Happy ReadingJika ada yang lebih nikmat itu berarti ialah Alya, hampir seminggu di California mereka tak pernah melewatkan malam panas yang kian membara hasrat keduanya. Hanya ketika siang hari mereka keluar kamar selebihnya mereka habiskan untuk bercinta dan bercumbu. Alya gadis lugu yang sebenarnya tidak tau sama sekali tentang seks pada akhirnya diajari oleh laki-laki ini dengan praktek secara langsung. "Baby...you so sexy...." erang Adam mendesah ganas oh god mereka sangat panas. Tubuh tanpa balutan busana itu meliuk bak ular yang saling bergelung, Alya menengadahkan kepalanya ketika Ia mencapai klimaks. Bagian bawahnya terasa penuh dengan junior yang terus maju mundur dan cairan yang perlahan merembes. Desahan demi desahan memenuhi ruangan tersebut, mereka saling memadu hasrat bahkan tidak bisa dibedakan antara cinta atau nafsu belaka. Alya merasakan hal-hal yang sangat berbeda dari kehidupan sebelumnya yang serba tidak pernah disentuh seseorang tapi, saat ini jangankan di si
Happy ReadingWaktunya pulang sudah tjba, Alya merasakan energinya hari ini sangat fit. Ia pun sebelum pesawat take off melihat ke luar jendela dimana pemandangan indah bak lukisan sang semesta. Sangat rapi dan tertata, sejenak Ia berpikir tentang Tuhan. Apakah benar ada atau tidak? Baiklah Alya tidak ingin memikirkannya terlalu dalam dan saat ini Ia hanya akan memikirkan dunia. Memang seks bebas sudah dilegalkan di negara barat terutama Amerika Serikat siapa yang tidak tau bahwa anak 17 tahun tentunya tidak lagi baik itu perawan ataupun perjaka, setiap individu memiliki haknya dan masing-masing itulah yang diterapkan oleh negara bahwa mereka pun bebas untuk menentukan hidup dan pilihan mereka masing-masing. Alya tidak heran lagi setelah menginjakkan kakinya di Amerika Ia pun sudah tidak asing yang namanya alkohol. Tapi, Alya yang hanya fokus pendidikan itupun tidak memikirkan bab percintaan di dalam hidupnya. Alya menatap indah ke sekeliling udara yang Ia sedang naiki ini di sebela
Happy ReadingAlya hanya bisa menggeleng ketika mereka bersama-sama secara langsung bercinta di depannya, seraya meringis gadis itu meneguk air mineral yang ada di depannya. Sementara Adam tidak melakukan apapun kecuali memperhatikan Alya sambil memainkan rambut gadis itu. Sesaat ponselnya pun berdering. Adam berdiri kemudian berlalu untuk menjawab panggilan tersebut. "Ada apa?" ujarnya dengan nada dingin menempelkan benda pipih tersebut ke daun telinganya. "Silahkan hubungi manajer keuangan," ujar Adam ntah apa yang dibicarakan si penelepon di seberang tampaknya Adam tidak suka melihat raut wajahnya yang kaku sambil mengepalkan tangan. Tanpa berujar lagi Adam pun mematikan ponselnya lalu dengan kasar Ia mematikan ponsel tersebut, sambil berjalan kembali ke private room. "Are you okay dad?" tanya Alya yang melihat wajah Adam tampak sangat menahan amarah. "Nothing," bisiknya seraya mengendus aroma strawberry yang ada di tubuh gadis ini kemudian lidah laki-laki itu menyapu kulit le
Happy Reading"Eumm ngantuk Dad...," keluh Alya yang masih sangat mengantuk membuka pintu pada Adam yang baru tiba di apartemennya, laki-laki ini langsung memeluknya dari belakang sambil menuju ke kamar yang mengendus-endus leher Alya seperti seekor kucing. "Aku menginginkanmu baby...." tidak lain dan tidak bukan tujuan laki-laki berumur ini adalah memenuhi kebutuhan seksnya kini Alya sudah tidak mengenakan sehelai pakaian sambil mengantuk gadis itupun melebarkan kakinya. "Baby...kau very hot..." langsung saja dengan ganas Adam memasukkan juniornya ke dalam milik Alya. Gadis itupun meringis ketika gesekan tersebut sangat memenuhi dirinya, kalian tidak akan percaya jika Alya mengatakan Ia tidak memiliki perasaan pada Adam. Yang hanya Ia nikmati seks dari laki-laki ini, tubuhnya bergetar seraya seksualitas itu kian bertambah. Cerita mereka hanya seputar tentang seks tidak ada percakapan yang lain. Ini bulan ketiga dan Alya hari ini menandatangani apartemen yang baru saja Ia beli, l
