Share

BAB 67

Penulis: Diosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hamil?

Sudah pasti itu yang ada dipikiran Nino saat melihat perut Vera. Dia masih terdiam untuk beberapa detik, tak percaya ini.

Dia menatap wanita itu dengan pandangan yang tajam. Kemudian, dia bertanya, "kamu hamil?"

Vera tak menjawab.

Nino mengepalkan tangan, lalu meninju tembok di samping kiri Vera. Dia membentak, "Kamu hamil atau enggak! Jawab!"

Vera takut sampai memalingkan wajah, lalu memejamkan mata. Dia tak mau mengatakan yang sesungguhnya.

Tapi, dengan kebungkaman tersebut, Nino bisa mengambil kesimpulan sendiri. Dia menggeleng tak percaya.

Dia berkata, "nggak mungkin. Wanita murahan macam apa kamu ini? Apa kamu masih berhubungan badan dengan pria itu sekalipun sudah tahu dia pengkhianat!"

Vera tak terima disebut murahan. ”Aku bukan murahan! Kamu nggak bisa seenaknya bilang aku murahan! Ini anakku dan suamiku!“

Dia memberanikan diri menatap wajah pria mengerikan itu. Kemudian, dia mengayunkan tangan, hendak menampar pipinya.

Akan tetapi, aksi itu terhenti akibat disambar le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Overprotective Husband   BAB 68

    Hati Vera diliputi oleh pertanyaan tentang siapa yang menggebrak pintu. Selain itu, dia juga dibuat bingung harus bagaimana. Apakah harus sembunyi?Dia ingin berteriak minta tolong, mungkin saja itu pertolongan, tapi bagaimana kalau di luar pintu itu orang suruhan Alarik?Jadi, sekarang harus sembunyi atau bagaimana?Vera bingung, panik dan tidak tahu harus apa. Dia melihat sekeliling— tak ada tempat yang aman dijadikan tempat sembunyi.Detak jantungnya berdebar tak karuhan. Dia benar-benar dilanda kepanikan luar biasa.Saat ini, dia sedang hamil. Dia tak bisa membuat dirinya tertangkap Alarik. Entah apa yang akan dilakukan pria itu jika tahu ini.Gebrakan demi gebrakan terdengar mengancam. Tanpa diduga, gebrakan terakhir membuat kunci pintu rusak."Ah—“ Vera terkejut. Dia buru-buru menunduk, hendak masuk ke kolong ranjang.Akan tetapi, pintu itu ditendang dengan kasar sampai terbuka— dan terlihatlah orang yang

  • My Overprotective Husband   BAB 69

    Vera dan Danno mulai berbaikan. Walaupun mereka sempat diam-diaman, tapi masih bisa saling memahami. Semua pertikaian mereka terjadi hanya karena orang lain.Danno menjelaskan, "sayang, walau kamu udah tahu kenyataannya, tapi aku beneran bakalan ngasih kamu bukti tentang Sheila itu. Sekarang Sean lagi ngelacak di mana dia."Vera tertunduk lesu. Dia menyentuh perutnya, mengelusnya dengan lembut. "Aku sebenarnya udah nggak marah sama kamu. Aku kayaknya emang nggak bakalan bisa hidup tanpa kamu sekalipun aku hamil atau enggak."Tak ada jawaban dari Danno."Danno ..." Vera mengangkat wajah, lalu menatap sang suami. Dia tersenyum manis. "Makasih udah maafin aku. Aku terlalu cemburu waktu itu sampai nggak bisa berpikir jernih ... jujur aja sih, aku juga masih cemburu."Danno mengecup kening Vera, lalu berkata, "maaf, Sayang, aku juga jijik saat sadar sudah tidur sama wanita lain. Aku nggak ngira ... tahu-tahu wanita itu udah tidur di sebelahku. Awalnya aku masih percaya Nino, tapi ternyata

  • My Overprotective Husband   BAB 70

    Keesokan harinya ...Vera membuka mata, bangun dari tidurnya akibat rasa mual tak nyaman. Dia perlahan bangkit sambil menutupi mulut, rasanya ingin muntah. Beruntung, Venny yang tidur di sebelahnya tak terganggu dan tetap pulas.Berbeda dengan Danno, pria itu sadar kalau Vera turun ranjang. Dia membuka mata pula. Dia masih mengantuk. Akan tetapi, ikutan bangun, lalu bertanya, "ada apa, Sayang? Masih jam lima ini. Kamu mual?y""Mmm .. iya, aku agak mual." Vera tak mengatakan apapun lagi, lalu buru-buru turun dari ranjang, dan berlari masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu menghabiskan banyak waktu di dalam sana, membuat Danno agak cemas. Pria itu turun ranjang, lalu mencari obat kehamilan Vera dari laci meja.Begitu Vera keluar, pria itu berkata, "kalau masih mual, minum obat yang dari dokter dulu ini. Kamu mau aku bikinin apa? Teh hangat?""Enggak usah." Vera menghampiri sang suami, lalu menerima botol obat dari dokter kandungannya. "Ini cuma gejala ringan aja, kok. Kamu ngapain iku

