Happy Reading"Aku ingin pergi dengan temanku jika tidak jadi malam ini," ujar Alya berbicara di seberang telepon. Hampir lima bulan Alya menjadi sugar baby dan Ia merasa tidak perlu terlalu menutup diri dan tidak mengenal orang lain, Alya juga tidak ingin menuruti semua kemauan laki-laki ini. Dia kan hanya melayani kebutuhan birahi laki-laki ini untuk apa juga terlalu menurut. "Mau pergi dengan siapa?" tanya sugar daddy di seberang sana terdengar suaranya sedikit ber intonasi. "Laki-laki atau perempuan?" lanjutnya lagi tidak Alya hiraukan Ia pun beberes meja belajarnya. "Alya...," katanya lagi dengan gadis ini Alya pun menjawab. "Laki-laki teman kampusku," jawab Alya biasa saja. "Lagian Aku juga sudah sering pergi dengannya," jelas Alya lagi. "Kamu tidak boleh pergi," tegas Adam membuat Alya pun menjadi kesal. "Kok daddy melarang? memangnya Daddy siapa?""Daddy nggak berhak ngatur-ngatur Aku." kesal Alya yang sambil merengut kesal moodnya yang tadi ingin belajar pun jadi mala
Happy ReadingAlya menghela nafas usai sampai di apartemen dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur, Ia merasa energinya terkuras malam ini, bagaimana tidak tatapan tajam dari laki-laki yang sekarang menjadi donaturnya itu sangat mengerikan. Alya menggigit bibirnya saat membayangkan hukuman apa yang akan diberikan laki-laki itu nanti padanya apalagi saat sepulang tadi Ia baru memeriksa ponsel dan banyak pesan dari sugar Daddy. "Jika sudah di tempat fotokan.""Jangan memakai pakaian terbuka.""Pulangnya jangan malam-malam." Kira-kira itulah isi pesannya dan tidak ada satupun yang Alya balas sebab semua pesan Ia arsipkan kecuali pesan dari Max. Alya memang memprivasikan hidupnya tidak ada yang tau Ia pergi ke mana dan dengan siaoa. Seraya melihat ke langit-langit kamar Ia membaca berulang kali pesan sugar daddy dan lagi-lagi Alya mengutuk diri. "Argh...kesel...." Ia pun juga kesal dengan Daddy yang bersama istrinya ada rasa yang tidak bisa definisikan dan itu sangat kacau. Baru sa
Happy ReadingAlya mendengus dengan kasar saat menerima telepon sepuluh menit yang lalu. Saat Ia tengah asik belajar dan juga mengobrol dengan teman-temannya di kafe tiba-tiba saja sugar daddy memintanya untuk pulang. "Guys...Gue pulang duluan ya," pamit Alya pada teman-temanya sambil membereskan peralatannya di atas meja. "Lah cepat banget Alya....""Yahh ngga seru....""Ohh di minta sama ortu lo....""Yeah...," balas Alya yang tersenyum kecut. "Iya orang tua yang meniduri Gue,"sambungnya dalam hati. Sambil mengambil tas Alya pun keluar dari kafe, di depan sebuah mobil sudah menunggu dirinya. " Alya...anak orang kaya juga ya," celetuk teman-teman Alya yang dibalas anggukan dengan yang lain. "Udah cantik....""Pintar...kaya juga," ujar mereka kompak seraya melihat Alya masuk ke dalam mobil yang harganya ditaksir sekitar 1 milliar. Alya menaiki lift masih dalam keadaan merengut, Ia lalu membuka pintu apartemen yang tidak dikunci dengan kesal. Ketika Alya masuk seseorang sudah du
Happy Reading"Paketnya Kak dengan saudara Alya?" tanya seorang kurir membuat Alya dapat menghela nafas dengan tenang. "Iya...terima kasih..."Pintu apartemen sengaja Ia buka hanya sedikit, usai mengambil paket tersebut kemudian kurir pergi Alya melihat ke sekitar kalau saja ada seseorang yang melihatnya. Setelah itu Alya segera mengunci pintu dan betah terkejutnya Ia. "Siapa baby...," ujar Adam yang berdiri di belakang pintu. "Astagaa...," kata Alya lagi-lagi Ia mengelus dadanya. "Kurir Dad...."Adam pun mengambil paket yang di pegang Alya itu lalu membaca dari luar. "Kamu beli buku lagi?" tanya Adam yang dibalas anggukan kepala oleh Alya. Adam sedikit menggeleng melihat hobby gadis ini yang padahal seminggu lalu baru saja Adam mengirimkan uang untuk membeli satu kardus buku dan sekarang sudah sampai lagi satu box sedang. Alya pun mengambil pisau untuk membuka box tersebut dibantu oleh Adam, laki-laki yang masih mengenakan jas itupun melepasnya dan hanya menyisakan kemeja puti
