Home / Romansa / My Sugar Mommy / Episode 5: Pergi ke pantai Jimbaran dan bertemu Mr. X

Share

Episode 5: Pergi ke pantai Jimbaran dan bertemu Mr. X

Author: Mini Yuet
last update Last Updated: 2021-06-28 21:47:55

Pagi ini, kami sudah bersiap untuk sarapan pagi di hotel. Setelah itu kami akan menuju ke Pantai Jimbaran.

Kupeluk wanitaku yang sedang berhias di depan kaca. Senyumnya begitu manis. Pergulatan semalam membuatku seperti ingin menikmati lagi candunya. Apalagi permainannya di kamar mandi yang membuatku ingin menikmatinya lagi.

"Sayang..kamu nampak cantik sekali," pujiku memandang wajahnya yang terpantul di cermin.

Kulingkarkan tanganku dipundaknya. Kugesek-gesek kumisku yang tipis di pipinya yang halus. Dia nampak geli dan risih.

"Pram…." desahnya manja.

"Nanti kita gak jadi sarapan lo," ujarnya sambil mengelus pipiku. 

Gairahku kembali menggelegak. Jantungku berdegup kencang. Ada sesuatu yang bergerak dibawah sana. Menempel di panggung wanitaku. 

Dia tertawa geli. Cekikikan membuatku gemas. Kubalikkan badannya. 

"Pram…iya kan nanti kita gak jadi sarapan. Perutku lapar sayang," ujarnya setelah kami berpelukan. 

Kubelai rambut panjangnya yang indah. Kutatap matanya yang berbinar indah pagi ini. Senyumnya yang merekah. Menambah cantik wajahnya.

Dia balik menatapku. Wajah kami berdekatan. Perlahan  bibirnya melumat bibirku. Dia memang nakal. Mungkin karena usianya yang telah dewasa sehingga dia lebih berpengalaman. Sangat agresif. 

Aku bersandar di dinding hotel untuk menahan tubuhku. Tanganku mulai bergerilya. Menyentuh gunungan indah di depanku.

Desahan manja keluar dari bibirnya. Aku semakin buas melumat bibirnya. Ketika sesuatu sudah bergerak dan mendesak ingin keluar. Tiba-tiba dia melepaskanku. 

"Tuh..kan.. Nanti lagi aja ah. Aku sudah dandan cantik kok," ujarnya melepas pelukanku. 

Lidahnya dijulurkan seolah mengejekku. Kembali dia duduk di meja rias. Membetulkan lipstick yang telah hilang karena ciuman tadi. 

Aku duduk lemas di lantai. Eeh dia malah tertawa ngakak. Senyumnya menggodaku. Hasrat yang sudah naik ke ubun-ubun langsung lemah. Aku kecewa. Aku tersenyum geli. 

"Sayang…kamu jahat banget sih,"  ujarku tak berdaya. 

"Kita gak sarapan nih. Gak jadi ke pantai," imbuhnya masih tertawa pelan.

"Aaah. Ya sudahlah.  Kita sebentar saja ya ke pantainya."

"Tuh kan. Pengen lagi," godanya. 

Aku semakin gemas saja dengan wanitaku ini. Usianya memang dewasa. Tapi candunya membuatku tak berdaya. Permainannya sungguh luar biasa. 

Aku segera bergegas mengganti kaosku yang terkena noda lipstiknya. Kaos hitam pendek dan celana coklat pendek. 

Sarah sudah siap dengan memakai kaos panjang dan  celana sport warna ungu. Jilbab ungu dengan motif bunga-bunga menambah cantik penampilannya. 

Kita sudah siap untuk sarapan pagi di hotel. Banyak sekali turis manca negara di sana. Mataku jelalatan melihat turis yang sedang berlibur di sana. Cantik dan menggoda. 

Sarah mengandengmu mesra. Tangannya menggenggam tanganku. Awalnya aku agak malu. Tapi dia sudah menjadi istriku. Dia memang manja sekali. Bergelayut mesra di pundakku. 

