Happy Reading
Alya mundur beberapa langkah ketika pertanyaan itu kian menyudutkan dirinya. Sampai seseorang pun tiba menarik tangan Alya yang sudah bergetar."Alya libur nanti ikut your campion di California 'kan? Lo kemarin nanyain Gue ikut juga apa nggak ya?" ujar gadis itu mendekatkan tubuhnya pada Alya.Alya hanya diam seribu bahasa seraya tidak mengerti sama sekali, sampai teman-teman Alya yang tadi sudah berwajah campur dengan penghinaan kini beralih seolah-olah menganggumi gadis ini."Wow seriously Alya?""Yang benar saja kamu ikut kegiatan aktivis tersebut," puji teman-teman Alya membuat gadis ini melihatnya hanya bisa tersenyum hambar ntah itu karena tidak mengerti atau justru merasa bahwa teman-temannya adalah palsu.Mudah sekali menjilat ludah sendiri—sangat munafik."Alya keren.... ""God job Alya... "Lalu setelah itu gadis ini langsung membawa Alya keluar dari kelas dan menuju ke tempat biasanya mereka menongkrong dimana lagi kalau bukan kantin."Lo kalau lagi pojokkin kayak gitu seharusnya Lo siap Alya bukannya jadi kutu." Nesya geram sendiri dengan kelakuan Alya yang demikian seperti tidak paham saja padahal Ia pun bisa menanganinya sendiri."Gue kaget Sya, masalahnya kali pertama," keluh Alya disaat mereka tengah mengobrol ponsel gadis ini pun berbunyi sebuah notifikasi dari nomor baru."Sebentar," ujar Alya kemudian mengangkat telepon tersebut."Hallo?""Hah....okay-okay Dad," ujar Alya buru-buru berdiri seraya mengambil tasnya."Gue duluan.... udah di jemput," kata Alya sambil berlari.Nesya pun hanya bisa menggeleng melihat Alya yang terburu-buru tersebut. Gadis yang memakai rok di atas lutut serta crop yang membentuk lekuk tubuhnya itu langsung masuk ke sebuah mobil mewah. Bahkan tak satupun anak kampus pernah membawanya ke Universitas ini."Ada apa Dad?" tanya Alya ketika sudah sampai di mobil seraya menoleh ke arah Adam.Laki-laki yang sedari tadi memperhatikannya itupun seketika saling melihat, kedua lensa mereka saling bertemu bersamaan dengan tatapan yang kian mendalam hingga laki-laki inipun mendekat, Alya langsung mundur seketika dan ingin menghindar. Adam mengambil seatbelt lalu memakaikannya sambil tersenyum licik."Rok kamu pendek banget ya," cetus Adam melihat ke paha Alya gadis itupun langsung menarik roknya dengan tangan tapi, dicegah oleh Adam.Bukannya melajukan mobil Adam justru menarik kursi mobil yang diduduki Alya hingga berbaring, gadis itu seketika ingin berdiri tapi, sudah dicegah oleh Adam."Don't worry baby," ujar Adam mengelus wajah Alya tangannya pun turun sampai ke paha gadis ini.Alya diam saja sambil menggigit bibirnya tidak berani berbuat apapun tapi, Ia tidak merasa terancam lagi sebab tatapan Adam tidak seperti harimau seperti mereka kali pertama bertemu justru tatapan laki-laki tampan yang sering Alya idolakan.Bayang-bayang kehaluan dijamah oleh laki-laki yang bak dewa itupun terlintas dipikiran Alya, seraya Ia yang mengerang tak tertahankan diselimuti oleh hasrat.Adam menyentuh pahanya lalu tangan laki-laki ini masuk ke dalam celananya yang hanya sebatas pangkal paha. Alya memang suka memang pakaian pendek-pendek lumrah juga dipakai oleh mahasiswi lainnya, peraturan kampus tidak ada yang membatasi muridnya memakai pakaian kecuali mereka yang memang memakai hijab."Emm...." Alya menahan agar suaranya yang tidak keluar tapi, tetap saja."Kau sudah basah baby," kata laki-laki ini menggoda Alya dengan tangannya yang sudah masuk ke dalam kain penghubung miliknya.Seketika wajah Alya memerah bak tomat Chery, Ia merasa malu sekaligus panas dengan apa yang dilakukan laki-laki ini. Tak ingin membuat Alya malu Adam pun ingin menghentikan aktivitas tersebut tapi, justru Alya cegah."Lanjutkan," katanya dengan pelan."Baiklah jika kau memohon," ujar Adam ingin kembali tapi, sedetik kemudian