Home / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / chapter 64 - Everything Goes

Share

chapter 64 - Everything Goes

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Perihal kebohongan yang telah Julian katakan pada ayahnya membuat dirinya begitu hati-hati dalam bertindak, ataupun berinteraksi dengan ayah mertuanya, dia tidak ingin mengecewakan tapi kebohongan itu tidak akan pernah baik untuk di sembunyikan.

Karena sebaik apapun kau menyimpan kebohongan, maka selalu ada cela untuk mengungkapkan kebohongan itu.

Leira sempat ingin menanyakan kembali pada Julian, tapi jola dirinya membahas itu saat mereka sedang berlibur rasanya bukan hal yang tepat, jadi setelah kembali Leira akan langsung pembicaraan pada Julian, dan menyuruhnya untuk memberikan solusi atau mengatakan hal sejujurnya pada Ayahnya.

Walau waktunya tinggal bulan lagi, tidak masalah jika pada akhirnya mereka harus berpisah bukan? Tapi Leira tidak akan rela jika julian menikahi gadis lain, dia bersumpah akan melupakan apa yang telah terjadi di paris, tidak peduli jika suatu hari Julian mengungkapkan tentang itu.

Leira bukan seseorang yang mau membagi Julian pada wanita lain, dia sangat menjunjung tinggi jika Julian adalah miliknya, maka tidak boleh ada kata lain selain miliknya.

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Julian, dia kembali mendekati Leira setelah membawa koper mereka untuk di serahkan pada pihak bandara, ikut duduk di samping sang istri sambil menunggu mereka masuk ke dalam.

"Aku memikirkan liburan ini terasa begitu singkat, rasanya baru kemarin aku menginjakkan kaki kota di paris, kini aku harus meninggalkan," ucap Leira, dia berbohong tentang hal yang apa dirinya pikirkan, tapi tidak bisa di pungkiri jika Leira masih ingin liburan ini berlanjut.

Julian tersenyum, dia merangkul pinggang leira dan menyatukan kepalanya dengan bersandar di bahunya, jika bukan karena tuntutan pekerjaan, Julian juga sangat enggan meninggalkan honeymoon mereka, karena disanalah Julian mendapatkan apa yang dia bisa lakukan.

"Jangan berpikir seperti itu, kita masih bisa melakukan honeymoon kedua ketiga dan seterusnya, kita pasti bisa pergi ke berbagai tempat, mungkin dengan bayi kita," Ucap Julian.

Kalimat itu membuat Leira sedikit berharap jika hasil mereka selama Honeymoon berjalan dengan baik, menumbuhkan sebuah harapan besar untuknya dan bersamaan yang akan terus berjalin, walau banyak kemungkinan tidak berhasil, tapi yakin adalah hal baik yang akan datang.

"Aku juga ingin kembali menikmati destinasi setiap negara, berjanjilah akan mengajakku lagi di lain waktu," Ucap Leira, saat ini hanya itulah keinginannya, walau setelah kembali Leira akan sibuk dengan ujian kuliahnya lagi, untuk penentuan lolosnya dan Julian yang sibuk dengan pekerjaannya.

"Aku janji, kemanapun aku pergi, aku akan selalu membawamu, aku juga akan selalu ada disisimu, aku janji Leira."

Leira tersenyum, dia menyandarkan kepalanya di bahu Julian, semakin hari rasa khawatir hilang begitu saja tapi tidak bisa menjauh darinya, hubungan ini benar-benar seperti area permainan, setiap level memiliki tingkatan sendiri.

"Ayo, kita harus pulang sekarang,"

Leira menarik tangan Julian, untuk segera meninggalkan kursi setelah petugas bandara menginformasikan jika sudah waktunya keberangkatan mereka, Julian hanya bisa tersenyum, walau akhir-akhir ini kepalanya sering terasa sakit, bukan pusing tapi rasa sakit yang tidak di artikan.

"Aku ingin duduk di dekat jendela," Ucap Leira, menarik tangan Julian untuk menjauh dari kursi favoritnya.

"Menggemaskan sekali kamu ini! Baiklah, untuk istri kecilku, aku akan menyalah."

Julian melangkah untuk memindahkan posisinya, tapi baru saja mengangkat tubuhnya, pria itu merasakan kembali rasa sakit luar biasa itu, Julian mencoba untuk tidak menunjukan kepada Leira.