Ketika berpapasan dengan gadis manis di hotel, gadis itu menolehku dan tersenyum.

Aku membalas senyumnya. 

"Ganteng anaknya bu," sapanya sambil berlalu. 

Apa? Anaknya?

Sarah hanya tersenyum dan mengangguk. Dia tidak memperdulikan mata yang memandangi kami. Hatiku agak tidak enak. Banyak mata yang memandang dan melirikku. Apa salahku? Apa karena kegantenganku. 

Setelah sarapan, kami berjalan-jalan di Pantai Jimbaran. Cuaca pagi ini sangat cerah. Sinar mentari bersinar dengan terik. Banyak turis yang datang ke sana. Mereka  datang untuk berjemur dan bermain pasir.

Sarah menggandengku mesra. Kepalanya diletakkan di pundakku. Kami berjalan di pinggir pantai, membiarkan air laut membasahi kaki kami. 

Kami bermain air seperti anak kecil. Sarah berlari kecil dan aku mengejarnya. Tawa renyahnya begitu lepas seolah tidak ada beban disana.  

"Ayo Pram! Tangkap aku kalau bisa," candanya berlari kecil menyusuri pantai.

Aku mengejarnya dan menangkapnya. Kupeluk tubuhnya yang mungil dan mengecup bibirnya mesra.

Deburan ombak di pantai itu bagai irama yang mengiringi cinta kami. Sarah hanya tertawa kecil yang membuatku semakin gemas dengannya.

Kami duduk di pasir pantai, Sarah sangat bahagia bermain  air laut  dan bermain pasir.

"Sayang.." panggilku kepadanya.

Dia masih bersandar di pundakku. Menatap laut lepas. Tidak ada suara yang terucap.

Dia menatapku mesra. Menatap tepat di mata elangku. Aku tak sanggup melihat mata sendunya. Perlahan kulihat genangan air di sana. 

"Sayang… Mengapa kamu menangis.  Apakah kamu menyesal menikah denganku? " tanyaku pelan. 

Dia hanya menggeleng. Matanya masih menatapku. Aku jadi malu dan serba salah.

"Tidak sayang. Aku justru bersyukur bertemu denganmu. Harusnya kamu yang menyesal karena menikah denganku," jawabnya.

" Kamu tidak takut jika aku mempermainkanmu atau meninggalkanmu,"  ujarku lagi. 

"Aku hanya menjalani apa yang sudah diberikan kepadaku Pram. Jika suatu saat nanti kamu meninggalkanku, itu sudah menjadi takdirku," jawabnya lirih. 

"Bagaimana jika suatu saat aku mengkhianatimu?"

"Aku sudah siap dengan segala resiko Pram.  Walaupun kamu akan pergi dari kehidupanku. Karena aku sudah biasa dikecewakan, " jawabnya lagi.

Hatiku seakan trenyuh mendengar jawabannya. Aku semakin sayang dengannya. Walaupun aku harus dihina karena menjadi istri seorang janda yang sudah mempunyai anak tiga.

" Mengapa  pernikahan kita dirahasiakan sayang?" tanyaku sambil menyentuh pipinya yang halus. 

"Aku bisa pulang dan meminta ijin kepada ibuku," tambahku.

" Aku tidak ingin kamu dihina sayang," jawabnya.

"Sudahlah. Yuk kita pulang ke hotel,"  

Sarah berdiri dan menggandengku. Kita seperti pasangan yang dimabuk asmara.

Kadang ada mata yang melirikku aneh. Apanya yang aneh. Apakah karena aku masih muda dan Sarah sudah tua?

Entahlah…

"Sarah…."

Panggil seorang laki-laki yang berjalan di depan kami.

Sarah berhenti berjalan, dia terkejut dan memelukku. Siapa laki-laki itu yang mengenal istriku. Seorang laki-laki berperawakan tinggi besar, dengan kumis tipis dan wajah  yang ganteng. Dia berjalan menggandeng wanita cantik.

