Home / Romansa / My Husband's Secret / Sifat Menyebalkan yang Mendarah Daging

Share

Sifat Menyebalkan yang Mendarah Daging

last update Last Updated: 2021-04-16 13:00:27

Mobil yang terparkir di pinggir jalan akhirnya melaju. Aku tenang. Setidaknya aku sudah punya tujuan untuk kedepannya. Niatku bukan hanya soal membuat Mas Gala luluh, tetapi juga niat untuk terus membersamai, bagaimana pun keadaannya. Aku akan selalu ingat bahwa wujud cinta bukan hanya soal kata, tetapi juga didukung rasa dan karsa.

Aku melirik Mas Gala yang sedang menyetir. masih ada sedikit sisa pucat di sekitaran bibir, tetapi secara keseluruhan, dia sudah pulih. Bahkan badannya terlihat lebih segar daripada sebelumnya.

“Mas, tadi kamu simpen mobil di pinggir jalan lho,” ucapku. “Nggak takut digondol maling?”

“Kalau mobilnya digondol maling, saya akan salahkan kamu.”

Tuh kan, baru saja aku bahagia bisa dijemput Mas Gala dengan segala perjuangannya. Sekarang, ucapannya sudah membuatku kesal. Pelan, tetapi nyelekit. Tidak ada lelaki menyebalkan selain Mas Gala-ku ini.

Tenang Nara, kamu tidak boleh terpengaruh.

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • My Husband's Secret   Tentang Semua Dendam

    Untuk pertama kalinya selama hidup, aku pergi ke luar pulau. Dulu, aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk keluar dari pulau Jawa, khususnya Bandung. Namun sekarang, aku sudah menginjakkan kaki di depan salah satu panti asuhan di Pekanbaru. Aku bersama seorang lelaki yang kini telah menjadi suamiku.Kedatangan kami disambut oleh beberapa pengurus panti yang kontan membantu membawakan barang-barang dari taksi. Belasan anak yang diurus di sini juga berkerumun. Ada yang malu-malu. Ada pula yang menyalami Mas Gala. Umumnya, anak-anak yang menyalami Mas Gala adalah anak-anak yang sudah menginjak SMA. Mungkin mereka pernah diajak main oleh Mas Gala ketika masih di sini.Ada seorang wanita berkerudung yang melambaikan tangan dari teras rumah. Wajahnya terlihat teduh. Aku melihat matanya yang basah. Ah, sepertinya, Ibu tersebut sangat merindukan Mas Gala. Apakah dia Ibu Panti yang mengurusi segala kebutuhan Mas Gala saat masih tinggal di sini?Melica berlari ke arah

    Last Updated : 2021-04-17
  • My Husband's Secret   Teka-teki yang Hampir Terungkap

    Apa benar kalau kamu menikahiku hanya karena dendam, Mas? Apa ini juga ada hubungannya dengan Bapak? Ah, aku jadi ingat dengan perkataan Ibu soal masa lalu Bapak. Ibu pernah bilang jika pernah ada konflik berdarah-darah yang terjadi, hingga Bapak pergi ke Garut dan bertemu Ibu. Kemungkinannya, Mas Gala menikahiku karena aku adalah anak Bapak!Dadaku sesak. Aku merasa seperti boneka yang hanya dijadikan tumbal demi memuaskan hasrat seseorang. Hasrat untuk membuat diri orang tersebut menjadi lebih bahagia. Sementara aku, aku tersiksa. Tapi, apa benar Mas Gala akan bahagia jika dendamnya terpenuhi? Apa pula yang akan dia lakukan setelah dirinya menikahiku?Aku menyender di dinding luar kamar Melica. Hingga aku mendengar suara Mas Gala lagi.“Saya kecewa sama kamu, Mel,” ucapnya. “Kamu seperti menelanjangi saya di hadapan semua orang. Kamu tidak bisa menjaga privasi saya!”Tidak ada tanggapan dari Melica. Hingga kemudian, pintu terbuka