  • My Overprotective Husband   BAB 71

    Setelah selesai sarapan, Dannoengurus beberapa hal di luar. Dari mulai urusan di kantor polisi yang melibatkan Nino, hingga urusan di tempat gym.Hari ini, dia membahas beberapa hal dengan Dino, Sean, dan Rey. Mereka bertiga adalah orang kepercayaan Danno.Mereka berada di ruang pribadi Danno— sudah sejam berlalu. Iya, saat ini jarum jam sudah menunjuk di pukul setengah sepuluh.“Itu aja yang mau aku omongin sama kalian,” kata Danno kemudian.Sean dan Rey kompak duduk di sofa panjang dekat jendela. Berhubung ruangan itu ada di lantai atas, jadi mereka bisa melihat pemandangan bangunan-bangunan kota dari situ. Sementara itu, Dino tampak sibuk menata berkas di atas meja.Sean bertanya, “oh iya, Pak, apa saya boleh ijin pulang sebentar ke Jakarta? Paman saya butuh bantuan. Mungkin saya balik Minggu depan.""Nggak ada masalah. Kerja kamu udah bagus banget. Kita dapat bukti yang cukup buat nuntut Nino.” Danno menoleh ke Rey. Dia penasaran dengan pria itu. "Kamu kalo mau ikutan, boleh aja k

  • My Overprotective Husband   BAB 72

    Danno melihat Vera yang sangat gembira hari ini. Dia makin merasa kalau istrinya terlalu mendalami perannya sebagai ibu pengganti. Perasaannya jadi tidak enak. Semakin wanita itu sayang pada Venny, maka semakin rumit nanti.Di saat dia makan steak pesanannya, sang istri menyuapi anak itu dengan ayam dan nasi. Beberapa kali terlihat mereka saling bercanda dan tertawa.Meski khawatir apa yang akan dilakukan Nino setelah bebas nanti, tapi dia tetap bahagia melihat Vera begini.Usai makan, Venny diberikan uang untuk membeli es teh di stand yang dekat dengan tempat mereka duduk."Lucu banget dia 'kan? Dia walaupun kayak pemalu, tapi berani loh," kata Vera, sudah seperti ibu bangga terhadap anaknya yang berani membeli minuman sendiri."Dia udah tujuh tahun, Sayang, udah kelas satu SD 'kan harusnya, wajar aja berani," kata Danno ikut melihat Venny berinteraksi dengan penjaga stand."Oh iya, aku tadi juga ngomongin ini sama pengasuhnya, gimana ya sekolahnya, aku bingung. Sekolahnya agak jauh

  • My Overprotective Husband   BAB 73

    Selama berjam-jam, Danno menghabiskan waktu bersama istri dan keponakannya. Dia tidak keberatan sama sekali. Malahan, bahagia bisa melihatnya bahagia.Akan tetapi, setelah hampir sejam hanya jalan-jalan saja di sepanjang Mall, Danno mulai khawatir. Dia berkata, "Sayang, udah cukup 'kan beli baju sama yang lain, kita pulang aja ya? Kamu nanti capek, loh."Vera melihat Venny yang masih riang di depan mereka. "Sebenarnya sih agak susah minta pulang apalagi keponakan kita suka banget di sini. Tapi ...""Ingat, kamu itu hamil. Aku sebenarnya cuma peduli sama kamu dan anak kita."Vera menatap suaminya. Dia tahu maksud ucapan itu adalah— Danno masih mengutamakan dirinya ketimbang kebahagiaan Venny.Dia tersenyum. "Iya, iya aku tahu. Ayo pulang, bentar aku ajakin Venny dulu.“Danno mengangguk puas. Dia tidak akan berbohong kalau memang mengutamakan istri dan calon anaknya. Untuk Venny, dia masih menganggapnya sebagai anak orang lain. Meski demikian, dia tetap sayang padanya.Setelah itu, dia,