Laki-laki itu memandang  Sarah geram. Tetapi Sarah kemudian berlari meninggalkanku. Dia berlari sambil menangis. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku seperti patung untuk beberapa saat. 

"Sarah… Sarah…!"

Berkali-kali pria berkumis itu memanggil Sarah. Tetapi Sarah terus berlari. Baru aku tersadar bahwa wanitaku telah berlari menjauh dariku. Aku mengejar Sarah dan ingin mengetahui apa yang terjadi.

Setelah agak jauh dari pantai. Dengan nafas terengah-engah aku bisa mengapai Sarah. Dia memelukku seperti ketakutan melihat hantu. Tangisnya meledak. Kupeluk dia dalam dekapanku. Aku tak tahu apa yang terjadi. Mengapa melihat pria berkumis itu membuat Sarah berlari dan menangis. Siapakah pria itu? 

" Sayang.. ada apa?" tanyaku lembut setelah tangisnya reda.

  " Kita pulang yuk!" ajaknya.

Kupandangi dan kuangkat dagunya," Ada apa sayang?"

Dia tidak menjawab. Tangannya mengandengku pulang ke hotel tempat kami menginap. 

**

Wajah Sarah nampak begitu berubah. Wajah yang ceria mendadak menjadi sedih. Ibarat cuaca yang cerah tiba tiba mendung  yang tebal menutupi.  Tidak ada lagi bunga merekah di wajahnya.

Sesampainya di kamar hotel, iseng kugendong istriku ini langsung ke kamar mandi.

" Lepaskan Pram," gelaknya meronta di gendonganku.

"Sudahlah. Tuan Putri harus nurut sama pengawalnya. Ha..haa." Aku tertawa lepas berhasil membuatnya tertawa.

Kugendong badannya yang mungil langsung ke kamar mandi. Mulutnya agak manyun. Kulepaskan pakaiannya satu persatu. Aku juga melepas kaos dan celanaku yang kotor.

Aku ingin menggodanya dengan menyiramkan air di seluruh tubuhnya. Dia berteriak dan mencubitku. Aku tidak perduli. Akhirnya kupeluk wanitaku di bawah air shower yang mengalir. Kucium bibirnya. Tanganku mulai nakal mengembara ke seluruh tubuhnya. Dia mengelinjang. Tanpa ampun dia juga membalasnya. Aku hanya pasrah ketika tangannya yang jahil juga mengembara  kemana yang di suka. 

Tangannya mulai menjamah hutan lindungku. Wajahnya melorot  menjamah hutan yang rindang. Aku berteriak keenakan.

Pergerakannya semakin liar. Hingga aku mendapatkan sesuatu yang kuinginkan. Dia memang liar. Aku bahagia bisa melihatnya tersenyum puas.

Setelah selesai mandi berdua. Kugendong wanitaku ke dalam kamar. 

"Mau lagi gak?" tanyaku menggodanya.

" Emang masih bisa," balasnya sambil mengedipkan matanya. 

Aku semakin gemas melihatnya. Tak sabar aku memeluknya dan menariknya dalam pelukanku.

"Sakit Pram, " teriaknya.

Aku tidak perduli. Kembali kulumat bibirnya. Tanganku memegangi gunung kembarnya.

"Lagi nih," ucapnya diantara desah nafasnya.

Aku sudah tak sabar ingin mengulangi lagi

Masih ada ganjalan di hatiku. Siapakah pria itu?

.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
janda liar lawan perjaka .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Sugar Mommy   Episode 6: Pulang ke Jakarta

    "Hari ini, kita balik ke Jakarta, Pram, " ujarnya ketika bangun pagi.Tangannya sibuk dengan ponselnya. Masih kupeluk dia dalam dekapanku. Kurenggangkan pelukanku dan menatap wajahnya." Baru dua malam sayang.." protesku.Kudekatkan bibirku mencoba menciumnya. Tangannya yang halus memegangi pipiku." Sudah.. aku ada janji dengan seseorang," jawabnya lirih.Aku bangkit dan duduk di atas ranjang. Kuraih wanitaku dalam dekapanku. Kubelai rambutnya yang panjang terurai. Harum semerbak keluar dari rambutnya yang hitam."Sayang.. aku belum mau pulang. Bagaimana nanti kalau kita di Jakarta? Aku pasti merindukanmu," rajukku.Sarah meletakkan ponselnya dan memandangku

