Vallery Gracia Wijaya
Seorang gadis cantik berusia 22 tahun, wajah nya yang cantik dan juga bentuk tubuh yang proporsional sangat menunjang dirinya untuk menjadi seorang model terkenal di luar negri, ia merupakan putri seorang presdir perusahaan terbesar ke 2 di negara nya.
Tetapi karena keirian sang kakak ia terpaksa memutuskan untuk melanjutkan pendidikan nya di luar negri dan memulai karirnya dari 0 disana.
Valery gadis yang sangat rendah hati ia tidak pernah membedakan seseorang berdasarkan status sosialnya, ibunya meninggal ketika ia berusia 11 tahun dan sejak itu ia hidup bertiga bersama Daddy dan juga kakak nya Vanya.
Daddy nya tidak pernah mau menikah lagi walau Valery terus mencoba membujuknya, Valle hanya tidak ingin Daddy nya merasa sendiri karena sejak mommy nya meninggal Daddy Valle hanya sibuk bekerja dan bekerja menghabiskan waktu dengan tumpukan pekerjaan di kantornya.
Sedangkan kakak nya? Setelah mommy Valle meninggal hanya menghabiskan waktu bersenang-senang dengan teman-temannya tanpa peduli keadaan Daddy nya, dan ia selalu iri akan kasih sayang Daddy Ray pada Valle.
***
Kenzo Darrel Admaja
Pemuda berusia 25 tahun yang merupakan putra seorang presdir perusahaan terbesar pertama di negara itu, Pewaris tunggal Admaja Group, pemuda tampan, dingin dan tegas. Dia pria yang sangat angkuh dan suka semaunya sendiri, dia tinggal bersama kedua orang tua nya dan seorang adik bernama Alena putri Admaja.
Gadis periang yang baik hati, Kenzo hidup sangat berkecukupan, apapun yang diinginkan selalu tercapai. Pada awalnya Ken suka bergonta ganti wanita jika ia bosan dengan wanita sebelumnya.
Tapi saat ini ia memiliki kekasih yang ia yakini sangat sayang padanya dan tidak pernah mengkhianati nya, wanita itu bernama Sheila, tetapi ia juga sama dengan Kenzo mempuai sifat yg angkuh dan selalu merendahkan orang.
Maka dari itu hubungan mereka pun tidak pernah direstui oleh kedua orang tua Ken, karena dengan sifat dan sikap Sheila yang seperti itu, tidak akan merubah sifat Kenzo untuk jadi lebih baik.
***
Pagi hari, di ruangan Presdir perusahaan Admaja Company.
"Braak."
Kenzo menggebrak mejanya karena mendengar apa yang disampaikan oleh sahabat sekaligus asisten pribadinya Jordan.
"Untuk apa papa mengundangku kesana? apa untuk membahas Valery?" tanya Kenzo dengan wajah dinginnya.
"Aku tidak tau Ken, tuan besar hanya menelpon ku dan memerintahkan mu untuk pulang malam ini, jika tidak mungkin tuan besar akan melakukan sesuatu yang tidak akan pernah kau bayangkan," jelas Jordan.
Karena Jordan sangat tau bagaimana sifat papa Kenzo yang begitu tegas dalam segala hal, begitu juga dengan Ken yang begitu keras dan sulit sekali mengalah.
"Katakan pada papa bahwa aku tidak bisa datang karena akan menghadiri mitting penting dengan Klien dari luar negri," tegas Ken.
"Baiklah, akan ku sampaikan kepada tuan besar," lalu jordan pergi dari ruangan ken dan mengabari papa ken bahwa ken tidak dapat hadir memenuhi undangan orang tuanya.
"Hallo, Tuan saya ingin menyampaikan bahwa Ken tidak bisa datang karena akan ada meeting penting dengan klien dari luar negri nanti siang," jelas Jordan.