    Last Updated : 2021-04-18
  • My Husband's Secret   Rahasia-rahasia Melica

    Saat sudah sampai di kamar Melica, aku memeluknya lagi. Makin erat. Entah, Melica seperti orang yang membelaku disaat semua fakta terbongkar. Padahal, bukankah seharusnya Melica membela Gala? Secara, Gala adalah teman masa kecilnya.“Udah, Nar,” Melica melepas peluk. Dia menarik koperku, kemudian menyimpannya di pojok. “Kamu yang tenang ya di sini. Jangan banyak pikiran dulu.”Aku tersenyum sambil menyeka mata. “Makasih ya, Mel. Aku nggak tahu kalau seandainya semua ini terjadi tanpa ada kamu. Mungkin aku nggak bisa cerita ke siapa-siapa.”“My pleasure, Nar.” Melica duduk di tepi ranjang, tepat di sisiku. “Tapi Nar, apa kamu bakalan nyaman tidur sama aku? Kalau kamu butuh privasi, aku bisa kok siapin kamar lain buat kamu.”“Nggak usah.” Aku mengembuskan napas keras. “Sekarang, aku butuh teman cerita Mel. bahkan aku masih butuh penjelasanmu soal Mas Gala.”Saat aku b

    Last Updated : 2021-04-19
  • My Husband's Secret   Perjuangan Gala Mengejar Cinta

    Aku mengerjap saat Melica membuka gorden. Sudah pagi. Dan ini hari kedua aku di panti. Tentu saja, hari ini adalah hari yang bikin galau. Ingin rasanya menjerit, tapi aku tidak bisa menangis kencang jika ada di lingkungan panti asuhan. Bisa-bisa, aku diprotes anak-anak.“Gimana? Nyenyak?” tanya Melica.“Lumayan,” jawabku pelan.Kamu buhong Nara!Ya, aku bohong. Faktanya, aku dua kali terbangun pada dini hari. Aku tidak tenang. Pikiranku terus-terusan melayang membayangkan Mas Gala. Detik ini pun, orang pertama yang ada di otakku adalah Mas Gala.Apakah dia tidur nyenyak? Apa Mas Gala bisa tidur tanpaku?Nara, Nara, bukankah selama ini dia tidur tanpamu? Meskipun sekamar, bukannya kalian tidur di tempat berbeda?Ya, ya, ya. Tapi tetap saja, Mas Gala selalu muncul di dalam otak.“Nar, ke kebun belakang, yuk ....” Melica yang sudah mengenakan baju santai, mengajakku. “Kita metik bayam buat

    Last Updated : 2021-04-20
  • My Husband's Secret   Fakta Gala Semasa Kecil

    Aku sedikit bersenandung sesaat setelah selesai memetik bayam. Saat aku ke dapur, sudah ada Ibu Panti. Dia sedang membersihkan areal dapur. Ah, aku kira, Bu Panti sudah tidak memasak untuk anak-anak. Ternyata, masih dia yang mengatur kebutuhan makanan.“Pagi, Bu.” Aku menyapanya dengan semangat tinggi.Ibu menengok ke arahku. Namun dia sedikit melotot saat Mas Gala muncul di belakang. Mas Gala yang sedang menenteng keranjang, otomatis tersenyum lebar saat bertemu Ibu Panti.“Nara?” ucap Ibu Panti. “Kalian ....” Ibu Panti terlihat ragu dengan apa yang kami bawa. “Kalian yang metik bayam?”“Iya, Bu,” jawabku. “Tadi Melica yang ngajak aku.”“Makasih ya ....” Ibu Panti mengangguk-angguk. “Tapi, ini pertama kalinya lho, Ibu lihat Gala mau ke kebun. Waktu dulu mana mau dia ke belakang? Disuruh ngambil cabai aja nggak mau.”Saat Ibu Panti berbicara seper

    Last Updated : 2021-04-21
  • My Husband's Secret   Kejutan Mas Gala dan Rahasia Besar

    Aku sedang terbaring di atas kasur Melica. Seharian ini, aku cukup banyak melakukan kegiatan. Membantu Ibu panti masak, melihat anak-anak membuat rajutan, bahkan sorenya, aku juga kembali membantu Ibu Panti di dapur. Rasanya, hal itu membuat pikiranku bisa teralihkan dari Mas Gala. Sayang, detik ini, Mas Gala muncul lagi dipikiran. Terutama karena aku mengingat ucapan Ibu Panti tadi pagi.Mas Gala tidak pernah menyakiti orang lain?Secara kebiasaan dan sifat, Mas Gala adalah orang yang baik menurut Ibu Panti. Bahkan, mas Gala tidak pernah menyakiti perempuan.Penjelasan Ibu Panti justru membuatku berpikir panjang. Kalau memang Mas Gala baik, kenapa dia tidak bisa membuatku percaya? Kenapa seluruh fakta itu mengarah kepadanya, yang dalam hal ini adalah orang yang keji.Nara, kamu kan belum tahu fakta yang keluar dari mulut Mas Gala. Bagaimana mungkin kamu langsung menitikberatkan penemuanmu itu kepadanya?Ya, aku memang belum menerima penjelasan sec