    Last Updated : 2021-06-30
  • My Sugar Mommy   Episode 7: Pernikahan yang dirahasiakan

    Bab 7. Pernikahan yang disembunyikan. Aku pulang ke kontrakan dengan tubuh yang gontai. Kurebahkan tubuhku ke kasur lantai yang teronggok di kamarku. Kamar yang tidak terlalu besar, hanya berukuran dua kali dua meter. Tidak terlalu sempit untuk ukuran lajang sepertiku. Segera kuganti bajuku yang kotor dengan kaos oblong dan celana pendek. Baju itu yang dibelikan Sarah dari butik mahal di Jakarta. Sementara kaos yang aku pakai hanya kaos murahan tapi nyaman bagiku. Hah.. Aku mendesah dengan berat. Apa yang telah kulakukan? Apakah semua ini drama?Menikahi bosku sendiri secara diam-diam. ( Mas Pram, Nita minta uang) sebuah pesan masuk ke ponselku. Kulirik sebentar benda warna biru pipih yang tergeletak di sampingku. Kuambil

    Last Updated : 2021-07-01
  • My Sugar Mommy   Episode 8 : Di Rumah Kontrakan Yang Baru.

    Bab 8. Menempati rumah kontrakan yang baruAku memasuki rumah itu dengan hati berdebar-debar. Pak supir memberikan kunci kontrakan kepadaku. Kemudian beliau pamit untuk pulang."Terima kasih ya, Pak," kataku.Kujabat tangannya dengan hormat. Laki-laki itu tersenyumkemudian melangkah pergi.Aduh sendirian. Semoga tidak ada penghuni lain selain diriku.Bulu kudukku tiba-tiba berdiri. Aku tidak boleh takut. Laki-laki sejati harus berani. Rumah itu terdiri dari tiga kamar. Satu kamar tidur, ruang tamu dan dapur yang cukup lumayan.Deet … deet …Ponselku berbunyi. Sarah menelponku, aku segera mengangkatnya

    Last Updated : 2021-07-02
  • My Sugar Mommy   Episode 9: Sikap Aska

    Bab 9 Pencarian Aska dan sikap Aska"Pram … " teriak Sarah dari kamar mandi."Cepat mandi, Sayang! Antar aku mencari Aska!" tambahnya."Apa! Aska kemana?" Aku segera melompat dari tempat tidurku.Sarah mandi cuma sebentar. Dengan tergesa dia mengelap kering rambutnya yang basah."Cepetan mandinya!" katanya menarik tanganku masuk ke kamar mandi.Aku mandi dengan terburu-buru. Mungkin sepuluh menit aku sudah selesai mandi. Sarah sudah berpakaian rapi dan memakai hijabnya. Dia juga memberesi barangnya yang tergeletak di kasur.Aku berganti pakaian santai. Kaos oblong hitam dan celana pendek hitam. Setelah kusisir rapi rambutku, aku menemui Sarah yang suda

    Last Updated : 2021-07-03
  • My Sugar Mommy   Episode 10: Merayu Aska

    Bab 10 Merayu Aska.Sinar matahari pagi menyeruak masuk ke dalam kamarku melalui jendela kaca. Semalam aku lupa menutup korden kamar. Sehingga sinar matahari membangukanku.Aku menggeliyat. Tanganku meraba-raba seseorang di sisiku. Ah … aku tersenyum sendiri. Sarah tidak berada di sampingku. Ternyata hanya mimpi. Sampai kapan aku menjalani pernikahan seperti ini.Badanku masih pegal setelah kejadian semalam. Hidup seperti mimpi. Baru saja aku bercinta dengan Sarah, tiba-tiba harus pergi untuk mencari Aska.Aska? Aku teringat dengan anak remaja itu. Masihkah dia marah dengan ibunya.Aku bangun dan duduk di pinggiran ranjang empuk ini. Ruangan yang nyaman lengkap dengan fasilitasnya. Kupandangi setiap sudut k