Happy ReadingMendengar Alya yang baru saja mendapatkan uang dari sugar Daddy tentu saja Nesya langsung mengajak gadis itu untuk shopping. Awalnya Alya tidak mau tapi, dengan paksaan dan juga rayuan dari Nesya gasis itupun ingin. Saat ini Alya sudah berdandan memakai dress diatas lutut dan membiarkan rambut panjangnya tergerai Alya memakaikan heels di kaki indahnya, baru ingin keluar Ia sudah mendengar suara ketukan pintu. "Nesya...silahkan masuk." Nesya terkejut melihat apartemen Alya ketika baru masuk. Apartemennya yang mewah itu saja bisa kalah dengan apartemen Alya yang benar-benar mahal, semua furniturenya sangat mahal, berlantai marmer. "Wow...bagus banget," puji Nesya tidak percaya dengan apa yang didapatkan Alya dalam waktu kurang dari lima bulan. "Hmm ini punya Daddy semua, katanya Dia ngga nyaman kalau tempat yang sempit dan barang-barang murah," jelas Alya masih terlihat seperti wanita biasa jelas saja ini membuat Nesya kesal. "Lo harus segera berubah hilangkan sifat j
Happy ReadingAdam menggeram kesal melihat gadis yang ada di gendongannya itu tertidur pula gara-gara alkohol, Ia hampir saja membunuh seseorang jika terjadi sesuatu pada gadis ini. Gadis yang ada di pelukannya tak sadarkan diri sedari di mobil tadi. Sementara di lain tempat Nesya masuk ke dalam apartemennya dengan susah payah, usai di antar supir Adam Ia langsung menuju lift untuk ke unit apartemennya. Seraya setengah sadar Nesya membuka pintu apartemen lalu menguncinya kembali. Di dalam apartemennya tidak ada siapapun, gadis yang tinggal sendiri itupun langsung masuk ke dalam kamar usai membuka heel yang Ia kenakan. Rasa lelah dan pusing pun membuatnya langsung tertidur, sementara ponselnya berbunyi Ia abaikan.Seseorang di seberang sana mencari waktu yang tepat untuk bisa menelpon sugar babynya sebab Ia sedang ke luar kota bersama sang istri namun, Ia sangat merindukan sugar baby yang Ia sayangi itu. "Ke mana Dia," ujar laki-laki yang hanya mengenakan celana pendek seraya memeg
Happy ReadingAlya melongo saat seorang laki-laki berjalan ke arahnya seraya mengusap rambutnya yang mengenai wajah ke belakang sambil membawa jas yang Ia kenakan berjalan ke arah mobil yang ditumpangi Alya."Hai Baby...how was your day?" tanya laki-laki ini ketika Ia sudah duduk di samping Alya. Gadis yang baru saja pulang dari kuliah seharian ditambah UTS itu lantas sedikit menjatuhkan bibirnya. Kalimat itu mampu menariknya berkaca-kaca, pesona sugar daddy ini benar-benar membuatnya bisa gila selain tampan kenapa Ia bisa membuat Alya terjatuh. Bisa-bisa Alya jatuh cinta jika diperlukan seperti ini terus tapi, layaknya sugar daddy Alya harus bisa menetralisir perasaannya sendiri. Alya menggeleng ketika Adam menangkupkan kedua tangannya pada wajah gadis itu. Adam sengaja meminta supir menjemput Alya terlebih dahulu sebelum menjemput dirinya, Ia ingin melihat wajah Alya yang sepulang dari kampus tanpa harus Ia yang ke sana. "Capek saja...," balas Alya yang ditanggapi Adam dengan l
Happy ReadingAlya PovIni hampir bulan kelima Aku menjalin hubungan dengan seorang sugar daddy yang tidak pernah Aku bayangkan sebelumnya. Nesya menjadi awal mula Aku berhubungan dengan sugar daddy yang usinya terpaut dua puluh tahun dariku, beralasan membantu Nesya yang terlanjur masuk ke dalam kandang singa Aku yang akhirnya menjadi skandal paling menyulitkan ini. Adam...merupakan sesosok sugar daddy yang yah bisa terbilang sempurna. Kaya iya, tampan jangan ditanya wajahnya bak dipahat dengan seorang ahli garis wajahnya simetris dengan hidung lancip dan alis yang tebal, bibirnya terbentuk sempurna apalagi ketika menjatuhkannya pada bibirku. Hidupku berubah seratus delapan puluh derajat setelah berada di kehidupan sugar daddy, ntahlah Aku tidak lagi mengenal yang namanya kos-kosan sempit bahkan suara listrik yang berbunyi karena kehabisan saldo. Aku menempati sebuah apartemen mewah yang terletak di kompleks elit. Tak hanya itu saja tentunya sebagai sugar daddy kita akan mendapatk