dan Aska panik melihat Sarah pingsan di tengah pintu utama. Kugendong dan langsung kubawa dia ke kamarnya.Bi Iyem terlihat panik dengan mondar mandir di ruang dapur. Sementara Aska kelihatan cemas melihat keadaan ibunya.Sarah tergeletak lemah di atas ranjangnya. Wajahnya pucat dan bibirnya kelu. Aku panik melihat keadaan Sarah. Segera kuusap kaki dan tangannya. Bi Iyem membawakan minyak kayu putih untuk diusapkan di hidung Sarah.Aska hanya duduk di samping ranjang sembari memegangi tangan ibunya. Setelah hidungnya kuusap dengan minyak kayu putih perlahan Sarah membuka matanya. Badannya bergerak perlahan. Matanya menatapku sayu.Aku ingin segera memeluk tubuh yang lemah itu. Ingin memeluknya dalam dekapanku. Seor

    Last Updated : 2021-07-05

Latest chapter

  • My Sugar Mommy   Episode 105 Sarah Hamil( Tamat)

    Liburanku di desa sudah selesai. Kini kami sudah berada di Jakarta kembali. Sarah sudah sibuk dengan kegiatannya di restoran. Perombakan besar-besaran dilakukan Sarah. Dia mulai membenahi keuangan restauran yang sempat berantakan. Juga pengambilan modal Hans yang sangat besar.Aku juga mulai sibuk dengan caffeku yang semakin lama tambah ramai. Malah pertemuanku dengan Sarah hanya waktu jam makan siang dan pulang bareng.Setelah selesai dengan urusanku di Caffe aku selalu setia untuk menjemputnya. Terkadang Santi sesekali mengirimkan sebuah pesan. Semua itu juga aku memberitahu Sarah. Kejujuran dan kepercayaan adalah penting bagiku.Aska mulai sibuk dengan Boarding Schoolnya. Saat ini Aska memilih sekolah terpadu dengan pesantren yang ada

  • My Sugar Mommy   Episode 104 Malam Yang Sangat Kutunggu

    Sore ini semua rombongan akan pergi ke kota Semarang. Kami ingin menikmati indahnya ibu kota Jawa Tengah. Malamnya kami semua akan menginap di sebuah villa yang sudah disewa Sarah.Ibu menolak untuk ikut bersama kami. Nita sangat bahagia ketika ikut dengan rombongan. Walaupun Sarah memaksa, ibu menolak dengan cara halus. Hanya Bi Iyem yang nanti bertugas menjaga Atta dan Arsya. Akhirnya kami berangkat pergi keliling Kota Semarang. Mobil Caravel warna biru itu meninggalkan rumah ibu menuju Simpang Lima Kota Semarang. Selama perjalanan terdengar semua anak bersandau gurau. Aska nampak sibuk masih memainkan ponselnya di samping Nita. Mereka bercanda berdua. Sementara Atta dan Arsya sibuk dengan ponsel memainkan game. Sarah juga sibuk dengan ponselnya sendiri.Kulirik Sarah yang wajahnya makin cantik setelah

  • My Sugar Mommy   Episode 103 Bukir Kapur Saksi Cinta

    Bab 103Hari ini masih pagi, kumandang azan di musala dekat rumah terdengar sangat merdu. Suara Pak Ahmad sangat menggetarkan jiwa.Aku memindahkan Atta dan Arsya ke dalam kamarku. Sementara Aska sudah bangun. Ibu dan Bi Iyem sudah rapi dengan mukenanya bersiap untuk ke musola.Sarah sudah sibuk di dapur memasak air panas untuk membuat teh. Aku memeluknya dari belakang."Good morning, Cinta!" sapaku sambil mencium lehernya yang terbuka. "Good morning, Sayang," balasnya dengan membalikkan badan menghadapku."Duh menantu ibu, rajin amat, ya!" sindirku masih memeluknya."Sana gih, ke musala dulu. Soalnya tegangan

  • My Sugar Mommy   Episode 102 Liburan Ke Desa

    Bulan madu ke luar negeri yang sebelumnya kami rencanakan akhirnya dibatalkan. Sarah hanya ingin tahu kampung halamanku sekalian berinteraksi dengan keluargaku.Sarah akan mengajak semua anak-anaknya juga Bi Iyem. Sejenak melupakan kejadian yang telah menimpaku dan Sarah. Ibu sangat gembira ketika mendengar mereka akan ikut pulang kampung untuk liburan.Sementara semua urusan bisnis yang ada di Jakarta sudah diserahkan kepada semua pegawainya. Aku juga sudah menunjuk pegawai kepercayaanku untuk memegang kendali atas kelancaran cafe.Tidak lupa aku nanti akan memantau dari jauh perkembangan cafe dan restoran Sarah.Hari yang ditentukan semua rombongan bertolak ke Semarang. Kali ini aku kembali y