berhenti.Wajah Alya sudah memelas perasaannya kacau sekarang mendekati masa pms tingkat seksualitasnya memang jauh lebih meningkat dan sekarang ditambah pula Adam yang memancingnya."Why?" tanya Alya ketika tidak ada respon dari Adam."Kita masih di kampus," ujarnya kemudian melepaskan diri Alya dan langsung memutar stir mobil meninggalkan area kampus.Tak sampai sepuluh menit mereka tiba di pantai yang ada di kota ini, pemandangan pantai di sore hari pun mampu membangkitkan gairah kedua insan ini. Alya pun yang tadinya masih berbaring ingin duduk ditahan oleh Adam.Laki-laki ini justru menindihnya dari samping, gadis yang masih menahan diri itupun seketika pertahanannya runtuh. Adam seperti laki-laki yang sudah paham cara memang memperlakukan wanita, Ia pun kembali membangkitkan keinginan gadis ini.Jari jemari Adam mulai bergerak menyentuh tubuh Alya, bayangan gadis ini saat Ia menonton pun terbit. Alya menarik napas sekaligus menikmatinya tanpa sadar jika kancing crop nya sudah terlepas.Ketika Adam menyentuh pangkal pahanya Alya justru ingin merapatkan paha gadis itu tapi, langsung dicegah."Not baby... You are so hot." Oh god mendengarnya saja Alya merasa jika Adam adalah dewa wajah tampan laki-laki ini tidak bisa dipungkiri mampu membuat Alya semakin tersesat.****"Eumm... Ahh...." ntah sejak kapan Alya telah mendesah dengan apa yang dilakukan Adam pada bagian sensitifnya itu.Seraya terbaring dengan crop yang sudah terbuka memperlihatkan gundukan buah dadanya yang memerah disertai keringat yang menyucur Alya mendesah tak tertahankan ketika bibir itu menjelajahi selangkangannya. Ini pengalaman pertama yang Alya rasakan dan itu sangat nikmat melihat tubuh Adam ada di bawahnya membuat Alya semakin melebarkan kakinya agar Adam semakin leluasa."God job baby...." suara serak Adam diselimuti kabut gairah itupun membuat Alya semakin tertantang.Laki-laki inipun juga menangkup dua buah dadanya yang masih bertumbuh. Pada akhirnya mereka juga tau peran dari sugar baby adalah melayani birahi sang lelaki dewasa yang usianya jauh di atas mereka.Di tempat lain pun Nesya jug baru saja dijemput oleh sore supir dan langsung masuk ke dalam parkiran villa yang sedikit terpencil dari kota. Di sana Nesya pun di antar masuk ke dalam langsung ditunjukkan kamar yang mana yang harus Ia masuki."Tok... tok...." suara ketokan pintu dari luar itupun laki-laki di dalam ini langsung membukakan pintu."Welcome baby...." sambutnya pada gadis yang langsung tersenyum dan berlari ke dalam pelukan laki-laki ini seperti sang anak yang merindukan ayahnya."Arghh kangen dad," ujar Nesya dengan manja Ia belum melihat dekorasi kamar ini."Suprise..." ketika Nesya melepaskan diri dari pelukan dan melihat ke sekeliling.Kamar ini sudah di tata dengan berbagai balon di atas kasur yang dipenuhi oleh barang-barang dari multi brand internasional ditambah sebuah cake birthday dua tingkat di kepala ranjang bertuliskan 'happy anniversary sugar baby'."Oh my god...." Nesya seketika memekik ternyata sudah satu tahun Ia menjadi simpanan dan itu membuat sugar daddynya sangat bahagia.Usai merayakan dinner malam di pinggir kolam renang mereka pun langsung berenang bersama seraya saling bercumbu mesra. Nesya bingung mengapa sugar daddynya ini sangat baik padanya semua keinginannya pun tidak pernah tidak dikabulkan.****Terima kasih teman-teman.Happy Reading"Kerja apa ya...yang cocok untuk mahasiswa kayak kita-kita ginj....""Nggak ada yang mau menerima mahasiswa apalagi tahun pertama.""Aku tau pekerjaan apa yang bisa di apply?""Memang apa?""Sugar baby....""That's right...cuma ngangkak dibayar fantasitis, bisa punya rumah, mobil dan juga aset."Begitulah kira-kira obrolan panas yang ada di kantin University Beligia, Nesya dan Alya hanya bisa mendengar dan juga menggeleng. Kenapa orang-orang semakin sibuk saja dengan urusan dan pilihan dari orang lain tanpa melihat bagaimana mereka harus bertahan. Nikmatilah hidup sendiri dan jika kalian bisa tidak perlu menjadi sugar baby. Tapi, untuk kedua gadis ini mereka juga memiliki pilihan yang sudah mereka pikirkan. Nesya merupakan gadis yang terlahir dalam keadaan kurang mampu dan Ia tidak bisa memilih orang tuanya jangankan untuk berkuliah makan sehari-hari saja Ia susah, beasiswa yang didapatkan dari University pun tidak bisa mencover kebutuhannya. Sedangkan Alya ntahlah Ia
