Beranda / Romansa / My Husband's Secret / Kekuatan Kelembutan

Share

Kekuatan Kelembutan

last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-12 16:51:12

Aku melihat Nana merengkuh Melica dengan begitu erat. Pedih, Nana baru menemukan orang yang cocok untuknya, tetapi orang itu harus segera pergi. Ya, pagi ini, kami harus segera melakukan perjalanan.

“Kamu kenapa tinggalin Nana?” tanya anak perempuan itu.

Melica berjongkok, mengacak rambut Nana, lantas mencium keningnya. “Saya kan sudah janji mau nyelamatin orangtua kamu. Kamu doain saya ya?”

Nana mengangguk. Dia merengkuh Melica.

Selain Nana, satu per satu dari anak-anak lain juga memeluk dan menyalami kami. Mereka terlihat sedih karena harus berpisah dengan kami. Sama denganku. Aku yang mulai nyaman karena dikelilingi anak-anak harus menerima kenyataan, bahwa kami memang harus segera pergi.

“Ini untuk kalian,” Nana menyodorkan sebuah foto tua. “Ini foto orangtua Nana. Kalau kalian bertemu dengan mereka, sampaikan salam Nana kepada mereka.”

Melica menerima foto itu. “Saya janji, saya akan berusaha un
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • My Husband's Secret   Dunia Pelarian

    Melica mendekat ke arah singa dengan langkah pelan. Langkah itu membuat dadaku berdegup kencang. Hei, apa yang akan Melica lakukan? Dia mau menyerahkan diri kepada singa itu? Bagaimana mungkin dia malah mendekati kematian? Aku tidak bisa membayangkan jika mulut singa merobek tubuh Melica.“Melica!” Mas Gala berteriak. “Kamu jangan nekat!”“Dia bahaya!” Cakra ikut bersuara meski napasnya tak beraturan. “Kamu mundur!”Melica tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mengcungkan tangan ke belakang. Tanda jika kami semua harus diam. Ya ampun, suhu di tanah lapang ini mendadak panas. Apa yang akan terjadi? Aku tidak yakin Melica bisa menangani hewan itu.Aku menggigit bibir ketika tangan Melica mengacung. Tangan itu menyentuh kepala singa. Hampir saja aku berteriak karena tidak menyangka dengan semua yang Melica lakukan. Namun aku hanya bisa membekam mulut menggunakan kedua tangan.“Kau tenang,” desa

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-13
  • My Husband's Secret   Masuk Ke Dunia Pelarian

    Entah kenapa, energiku seperti bertambah menjadi dua kali lipat. Energi itu membuat badanku terasa ringan. Aku juga merasa begitu lincah dari biasanya. Ah, tidak sia-sia aku menjadi seorang perempuan dengan lari tercepat semasa SD. Ternyata, itu semua bisa memberikan manfaat.Aku mengejar makhluk yang tadi menarik tubuh Melica. Awalnya, aku merasa ragu bisa menyusulnya. Namun ternyata, semua tidak ada yang mustahil. Aku bisa mengejarnya dari belakang. Terbukti, aku melihat tubuh mereka berdua yang semakin sini semakin terlihat jelas.“Hei, tunggu!” teriakku.Aku terus berusaha untuk bisa menyusul dan mencegah makhluk itu. Sampai kemudian, aku sedikit terkejut. Mereka berdua menghilang di depan sana. Mereka seperti menembus bumi. Dan kamu tahu? Aku tidak menyangka karena aku juga menembus ke sebuah ruang berbeda. Tubuhku muncul di pemukiman warga.Sejenak, aku berhenti. Aku masih pusing dengan ini semua. Baru saja aku berada di tengah hutan. Se

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-14
  • My Husband's Secret   Tikaman Makhluk Aneh

    Setelah melakukan perjalanan selama tiga jam lebih, aku baru sadar jika kami sudah menginjak dataran rendah. Tempat yang tak terlalu banyak pohon. Digantikan menjadi hamparan padang rumput yang luas. Mungkin setelah melewati tempat ini, aku bisa melihat kerajaan. Seluas apa kerajaan itu?“Cakra, apakah lokasinya sudah dekat?” tanyaku tidak sabar.Cakrak yang berjalan duluan, menengok ke belakang. “Mungkin sekitar empat jam lagi.”“Empat jam?” Aku melotot.Mendapati tanggapanku, Cakra terkekeh pelan. Entahlah, dia senang sekali menertawakan kecemasanku. Kukira, kami akan segera sampai di tempat yang menyimpan batu merah. Ternyata empat jam lagi.“Apa kamu capek?” tanya Cakra. “Mau istirahat dulu?”Pertanyaan Cakra belum berhasil kujawab, sebab Mas Gala langsung menanggapi. “Lagian, kamu kan pakai sepatu super. Seharusnya, kamu nggak capek. Kita saja yang pakai sepatu biasa bisa