    Last Updated : 2021-07-04
  • My Sugar Mommy   Episode 11: Kejadian Tidak Terduga

    Bab 11Aku dan Aska panik melihat Sarah pingsan di tengah pintu utama. Kugendong dan langsung kubawa dia ke kamarnya.Bi Iyem terlihat panik dengan mondar mandir di ruang dapur. Sementara Aska kelihatan cemas melihat keadaan ibunya.Sarah tergeletak lemah di atas ranjangnya. Wajahnya pucat dan bibirnya kelu. Aku panik melihat keadaan Sarah. Segera kuusap kaki dan tangannya. Bi Iyem membawakan minyak kayu putih untuk diusapkan di hidung Sarah.Aska hanya duduk di samping ranjang sembari memegangi tangan ibunya. Setelah hidungnya kuusap dengan minyak kayu putih perlahan Sarah membuka matanya. Badannya bergerak perlahan. Matanya menatapku sayu.Aku ingin segera memeluk tubuh yang lemah itu. Ingin memeluknya dalam dekapanku. Seor

    Last Updated : 2021-07-05
  • My Sugar Mommy   Episode 12: Siapa yang tahan?

    Episode 12: Siapa yang tahan?Pak Sony menatapku tajam. Sebenarnya aku ingin memukul wajahnya. Tapi aku hanya diam. Namanya juga karyawan harus tunduk dengan atasan."Itu surat peringatan, Pram. Kalau kamu tidak disiplin dan tidak rajin, maka aku siap memecatmu," kata Pak Sony dengan nada tinggi.Kamu tidak tahu. Bosmu sudah berada di genggamanku. Aku tersenyum kecut melihat kesombongan Pak Sony. Entah apa yang berada di pikirannya."Satu lagi. Kamu jangan pernah tebar pesona di hadapan Mom Sarah!" ancamnya.Aku berusaha mengalah. Kutarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan."Sudah, Pak?" tanyaku sembari berdiri."Saya boleh melanjutkan kerj

    Last Updated : 2021-07-07
  • My Sugar Mommy   Episode 13 Ungkapan hati Reni

    Bab 13. Ungkapan cinta Reni.Restoran sangat ramai hari ini. Aku tidak sempat bertemu dengan Sarah. Apalagi Pak Sony seperti hantu yang membayangiku. Tangannya selalu berkacak pinggang mengamati kami yang sedang bekerja.Sesekali Sarah mengirim pesan di ponselku mengingatkanku untuk makan. Disertai dengan emoji love yang banyak. Dia memang profesional. Selama di tempat kerja, tidak membedakan antara aku dan karyawan lainnya.Sarah belum menjawab pertanyaan tentang janji makan malam dengan Pak Iqbal. Kalau saja dia pergi tanpa sepengetahuanku, aku akan menggigitnya.Hah…tak terasa waktu sudah sore. Aku istirahat sebentar di ruangan belakang. Restoran masih rame. Apalagi malam minggu. Banyak keluarga yang makan di restoran Sarah. Tapi aku mendapatkan jatah kerja pagi. Jam kerjaku

    Last Updated : 2021-07-08

Latest chapter

  • My Sugar Mommy   Episode 105 Sarah Hamil( Tamat)

    Liburanku di desa sudah selesai. Kini kami sudah berada di Jakarta kembali. Sarah sudah sibuk dengan kegiatannya di restoran. Perombakan besar-besaran dilakukan Sarah. Dia mulai membenahi keuangan restauran yang sempat berantakan. Juga pengambilan modal Hans yang sangat besar.Aku juga mulai sibuk dengan caffeku yang semakin lama tambah ramai. Malah pertemuanku dengan Sarah hanya waktu jam makan siang dan pulang bareng.Setelah selesai dengan urusanku di Caffe aku selalu setia untuk menjemputnya. Terkadang Santi sesekali mengirimkan sebuah pesan. Semua itu juga aku memberitahu Sarah. Kejujuran dan kepercayaan adalah penting bagiku.Aska mulai sibuk dengan Boarding Schoolnya. Saat ini Aska memilih sekolah terpadu dengan pesantren yang ada