  • My Sugar Mommy   Episode 101 Isi Hati Aska

    Bab 101Bang Zoel berjalan tertatih menuju ke arah kami.Tangan kanan menjulur ke arahku."Pram, selamat atas pernikahan kalian! Aku nitip anak-anak kepadamu. Aku tidak akan mengganggu kalian lagi. Sekalian aku pamit mau ke Bali siang ini. Bisnis istriku akan segera dimulai," ujar Bang Zoel dengan tulus.Aku menjabat tangan Bang Zoel dan memeluknya."Iya, Bang Zoel. Semoga tetap menjadi saudara. Hati-hati dan semoga sukses," ucapku.Gantian Bang Zoel menatap Sarah yang masih menunduk. Entah mengapa Sarah tidak mau menatap pria yang telah memberikan tiga anak ini. Mungkin luka yang terlalu dalam Bang Zoel torehkan sehingga Sarah begitu muak meli

  • My Sugar Mommy   Episode 100 Keliling Jakarta

    Sebelum balik ke kampung, Ibu dan Nita ingin menghabiskan waktu keliling Jakarta. Ibu ingin melihat banyak tempat di Kota Metroplitan ini. Seperti Monas, Taman Mini dan yang menjadi impian ibu adalah bisa salat di Masjid Istiqlal Jakarta.Hari Minggu ini kami sekeluarga akan jalan-jalan ke Taman Mini dan Masjid Istiqlal. Kebetulan bersamaan anak-anak juga libur sekolah. Sehingga bisa membawa mereka keliling Taman Mini.Segala persiapan sudah ada di dalam mobil. Dari makanan ringan hingga minuman lengkap. Bi Iyem juga memasak beberapa makanan untuk Arsya dan Atta.Ibu dan Nita sudah siap menunggu di teras rumah. Mereka nampaknya sudah bangun pagi sekali. Membantu Bi Iyem mempersiapkan bekal.&nb

  • My Sugar Mommy   Episode 99 Rapat Penting

    Bab 99Sarah segera mengambil ponselnya. Dia nampak menyembunyikan sesuatu dariku. Namun aku tidak berani menanyakan pada Sarah. Apalagi ada ibu dan Nita. Takut merusak suasana gembira yang ada."Ibu, Sarah dan Pram pamit dulu. Ada urusan penting di restoran," ujar Sarah sambil memberi kode kepadaku."Iya, Nak," sahut ibu setelah sarapan selesai."Bi, nitip anak-anak, ya," pinta Sarah.Bi Iyem hanya mengangguk ketika Sarah menyampaikan pesan kepadanya.Ketika sampai di kamar, Sarah memberikan aku baju ganti. Celana panjang dan kaos dengan kerah."Ada apa sih, Yang?" tanyaku tidak men

  • My Sugar Mommy   Episode 98 Malam Pengantin

    Malam ini aku sangat bahagia. Akhirnya aku bisa tidur di kamar Sarah tanpa harus sembunyi-sembunyi. Kamar Sarah sudah dihias dengan bunga dan sprei kesukaan Sarah.Ibu dan Nita tidur di kamar tamu. Sementara anak-anak tidur di kamar masing-masing.Hari ini tidak terlalu capai karena hanya sedikit tamu yang diundang. Seharian hanya ngobrol dengan Rere dan Paman. Kami juga menyempatkan untuk berbincang dengan karyawan yang lain.Acara sudah selesai sore tadi. Aku juga sudah berganti pakaian dengan baju koko dan sarung. Sementara Sarah sudah menukar bajunya dengan gamis biasa.Setelah acara makan malam bersama dilanjutkan dengan salat jamaah. Semua anggota keluar

  • My Sugar Mommy   Episode 97 Hari Yang Ditunggu

    Bab 97Hari Yang Ditunggu.Hari yang ditunggu telah tiba, Sarah tidak mau acara pernikahan secara besar-besaran. Semua mendadak merubah tidak sesuai jadwal. Entah apa penyebabnya. Sarah hanya mau ijab kabul di rumahnya.Hari itu, aku sudah dandan dengan memakai jas hitam celana hitam serta peci. Sementara ibu memakai baju kebaya dengan kain serta kerudung. Wajah tuanya tersenyum melihatku. Nita, adiku memakai setelan baju gamis warna merah muda. Dia sangat cantik sekali.Dari keluarga Sarah yang hadir adalah adik Sarah, Rere dengan suaminya serta anak-anaknya. Ada juga paman yang akan menjadi wali saksi pernikahanku dengan Sarah.Dari karyawan restoran, Sarah mengundang Bagas dan Reni. Aku juga mengundang karyawanku yang ada di Caffe Aska.&

DMCA.com Protection Status