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-15
  • My Husband's Secret   Langkah Terakhir

    Kami semua berbaring di atas tanah dengan mata melihat ke langit sore ini. Setelah Mas Gala sadar, kami merasa tenaga ini terkuras. Bagaimana tidak? Setelah keluar dari Dunia Pelarian, maka perjalanan terpanjang adalah hari ini. Mana ada drama tenggelam. Dan detik ini, kami masih ada di pinggir danau.Aku bangun setelah sekian lama menenangkan diri, lantas membuka ransel yang sudah kering. Aku ingin melihat peta yang diberikan Tetua. Apakah masih jauh?“Nggak akan ada tempat yang menunjukkan keberadaan batu merah, Nara,” ucap Cakra sambil bangun.Ucapan itu membuat Melica dan Mas Gala ikut bergerak.“Yang saya dengar, batu merah akan muncul di sekitaran tempat terakhir batu biru berada,” ucapnya.“Di istana?” tanyaku dengan mata melotot. “Yakin?”“Ya tidak di istana juga.” Cakra menjawab pelan. “Bisa di luar istana. Misal berjarak puluhan meter. Bisa pula memang benar-benar di

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-16
  • My Husband's Secret   Pertarungan

    “Apa kabar, Gala?” tanya Raja Fatah.Aku melirik Mas Gala. Kulihat ada gejolak di matanya. Aku tahu, ada berbagai perasaan di hati Mas Gala. Terutama saat dia bertemu dengan seseorang yang telah membuangnya ke bumi.“Kau sudah tahu saya?” tanya penguasa negeri bayangan itu.“Kau adalah orang yang sudah menghancurkan keluarga saya, kan?” tanya Mas Gala. Ucapannya penuh penekanan.Aku, Melica, dan Cakra masih diam di tempat. Sesekali, aku mengamati beberapa prajurit yang menatap tajam. Takut sekali jika mereka mendekat, kemudian mengambil kedua batu yang ada di tangan Mas Gala.Ucapan Mas Gala membuat Raja Fatah mendekat dengan senyum lebar. Aku melihat ada raut kemenangan di sana.“Setelah saya menunggumu, akhirnya kau datang,” ucapnya. “Saya pamanmu.”Mas Gala mundur satu langkah. Aku melihat kilatan tajam dari matanya. “Saya tidak sudi punya paman sepertimu!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-17
  • My Husband's Secret   Cahaya Terang

    Tenggorokanku tercekat. Kamu bisa membayangkan kan, jika batu itu harus jatuh ke tangan Raja Fatah? Bukannya aman, bisa-bisa negeri ini malah semakin hancur. Raja akan bertindak semena-mena. Tidak menutup kemungkinan, kami juga akan terkurung selamanya di sini. Menjadi budak bagi raja yang keji.Badanku jatuh. Air mataku juga jatuh. Melica berusaha membangunkanku, tetapi aku tidak bisa. Hingga kemudian, aku melihat suatu lesatan yang menarik badan Mas Gala. Kontan, alam ini kembali cerah. Langit berwarna orange itu tampak. Aku yang sedang terduduk di atas tanah menggeleng. Apakah ini keajaiban?Mas Gala berdiri di hadapanku bersama .... Tetua?“Ayah?” Melica angkat suara.“Kenapa Tetua menarik saya?” Mas Gala bertanya dengan nada keras. “Orangtua saya dalam bahaya!”Tetua menggeleng. “Mereka bukan orangtuamu. Mereka orang sakti, suruhan Raja untuk mengelabui. Dari tadi, Tetua melihat aktivitas itu!