Disebrang sana James papa ken yang sudah sangat mengerti tabiat anak nya hanya tersenyum tipis karena ia tau ini hanya alasan dari putranya itu.
"Baiklah, katakan padanya jika dia tidak bisa datang kesini saya dan istri saya nanti malam akan datang ke rumahnya," perintah James papa Kenzo.
"Baik tuan, saya akan sampaikan pada Kenzo," jawab Jordan.
Jordan kembali ke ruangan pribadi Kenzo setelah menelpon papa ken tadi.
"Bagaimana?" Tanya Ken.
"Aku sudah menyampaikan apa yang kau perintahkan pada tuan besar, beliau bilang jika kau tidak datang siang ini maka tuan besar dan nyonya akan datang ke rumah nanti malam." Jordan menyampaikan apa yang dikatakan oleh papa ken tadi.
Biasa untuk dirinya memanggil Ken seperti itu karena memang mereka sudah bersahabat sejak kuliah dulu, namun jika dihadapan karyawan Jordan akan berbicara formal pada Ken.
"Biarkan saja, aku tidak akan datang siang ini, biarkan mereka datang malam nanti dan menjelaskan apa yang akan di sampaikan nya," jelas Ken tanpa berpaling dari berkas-berkas yang ada didepannya.
"Baiklah tuan saya permisi," kata jordan sambil menunduk dan hendan meninggalkan ruangan Kenzo.
Mendengar kata tuan dari mulut Jordan, Ken mengalihkan pandangannya pada sahabat nya itu dan menatap tajam hingga membuat Jordan terkekeh tanpa rasa takut dan berjalan kembali ke ruangannya.
***
Sementara itu di bandara internasional negara x, tampak seorang gadis cantik berjalan menyeret kopernya turun dari pesawat.
Ia memakai kacamata hitam dengan celana jeans serta blouse yang menunjang penampilannya hari itu, dan juga tidak lupa sepatu sneaker yang membuat penampilan nya yang terkesan Simple tetapi dapat menarik perhatian orang-orang yang melihat nya karena memang wajah gadis itu yang sangat cantik.
Gadis cantik itu melepas kacamatanya dan menghirup udara dalam-dalam saat ia menginjakkan kaki di tanah kelahirannya itu.
Karena memang sudah lima tahun sejak ia pergi dari negara itu, ini kali pertama nya ia pulang dan menginjakkan kaki di negara kelahirannya lagi, pergi ke negara tetangga yang membuatnya sukses sebagai model bertaraf internasional. Tetapi di negara itu tidak banyak yang mengenali Vallery.
Ia juga pulang saat ini karena permintaan sang daddy, Valle belum tau akan rencana perjodohan dirinya dengan rekan bisnis daddy Ray, dengan alasan sakit dan sangat merindukan putri bungsunya itu Valle mau tidak mau menuruti keinginan Daddy Ray untuk kembali ke negara itu.
Vallery merogoh tas nya saat mendengar nada dering dari ponsel miliknya,
"Ya Daddy, Valle sudah tiba di bandara." ucap vallery pada Daddy Ray.
"Segeralah pulang, Daddy sudah sangat merindukan mu, Paman Alert sudah Daddy suruh menjemput mu tadi," ujar Daddy Ray.
"Baiklah Daddy, Valle sudah melihat paman Mike, kalau begitu sampai jumpa Daddy." Vallery mematikan sambungan telepon nya dan menghampiri Paman Alert yang sudah menunggunya sejak tadi.
"Sebenarnya aku malas sekali bertemu dengan kakak, tapi apa boleh buat ini demi Daddy.''ucap Jennie dalam hatinya.
Bukan tanpa alasan dia tidak ingin bertemu dengan kakaknya, walau Vallery sangat menyayangi kakaknya itu, tapi ia lebih memilih tidak bertemu daripada harus selalu bertengkar karena hal-hal sepele.
"Apa kabar paman?" tanya Valle dengan senyum ceria diwajah cantiknya sambil memeluk pria paru baya namun masih terlihat tubuh bugarnya.
