Happy ReadingSementara Alya belum terbiasa demikian Ia merasa sangat buruk dengan kejadian ini, Nesya pun memeluk Alya yang sesegukan. "Eee...gi...mana Ca....""Lo yang sabar aja Ya...semua ini pasti akan selesai.""Gu...gue... ta... kut...." badan Alya sampai bergetar. Setelah dirasa Alya cukup tenang, Nesya membawa gadis itu keluar lalu menuju ke parkiran untuk pulang. Terlihat beberapa orang tentu memperhatikan Alya yang sedang berada di dekat Neysa ntahlah apa yang dipikirkan mereka. Sementara di lain tempat Amanda duduk lemas di lantai mendengar Adam kembali ke Indonesia lagi setelah selesai meniduri dirinya semalam dan seperti itu semua hanyalah kesalahannya. Adam memperlakukan Ia seperti seorang yang terhina sedangkan memperlakukan seorang pelacur dengan baik sekali. Amanda sangat buruk di mata Adam demi apapun itu, ntah kapan laki-laki itu akan melihatnya barang sedikit saja. Amanda tidak menuju lebih hanya ingin dihargai sebagai istri. Ia tidak lagi meminta lebih agar A
Happy ReadingIni hari ketiga setelah kejadian itu dan Max hari ini ingin lagi bertemu dengan Alya. "Alya bisakah kita ketemu?" tanya Max pada sebuah room chat. Alya yang saat ini baru saja selesai mandi dan diminta oleh bawahan Adam untuk menemuinya itu lantas mendesah pelan. "Ada apa Max?" tanya Alya seraya melilitkan handuknya sambil berjalan keluar menuju ke walk in closet. Alya memang terbiasa membawa ponsel ke dalam kamar mandi karena Ia suka mandi sambil mendengarkan musik, sembari memilih pakaian yang bagus untuk dikenakan saat bertemu Adam Alya meletakkan ponselnya di atas meja panjang yang di dibawahnya berisi aksesoris miliknya. Ting... "Ada yang ingin dibicarakan Alya...please sebentar saja.""Maaf Max....""Sebentar saja Alya...Aku sudah di depan apartemenmu." deg jantung Alya memompa lebih cepat dari biasanya seraya memikirkan Adam Ia pun bingung harus berbuat apa. Mana setengah jam lagi bodyguard Adam akan menjemputnya. Saat Alya sedang bingung berpikir, ponseln
Happy ReadingDengan semua obsesi pada Alya, gadis itu sekarang mengerti bahwa Adam hanya ingin Dia dimiliki oleh laki-laki ini dan tidak ada orang lain selain dirinya. Seperti saat ini mereka sedang menonton film bersama di lantai penuh dengan pakaian yang berserakan ntah bagaimana kejadiannya mereka bisa berbaikan saat ini. Alya menaikan lagi selimut yang turun untuk menutupi tubuhnya yang tidak memakai sehelai pakaian apapun itu bersama dengan Adam. Mereka malam ini akan menghabiskan waktu di rumah baru Adam. Tidak ada obrolan panjang mereka fokus yang film yang mereka tonton, diikuti juga dengan sentuhan fisik yang membuat dia orang itu sangat intim. Walaupun perbedaan usia yang terbilang jauh, Adam tidak seperti om-om yang memiliki postur tubuh seperti laki-laki hidung belang melainkan sama seperti laki-laki seusia Alya hanya saja jauh lebih dewasa dan kekar. "Alya...," panggil Adam gadis yang berada di pelukannya itu lantas melihat ke atas kemudian berbicara. "Iya Daddy...,"
Happy Reading Alya terbangun ketika mendengar Adam menutup pintu kamar, gadis yang tidak mengenakan sehelai pakaian itu mengucek matanya sebentar sebelum benar-benar tersadarkan diri. Lagi-lagi Ia ada di rumah Adam saat ini. Samar-samar Alya mendengar suara Adam yang belum jauh dari kamar ini sambil berbicara singkat dengan seseorang setelah itu suaranya hilang. Sambil berdiri Alya mengambil kemeja putih oversize milik Adam yang tergeletak di kursi seraya mengenakannya gadis itu berjalan ke arah jendela. Mobil Adam baru saja keluar dari pekarangan rumah besar ini, Alya heran mengapa Adam membuat rumah sebesar ini jika Ia sudah memiliki rumah bersama istrinya, Alya juga tidak mengerti mengapa Adam tidak cukup dengan istrinya padahal istrinya sangat cantik. Apakah Adam seseorang yang hyper sex atau kebutuhan dengan istrinya tidak terpenuhi ntahlah sampai sekarang Alya belum mengerti. Gadis itu duduk beberapa menit di sofa sambil membaca buku milik Adam sampai seseorang mengetuk pin