  • My Sugar Mommy   Episode 104 Malam Yang Sangat Kutunggu

    Sore ini semua rombongan akan pergi ke kota Semarang. Kami ingin menikmati indahnya ibu kota Jawa Tengah. Malamnya kami semua akan menginap di sebuah villa yang sudah disewa Sarah.Ibu menolak untuk ikut bersama kami. Nita sangat bahagia ketika ikut dengan rombongan. Walaupun Sarah memaksa, ibu menolak dengan cara halus. Hanya Bi Iyem yang nanti bertugas menjaga Atta dan Arsya. Akhirnya kami berangkat pergi keliling Kota Semarang. Mobil Caravel warna biru itu meninggalkan rumah ibu menuju Simpang Lima Kota Semarang. Selama perjalanan terdengar semua anak bersandau gurau. Aska nampak sibuk masih memainkan ponselnya di samping Nita. Mereka bercanda berdua. Sementara Atta dan Arsya sibuk dengan ponsel memainkan game. Sarah juga sibuk dengan ponselnya sendiri.Kulirik Sarah yang wajahnya makin cantik setelah

  • My Sugar Mommy   Episode 103 Bukir Kapur Saksi Cinta

    Bab 103Hari ini masih pagi, kumandang azan di musala dekat rumah terdengar sangat merdu. Suara Pak Ahmad sangat menggetarkan jiwa.Aku memindahkan Atta dan Arsya ke dalam kamarku. Sementara Aska sudah bangun. Ibu dan Bi Iyem sudah rapi dengan mukenanya bersiap untuk ke musola.Sarah sudah sibuk di dapur memasak air panas untuk membuat teh. Aku memeluknya dari belakang."Good morning, Cinta!" sapaku sambil mencium lehernya yang terbuka. "Good morning, Sayang," balasnya dengan membalikkan badan menghadapku."Duh menantu ibu, rajin amat, ya!" sindirku masih memeluknya."Sana gih, ke musala dulu. Soalnya tegangan

  • My Sugar Mommy   Episode 102 Liburan Ke Desa

    Bulan madu ke luar negeri yang sebelumnya kami rencanakan akhirnya dibatalkan. Sarah hanya ingin tahu kampung halamanku sekalian berinteraksi dengan keluargaku.Sarah akan mengajak semua anak-anaknya juga Bi Iyem. Sejenak melupakan kejadian yang telah menimpaku dan Sarah. Ibu sangat gembira ketika mendengar mereka akan ikut pulang kampung untuk liburan.Sementara semua urusan bisnis yang ada di Jakarta sudah diserahkan kepada semua pegawainya. Aku juga sudah menunjuk pegawai kepercayaanku untuk memegang kendali atas kelancaran cafe.Tidak lupa aku nanti akan memantau dari jauh perkembangan cafe dan restoran Sarah.Hari yang ditentukan semua rombongan bertolak ke Semarang. Kali ini aku kembali y

  • My Sugar Mommy   Episode 101 Isi Hati Aska

    Bab 101Bang Zoel berjalan tertatih menuju ke arah kami.Tangan kanan menjulur ke arahku."Pram, selamat atas pernikahan kalian! Aku nitip anak-anak kepadamu. Aku tidak akan mengganggu kalian lagi. Sekalian aku pamit mau ke Bali siang ini. Bisnis istriku akan segera dimulai," ujar Bang Zoel dengan tulus.Aku menjabat tangan Bang Zoel dan memeluknya."Iya, Bang Zoel. Semoga tetap menjadi saudara. Hati-hati dan semoga sukses," ucapku.Gantian Bang Zoel menatap Sarah yang masih menunduk. Entah mengapa Sarah tidak mau menatap pria yang telah memberikan tiga anak ini. Mungkin luka yang terlalu dalam Bang Zoel torehkan sehingga Sarah begitu muak meli