Pasalnya sejak ia kecil Paman Alert sudah bekerja dikediamannya, dan sudah seperti ayah kedua bagi Valle.
"Tentu saja paman sangat baik, apalagi bertemu dengan gadis kecil ini," jawab Paman Alert sambil mencubit kecil hidung mancung milik Vallery.
"Aku bukan gadis kecil lagi paman, saat ini aku sudah sebesar ini," jawab Valle dengan senyum ceria sambil mengukur tinggi badannya dengan tangan.
Dan hal itu tentu saja membuat Paman Alert terkekeh melihat kelakuan Valle yang baginya masih saja tidak berubah sejak lima tahun lalu. Mata pria paru baya itu berkaca-kaca saat mengingat kepergian Valle demi untuk menjaga kedamaian keluarganya dari pertengkaran nya dengan kakak kandungnya sendiri.
Bersambung
Setibanya di kediaman Wijaya, Valery dan Paman Alert keluar dari mobil, Paman Alert membuka bagasi mengambil koper milik vallery. Valery berjalan memasuki kediaman itu dan disambut oleh para maid, mereka sangat antusias dengan kedatangan vallery. Karena ia memang gadis yang sangat sopan dan menghormati para pekerjanya. Apalagi Bi Asri yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri, karena Bi Asri lah yang mengurusnya sejak kecil, sedangkan kakaknya ntah kemana saat ini, mungkin sedang shoping atau bersenang-senang seperti biasanya. "Apa kabar Bi? aku sangat merindukan Bibi," tanya Valle sambil memeluk Bi Asri. "Alhamdulillah sehat non, nona apa kabar ?makin cantik aja," ucap Bi Asri membalas pelukan Valle. "Bibi bisa aja," balas Valle lalu ia pun masuk kedalam rumah dan menyapa para maid yg ada disitu. Karena ia lelah ia pun izin untuk istirahat di kamar nya, Paman Alert membawa kan koper nona mudanya yang berada dilantai atas, kamar Vall
Tapi tidak untuk para pemuja Jonathan, banyak yang menatap sinis kearah Valle, tapi banyak juga yang kagum akan kecantikan Vallery yang terlihat natural. Nathan pun berjalan menggandeng tangan kakaknya sambil memasang wajah datarnya. "Ada apa Jo?" tanya Valle heran melihat raut wajah adiknya yang seperti itu. "Tidak apa kak, aku hanya tidak suka kakak di tatap seperti kakak itu adalah makanan lezat bagi mereka," jawab nathan sambil menatap dingin kearah pria-pria yang sejak tadi menatap kakaknya itu. Valle mengedarkan pandangannya melihat sekeliling para mahasiswa dan mahasiswi yang menatap ke arah mereka. "Biarkan saja sayang," ucap Valle tersenyum pada adik nya, karena menurut nya selagi tidak merugikan dirinya ya sudah biarkan saja. Nathan mengantarkan vallery ke ruangan dekan untuk mengurus kepindahannya, dan setelah itu Nathan kembali ke kelas karena ia ada kelas pagi hari ini. Setelah selesai Valle memilih menunggu
Tak berapa lama menunggu vallery akhirnya dari kamar menuruni anak tangga dengan tatapan Kenzo yang tidak pernah lepas dari Valle. Malam ini vallery terlihat sangat cantik dan anggun, hingga siapa saja yang melihatnya akan terkagum dengan kecantikan yang terpancar dari wajah Valle. Malam ini memakai gaun warnah putih selutut lengan panjang, dengan rambut panjang yang di biarkan terurai menambah kecantikan dirinya dan riasan natural itu menambah nilai plus untuk Valle. "Ayo," ujar Valle sambil keluar rumah meninggalkan Ken yang sejak tadi masih terpaku menatapnya. Dengan bingung ken pun mengikuti Vallery dari belakang. "Hei tunggu!" seru kenzo sedikit melebarkan langkahnya mengejar Vallery, vallery menoleh ke belakang dan tanpa sengaja menabrak Ken yang ternyata sudah berada dibelakangnya. bruuukkkkkk Awww, seru Valle yang hanpir terjatuh karena sepatu high heels yang ia kenakan. Kenzo dengan cepat memegang pinggang Vale
