Tak berapa lama menunggu vallery akhirnya dari kamar menuruni anak tangga dengan tatapan Kenzo yang tidak pernah lepas dari Valle.
Malam ini vallery terlihat sangat cantik dan anggun, hingga siapa saja yang melihatnya akan terkagum dengan kecantikan yang terpancar dari wajah Valle.
Malam ini memakai gaun warnah putih selutut lengan panjang, dengan rambut panjang yang di biarkan terurai menambah kecantikan dirinya dan riasan natural itu menambah nilai plus untuk Valle.
"Ayo," ujar Valle sambil keluar rumah meninggalkan Ken yang sejak tadi masih terpaku menatapnya.
Dengan bingung ken pun mengikuti Vallery dari belakang.
"Hei tunggu!" seru kenzo sedikit melebarkan langkahnya mengejar Vallery, vallery menoleh ke belakang dan tanpa sengaja menabrak Ken yang ternyata sudah berada dibelakangnya.
bruuukkkkkk
Awww, seru Valle yang hanpir terjatuh karena sepatu high heels yang ia kenakan.
Kenzo dengan cepat memegang pinggang Valery agar tidak jatuh, hingga tatapan mereka berdua bertemu beberapa saat.
Deg deg deg
Jantung Vallery berdetak lebih cepat saat menatap wajah Ken dari dekat seperti itu, hingga lamunannya buyar begitu saja saat mendengar kata-kata Ken.
"Apa yang kau tidak bisa melihat? Hmm," Kenzo menghela napas pelan, dan melepaskan, dari Vallery.
Ma-maaf, ucap Vallery mwnghela nafas sambil memegang dadanya merasakan jantungnya yang berdetak kencang.
Sedangkan Kenzo memilih berjalan lebih dulu keluar dari rumah itu.
"Ayoo," ucap Ken menoleh sekilas kebelakang melihat Vallery yang masih terdiam terpaku merasakan detak jantungnya yang tidak seperti biasa.
"Emm, I-iya," jawab Valle kemudian ia berjalan mengikuti Ken dari belakang.
Kenzo masuk ke mobilnya tanpa membukakan pintu mobil untuk Valle, Valery pun biasa saja toh dia biasa melakukan apapun sendiri.
Tak lama mobil yang ditumpangi mereka masuk di halaman restoran mewah yang ada di kota itu.
Mereka turun dari mobil dan memasuki restoran, semua mata pengunjung tertuju pada mereka, bagaimana tidak mereka cantik dan tampan, Kenzo yang saat ini memakai pakaian formal dengan jas berwarna coklat tua menambah ketampanannya.
Mereka masuk ke ruang VIP yang sudah dipesan oleh Kenzo, dan mereka duduk bersama.
Pelayanan datang memberikan daftar menu Kepada mereka, sambil menunggu pesanan datang Kenzo pun tanpa basa, dasar apa kata kepada Valle.
"Aku ingin kau menolak perjodohan ini," ujarnya dengan nada dingin.
Hening, tidak ada jawaban apapun dari Valle saat ini.
Valle diam tanpa ekspresi menunggu apa yang akan Kenzo ucapkan selanjutnya.
"Karena aku sudah memiliki kekasih," lanjutnya.
"Why don't you just turn it down?" tanya Valle dengan santainya.
"Jika aku bisa menolak orang tuaku aku tidak akan bicara padamu, atau jangan-jangan kau yang menginginkan semua ini agar kau bisa menikah denganku." Ujar Kenzo menatap sinis ke arah Vallery.
Valle mengerutkan dahinya tak habis pikir dengan apa yang Kenzo buruk.
"Lalu memang apa yang bisa aku lakukan, aku bahkan tahu baru tahu akan di jodohkan, jika aku sudah tau sebelumnya aku tidak akan kembali ke sini," ujar Valle yang sudah mulai kesal akan sikap Kenzo.
"Dan ya, sama hal dengan mu aku juga tidak bisa menolak keinginan Daddy ku, jika kau ingin, maka kau saja yang bicara pada mereka agar tidak menjodohkan kita," lanjut Valle sambil mencampakkan napas meredam kekesalannya.
Setelah itu, ia meraih tasnya ingin keluar dari restoran tersebut, namun sebelum itu Kenzo lebih dulu menahan tangan Valle hingga langkah Valle.
"Tunggu!" ucap Kenzo.
"Oke, aku memang tidak bisa membatalkan pernikahan ini, tapi jangan berharap kau bisa memiliki aku apalagi cintaku, Ingat itu!" tegas Kenzo.