    Last Updated : 2021-04-22
  • My Husband's Secret   Seluruh Isi Peti Milik Melica

    Aku mengangkat peti dari bawah ranjang ke atas kasur. Kemudian, aku mengambil seluruh isi surat dan menghitungnya. Ada 16 surat. Tidak lebih. Dan sedikitnya, fakta itu membuat aku deg-degan. Apa isi dari surat-surat itu? Kenapa Melica memiliki peti berisi surat?Aku mengambil satu surat, lantas membacanya.‘Nak, maafkan Bapak. Bapak harus mengantarkanmu ke tempat asing. Kau akan menjadi jalan bagi kita nanti.’Aku mengerutkan dahi. Sepertinya, ini adalah surat dari orangtua Melica. Ah, aku jadi terharu.Setelah membuka surat pertama, aku membuka surat kedua yang diambil secara random.‘Di sana, kau harus mengawasi Gala. Kau jangan biarkan dia menjadi orang jahat.’Aku melotot. Melica dikirimkan untuk mengawasi Gala? Berarti, orangtua Melica dan orangtua Gala saling mengenal? Kemudian, kenapa Mas Gala harus diawasi? Apa yang salah dengan Mas Gala?Baru membaca surat kedua saja, aku sudah bertanya-tanya. Sepertin

    Last Updated : 2021-04-23
  • My Husband's Secret   Rahasia Melica Adalah Jalan

    “Apaan sih!”Mas Gala melepaskan tanganku yang melingkar di badannya.“Gerah tauk!”Ududu, Mas. Kamu nggak lihat kalau istrimu lagi bahagia? Bukankah kamu selalu berusaha untuk mendekatiku? Ya ampun, gengsi banget sih jadi orang. Kenapa kamu nggak balik meluk aja biar aku seneng?“Kamu nggak mau aku peluk?” tanyaku dengan bibir manyun. “Jahat!”“Bukan gitu!” Dia menatapku dalam. “Ibu sudah nunggu sayuran. Saya nunggu kamu buat metik sayur-sayuran di kebun. Kok malah lama? Ayo buruan!”Tanpa banyak omong, Mas Gala menarik tanganku. Kini, dia menautkan jari jemarinya dengan jari-jari tanganku. Tidak ada paksaaan atau suruhan. Dan itu? Itu membuatku semakin bahagia.Apa rasa cinta memang sudah tumbuh di hatinya?“Mas, makasih ya .....”Langkah Mas Gala terhenti. Dia menatapku yang sedang tersenyum.“Apalagi sih, Nar? Kamu bisa n

    Last Updated : 2021-04-24

Latest chapter

  • My Husband's Secret   EKSTRA PART

    Dua tahun kemudianHarum bawang goreng menguar dari dapur. Terlihat Nara dengan bahagia membolak-balikkan nasi di atas wajan. Rupanya, dia sedang memasak nasi goreng. Ya, nasi goreng adalah salah satu menu makan siang dirinya dengan Gala. Sekarang, Gala menjadi seorang Papa yang tidak pernah absen datang ke rumah di jam istirahat. Meski posisi kantor ke rumah lumayan jauh, tetapi dia selalu menyempatkan diri untuk datang.Sekarang, Nara mengamati nasi goreng di atas piring. Irisan tomat yang terlihat segar, sayur, juga beberapa potong sosis goreng berjejer di pinggir-pinggirnya. Dia membuat dua piring nasi goreng, khusus buat dirinya dan Gala. Tentu ini makanan sederhana, tetapi makanan sederhana akan sangat istimewa bukan? Apalagi jika yang dimasaki merasa bahagia.Saat tengah menatap makanan di atas meja, tiba-tiba ponsel Nara berbunyi. Tentu, itu dari Gala. Dia lantas mengangkatnya dengan wajah cerita.“Hallo, Mas,” ucap Na

  • My Husband's Secret   Keputusan

    Entah kenapa, mendengar ucapan Mas Candra seperti itu membuat hatiku terenyuh. Aku merasakan betul detak jantungnya yang menempel di badanku. Sampai akhirnya, aku melepaskan peluk untuk kesekian kalinya.“Kira-kira, apa yang membuat aku harus menerimamu kembali?” tanyaku. Aku mencari keyakinan lagi.Mas Candra menghela napas. “Karena aku mau berubah. Dan yang paling penting .... aku benar-benar cinta sama kamu. Aku merasa bahwa kebahagiaanku ada bersamamu. Bukan lagi di kerajaan.”Aku menatapnya. Mencari celah, apakah dia berbohong? Tetapi dilihat dari gerak-geriknya, aku melihat jika tidak ada kebohongan.“Apa kamu bisa menjaminnya?” tanyaku lagi.“Apa yang kamu mau dariku? Ucapkan. Apa pun, akan kulakukan jika bisa mempersatukan kita.”Pertanyaan itu malah membuatku beku. Itu hanya bentuk dari pengetesan yang kulakukan. Kamu tahu? Sejujurnya, keberadannya di sini saja sudah membuatku senang.