Suara tepuk tangan terdengar di sebuah kamar apartemen, ia berjalan dan tersenyum sinis menatap seseorang dihadapannya saat ini. "Segera kemasi barang-barang mu dan pergi dari sini, dan ingat! Jangan sekali-kali kau muncul dihadapan ku lagi," ujar Kenzo dengan tatapan tajam sambil mengepalkan tangannya penuh amarah. "Sayang, sayang, aku bisa jelaskan semuanya," ucap Sheila langsung memmeluk Kenzo namun Kenzo segera menepis tangan Sheila dari tubuhnya, ia mendorong Sheila dengan keras hingga sheila tersungkur dekat tempat tidur. "Aku tidak butuh penjelasan mu. Segera kemasi barang-barang mu, dan pergi dari sini sebelum aku kasar padamu, KELUAR!" bentak Kenzo yang sudah dikuasi oleh emosi. Dengan langkah gontai Sheila berjalan mengambil koper dan mengemasi barang-barangnya, dia tidak bisa berbuat apapun saat ini, melihat kemarah Kenzo yang begitu memuncak Sheila lebih memilih pergi dari apartemen ken, ia melangkah menoleh sekilas menatap kenzo
Terlihat Valle tengah duduk di bangku taman hotel tersebut seorang diri, ia memikirkan bagaimana hidupnya kedepan bersama dengan kenzo, apakah ia akan hidup selamanya bersama pria yang tidak ia cintai? atau apakah dia harus berlajar mencintai pria yang saat ini sudah menjadi suaminya itu. Tapi Valle sendiri tidak yakin dengan itu, ia memejamkan matanya memikirkan itu semua, Valle tidak mau semakin pusing dengan hal itu, apapun yang terjadi saat ini dia akan menjalani saja seperti air mengalir, lalu ia memilih beranjak dan pergi ke restoran hotel untuk sarapan disana. Setelah memesan makanan iya duduk di pojokan dekat jendela sambil menatap jalanan kota, tak berapa lama pesanan pun datang, namun saat ia akan mulai menyantap makanan nya tiba-tiba seseorang datang dan duduk di hadapannya, Valle mendongakkan kepalanya melihat siapa yang duduk didepan nya, ia menghela napas kasar karena tidak ingin berdebat dan memilih diam melanjutkan sarapan nya tanpa memperduli
Tepat pukul 7 malam Kenzo sampai dirumah terlihat Valle sedang menunggunya sambil melihat televisi di ruang tengah, saat Valle mendengar suara deru mobil Kenzo ia pun segera keluar dan menyambut kedatangan Kenzo.Kenzo turun dari mobil berjalan menghampiri Vallery, Vallery tersenyum tipis dan meraih tangan ken serta mencium tangan suaminya itu, Ken yang diperlukan seperti itu pun tentu saja sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Valle, namun ia segera menutupi keterkejutannya dengan bersikap biasa saja."Kenapa kau diluar? ayo masuk, tidak perlu menunggu ku lagi lain kali," ucap ken lalu ia masuk ke dalam rumah dan disusul oleh Valle.Valle berlari kecil menyusul langkah besar Ken, ia segera menghampiri ken mengambil tas yang dipegang oleh kenzo, Kenzo melepaskan jasnya dan memberikannya kepada Valle, valle tersenyum tipis dan menerima tas itu, ia pun segera menyimpan tas kerja milik kenzo di dalam ruang kerja, s