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • My Husband's Secret   Fakta yang Sebenarnya

    Punggungku sakit, hati juga. Perjuangan yang sudah lama kami lakukan harus berakhir seperti ini. Cakra memegang batu kembar itu, dia sedang berjalan menghampiri Raja Fatah.Di sisi kiri, Mas Gala terlihat frustrasi dan lemas. Sama sepertiku, sepertinya badannya benar-benar remuk. Pentalan itu membuat kami benar-benar tidak bisa apa-apa. Apalagi Melica? Dia masih fokus mengguncang-guncang ayahnya dengan air mata mengucur.“Kalian kalah!” tawa itu menggema.Aku yang sedang menangis, mengusap air mata.Itu adalah suara Raja Fatah. Ternyata, dia mendadak kembali sombong saat Cakra menghampirinya.“Saya mengirimkan Cakra untuk menjadi penjaga kalian, hingga bisa mengantarkan batu itu!” ucapnya. Dia kembali berdiri dengan gerakkan pelan. “Cakra, cepatlah, Nak!”Cakra yang sedang berjalan terlihat begitu percaya diri. Sementara aku melempem. Kenapa gerakkannya lambat sekali? Hal tersebut hanya membuat aku semakin

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • My Husband's Secret   Tahta dan Wanita

    Hatiku tersayat saat melihat Mas Gala meraung-raung di depan dua makam orang yang paling dia kasihi. Dia memang tidak bertemu kedua orangtuanya setelah belasan tahun, tetapi aku yakin, ikatan batin pasti ada, bahkan kuat. Mas Gala selalu melukis wajah kedua orangtuanya saat di panti. Menurutku, aktivitas tersebut adalah proses pendekatan dirinya dan kedua orangtuanya.“Ayo, Mas, waktunya tidak banyak,” ucapku. Aku mungkin seperti orang paling menyebalkan di dunia ini. Disaat orang lain sedang berduka, aku malah menarik tangannya. “Upacara itu akan dilakukan. Setelah prosesi itu, kamu bebas untuk datang ke sini lagi.”Mas Gala mengusap nisan yang diberi nama Panji Anggareksa. Setelah mengusap nisan ayahnya, dia berpindah ke makam di sisi lain. Nama di makam itu tertulis Amani Raharta. Itukah nama orangtua Mas Gala?“Saya pergi ya,” desah Mas Gala. “Pasti saya ke sini lagi ….”Sebelum benar-benar pergi,

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-20

Bab terbaru

  • My Husband's Secret   EKSTRA PART

    Dua tahun kemudianHarum bawang goreng menguar dari dapur. Terlihat Nara dengan bahagia membolak-balikkan nasi di atas wajan. Rupanya, dia sedang memasak nasi goreng. Ya, nasi goreng adalah salah satu menu makan siang dirinya dengan Gala. Sekarang, Gala menjadi seorang Papa yang tidak pernah absen datang ke rumah di jam istirahat. Meski posisi kantor ke rumah lumayan jauh, tetapi dia selalu menyempatkan diri untuk datang.Sekarang, Nara mengamati nasi goreng di atas piring. Irisan tomat yang terlihat segar, sayur, juga beberapa potong sosis goreng berjejer di pinggir-pinggirnya. Dia membuat dua piring nasi goreng, khusus buat dirinya dan Gala. Tentu ini makanan sederhana, tetapi makanan sederhana akan sangat istimewa bukan? Apalagi jika yang dimasaki merasa bahagia.Saat tengah menatap makanan di atas meja, tiba-tiba ponsel Nara berbunyi. Tentu, itu dari Gala. Dia lantas mengangkatnya dengan wajah cerita.“Hallo, Mas,” ucap Na

  • My Husband's Secret   Keputusan

    Entah kenapa, mendengar ucapan Mas Candra seperti itu membuat hatiku terenyuh. Aku merasakan betul detak jantungnya yang menempel di badanku. Sampai akhirnya, aku melepaskan peluk untuk kesekian kalinya.“Kira-kira, apa yang membuat aku harus menerimamu kembali?” tanyaku. Aku mencari keyakinan lagi.Mas Candra menghela napas. “Karena aku mau berubah. Dan yang paling penting .... aku benar-benar cinta sama kamu. Aku merasa bahwa kebahagiaanku ada bersamamu. Bukan lagi di kerajaan.”Aku menatapnya. Mencari celah, apakah dia berbohong? Tetapi dilihat dari gerak-geriknya, aku melihat jika tidak ada kebohongan.“Apa kamu bisa menjaminnya?” tanyaku lagi.“Apa yang kamu mau dariku? Ucapkan. Apa pun, akan kulakukan jika bisa mempersatukan kita.”Pertanyaan itu malah membuatku beku. Itu hanya bentuk dari pengetesan yang kulakukan. Kamu tahu? Sejujurnya, keberadannya di sini saja sudah membuatku senang.