Happy ReadingMelihat Alya yang tertidur di kasurnya, Adam yang baru pulang dengan lelah itupun bertambah energi. Laki-laki yang masih mengenakan jas tersebut berjalan mendekati Alya seraya meletakkan tasnya di sofa. Ia sedikit melonggarkan dasi pada jasnya, gadis itu terlihat tertidur dengan pulas. Adam pun langsung mendekatinya berjongkok di pinggir kasur lalu tangannya dengan ringan mengelus puncak rambut Alya."Em...." Alya hampir terjaga tapi, di tidurkan lagi dengan Adam. "Tidurlah," ujar Adam lalu Ia pun mengecup kening Alya sebentar sebelum pergi mengganti pakaian. Dibawah para asisten Adam mulai sibuk lagi menyiapkan makanan yang akan dinikmati mereka untuk dinner nanti malam. "Nona Alya sangat beruntung," kata seorang pelayan yang tidak menyangka Adam akan membawa seorang wanita muda ke dalam rumah besar ini. "Tidak...justru Tuan Adam yang beruntung, siapa yang mau dengan laki-laki dingin dan kasar seperti itu," balas seorang pelayan yang satunya kemudian yang lain pun
Happy ReadingObsesi Adam semakin menjadi jadi kala Ia tidak melihat Alya selama berhari-hari ini. Gadis itus sedang ada di puncak Bogor kegiatan perpisahan usai ujian semester sebelum libur panjang akan tiba. Adam meminta bawahannya itu untuk menghubungi seseorang.Di lain tempat Alya bersama dengan teman-temannya sibuk pagi ini, bangun dari tenda yang sudah mereka dirikan kemudian menyiapkan bahan untuk makanan. Alya bersama dengan satu orang laki-laki teman sekelasnya itu berjalan ke arah sungai yang tidak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda."Alya Kamu tunggu di sini saja," kata laki-laki itu tidak membiarkan Alya turun ke bawah. Gadis yang mengenakan Hoodie oversize itupun mengangguk.Alya menunggu di atas seraya melihat ke sekeliling Ia sangat senang di sini sebab suasananya yang begitu segar berbeda dengan di kota yang biasanya dipenuhi bangun-bangun tinggi. Sekitar lima menit anak laki-laki itu selesai mengambil air kemudian naik ke atas."Mau saya bantu?" tanya Alya tent
Happy ReadingAlya membulatkan mata ketika sampai di tempat yang tidak ingin Adam katakan sedari tadi. Sebelumnya Alya sudah berulang kali bertanya dan juga heran kemana Adam akan membawanya."Bersiap-siaplah," ujar Adam di seberang telepon sementara Alya yang masih duduk dengan malas di sofa kesayangannya ini langsung terkejut."Kita mau ke mana?" tanya Alya heran sebab Ia baru satu hari yang lalu pulang dan Ia cukup lelah."Bercinta," balas Adam dengan sangat frontal bahkan membuat Alya seketika merinding, Adam benar-benar mesum bisa-bisanya Ia mengatakan hal itu secara terang-terangan tapi, justru itu Alya tidak percaya."Mau ke mana?" tanya gadis itu lagi di sebelahnya sudah ada seorang pelayan yang ditugaskan Adam untuk membantu menyiapkan kebutuhan Alya."Segeralah, pakaian dinas juga," bisik Adam membuat bulu-bulu Alya merinding.Ia masih heran ke mana Adam akan membawanya, seraya menyiapkan pakaian Alya terus bertanya ke mana mereka akan pergi. Bersama sugar daddy yang jarakny
Happy Reading "Adam apakah sudah pulang?" tanya Amanda yang baru saja turun dari mobil dibukakan oleh pekerja di rumahnya ini."Barang-barang saya letakkan di kamar ya," pinta Amanda menyuruh asisten rumah tangganya dengan nada tegas seperti biasa."Kenapa Kamu diam saja?" tanya Amanda lagi menaikkan nadanya laki-laki itupun menunduk tak berani melihat ke arah Amanda."Maaf Nyonya Tuan Adam sudah beberapa hari ini tidak pulang," jawab laki-laki ini membuat Amanda semakin marah."Mengenai pekerjaan atau apa?" tanya Amanda seraya berjalan masuk di ikuti dengan beberapa orang."Tidak tau Nyonya," jawabnya lagi mendengar itu Amanda memberhentikan langkah kakinya."Lantas kerja Kamu apa?" teriak Amanda yang diliputi dengan kemarahan.Ia tidak tahu Adam kemana dan pekerjaan laki-laki itu kecuali Amanda harus menanyakan langsung pada asisten maupun sekretaris Adam. Laki-laki itu hanya diam saja tak berani menjawab, Amanda lantas melanjutkan langkah yang sempat terhenti tadi.Ia menaiki tang