Happy ReadingSiapa sih yang tidak ingin tidur di tempat yang bagus memiliki apartemen dengan furnitur yang semuanya terlihat mewah, lantai marmer dan jendela besar yang menghubungkan pada pemandangan indah di luar sana. Ditambah lagi saldo rekening yang setiap hari bertambah tentunya kita tidak akan menolak pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang diincar semua orang pekerjaan yang santai dengan gaji yang besar, tapi tidak semua orang bahagia dengan pekerjaan tersebut boleh jadi karena itu adalah jalan satu-satunya yang harus Ia lakukan. Kita tidak akan mengerti jika kita tidak mengalami apa yang orang tersebut alami. Itulah mengapa kita tidak diizinkan untuk menghakimi orang lain, semua orang berdosa hanya saja cara mendapatkan dosa tersebut berbeda-beda. Alya duduk di balkon seraya melihat ke gedung sebelah dimana seseorang sedang membersihkan rumahnya dengan ditemani anak dan juga suaminya. Betapa bahagia keluarga tersebut, tapi apakah Alya menginginkan demikian? tidak sama sekali? I
Happy Reading"Aku ingin pergi dengan temanku jika tidak jadi malam ini," ujar Alya berbicara di seberang telepon. Hampir lima bulan Alya menjadi sugar baby dan Ia merasa tidak perlu terlalu menutup diri dan tidak mengenal orang lain, Alya juga tidak ingin menuruti semua kemauan laki-laki ini. Dia kan hanya melayani kebutuhan birahi laki-laki ini untuk apa juga terlalu menurut. "Mau pergi dengan siapa?" tanya sugar daddy di seberang sana terdengar suaranya sedikit ber intonasi. "Laki-laki atau perempuan?" lanjutnya lagi tidak Alya hiraukan Ia pun beberes meja belajarnya. "Alya...," katanya lagi dengan gadis ini Alya pun menjawab. "Laki-laki teman kampusku," jawab Alya biasa saja. "Lagian Aku juga sudah sering pergi dengannya," jelas Alya lagi. "Kamu tidak boleh pergi," tegas Adam membuat Alya pun menjadi kesal. "Kok daddy melarang? memangnya Daddy siapa?""Daddy nggak berhak ngatur-ngatur Aku." kesal Alya yang sambil merengut kesal moodnya yang tadi ingin belajar pun jadi mala
Happy ReadingAlya menghela nafas usai sampai di apartemen dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur, Ia merasa energinya terkuras malam ini, bagaimana tidak tatapan tajam dari laki-laki yang sekarang menjadi donaturnya itu sangat mengerikan. Alya menggigit bibirnya saat membayangkan hukuman apa yang akan diberikan laki-laki itu nanti padanya apalagi saat sepulang tadi Ia baru memeriksa ponsel dan banyak pesan dari sugar Daddy. "Jika sudah di tempat fotokan.""Jangan memakai pakaian terbuka.""Pulangnya jangan malam-malam." Kira-kira itulah isi pesannya dan tidak ada satupun yang Alya balas sebab semua pesan Ia arsipkan kecuali pesan dari Max. Alya memang memprivasikan hidupnya tidak ada yang tau Ia pergi ke mana dan dengan siaoa. Seraya melihat ke langit-langit kamar Ia membaca berulang kali pesan sugar daddy dan lagi-lagi Alya mengutuk diri. "Argh...kesel...." Ia pun juga kesal dengan Daddy yang bersama istrinya ada rasa yang tidak bisa definisikan dan itu sangat kacau. Baru sa
Happy ReadingAlya mendengus dengan kasar saat menerima telepon sepuluh menit yang lalu. Saat Ia tengah asik belajar dan juga mengobrol dengan teman-temannya di kafe tiba-tiba saja sugar daddy memintanya untuk pulang. "Guys...Gue pulang duluan ya," pamit Alya pada teman-temanya sambil membereskan peralatannya di atas meja. "Lah cepat banget Alya....""Yahh ngga seru....""Ohh di minta sama ortu lo....""Yeah...," balas Alya yang tersenyum kecut. "Iya orang tua yang meniduri Gue,"sambungnya dalam hati. Sambil mengambil tas Alya pun keluar dari kafe, di depan sebuah mobil sudah menunggu dirinya. " Alya...anak orang kaya juga ya," celetuk teman-teman Alya yang dibalas anggukan dengan yang lain. "Udah cantik....""Pintar...kaya juga," ujar mereka kompak seraya melihat Alya masuk ke dalam mobil yang harganya ditaksir sekitar 1 milliar. Alya menaiki lift masih dalam keadaan merengut, Ia lalu membuka pintu apartemen yang tidak dikunci dengan kesal. Ketika Alya masuk seseorang sudah du