  • My Husband's Secret   Kembali Lagi

    Aku kembali seperti Melica yang dulu. Dari dua hari lalu, aku kembali melihat aktivitas anak-anak. Melihat kerajinan yang dibuat, melihat proses paking barang-barang untuk dikirim ke luar daerah dan luar negeri, serta melihat perkebunan yang semakin sini semakin luas. Seperti keinginanku dulu, warga-warga sini hampir 80 mendominasi sebagai pegawai di panti.Pada hari ini, aku sedikit bernostalgia dengan perkebunan. Kebetulan, ada kegiatan pemetikkan beberapa sayuran seperti bonteng, bayam, sawi, dan beberapa sayur lain. Nah, aku ikut berkumpul dengan para petani yang sedang memetik sayuran.“Wah, Melica turun juga,” ucap salah satu pegawai yang sudah dari lama mengetahui aku.“Iya, Nih, Pak. Suntuk diam di kamar terus. Sekalian nostalgia,” ucapku.“Kabarnya, Melica itu kemarin hilang ya? Kenapa bisa hilang? Ada masalah apa?” pertanyaan itu tampaknya hanya basa-basi, padahal semua orang tahu jika kami diisukan menghilang

  • My Husband's Secret   Welcome Pekanbaru

    Gerbang panti terlihat di ujung mata. Aku melihat pohon-pohon yang masih sama, lebat. Aku melihat rumput-rumput hias yang ada di pinggir-pinggir pagar, yang juga terurus, lantas, aku mengembuskan napas. Tidak terasa, aku sudah ada di sini. Di rumahku sendiri.Saat membuka gerbang, penjaga panti terbelalak. Dia buru-buru menyalamiku. Tentu, aku juga menyalaminya dengan begitu bahagia.“Kok Melica tidak bilang kalau mau ke sini? Kan bisa dijemput sama anak-anak yang lain.” Ucap Pak Satpam.Dia adalah penjaga yang sudah lama ada di sini. Bahkan sejak aku kecil. Makannya, dia menyebut lebih akrab dengan sebutan nama.“Memangnya saya itu tamu, Pak?” Aku terkekeh. “Saya anak panti lho. Jadi ya, nggak usah dispesialkan juga.”Ucapan itu dijawab gelengan. Tentu, kami mengobrol sejenak. Menanyakan berbagai hal dan situasi di panti. Menurut Pak Satpam, panti mengalami banyak perkembangan. Terutama mengenai usaha-usaha yang

  • My Husband's Secret   Kantor Candra

    Kedatanganku ke kantor membuat para karyawan terbelalak. Mereka tidak menyangka, orang hilang yang selama ini diberitakan ternyata sudah kembali. Lantas, aku langsung dikerubuti oleh para karyawan.“Bu, Ibu ke mana saja? Pak Candra juga. Apa kalian baik-baik saja?” tanya salah satu dari mereka.Jelas aku tersenyum sejanak, kemudian mengangguk. “Selama ini, saya tersesat di hutan. Dan saya ... masuk ke alam ghaib.”Ucapan itu membuat mereka terlihat semakin penasaran.“Alam ghaib?” karyawan Senior yang umurnya lebih tua dari Mas Candra mengerutkan kening.“Ya. Kalau kalian tidak percaya, tidak apa-apa. Yang jelas, selama beberapa minggu, kami tersesat, sampai akhirnya saya bisa kembali. Tapi Mas Candra .....”“Pak Candra kenapa?”“Sampai sekarang tidak ada jejak. Saya tidak tahu apakah dia selamat atau tidak.”Aku mengobrol panjang lebar dengan para karyawan

