Happy ReadingMendengar Alya yang baru saja mendapatkan uang dari sugar Daddy tentu saja Nesya langsung mengajak gadis itu untuk shopping. Awalnya Alya tidak mau tapi, dengan paksaan dan juga rayuan dari Nesya gasis itupun ingin. Saat ini Alya sudah berdandan memakai dress diatas lutut dan membiarkan rambut panjangnya tergerai Alya memakaikan heels di kaki indahnya, baru ingin keluar Ia sudah mendengar suara ketukan pintu. "Nesya...silahkan masuk." Nesya terkejut melihat apartemen Alya ketika baru masuk. Apartemennya yang mewah itu saja bisa kalah dengan apartemen Alya yang benar-benar mahal, semua furniturenya sangat mahal, berlantai marmer. "Wow...bagus banget," puji Nesya tidak percaya dengan apa yang didapatkan Alya dalam waktu kurang dari lima bulan. "Hmm ini punya Daddy semua, katanya Dia ngga nyaman kalau tempat yang sempit dan barang-barang murah," jelas Alya masih terlihat seperti wanita biasa jelas saja ini membuat Nesya kesal. "Lo harus segera berubah hilangkan sifat j
Happy ReadingAdam menggeram kesal melihat gadis yang ada di gendongannya itu tertidur pula gara-gara alkohol, Ia hampir saja membunuh seseorang jika terjadi sesuatu pada gadis ini. Gadis yang ada di pelukannya tak sadarkan diri sedari di mobil tadi. Sementara di lain tempat Nesya masuk ke dalam apartemennya dengan susah payah, usai di antar supir Adam Ia langsung menuju lift untuk ke unit apartemennya. Seraya setengah sadar Nesya membuka pintu apartemen lalu menguncinya kembali. Di dalam apartemennya tidak ada siapapun, gadis yang tinggal sendiri itupun langsung masuk ke dalam kamar usai membuka heel yang Ia kenakan. Rasa lelah dan pusing pun membuatnya langsung tertidur, sementara ponselnya berbunyi Ia abaikan.Seseorang di seberang sana mencari waktu yang tepat untuk bisa menelpon sugar babynya sebab Ia sedang ke luar kota bersama sang istri namun, Ia sangat merindukan sugar baby yang Ia sayangi itu. "Ke mana Dia," ujar laki-laki yang hanya mengenakan celana pendek seraya memeg
Happy ReadingAlya melongo saat seorang laki-laki berjalan ke arahnya seraya mengusap rambutnya yang mengenai wajah ke belakang sambil membawa jas yang Ia kenakan berjalan ke arah mobil yang ditumpangi Alya."Hai Baby...how was your day?" tanya laki-laki ini ketika Ia sudah duduk di samping Alya. Gadis yang baru saja pulang dari kuliah seharian ditambah UTS itu lantas sedikit menjatuhkan bibirnya. Kalimat itu mampu menariknya berkaca-kaca, pesona sugar daddy ini benar-benar membuatnya bisa gila selain tampan kenapa Ia bisa membuat Alya terjatuh. Bisa-bisa Alya jatuh cinta jika diperlukan seperti ini terus tapi, layaknya sugar daddy Alya harus bisa menetralisir perasaannya sendiri. Alya menggeleng ketika Adam menangkupkan kedua tangannya pada wajah gadis itu. Adam sengaja meminta supir menjemput Alya terlebih dahulu sebelum menjemput dirinya, Ia ingin melihat wajah Alya yang sepulang dari kampus tanpa harus Ia yang ke sana. "Capek saja...," balas Alya yang ditanggapi Adam dengan l
Happy ReadingAlya PovIni hampir bulan kelima Aku menjalin hubungan dengan seorang sugar daddy yang tidak pernah Aku bayangkan sebelumnya. Nesya menjadi awal mula Aku berhubungan dengan sugar daddy yang usinya terpaut dua puluh tahun dariku, beralasan membantu Nesya yang terlanjur masuk ke dalam kandang singa Aku yang akhirnya menjadi skandal paling menyulitkan ini. Adam...merupakan sesosok sugar daddy yang yah bisa terbilang sempurna. Kaya iya, tampan jangan ditanya wajahnya bak dipahat dengan seorang ahli garis wajahnya simetris dengan hidung lancip dan alis yang tebal, bibirnya terbentuk sempurna apalagi ketika menjatuhkannya pada bibirku. Hidupku berubah seratus delapan puluh derajat setelah berada di kehidupan sugar daddy, ntahlah Aku tidak lagi mengenal yang namanya kos-kosan sempit bahkan suara listrik yang berbunyi karena kehabisan saldo. Aku menempati sebuah apartemen mewah yang terletak di kompleks elit. Tak hanya itu saja tentunya sebagai sugar daddy kita akan mendapatk