Happy ReadingAlya menoleh ketika suara pintu kamar di buka, gadis yang sedang berdiri di depan kaca besar itu seraya melipat tangan tersenyum singkat saat laki-laki ini berjalan ke arahannya seraya membawa serangkaian bunga tulip yang dibentuk menjadi bucket berukuran besar dibungkus oleh pita besar bunga berwarna merah ini sangat cantik. "For you...." seperti maknanya sendiri bunga tulip berwarna merah melambangkan rasa cinta yang sangat mendalam kepada seseorang. Adam sebagai laki-laki dewasa yang tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan lewat kata-kata dengan begitu Ia selalu memberikan pada gadis apa yang mereka inginkan. "Thankyou," kata Alya lembut menerima bunga tersebut. Alya masih mengenakan kaos oversize milik Adam semalam yang berukuran cukup besar di tubuhnya hingga sampai menutupi sebagian tubuhnya yang tidak mengenakan apapun itu. "I'm so sorry sudah membuatmu sakit," seru Adam sedikit merasa bersalah melihat wajah lemas Alya pagi ini membuatnya jadi tak enak hati.
Happy ReadingJika ada yang lebih nikmat itu berarti ialah Alya, hampir seminggu di California mereka tak pernah melewatkan malam panas yang kian membara hasrat keduanya. Hanya ketika siang hari mereka keluar kamar selebihnya mereka habiskan untuk bercinta dan bercumbu. Alya gadis lugu yang sebenarnya tidak tau sama sekali tentang seks pada akhirnya diajari oleh laki-laki ini dengan praktek secara langsung. "Baby...you so sexy...." erang Adam mendesah ganas oh god mereka sangat panas. Tubuh tanpa balutan busana itu meliuk bak ular yang saling bergelung, Alya menengadahkan kepalanya ketika Ia mencapai klimaks. Bagian bawahnya terasa penuh dengan junior yang terus maju mundur dan cairan yang perlahan merembes. Desahan demi desahan memenuhi ruangan tersebut, mereka saling memadu hasrat bahkan tidak bisa dibedakan antara cinta atau nafsu belaka. Alya merasakan hal-hal yang sangat berbeda dari kehidupan sebelumnya yang serba tidak pernah disentuh seseorang tapi, saat ini jangankan di si
Happy ReadingWaktunya pulang sudah tjba, Alya merasakan energinya hari ini sangat fit. Ia pun sebelum pesawat take off melihat ke luar jendela dimana pemandangan indah bak lukisan sang semesta. Sangat rapi dan tertata, sejenak Ia berpikir tentang Tuhan. Apakah benar ada atau tidak? Baiklah Alya tidak ingin memikirkannya terlalu dalam dan saat ini Ia hanya akan memikirkan dunia. Memang seks bebas sudah dilegalkan di negara barat terutama Amerika Serikat siapa yang tidak tau bahwa anak 17 tahun tentunya tidak lagi baik itu perawan ataupun perjaka, setiap individu memiliki haknya dan masing-masing itulah yang diterapkan oleh negara bahwa mereka pun bebas untuk menentukan hidup dan pilihan mereka masing-masing. Alya tidak heran lagi setelah menginjakkan kakinya di Amerika Ia pun sudah tidak asing yang namanya alkohol. Tapi, Alya yang hanya fokus pendidikan itupun tidak memikirkan bab percintaan di dalam hidupnya. Alya menatap indah ke sekeliling udara yang Ia sedang naiki ini di sebela