  • My Husband's Secret   Ibu Di Bumi

    Suara air yang jatuh dari atas membuat Ibu memejamkan mata. Air itu terasa mendamaikan. Dia juga merasakan kesejukkan yang luar biasa bisa berdiri di depan air terjun yang sangat mengagumkan. Sampai kemudian, dia yang tengah merasa senang, kini melotot. Dia mendapati seseorang yang tengah duduk di batu besar, juga menghadap ke air terjun. Tentu, dia tahu orang tersebut.Ibu melangkah cepat, ingin memastikan orang yang dia lihat.“Bapak ....”Ucapan itu mengudara begitu saja. Padahal, Ibu belum lihat wajahnya sama sekali.Lelaki itu menengok. Dia tersenyum lebar saat mendapati istrinya. Lantas, dia berdiri.“Kenapa Ibu ada di sini?” tanya Bapak.Ibu diam sejenak. Dia mengamati wajah teduh suaminya. Lantas, tangan kanannya mengusap wajah itu perlahan-lahan. Wajah yang begitu dia rindukan, terutama saat bapak pergi untuk selama-lamanya. Hingga, mendaratlah pelukkan yang begitu erat.“Ibu rindu Bapak,”

  • My Husband's Secret   Perpisahan Itu

    Setelah dari taman, aku melangkah lesu ke ruangan Mas Candra dan Ibunya. Saat masuk, ternyata mereka berdua belum sadarkan diri. Jujur, aku sedih. Ternyata effek dari kekuatan Ratu Kegelapan semalam itu membuat mereka benar-benar kritis.“Ada berbagai jaringan yang rusak,” ucap tabib. “Candra dan Ibunya harus dirawat intensif di sini.”Aku menggigit bibir. Sungguh, informasi ini benar-benar membuatku syok.“Tapi, mereka akan sembuh kan, Tetua?” tanyaku.“Setelah diteliti lebih dalam, ada kemungkinan besar jika mereka akan kembali. Terlebih, mereka itu punya kekuatan di dalam tubuhnya. Kekuatan itu membantu memulihkan kembali jaringan yang ada. Namun, tentu ini butuh waktu.”Aku mengembuskan napas lega. Itu adalah informasi yang menurutku cukup melegakan. Setidaknya, aku bisa pulang ke Bumi dalam keadaan tenang.“Saya keluar dulu ya. Saya harus melihat beberapa orang lainnya,” ucap t

  • My Husband's Secret   yang Bahagia

    Aku melihat seekor Singa melenggang masuk ke dalam kerajaan. Jelas aku langsung melotot. Aku mengingat saat kejadian di Selatan Negeri bayangan. Singa itu mengamuk. Dan sekarang, dia hadir di sini. Tentu, dia bukan singa biasa. Dia bisa mengerti ucapan-ucapan kami.Aku yang sedang ada di luar kerajaan, buru-buru menghampirinya. “Selamat datang. Akhirnya kamu bisa mewujudkan mimpimu untuk hadir di sini.”Singa itu terlihat berkaca-kaca. Sementara, aku mengelus wajahnya dengan pelan. “terima kasih ya, kamu sudah membiarkan kami lewat pada saat itu. Sekarang, kita semua sudah menang. Semua misi yang ingin kami lakukan sudah terlaksana hari ini. Benar-benar terlaksana.”Singa itu mengaum. Sepertinya itu tanda bahwa dia bahagia.Setelah aku mengobrol beberapa saat, ada salah satu penjaga kerajaan yang datang. Ternyata, dia yang akan mengantarkan Singa itu ke makam kedua orangtuanya yang telah gugur lama di wilayah kerajaan ini.S

  • My Husband's Secret   Kerinduan Melica

    Melica berlari dari satu ruangan ke ruangan lain. Setiap masuk ke dalam ruangan, Melica tidak mendapati sosok yang dia cari. Dia lebih banyak mendapati orang-orang yang tak sadarkan diri dengan kepala bocor, leher tersayat, dan berbagai luka lainnya.Tentu, sepanjang mencari orang yang dia harapkan itu, Melica menangis. Baru dia sadar. Bahwa sekecewa-kecewanya dia kepada Candra, dirinya tetap mengkhawatirkan sang suami. Bagi Melica, Candra tetap menjadi orang nomor satu yang selalu membuatnya cemas.“Kau cari siapa?” tanya salah satu tabib berpakaian putih. Lelaki berjanggut itu seperti berusaha menenangkan Melica dengan tatapan teduhnya.“Saya mencari suami saya dan ibunya,” jawab Melica.“Oh, dia lelaki tinggi yang mengenakan pakaian serba hitam?” tanya tabib itu.Jelas, orang yang menggunakan pakaian hitam hanya Candra dan ibunya. Jika pun para pengikut Ratu Kegelapan menggunakan pakaian-pakaian hitam barusan,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status