Happy Reading Alya terbangun ketika mendengar Adam menutup pintu kamar, gadis yang tidak mengenakan sehelai pakaian itu mengucek matanya sebentar sebelum benar-benar tersadarkan diri. Lagi-lagi Ia ada di rumah Adam saat ini. Samar-samar Alya mendengar suara Adam yang belum jauh dari kamar ini sambil berbicara singkat dengan seseorang setelah itu suaranya hilang. Sambil berdiri Alya mengambil kemeja putih oversize milik Adam yang tergeletak di kursi seraya mengenakannya gadis itu berjalan ke arah jendela. Mobil Adam baru saja keluar dari pekarangan rumah besar ini, Alya heran mengapa Adam membuat rumah sebesar ini jika Ia sudah memiliki rumah bersama istrinya, Alya juga tidak mengerti mengapa Adam tidak cukup dengan istrinya padahal istrinya sangat cantik. Apakah Adam seseorang yang hyper sex atau kebutuhan dengan istrinya tidak terpenuhi ntahlah sampai sekarang Alya belum mengerti. Gadis itu duduk beberapa menit di sofa sambil membaca buku milik Adam sampai seseorang mengetuk pin
Happy ReadingMelihat Alya yang tertidur di kasurnya, Adam yang baru pulang dengan lelah itupun bertambah energi. Laki-laki yang masih mengenakan jas tersebut berjalan mendekati Alya seraya meletakkan tasnya di sofa. Ia sedikit melonggarkan dasi pada jasnya, gadis itu terlihat tertidur dengan pulas. Adam pun langsung mendekatinya berjongkok di pinggir kasur lalu tangannya dengan ringan mengelus puncak rambut Alya."Em...." Alya hampir terjaga tapi, di tidurkan lagi dengan Adam. "Tidurlah," ujar Adam lalu Ia pun mengecup kening Alya sebentar sebelum pergi mengganti pakaian. Dibawah para asisten Adam mulai sibuk lagi menyiapkan makanan yang akan dinikmati mereka untuk dinner nanti malam. "Nona Alya sangat beruntung," kata seorang pelayan yang tidak menyangka Adam akan membawa seorang wanita muda ke dalam rumah besar ini. "Tidak...justru Tuan Adam yang beruntung, siapa yang mau dengan laki-laki dingin dan kasar seperti itu," balas seorang pelayan yang satunya kemudian yang lain pun
Happy ReadingObsesi Adam semakin menjadi jadi kala Ia tidak melihat Alya selama berhari-hari ini. Gadis itus sedang ada di puncak Bogor kegiatan perpisahan usai ujian semester sebelum libur panjang akan tiba. Adam meminta bawahannya itu untuk menghubungi seseorang.Di lain tempat Alya bersama dengan teman-temannya sibuk pagi ini, bangun dari tenda yang sudah mereka dirikan kemudian menyiapkan bahan untuk makanan. Alya bersama dengan satu orang laki-laki teman sekelasnya itu berjalan ke arah sungai yang tidak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda."Alya Kamu tunggu di sini saja," kata laki-laki itu tidak membiarkan Alya turun ke bawah. Gadis yang mengenakan Hoodie oversize itupun mengangguk.Alya menunggu di atas seraya melihat ke sekeliling Ia sangat senang di sini sebab suasananya yang begitu segar berbeda dengan di kota yang biasanya dipenuhi bangun-bangun tinggi. Sekitar lima menit anak laki-laki itu selesai mengambil air kemudian naik ke atas."Mau saya bantu?" tanya Alya tent
Happy ReadingAlya membulatkan mata ketika sampai di tempat yang tidak ingin Adam katakan sedari tadi. Sebelumnya Alya sudah berulang kali bertanya dan juga heran kemana Adam akan membawanya."Bersiap-siaplah," ujar Adam di seberang telepon sementara Alya yang masih duduk dengan malas di sofa kesayangannya ini langsung terkejut."Kita mau ke mana?" tanya Alya heran sebab Ia baru satu hari yang lalu pulang dan Ia cukup lelah."Bercinta," balas Adam dengan sangat frontal bahkan membuat Alya seketika merinding, Adam benar-benar mesum bisa-bisanya Ia mengatakan hal itu secara terang-terangan tapi, justru itu Alya tidak percaya."Mau ke mana?" tanya gadis itu lagi di sebelahnya sudah ada seorang pelayan yang ditugaskan Adam untuk membantu menyiapkan kebutuhan Alya."Segeralah, pakaian dinas juga," bisik Adam membuat bulu-bulu Alya merinding.Ia masih heran ke mana Adam akan membawanya, seraya menyiapkan pakaian Alya terus bertanya ke mana mereka akan pergi. Bersama sugar daddy yang jarakny