Di kantor Admaja GroupSetelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.tok tok tok"Masuk," jawab Ken."Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan."Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani."Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diket
Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya."Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle."Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya."Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun."Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya."Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak
Hari ini Kenzo merencanakan makan malam romantis bersama dengan Vallery, dia menyuruh Jordan menyiapkan segala sesuatu untuk kejutan malam ini, karena ini akhir pekan Kenzo pulang lebih awal ke rumahnya."Valle, tidak usah memasak untuk makan malam, nanti kita akan makan di luar," ucap Ken pada Valle."Baiklah Ken," jawab Valle.Tepat pukul tujuh malam Vallery sudah bersiap begitu juga dengan Kenzo, mereka terlihat sangat menawan, Kemzo terkesima dengan penampilan Vallery malam ini, karena ia benar benar terlihat sangat cantik, sangat serasi dengan Kenzo yang terlihat sangat tampan.Malam ini Vallery berniat mengungkapkan perasaan nya pada Kenzo, begitu pun dengan Ken, sekalian juga Valle hendak ijin untuk pergi ke luar negeri untuk beberapa waktu karena urusan yang di serahkan Paman Mike padanya."Kau sudah siap?" tanya Ken mengulurkan tangannya ke Vallery, dengan
Tentu saja Ken yang mendengar itu sangat terkejut, "Benarkah? sungguh luar biasa tuan Aditya," ucap Ken memuji Adit karena ia tidak tau jika pemiliknya bukanlah Adit. "Tidak, bukan Tuan Aditya pemilik perusahaan itu, tapi seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya yang memiliki itu semua, tuan Aditya adalah wakilnya saja," jawab Jordan. "Kau serius?" tanya Ken terkejut. "Aku jadi penasaran dengan pemilik VG crops" lanjutnya lagi sambil memegang dagunya berfikir siapa wanita hebat dibalik kesuksesan yang luar biasa itu. Di bawah gedung perusahaan Admaja Group, Valle yang baru sampai masih berdiri menatap gedung yang menjulang tinggi di hadapannya, "ternyata dia sangat kaya " gumam Valle sambil terkekeh kecil seorang diri. Kemudian dia pun berjalan memasuki gedung perusahaan itu dan berhenti saat sampai di depan meja resepsionis, resepsionis itu melihat Valle dari a
Valler yang saat ini sedang melakukan pemotretan bersama Arjuna, terlihat asyik bercengkrama dengan sahabatnya itu sambil menunggu para kru mempersiapkan perlengkapan pemotretan. "Oh iya Ar, mungkin setelah Villa Itu selesai diresmikan aku akan kembali ke London, karena ada urusan penting yang harus ku lakukan bersama Keira, apa aku bisa minta tolong padamu?" tanya Valle dengan naada memohon. "Apapun untuk mu sayang," jawab Arjuna sambil mengelus rambut Vallery. "Benarkah kah?" tanya Valle memastikan. "Hm, apapun, memang apa yang kau ingin aku lakukan untuk mu,hm?" tanya Arjuna lagi. "Em, tolong gantikan Keira mengurus perusahaan sampai Kami kembali, setelah kami kembali kita akan liburan di villa bersama dengan Adit juga, bagaimana? kau bisa kan? ya ya ya," bujuk Valle dengan tatapan mata yang ia buat seimut mungkin agar Arjuna menyetujui permintaannya.