  • My Overprotective Husband   BAB 74

    Selama sejam lamanya, Vera dan Danno duduk berduaan di sofa sambil menonton berita sore. Vera menyandarkan kepala di pundak Danno sembari makan camilan berupa keripik kentang.Danno sesekali ikut mengambil keripik kentang itu, lalu dimakan. Dia berkata, "Sayang, kapan jadwal periksa kandungan?""Minggu depan.""Aku beneran nggak sabar menggendong anak kita," kata Danno sambil menyentuh perut Vera. "Kapan ya besar perut kamu?"Vera tertawa. "Baru juga hamil, sabar, dong."Danno tersenyum, masih betah mengelus perut Vera. Dia sungguh bahagia dengan semua ini. "Aku tahu kita masih dalam misi ngancurin Alarik, tapi kamu beneran nggak marah lagi 'kan hamil anakku?""Nggaklah, ngapain marah? Aku malah bahagia. Iya sih kita nggak ngerencanain punya anak sekarang, tapi mau bagaimana lagi ... anak 'kan titipan."Danno tak menjawab."Oh iya ..." Vera kembali bicara. "Ngomong-ngomong, kamu pengen punya anak cewek atau cowok?""Cewek, cowok, terserah, Sayang. Yang penting itu anakku."Vera tersen

  • My Overprotective Husband   BAB 75

    Vera datang dengan membawakan segelas minuman teh hangat. Dia menyajikan itu di atas meja."Makasih, Mbak," ucap Talia bersikap dengan sopan. Dia meminum teh itu.Vera duduk di sofa lain dari tempat Talia duduk. Dia masih berusaha untuk tetap sopan juga.Usai minum, Talia bertanya, "oh iya, mbak bisa bahasa Jawa nggak?""Maaf, nggak bisa," sahut Vera senyum sedikit, "aku bukan asli orang Jawa soalnya.""Eh masa, sih? Mbak bukan orang Jawa? Bukan suku Jawa?""Bukan.""Kok Mama bilang asli Jawa, ya?"Vera terkejut. Dia tidak pernah mengetahui apapun tentang sang mama. Akan tetapi, dia yakin harusnya papanya menikah dengan sesama suku.Dia menjelaskan, "aku aslinya suku Betawi. Papa juga Betawi, harusnya Mama Betawi, tapi ... Maaf, aku nggak begitu tahu tentang Mama.""Eh?" Talia malah makin kaget. Dia seperti menahan tawa juga, tapi tak ingin mengatakan jalan pikirannya. Vera bingung de

Bab terbaru

  • My Overprotective Husband   Extra Part #01: Liburan Keluarga

    Danno dan istrinya, Vera, sudah lama menantikan liburan ini.Mereka menjalani hari-hari yang sibuk, penuh dengan komitmen pekerjaan dan keluarga, dan mereka menantikan waktu untuk bersantai dan menikmati liburan ke Bali.Mereka memutuskan untuk membawa serta bayi laki-laki mereka yang kini sudah berusia enam bulan, Daniel, dan anak perempuan mereka, Venny.Pada hari pertama liburan mereka, mereka pergi ke kedai es krim lokal. Hari itu adalah hari yang hangat, dan mereka semua ingin menikmati makanan dingin.Danno dan Vera mengantri bersama Baby Daniel di kereta dorongnya, sementara Venny berdiri di samping mereka.Saat mereka menunggu, Vera mengulurkan tangan dan mengacak-acak rambut Venny."Kamu udah nggak sabar ya pengen makan es krim?" tanya Vera kepada putrinya."Iya, Mama." Venny menjawab dengan penuh semangat. "Venny nggak sabar makan es krim!"Saat mereka menunggu, Baby Daniel mulai rewel di kereta dorongnya, dan Danno menariknya keluar dan menggendongnya."Kamu mau es krim, J

  • My Overprotective Husband   BAB 99 [TAMAT]

    Satu tahun kemudian ...Vera telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat. Dia, sang suami, dan Venny, keponakan yang sudah jadi anak adopsi mereka, memutuskan untuk kembali ke kota Jakarta.Danno menghentikan mobilnya tepat di depan teras rumah besar bertingkat dua. Usai mematikan mobil, dia keluar dan beranjak ke belakang untuk membuka bagasi.Di saat bersamaan, Vera keluar dari mobil dengan menggendong bayi laki-lakinya.Dia membuka pintu belakang, dan membiarkan Venny keluar. Anak perempuan itu terlihat sangat riang gembira."Hore! Udah sampe!" Katanya yang langsung melongo melihat betapa besar rumah yang ada di hadapannya. "ini rumah Papa?"Dengan bangga, Vera mengatakan, "iya dong, ini rumah kita yang sebenarnya. Kalau rumah di Surabaya itu rumah nyewa sebentar, Sayang. Mulai sekarang kita tinggal di rumah kita yang sebenarnya, rumahnya Papa."Danno masih mengeluarkan beberapa koper dari dalam bagasi. Dia menarik semuanya keluar, lalu menggeretnya mendekat ke dekat sang is