Happy ReadingAlya hanya bisa menggeleng ketika mereka bersama-sama secara langsung bercinta di depannya, seraya meringis gadis itu meneguk air mineral yang ada di depannya. Sementara Adam tidak melakukan apapun kecuali memperhatikan Alya sambil memainkan rambut gadis itu. Sesaat ponselnya pun berdering. Adam berdiri kemudian berlalu untuk menjawab panggilan tersebut. "Ada apa?" ujarnya dengan nada dingin menempelkan benda pipih tersebut ke daun telinganya. "Silahkan hubungi manajer keuangan," ujar Adam ntah apa yang dibicarakan si penelepon di seberang tampaknya Adam tidak suka melihat raut wajahnya yang kaku sambil mengepalkan tangan. Tanpa berujar lagi Adam pun mematikan ponselnya lalu dengan kasar Ia mematikan ponsel tersebut, sambil berjalan kembali ke private room. "Are you okay dad?" tanya Alya yang melihat wajah Adam tampak sangat menahan amarah. "Nothing," bisiknya seraya mengendus aroma strawberry yang ada di tubuh gadis ini kemudian lidah laki-laki itu menyapu kulit le
Happy Reading"Eumm ngantuk Dad...," keluh Alya yang masih sangat mengantuk membuka pintu pada Adam yang baru tiba di apartemennya, laki-laki ini langsung memeluknya dari belakang sambil menuju ke kamar yang mengendus-endus leher Alya seperti seekor kucing. "Aku menginginkanmu baby...." tidak lain dan tidak bukan tujuan laki-laki berumur ini adalah memenuhi kebutuhan seksnya kini Alya sudah tidak mengenakan sehelai pakaian sambil mengantuk gadis itupun melebarkan kakinya. "Baby...kau very hot..." langsung saja dengan ganas Adam memasukkan juniornya ke dalam milik Alya. Gadis itupun meringis ketika gesekan tersebut sangat memenuhi dirinya, kalian tidak akan percaya jika Alya mengatakan Ia tidak memiliki perasaan pada Adam. Yang hanya Ia nikmati seks dari laki-laki ini, tubuhnya bergetar seraya seksualitas itu kian bertambah. Cerita mereka hanya seputar tentang seks tidak ada percakapan yang lain. Ini bulan ketiga dan Alya hari ini menandatangani apartemen yang baru saja Ia beli, l
Happy ReadingSiapa sih yang tidak ingin tidur di tempat yang bagus memiliki apartemen dengan furnitur yang semuanya terlihat mewah, lantai marmer dan jendela besar yang menghubungkan pada pemandangan indah di luar sana. Ditambah lagi saldo rekening yang setiap hari bertambah tentunya kita tidak akan menolak pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang diincar semua orang pekerjaan yang santai dengan gaji yang besar, tapi tidak semua orang bahagia dengan pekerjaan tersebut boleh jadi karena itu adalah jalan satu-satunya yang harus Ia lakukan. Kita tidak akan mengerti jika kita tidak mengalami apa yang orang tersebut alami. Itulah mengapa kita tidak diizinkan untuk menghakimi orang lain, semua orang berdosa hanya saja cara mendapatkan dosa tersebut berbeda-beda. Alya duduk di balkon seraya melihat ke gedung sebelah dimana seseorang sedang membersihkan rumahnya dengan ditemani anak dan juga suaminya. Betapa bahagia keluarga tersebut, tapi apakah Alya menginginkan demikian? tidak sama sekali? I
Happy Reading"Aku ingin pergi dengan temanku jika tidak jadi malam ini," ujar Alya berbicara di seberang telepon. Hampir lima bulan Alya menjadi sugar baby dan Ia merasa tidak perlu terlalu menutup diri dan tidak mengenal orang lain, Alya juga tidak ingin menuruti semua kemauan laki-laki ini. Dia kan hanya melayani kebutuhan birahi laki-laki ini untuk apa juga terlalu menurut. "Mau pergi dengan siapa?" tanya sugar daddy di seberang sana terdengar suaranya sedikit ber intonasi. "Laki-laki atau perempuan?" lanjutnya lagi tidak Alya hiraukan Ia pun beberes meja belajarnya. "Alya...," katanya lagi dengan gadis ini Alya pun menjawab. "Laki-laki teman kampusku," jawab Alya biasa saja. "Lagian Aku juga sudah sering pergi dengannya," jelas Alya lagi. "Kamu tidak boleh pergi," tegas Adam membuat Alya pun menjadi kesal. "Kok daddy melarang? memangnya Daddy siapa?""Daddy nggak berhak ngatur-ngatur Aku." kesal Alya yang sambil merengut kesal moodnya yang tadi ingin belajar pun jadi mala