"Tidurlah, perjalanan ini cukup panjang," Ucap Julian, pria itu sedikit memundurkan kursi duduk Leira, agar sang istri bisa beristirahat dengan baik.

Leira tidak sengaja menolak ke arah Julian saat hendak memasang sabuk pengaman, tubuhnya refleks langsung menarik wajah sang suami dan terkejut melihat darah yang keluar dari hidung Julian.

"Julian, kamu mimisan." Ucap Leira, dia menarik pakaiannya untuk membersihkan darah yang mengalir dari hidung Julian.

"Permisi, bisakah berikan aku tisu?" Tanyanya, Leira tidak boleh panik di situasi seperti ini, dia berbicara pada pramugari yang kebetulan melintas.

"Leira, aku baik-baik saja," Ucap Julian, dirinya mencoba untuk memahami apa yang terjadi pada dirinya, aneh karena dirinya tidak terjadi apapun sebelumnya, Juluan hanya bisa diam saja ketika Leira masih menutup hidungnya, dengan pakaiannya.

Pramugari yang di minta tolong oleh Leira langsung memberikan apa yang di butuhkan Leira, dan dengan sigap Leira memberikan darah yang tidak lagi menetes dari hidung Julian.

"Tuan, anda baik-baik saja? Jika ada ingin di periksa, kami memiliki tenaga medis disini," Ucap Sang Pramugari tentu saja mereka tidak mau mengambil resiko jika membawa seseorang yang sedang sakit.

"Aku baik-baik saja, terima kasih atas bantuannya," Ucap Julian, dia jadi merepotkan banyak orang, pria itu menatap Leira masih sibuk memberikan hidungnya.

"Apa yang kamu pikirkan hingga terjadi mimisan? Apa kamu sakit? Bagian mana yang terasa sakit?" Tanya Leira, pasalnya Julian berhenti minum obat setelah pulang dari rumah sakit, walau sudah beberapa kali Leira menyuruhnya pria itu sunguh keras kepala.

"Aku baik-baik saja Leira, ini hanya karena aku sedikit stress, jangan pikirkan apapun dan istirahatlah," Ucap Julian, dia mengambil tisu yang ada di tangan dan membersihkan sendiri.

"Setelah pulang, kita harus ke rumah sakit, ingat tidak boleh ada penolakan!" Ucap Leira, dia memutuskan untuk kembali duduk tenang di kursinya.

"Yaz setelah sampai kita akan ke rumah sakit, aku janji,"

"Janji?" Tanya Leira, mengulurkan jemari kelingking ke arah Julian, membuat janji dengan menyatukan jari adalah hal yang sering Leira lakukan, walau seperti anak kecil.

"Ya, aku janji istri kecilku," Ucap Julian, dia juga ikut mengulurkan tangannya, mengikat jemari kelingking dengan punya Leira.

"Aku mencintaimu!" Setelah mengatakan itu Leira langsung menyembunyikan dirinya di balik selimut dan mengabaikan ketika Julian memeluk dirinya.

"Apa yang kamu katakan? Seperti pendengaranku bermasalah, Liera katakan sekali lagi!" Ucap Julian, dia mencoba membujuk Leira untuk mengatakan lagi.

Leira melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya, menatap Julian yang ada di belakangnya, dengan tatapan tajam Leira memperingati jika seharusnya pria itu masih harus duduk.

"Aku mencintaimu Julian!" Ucap Leira, jika tidak dalam pesawat mungkin dirinya sudah berteriak kencang, "Dan itu, mimisanmu! Tetaplah simbat dengan tisu!"

Related chapters

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 65 - just feeling

    Penerbangan dari paris menuju rusia membutuhkan waktu sekitar 12 jam perjalanan, jika tidak transit, jadi melewati jalur itu mungkun akan lebih lama lagi nantinya.Julian dan Leira memilih penerbangan di siang hari, jadi mereka akan tiba pada malam hari waktu rusia karena kedua negara itu melintasi zona waktu yang berbeda hampir 5 jam kurang lebih seperti itu.Biasanya perjalanan jauh umumnya setiap orang akan memanfaatkannya dengan beristirahat, dan meluangkan waktunya untuk menyibukkan diri dengan buku atau sebuah laporan pekerjaan, dua belas jam cukup menguras separuh hari, akan bosan jika hanya di habiskan untuk membaca buku dan juga terlalu berlebihan juga jika di gunakan untuk tidur.Seperti yang Leira lakukan dengan Julian untuk mengusir kebosanan mereka, keduanya memutuskan untuk memainkan sebuah permainan dari ponselnya masing-masing, keduanya tidak bisa tidur karena memang hari masih siang, jarang sekali digunakan untuk tidur siang. Apalagi akan sulit untuk keduanya jika aka