  • My Husband's Secret   Kembali Lagi

    Aku kembali seperti Melica yang dulu. Dari dua hari lalu, aku kembali melihat aktivitas anak-anak. Melihat kerajinan yang dibuat, melihat proses paking barang-barang untuk dikirim ke luar daerah dan luar negeri, serta melihat perkebunan yang semakin sini semakin luas. Seperti keinginanku dulu, warga-warga sini hampir 80 mendominasi sebagai pegawai di panti.Pada hari ini, aku sedikit bernostalgia dengan perkebunan. Kebetulan, ada kegiatan pemetikkan beberapa sayuran seperti bonteng, bayam, sawi, dan beberapa sayur lain. Nah, aku ikut berkumpul dengan para petani yang sedang memetik sayuran.“Wah, Melica turun juga,” ucap salah satu pegawai yang sudah dari lama mengetahui aku.“Iya, Nih, Pak. Suntuk diam di kamar terus. Sekalian nostalgia,” ucapku.“Kabarnya, Melica itu kemarin hilang ya? Kenapa bisa hilang? Ada masalah apa?” pertanyaan itu tampaknya hanya basa-basi, padahal semua orang tahu jika kami diisukan menghilang

  • My Husband's Secret   Welcome Pekanbaru

    Gerbang panti terlihat di ujung mata. Aku melihat pohon-pohon yang masih sama, lebat. Aku melihat rumput-rumput hias yang ada di pinggir-pinggir pagar, yang juga terurus, lantas, aku mengembuskan napas. Tidak terasa, aku sudah ada di sini. Di rumahku sendiri.Saat membuka gerbang, penjaga panti terbelalak. Dia buru-buru menyalamiku. Tentu, aku juga menyalaminya dengan begitu bahagia.“Kok Melica tidak bilang kalau mau ke sini? Kan bisa dijemput sama anak-anak yang lain.” Ucap Pak Satpam.Dia adalah penjaga yang sudah lama ada di sini. Bahkan sejak aku kecil. Makannya, dia menyebut lebih akrab dengan sebutan nama.“Memangnya saya itu tamu, Pak?” Aku terkekeh. “Saya anak panti lho. Jadi ya, nggak usah dispesialkan juga.”Ucapan itu dijawab gelengan. Tentu, kami mengobrol sejenak. Menanyakan berbagai hal dan situasi di panti. Menurut Pak Satpam, panti mengalami banyak perkembangan. Terutama mengenai usaha-usaha yang

  • My Husband's Secret   Kantor Candra

    Kedatanganku ke kantor membuat para karyawan terbelalak. Mereka tidak menyangka, orang hilang yang selama ini diberitakan ternyata sudah kembali. Lantas, aku langsung dikerubuti oleh para karyawan.“Bu, Ibu ke mana saja? Pak Candra juga. Apa kalian baik-baik saja?” tanya salah satu dari mereka.Jelas aku tersenyum sejanak, kemudian mengangguk. “Selama ini, saya tersesat di hutan. Dan saya ... masuk ke alam ghaib.”Ucapan itu membuat mereka terlihat semakin penasaran.“Alam ghaib?” karyawan Senior yang umurnya lebih tua dari Mas Candra mengerutkan kening.“Ya. Kalau kalian tidak percaya, tidak apa-apa. Yang jelas, selama beberapa minggu, kami tersesat, sampai akhirnya saya bisa kembali. Tapi Mas Candra .....”“Pak Candra kenapa?”“Sampai sekarang tidak ada jejak. Saya tidak tahu apakah dia selamat atau tidak.”Aku mengobrol panjang lebar dengan para karyawan