  • My Sugar Mommy   Episode 100 Keliling Jakarta

    Sebelum balik ke kampung, Ibu dan Nita ingin menghabiskan waktu keliling Jakarta. Ibu ingin melihat banyak tempat di Kota Metroplitan ini. Seperti Monas, Taman Mini dan yang menjadi impian ibu adalah bisa salat di Masjid Istiqlal Jakarta.Hari Minggu ini kami sekeluarga akan jalan-jalan ke Taman Mini dan Masjid Istiqlal. Kebetulan bersamaan anak-anak juga libur sekolah. Sehingga bisa membawa mereka keliling Taman Mini.Segala persiapan sudah ada di dalam mobil. Dari makanan ringan hingga minuman lengkap. Bi Iyem juga memasak beberapa makanan untuk Arsya dan Atta.Ibu dan Nita sudah siap menunggu di teras rumah. Mereka nampaknya sudah bangun pagi sekali. Membantu Bi Iyem mempersiapkan bekal.&nb

  • My Sugar Mommy   Episode 99 Rapat Penting

    Bab 99Sarah segera mengambil ponselnya. Dia nampak menyembunyikan sesuatu dariku. Namun aku tidak berani menanyakan pada Sarah. Apalagi ada ibu dan Nita. Takut merusak suasana gembira yang ada."Ibu, Sarah dan Pram pamit dulu. Ada urusan penting di restoran," ujar Sarah sambil memberi kode kepadaku."Iya, Nak," sahut ibu setelah sarapan selesai."Bi, nitip anak-anak, ya," pinta Sarah.Bi Iyem hanya mengangguk ketika Sarah menyampaikan pesan kepadanya.Ketika sampai di kamar, Sarah memberikan aku baju ganti. Celana panjang dan kaos dengan kerah."Ada apa sih, Yang?" tanyaku tidak men

  • My Sugar Mommy   Episode 98 Malam Pengantin

    Malam ini aku sangat bahagia. Akhirnya aku bisa tidur di kamar Sarah tanpa harus sembunyi-sembunyi. Kamar Sarah sudah dihias dengan bunga dan sprei kesukaan Sarah.Ibu dan Nita tidur di kamar tamu. Sementara anak-anak tidur di kamar masing-masing.Hari ini tidak terlalu capai karena hanya sedikit tamu yang diundang. Seharian hanya ngobrol dengan Rere dan Paman. Kami juga menyempatkan untuk berbincang dengan karyawan yang lain.Acara sudah selesai sore tadi. Aku juga sudah berganti pakaian dengan baju koko dan sarung. Sementara Sarah sudah menukar bajunya dengan gamis biasa.Setelah acara makan malam bersama dilanjutkan dengan salat jamaah. Semua anggota keluar

  • My Sugar Mommy   Episode 97 Hari Yang Ditunggu

    Bab 97Hari Yang Ditunggu.Hari yang ditunggu telah tiba, Sarah tidak mau acara pernikahan secara besar-besaran. Semua mendadak merubah tidak sesuai jadwal. Entah apa penyebabnya. Sarah hanya mau ijab kabul di rumahnya.Hari itu, aku sudah dandan dengan memakai jas hitam celana hitam serta peci. Sementara ibu memakai baju kebaya dengan kain serta kerudung. Wajah tuanya tersenyum melihatku. Nita, adiku memakai setelan baju gamis warna merah muda. Dia sangat cantik sekali.Dari keluarga Sarah yang hadir adalah adik Sarah, Rere dengan suaminya serta anak-anaknya. Ada juga paman yang akan menjadi wali saksi pernikahanku dengan Sarah.Dari karyawan restoran, Sarah mengundang Bagas dan Reni. Aku juga mengundang karyawanku yang ada di Caffe Aska.&

DMCA.com Protection Status