Vallery sampai di rumah pukul 2 siang, setelah membersihkan diri, ia merebahkan badannya di atas tempat tidur dan tak lama setelahnya ia terlelap.Pukul 3 sore Kenzo keluar dari ruang kerjanya, ia berjalan ke kamar, namun saat melihat kamar yang di tempati oleh Vallery sedikit terbuka, ia menghentikan langkahnya, Kenzo mengintip disela-sela pintu kamar itu, di lihatnya Valle sedang terlelap.Kenzo membuka perlahan pintu kamar itu tanpa menimbulkan suara sama sekali, Ken beejalan pelan masuk kedalam kamar, sampai ia berhenti tepat disisi tempat tidur, Ken memperhatikan wajah cantik alami milik Vallery tanpa riasan apapun.Kenzo mendekatkan wajahnya perlahan menempelkan bibirnya diatas kening Vallery sambil memejamkan matanya seakan ia menuangkan kerinduan yang selama ini ia rasakan, cukup lama ia melakukan hal itu lalu memutuskan keluar dan kembali ke kamarnya beristirahat.Pukul 5 sore Valle terbangu
Di sisi lain Valle yang sudah sampai di tempat tujuannya segera masuk dan mencari keberadaan Sam, semua orang yang berada disitu sudah mengetahui siapa dirinya pun menunduk memberi hormat pada Valle. "Dimana Sam?" tanya Valle pada seseorang disana. "Tuan Sam ada di dalam nona," jawab orang tersebut. Ya, saat ini Valle sedang ada di markas Darkness yang di siapkan Sam atas perintah Paman Mike ayah angkat Vallery. "Katakan Sam, apa yang ingin kau sampaikan?" ucap Valle tanpa basa-basi karena mood nya benar-benar buruk hari ini. "Nona, anda diminta Tuan besar untuk mengunjungi beliau, karena ingin mendiskusikan satu strategi, akan ada tugas untuk melindungi perusahaan seseorang dari serangan lawan," ujar Sam. "Dan saya sudah menyelidiki kasusnya nona, dia orang yang baik, ada yang ingin menjatuhkan perusahaannya dan itu adik kandungnya sendiri," ujar Sam menjelaskan pokok masalahnya. "Baik lah, tapi kenapa Paman tidak menghubungi
Hari ini Kenzo bertekad akan bicara dengan Vallery, ini hari minggu yang dimana Valle biasanya pergi untuk melihat villa di kota B, tapi Ken tidak tahu itu, yang dia tahu Valle bekerja di JB agency, dia juga belum tahu Valle bekerja menjadi model disana, padahal majalah serta produk kosmetik yang di bintangi oleh Valle sudah terbit, mungkin karena Kenzo terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sampai ia tidak tahu apa yang di lakukan oleh istrinya itu, bahkan ia tidak tau apapun tentang Vallery.Valle sudah siap hendak pergi, terlihat Valle sedang menuruni anak tangga, Kenzo yang saat itu sedang di ruang keluarga melihat Valle yang pagi itu dimatanya terlihat begitu cantik membuat jantung nya berdegup kencang.Sudah sangat lama rasanya ia tidak melihat Vallery, ada rasa rindu yang terselip di hati Ken saat ini, Vallery hari ini sebenarnya hanya menggunakan pakaian agak aneh menurut Ken, karena wanita itu memakai kaos putih dengan jaket hit
Pagi itu Matahari mulai menampakkan cahayanya di sela sela kamar dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya.Vallery menggeliatkan tubuhnya karena terganggu oleh sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamar, wanita itu perlahan mengusap matanya dan membuka sedikit-sedikit matanya menetralkan cahaya yang masuk.Cukup lama ia pun bangun dari tidurnya, Vallery melihat Kenzo yang masih terlelap, sejenak Valle memandang wajah tampan suaminya itu, perlahan ia mengangkat tangannya mengusap lembut pipi sang suami dan menatapnya dengan intens.'Kini aku sudah menjadi istri yang seutuhnya untukmu, aku tidak bisa berharap banyak kepadamu untuk mencintai ku, tapi satu hal yang pasti, aku sudah mulai mencintaimu, ingin rasanya ku tepis perasaan ini agar kedepannya saat kita berpisah aku tidak akan merasakan sakit, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku sendiri, setidaknya aku sudah memberikan hal yang paling berhar
Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya."Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle."Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya."Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun."Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya."Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak
Di kantor Admaja GroupSetelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.tok tok tok"Masuk," jawab Ken."Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan."Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani."Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diket