  • My Husband's Secret   Ibu Di Bumi

    Suara air yang jatuh dari atas membuat Ibu memejamkan mata. Air itu terasa mendamaikan. Dia juga merasakan kesejukkan yang luar biasa bisa berdiri di depan air terjun yang sangat mengagumkan. Sampai kemudian, dia yang tengah merasa senang, kini melotot. Dia mendapati seseorang yang tengah duduk di batu besar, juga menghadap ke air terjun. Tentu, dia tahu orang tersebut.Ibu melangkah cepat, ingin memastikan orang yang dia lihat.“Bapak ....”Ucapan itu mengudara begitu saja. Padahal, Ibu belum lihat wajahnya sama sekali.Lelaki itu menengok. Dia tersenyum lebar saat mendapati istrinya. Lantas, dia berdiri.“Kenapa Ibu ada di sini?” tanya Bapak.Ibu diam sejenak. Dia mengamati wajah teduh suaminya. Lantas, tangan kanannya mengusap wajah itu perlahan-lahan. Wajah yang begitu dia rindukan, terutama saat bapak pergi untuk selama-lamanya. Hingga, mendaratlah pelukkan yang begitu erat.“Ibu rindu Bapak,”

  • My Husband's Secret   Perpisahan Itu

    Setelah dari taman, aku melangkah lesu ke ruangan Mas Candra dan Ibunya. Saat masuk, ternyata mereka berdua belum sadarkan diri. Jujur, aku sedih. Ternyata effek dari kekuatan Ratu Kegelapan semalam itu membuat mereka benar-benar kritis.“Ada berbagai jaringan yang rusak,” ucap tabib. “Candra dan Ibunya harus dirawat intensif di sini.”Aku menggigit bibir. Sungguh, informasi ini benar-benar membuatku syok.“Tapi, mereka akan sembuh kan, Tetua?” tanyaku.“Setelah diteliti lebih dalam, ada kemungkinan besar jika mereka akan kembali. Terlebih, mereka itu punya kekuatan di dalam tubuhnya. Kekuatan itu membantu memulihkan kembali jaringan yang ada. Namun, tentu ini butuh waktu.”Aku mengembuskan napas lega. Itu adalah informasi yang menurutku cukup melegakan. Setidaknya, aku bisa pulang ke Bumi dalam keadaan tenang.“Saya keluar dulu ya. Saya harus melihat beberapa orang lainnya,” ucap t

  • My Husband's Secret   yang Bahagia

    Aku melihat seekor Singa melenggang masuk ke dalam kerajaan. Jelas aku langsung melotot. Aku mengingat saat kejadian di Selatan Negeri bayangan. Singa itu mengamuk. Dan sekarang, dia hadir di sini. Tentu, dia bukan singa biasa. Dia bisa mengerti ucapan-ucapan kami.Aku yang sedang ada di luar kerajaan, buru-buru menghampirinya. “Selamat datang. Akhirnya kamu bisa mewujudkan mimpimu untuk hadir di sini.”Singa itu terlihat berkaca-kaca. Sementara, aku mengelus wajahnya dengan pelan. “terima kasih ya, kamu sudah membiarkan kami lewat pada saat itu. Sekarang, kita semua sudah menang. Semua misi yang ingin kami lakukan sudah terlaksana hari ini. Benar-benar terlaksana.”Singa itu mengaum. Sepertinya itu tanda bahwa dia bahagia.Setelah aku mengobrol beberapa saat, ada salah satu penjaga kerajaan yang datang. Ternyata, dia yang akan mengantarkan Singa itu ke makam kedua orangtuanya yang telah gugur lama di wilayah kerajaan ini.S

  • My Husband's Secret   Kerinduan Melica

    Melica berlari dari satu ruangan ke ruangan lain. Setiap masuk ke dalam ruangan, Melica tidak mendapati sosok yang dia cari. Dia lebih banyak mendapati orang-orang yang tak sadarkan diri dengan kepala bocor, leher tersayat, dan berbagai luka lainnya.Tentu, sepanjang mencari orang yang dia harapkan itu, Melica menangis. Baru dia sadar. Bahwa sekecewa-kecewanya dia kepada Candra, dirinya tetap mengkhawatirkan sang suami. Bagi Melica, Candra tetap menjadi orang nomor satu yang selalu membuatnya cemas.“Kau cari siapa?” tanya salah satu tabib berpakaian putih. Lelaki berjanggut itu seperti berusaha menenangkan Melica dengan tatapan teduhnya.“Saya mencari suami saya dan ibunya,” jawab Melica.“Oh, dia lelaki tinggi yang mengenakan pakaian serba hitam?” tanya tabib itu.Jelas, orang yang menggunakan pakaian hitam hanya Candra dan ibunya. Jika pun para pengikut Ratu Kegelapan menggunakan pakaian-pakaian hitam barusan,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status