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 66 - Hospital Again

    Leira duduk bersama Sean di depan ruang dimana Julian ada di dalam igd, semenjak kembali Leira sudah tahu ada sesuatu tidak di benar pada Julian, rasa bersalah menyelimuti hati Leira, seharusnya dia tidak membiarkan Julian dan mengikuti ucapannya, seharusnya Julian mengikuti ucapannya, seharusnya saat pramugari itu menawarkan pemeriksaan untuk Julian, dirinya tidak diam saja di sana.Leira mengusap wajah dengan frustasi, perasaan buruk semakin membuat tidak berpikir jernih, dirinya tidak bisa memikirkan resiko apa yang akan di ambilnya jika hal yang telah terjadi membuat Julian mendapatkan kesulitan, berharap semua akan baik-baik saja.Saat keheningan menghampiri keduannya, ada seseorang yang berlarian ke arah mereka dengan jas putihnya bersama seorang gadis yang mengikutinya dari belakang, itu dokter Jake dan Asyla.Bagaimana bisa keduanya secara kebetulan berada di rumah sakit ini? Bukankah tadi Dokter Jake bersama mereka saat Julian tadi.Asyla

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 67 - Have You

    Liera keluar sețelah rasanya sudah cukup banyak hal yang dirinya sampaikan pada Julian, walau ada beberapa kalimat yang seharusnya pria itu jawab, tapi sungguh Liera tidak akan pernah sanggup mendengar jawabannya, gadis tu menutup pințu ruangan rawat julian.Di depan ruangan itu sudah ada Asyla dan Sean saja, kebețulan Jake sedang membeli sesuatu diluar, karena seharusnya mereka semua makan malam tapi di situasi seperti ini siapa yang ingin makan, jadi Jake berpikir untuk membeli makanan ringan dan beberapa minuman untuk mereka.Liera berusaha untuk tersenyum, seperti yang Sean katakan jika Julian hanya punya dirinya sebagai satu kekuatan untuknya, Liera berjalan mendekat dan ikut duduk di sana."Kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dari raut wajah Liera terlihat jika gadis itu mencoba untuk menutupi hal yang dirinya pikirkan, pasti saat berat menjadi Liera, dia baru saja menikmati indahnya honeymoon dan saat kembali malah situasi seperti ini.Jika

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 68 - Lifeless

    Liera keluar sețelah rasanya sudah cukup banyak hal yang dirinya sampaikan pada Julian, walau ada beberapa kalimat yang seharusnya pria itu jawab, tapi sungguh Liera tidak akan pernah sanggup mendengar jawabannya, gadis tu menutup pințu ruangan rawat julian.Di depan ruangan itu sudah ada Asyla dan Sean saja, kebețulan Jake sedang membeli sesuatu diluar, karena seharusnya mereka semua makan malam tapi di situasi seperti ini siapa yang ingin makan, jadi Jake berpikir untuk membeli makanan ringan dan beberapa minuman untuk mereka.Liera berusaha untuk tersenyum, seperti yang Sean katakan jika Julian hanya punya dirinya sebagai satu kekuatan untuknya, Liera berjalan mendekat dan ikut duduk di sana."Kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dari raut wajah Liera terlihat jika gadis itu mencoba untuk menutupi hal yang dirinya pikirkan, pasti saat berat menjadi Liera, dia baru saja menikmati indahnya honeymoon dan saat kembali malah situasi seperti ini.Jika