  • My Overprotective Husband   BAB 98

    Keesokan harinya ...Ibu Vida bertamu di rumah sewaan keluarga pendonor mata yang dia sewa untuk melakukan akting di depan Danno. Dia kesal karena waktu sudah berlalu, tapi tak mendapatkan kabar tentang yang yang diminta.Dia duduk di sofa panjang ruang tamu bersama Delia juga. Di situ, ada wanita yang sebelumnya memotret kemesraan Delia, lalu seorang pria paruh baya, ayah dari anggota keluarga pendonor yang telah meninggal dunia.Delia resah. Dia masih kepikiran sejak melihat kemesraan Danno dan Vera. Saking resahnya, dia sudah tak peduli dengan dirinya yang tak menggunakan kontak lensa. Alhasil, dia tidak kelihatan seperti buta."Ini maksudnya apa? Kok Danno nggak ngirim-ngirim uangnya?" Ibu Vida meminta kejelasan.Delia cemberut. "Nggak tahu, Tante. Padahal pas terakhir pulang dari sini, dia udah bilang kalau bakalan transfer uangnya. Tapi, pas aku ke rumahnya— eh dia malah mesra sama istrinya. Aneh banget. Sebenarnya mereka itu lagi bertengkar atau enggak, sih?“Ibu Vida melihat l

  • My Overprotective Husband   BAB 97

    Alarik terdiam pasrah.Dia bahkan tak punya kekuatan untuk bangkit. Ini adalah salahnya, salahnya karena buang-buang waktu. Seharusnya dia langsung membakar rumah ini beserta Vera di dalam selagi ada waktu.Selain itu, seharusnya dia juga membawa anak buahnya yang masih setia. Sekarang?Semua akan sia-sia. Dia melihat Sean yang menyeringai melihatnya tersungkur di trotoar. Orang yang menjadi kepercayaan Danno. Selain itu, ada pria lain yang datang di belakangnya— orang yang menghasutnya tentang Johan alias Rey, saudara kandung Sean.Rey tertawa melihat Alarik yang sudah tak berdaya, tak punya kekuatan dan keberanian untuk bangkit lagi. Dia sengaja menendang tongkat bisbol dari dari tangannya.Alhasil, sekarang— Alarik tak punya kuasa lagi. Meski begitu, dia bangkit, masih menguatkan diri untuk bisa kabur.Rey memperingatkan dengan nada sarkas, “ Bos Alarik— jangan coba-coba kabur. Polisi udah datang, loh.""Brengsek, kalian emang sekumpulan pengkhianat brengsek.” Alarik melihat Sean

  • My Overprotective Husband   BAB 96

    Saat hendak membakar sofa, tiba-tiba terdengar suara kaca pecah dari belakang. Sontak saja Alarik menoleh— "Siapa ..." Dia waspada, takut kalau polisi yang datang. Tapi, dia sangat yakin kalau keberadaannya di sini sangat rahasia.Lalu, dalam sejekap, seorang datang berlari menuju ke arahnya. Iya, tanpa diduga itu adalah Danno.Vera membuka mata, melihatnya datang. Dia berusaha berteriak, "MMM!"Danno tampak seperti singa yang sudah siap menerkam musuh. Raut wajahnya menjadi gelap dan mengerikan, terlebih saat melihat istrinya diperlakukan seperti itu."Kamu—" Alarik panik, hendak melempar korek yang sudah dinyalakan ke arah Vera.Akan tetapi, ketika koreknya hampir jatuh— tubuhnya keburu ditendang oleh Danno sehingga korek tersebut jatuh ke tempat lain, lalu padam.Sangat menegangkan. Detak jantung Vera sampai menjadi tidak karuhan. Dia ketakutan bukan main."Brengsek!" bentak Alarik yang tubuhnya terhuyung-huyung, nyaris terjungkal ke lantai. Tapi, dia berhasil mempertahankan kesei