Happy ReadingAdam duduk di pinggir kasur sebelah kanan sedangkan Amanda duduk di sebelahnya lagi. Jarak mereka benar-benar terpisah walaupun sudah dalam satu ruangan. Amanda sangat membenci keadaan seperti ini, Adam tidak pernah ingin menyentuhnya setelah hari itu. Amanda tidak tau apa yang harus Ia lakukan pastinya Ia sangat membenci dirinya sendiri. Sementara Adam saat ini sedang membalas pesan Alya. "Daddy...udah makannya?" pesan Alya yang baru lima menit tadi. "Sudah baby...bagaimana denganmu?" tanya Adam kembali kalimatnya mulai menghangat Alya yang sedang berada di kamar seraya memakan es cream itupun mengirimkan gambar pada Adam. a picture from baby AlyaLantas saja langsung dibuka oleh Adam, gambar Alya lihat lama bersamaan dengan itu Amanda dapat melihat wajah bahagia dari suaminya ini. "You are beautiful baby," balas Adam seraya mengetik di ponselnya. Saat Adam tengah asik membalas pesan itu, Amanda pun mendekat duduk di sofa yang ada di belakang jendela yang posisiny
Happy ReadingAlya mengutuk dirinya sendiri sepagi ini, Ia tidak tahu apa yang akan dilakukan Adam jika mengetahui kejadian semalam. Alya merasa semakin ke sini Ia semakin liar saja. Selepas dari konser semalam Max tidak ada tujuan untuk mengantarnya langsung melainkan mengajak Alya ke bar terlebih dahulu, ntah bagaimana caranya Max mempertemukan Alya dan juga teman-temannya. "Max...." panggil teman Max yang duduk di sebuah sofa berukuran panjang. Dapat Alya lihat ada delapan orang di sana yang berpasangan, mereka langsung tersenyum dan juga salam ala cowok pada Mex. Sedangkan Alya bersalaman dengan perempuan yang ada di sana. "Alya.... ""Bella....""Alya....""Chintya...." Alya memperkenalkan dirinya sampai ke gadis yang ke empat lalu bersama dengan Max Ia duduk di samping laki-laki itu. "Tambah lagi ya...," ujar salah seorang cowok pada waiters yang Alya kenal bahwa laki-laki teman sekelas Max. Mereka saling mengobrol tentunya mengobrolkan pertandingan basket yang rencananya
Happy ReadingAlya berdiri sempoyongan dibawa oleh Max turun dari mobil, gadis itu tidak lagi sadarkan diri walaupun masih terus saja meracau tidak jelas. "Akh...u... a.. kn#$...m...ti.." "Alya hati-hati...," kata Max membopong tubuh Alya tapi, karena merasa gadis itu tidak ada lagi keseimbangan Max pun memutuskan untuk menggendong Alya. Gadis yang sudah mabuk itupun dibawa masuk oleh Max dengan melingkarkan tangannya pada leher Max dan itupun Max yang melakukannya. Max membawa Alya masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai di mana unit gadis itu berada, tentunya Max masih meminta arahan pada Alya karena Ia tidak pernah sebelumnya sampai ke unit gadis itu. Beruntungnya apartemen Alya ini tidak pernah diketahui sebelumnya adalah milik Adam, jika ada yang tau maka baik Alya ataupun Adam akan terancam. TingPintu lift terbuka Max berjalan ke kiri sesuai arahan dari Alya yang menyuruhnya ke arah tersebut. "Mana barcode-nya Alya," ujar Max pada gadis mabuk itu. "Emm...." Alya berusah
Happy ReadingAlya terdiam seraya duduk meringkuk di depan kaca besar yang ada di balkon kamarnya. Pagi ini terasa jauh lebih dingin dari biasanya, Ia tidak bisa lagi tidur setelah terlelap dengan sendirinya karena kelelahan menangis semalam. Nesya yang semalam menghubunginya itu tidak sama sekali Alya balas. Ia tidak ada tenaga lagi untuk berkomunikasi dengan manusia saat ini, membayangkan kemarahan Adam kemarin saja membuatnya sampai sekarang masih ketakutan. Alya takut tiba-tiba Adam datang lalu membunuhnya, laki-laki itu persis seperti iblis yang membuat Alya terperangkap. Benar saja Alya akan terperangkap di dalam sangkar emas yang sudah dibuat oleh Adam. Waktu terus bergerak awan gelap yang menyelimuti pagi, kini mulai terang melihat itu Alya pun bangkit dari duduknya. Pergi ke kamar mandi lalu dengan segera menghidupkan shower. ****Adam masuk ke dalam mansionnya dengan menenteng jas, wajahnya terlihat kusut bersamaan dengan itu pelayan baru saja masuk ke dalam rumahnya. A