Happy Reading "Adam apakah sudah pulang?" tanya Amanda yang baru saja turun dari mobil dibukakan oleh pekerja di rumahnya ini."Barang-barang saya letakkan di kamar ya," pinta Amanda menyuruh asisten rumah tangganya dengan nada tegas seperti biasa."Kenapa Kamu diam saja?" tanya Amanda lagi menaikkan nadanya laki-laki itupun menunduk tak berani melihat ke arah Amanda."Maaf Nyonya Tuan Adam sudah beberapa hari ini tidak pulang," jawab laki-laki ini membuat Amanda semakin marah."Mengenai pekerjaan atau apa?" tanya Amanda seraya berjalan masuk di ikuti dengan beberapa orang."Tidak tau Nyonya," jawabnya lagi mendengar itu Amanda memberhentikan langkah kakinya."Lantas kerja Kamu apa?" teriak Amanda yang diliputi dengan kemarahan.Ia tidak tahu Adam kemana dan pekerjaan laki-laki itu kecuali Amanda harus menanyakan langsung pada asisten maupun sekretaris Adam. Laki-laki itu hanya diam saja tak berani menjawab, Amanda lantas melanjutkan langkah yang sempat terhenti tadi.Ia menaiki tang
Happy readingAlya PovAku baru saja terbangun selepas kegiatan panas Kami semalam dan sekarang Aku bersama sugar Daddy sedang sarapan. Hari ini Kami akan pulang tapi, rasanya bagi Daddy tidak cukup. Dia selalu ingin bersamaku, bercinta dan bermesraan seraya mendekapku dalam pelukannya. Ditengah kebersamaan Kami Daddy sama sekali tidak menghubungi istrinya, Aku sedikit penasaran walaupun begitu Aku tidak pernah berani bertanya padanya mengenai hubungan kedua orang ini.Di depanku Daddy makan dengan lahap, sambil sesekali menggenggam tanganku. Aku tidak tau pikiran orang lain seperti apa saat melihat kami berdua seperti ini. Apakah orang-orang akan menganggapku wanita murahan atau bahkan dengan sangat rendah, sebenarnya Aku sangat merasa bersalah pada istri Daddy sebab karena kehadiranku ini adalah bencananya baginya. Namun, Aku sebagai wanita muda yang tidak mengerti apa-apa.Aku hanya menerima tawaran dan juga menyelamatkan Nesya, perlu kalian ketahui bahwa Daddy benar-benar konglome
Happy ReadingDari banyaknya orang kenapa harus Aku? Kenapa Aku yang dipilih Daddy? Laki-laki itu berjalan ke arahku seraya membawa beberapa paper bag. Aku langsung berlari ke arahnya dan memeluk Daddy, aroma tubuhnya yang khas dipenuhi dengan parfum maskulin yang membuatku selalu nyaman berada di dekapan Daddy. Ia baru pulang dari Turky dan tanpa kuminta tentunya Ia akan membawakan banyak hadiah. Beginilah Daddy dengan semua treat dia. Daddy memeberikan semua paper bag itu padaku. "Terima kasih," kataku seraya mencium bibirnya sekilas kemudian Kami langsung ke kamarku. Aku membantu Daddy melepas jasnya, laki-laki yang saat ini sedang bersandar di sofa itu menatapku dengan intens, tentu membuatku merasa sedikit malu. "Baby...you very hot," ujar Daddy menarik tubuhku agar duduk di pangkuannya. Daddy selalu saja bisa membuat seseorang mampu tejatuh dan tenggelam, pesonanya yang sangat memikat siapa yang akan menolak Daddy jika berbicara semanis ini. "I miss you baby," kata Daddy p
Happy ReadingAuthor PovAdam berjalan menaiki lantai atas, Ia baru saja menginjakkan kaki setelah dua hari tidak pulang. Hanya karena Ia tidak ingin saja di rumah lebih tepatnya lebih nyaman di rumah barunya. Amanda yang berada di kamar itu dapat mendengar langkah kaki yang semakin mendekat ke arah kamarnya. Sambil duduk di depan meja rias Amanda memakai skincare nya. Adam masuk seraya membawa jas yang sudah Ia lepaskan sambil berjalan ke kamar mandi. Mereka sama-sama diam tidak ada percakapan. Tiga puluh menit setelah itu Adam keluar dari kamar mandi, saat Ia ingin ke tempat tidur. Amanda membuka suara. "Aku ingin kembali bekerja," ujar Amanda membuka topik percakapan mereka. Mendengar itu Adam lantas langsung menoleh dan berujar. "Kenapa?" tanyanya dengan nada dingin Adam tidak pernah suka Amanda bekerja. "Aku bosan," balas wanita itu kemudian sambil memberikan ekspresi yang membuat Adam ikut lelah melihatnya. Adam tidak menyahut lebih tepatnya mungkin tidak peduli bahkan l