  • My Overprotective Husband   BAB 95

    Usai mendapatkan telepon singkat yang mengkhawatirkan dari salah satu satpam, Danno langsung berdiri. Raut wajahnya berubah panik dan gelisah. Meski belum tahu siapa 'orang mencurigakan' yang didengar barusan, tapi dia sudah bisa menduga.Iya, siapa lagi yang yang akan menyakiti satpamnya seperti itu. Berita tentangnya sudah menyebar di mana-mana— Alarik."Si brengsek itu ... Pasti di brengsek itu ..." Ucap Danno sembari menyambar kunci mobil dari atas meja. Dia memberi pesan ke Dino. "Tolong kamu telpon polisi, minta datang langsung ke rumahku. Aku mau balik dulu sekarang.""Ada apa, Pak?“ Dino ikutan panik sehingga berdiri pula. Dia bingung dengan reaksi wajah Danno yang berubah setelah menerima panggilan sebentar itu. "Terus ini gimana?”"Udah nggak usah ngurusin Delia dulu— telpon atau langsung pergi aja ke kantor polisi, minta ke rumahku. Ada penjahat yang datang.“ Danno mengatakan itu, dan tak ingin berkata apapun lagi. Dia segera meninggalkan tempat itu, keluar dari sana dengan

  • My Overprotective Husband   BAB 94

    Danno sedang duduk berhadapan dengan Dino di dalam sebuah kafe. Posisi meja mereka dekat dengan jendela. Dari situ— mereka bisa mengawasi kondisi di seberang jalan, tepat di mana rumah dari keluarga pendonor palsu sedang bersama Delia.Danno melihat jam tangannya, sudah tepat menunjukkan pukul delapan malam. Dia berkata, "aku belum nelpon Vera ..."Selepas menyeruput kopi, Dino berkomentar, "sebenarnya bapak pulang aja nggak masalah sih, Pak. Saya bisa jaga semalaman di sini.""Nggak ..." Danno melihat ke arah rumah seberang jalan lagi. Meski suasana jalanan di depan ramai, tapi dia bisa mengamati sekitar rumah itu. "Nggak bisa, kata Sean kemungkinan ibu mertuaku bakalan datang ke situ sebentar lagi. Kalau itu terjadi, aku bisa langsung menangkap basah permainan mereka yang mau meras aku.""Oh iya, Pak— kata Mas Sean, Ibu mertua bapak punya foto waktu bapak pelukan sama Mbak Delia.""Nggak masalah, aku udah tahu kalau pasti bakalan difoto waktu Delia peluk aku. Kan tujuannya emang me

  • My Overprotective Husband   BAB 93

    Usai menjemput Venny dan makan bersama, keluarga kecil ini pulang ke rumah. Vera sedikit bisa bernapas lega karena di rumah sudah tidak ada Delia.Di saat suaminya pergi untuk mengurus kebohongan Delia, Vera bersama Venny di ruang tengah. Vera duduk di sofa sembari menonton berita sore, sementara itu— keponakannya tampak nyaman duduk di atas karpet sembari menggambar.Vera tersenyum melihat hampir seluruh berita nasional sedang fokus kasus menghebohkan di Surabaya. Iya, usahanya bersama Darrel dan Sean membuahkan hasil karena sekarang tempat hiburan milik Alarik dan ayahnya diekspos.Di samping bisnis ilegalnya yang memperkerjakan gadis di bawah umur sebagai penghibur serta menjual obat-obatan terlarang, tempat hiburan itu ternyata juga menunggak pajak, melanggar banyak sekali larangan. Akan tetapi, sialnya— yang tertangkap hanyalah orang-orang yng menjadi suruhan saja, Pak Henry juga tertangkap, tapi Alarik berhasil melarikan diri. Pria itu sudah kabur sejak berita tentang klub mala

  • My Overprotective Husband   BAB 92

    Vera masih diam.Dia menunggu sang suami menjelaskan apa maksudnya sang ibu memiliki hubungan salah satu balas dendam mereka yaitu ayah dari Alarik.Danno bisa melihat raut wajah Vera yang menjadi tegang. Dia menjelaskan, "aku udah pernah bilang sama kamu kalau mama kamu itu bukan orang yang baik 'kan? Aku sebenarnya nggak pengen ngomong ini sama kamu dulu ... mengingat kamu kemarin kayaknya nyaman banget waktu ketemu mama kamu."Vera tertegun sejenak. Dia mengaku, "jujur, aku sebenarnya udah nggak enak waktu ketemu dia, Danno. Tapi, ... dia ngomongnya lembut banget, sama kayak kamu, manipulatif."Danno cemberut. "Sayang, aku mungkin manipulatif, tapi aku begini juga gara-gara kamu 'kan? Mulutku manis supaya kamu bahagia."Vera menatap sang suami. Dia menahan tawa. "Untung aku aku cinta sama kamu , jadi aku maafin tingkah ngeselin kamu yang overprotektif sama posesif itu ..."Wajah Danno tak lagi kelihatan cemberut. Dia ikutan tersenyum, tapi tak mengatakan apapun lagi.Vera kembali s

DMCA.com Protection Status