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 69 - be stop me

    Tiga hari kemudian.Dokter sudah mengatakan hal terjadi pada Julian itu 50 banding 50, antara berhasil atau tidak itu semua usaha lagi bagaimana julian ingin ingatannya kembali dan bantuan orang terdekat, semua orang yang terus memperhatikan perkembangan Julian hingga tiga hari ini masih belum bisa melakukan apapun, Julian tidak mau berinteraksi dengan Liera lebih dari 15 menit.Dan gadis itu, kesehatannya semakin tidak stabil, terkadang Liera bisa begitu lemah dan sembuh, kondisi semakin membuat lbu dan kakaknya tidak bisa diam, mereka sampai ikut terlibat sekarang, keduanya selalu berada di sisi Liera.Dan tidak sungkan untuk mengajukan sebuah permintaan pada keluarga Julian, untuk berhenti membuat Liera menemui Julian terus, karena sungguh ini menyiksa Liera dan kesehatannya, dia terlalu memikirkan hingga kondisi seperti itu.Lagipula kenapa juga harus Liera?Pagi-pagi sekali Tuan Grew mendatangi ruang rawat Julian, pria itu jauh lebih

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 70 - Been Alone

    Siang hari Liera meninggalkan rumah sakit setelah melakukan pemeriksaan tubuhnya, karena tetap memaksa ingin pulang padahal dokter sudah mengatakan butuh satu hari untuknya istirahat lagi, tapi Liera tetap ingin pulang dan mengatakan akan meminum obat yang dokter berikan dengan baik.Gadis itu meninggalkan rumah sakit setelah jam makan siang berakhir dan di waktu seluruh pasien untuk istirahat, tentu saja karena hanya di waktu itu sang kakak baru bisa menjemput mereka.Selama perjalanan pulang Liera tidak pernah membuka suara untuk mengatakan apa yang telah terjadi hari ini, matanya sudah sangat lembab karena menangis tanpa henti dan baru tenang setelah sempat tertidur saat perjalanan kembali pulang, karena jarak dari rumah sakit ke rumah soang ibu cukup lama dan menghabiskan satu jam perjalanan.Liera langsung masuk ke dalam kamarnya setelah sang ibu membuka pintu, hari ini perasaan saat sangat kacau dan rasa ingin berbagi saat pahit untuk diucapkan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 71 - Tell me

    Sean memasuki ruangan Julian, maksudnya pria itu baru sempat kembali setelah ada hal yang mendesak di kantor yang benar-benar tidak bisa di tangani oleh asistennya, banyak hal yang harus dirinya kerjakan sambil menjaga sang kakak, saat masuk ke dalam Sean cukup terkejut hanya ada sang kakak di dalam ruangan.Kemana perginya Leira? Bukankah kakak iparnya itu selalu menjaga kakak Julian saat dirinya pergi? Atau dirinya sedang keluar? Sean kembali melangkah setelah menutup pintu, dia membawa buah-buahan yang sudah bisa langsung dimakan karena sebelumnya sudah di potong oleh pelayan di rumah sakit, dia juga membawa makanan lainnya untuk sang kakak dan juga Leira, karenq makanan rumah sakit memang sangat tidak enak."Kakak Julian," Sapa Sean, meletakan batang yang dirinya bawa di dalam laci milik sang kakak, membawa jas yang dirinya kenakan, dan duduk di kursi kosong dekat sang kakak."Kenapa baru datang? Aku sendirian sejak pagi!" Ucap Julian, dia ha

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 72 - Travel Moment

    Setelah melakukan banyak sekali pertimbanhan antara terapi ingatan atau sebuah pemulihan secara bertahap.Dengan segala hal pilihan dan berbagai resiko, Julian pada akhirnya tetap memilih untuk terapi ingatan, dia tahu resiko jika akan ada pelumpuhan ingatan jika dipaksakan secara tiba-tiba untuk mengembalikan ingatannya, terapi ini juga seperti kembali ke alam bawah sadar dan keberhasilan hanya dirinya yang bisa mendapatkan itu.Dokter Jake dan Sean, mereka hanya bisa mencoba untuk mendukung keputusan Julian, walau sebenarnya ini bukan pilihan baik."Kau yakin Julian?" Tanya Jake, tidak tahu sudah berapa kali pertanyaan itu dirinya katakan sejak tadi, Julian tahu temannya itu sangat peduli walau ucapannya cukup ketus dsn terdengar kasar."Kau paham bagaimana diriku bukan? Jadi percuma juga oamu terus bertanya, jawabanku hanya tetap sama, aku ingin melakukannya dqn aku akan menerima resikonya," Ucap Julian dia hanya tinggal menunggu dokter me

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

DMCA.com Protection Status