"Terserah!" saut Vallery sambil menghempaskan tangan Ken dan pergi keluar restoran tanpa makan sebelumnya.
Vallery berjalan menyusuri trotoar dan berhenti di sebuah taman, ia duduk disalah satu kursi taman tersebut dan menatap ke langit, melihat indahnya malam di taburi bintang-bintang.
"Mommy, apa mom sudah bahagia disana? Aku sangat merindukan mommy, Sangat!" gumamnya sambil memejamkan mata beberapa saat, tanpa ia menyadari ada seseorang yang duduk di sebelahnya sejak tadi, Lembah membuka matanya dan terkejut melihat ada seseorang disebelahnya.
"Astaga!" Seru Valle.
"Kau ini mengagetkan saja, sedang apa kau disini?" tanya Vallery.
"Hei, seharusnya aku yang bertanya, sedang apa kau disini? Aku tinggal di apartemen d seberang jalan itu," jawab seseorang itu kepada Vallery.
"Benarkah?" Tanya Valle.
"Hmm" dijawab deheman oleh pria tersebut.
"Oh ya sedang apa kau malam-malam disini sendiri manis?" tanya Arjun, ya seseorang itu adalah Arjuna sahabat Vallery.
"Aku habis bertemu dengan nya, dan dia memintaku untuk menolak sumpah palsu ini," jawab Valle.
"Lalu?"
"Bukan aku tidak mau Ar, bahkan aku tidak suka pria itu, dia sombong dan angkuh, bahkan dia sudah memiliki kekasih, tetapi aku tidak bisa menolak permintaan Daddy Ar," ucapnya sambil tertunduk lesu karena tidak bisa melakukan apapun untuk menolak perjodohan ini.
"Sabar sweety you pasti bisa melewati semua ini, jika dia benar-benar tidak jodoh kamu pasti Tuhan akan memberikan jalan untuk mu, aku akan mendukung apapun keputusan mu," nasihat Arjun sambil menerapkan sahabatnya itu.
"Oke, sekarang ayo aku antar kau pulang" ujarnya lagi yang hanya dijawab deheman oleh Vallery.
***
Ke esokan paginya Valle sudah memulai aktivitas kuliahnya, seperti biasa ia berangkat dengan nathan adik sepupunya yang tinggal tidak jauh dari kediaman Wijaya.
Sampainya di kampus mereka dijalankan dengan semua mata tertuju pada mereka.
Valle dan Nathan berpisah memasuki kelas mereka masing-masing dan Valle yang di antar oleh salah satu dosen kampus itu menuju kelasnya.
Tok tok tok
"Permisi pak maaf mengganggu, ini ada mahasiswi baru yang akan mengikuti kelas bapak," ucap dosen yang mengantarkan Vallery.
"Baiklah silahkan suruh masuk pak," ucap dosen yang mengajar dikelas itu.
Vallery pun masuk kedalam kelas.
Baiklah saya permisi dulu pak, "ucap pak Zaki yang mengantar Vallery tadi.
Dan diibalas anngukan oleh Justin dosen muda tampan dan ramah.
"Silahkan perkenalkan dirimu," ucap Justin pada Valle.
'Cantik' ucap justin dalam hati.
"Perkenalkan saya Vallery, alamat dari universitas xx di London," ia sengaja tidak menyebutkan nama belakang keluarga nya karena tidak ingin menjadi pusat perhatian.
"Oke, silahkan duduk di sana," ucap Justin menunjuk kursi kosong sebelah Arjuna.
Vallery dengan senyum manisnya pun berjalan dan duduk disebelah Arjuna yang juga tersenyum padanya.
Dua jam berlalu kelaspun berakhir, Arjun mengajak Vallery ke kampus, mereka berjalan beriringan sambil bergurau, banyak sekali yang memperhatikan mereka, terutama kaum hawa yang iri dengan Valle mahasiswi baru tetapi sudah bisa sedekat itu dengan Arjuna yang notabene nya mahasiswa S2 tingkat akhir seorang model terkenal di berbagai negara itu.
"Ar," panggil Valle.
"Hmm," jawabnya.
"Aku mendapat tawaran sebagai model di JB agency, tapi aku masih ragu untuk menerima nya atau tidak," ucap Valle ayng seakan meminta pendapat dari Arjun.
"Oh ya, bagus dong sayang aku juga ada pemotretan di Perusahaan itu," jaawab Arjun.
"Kita bisa bekerja bersama lagi kalau kau terima tawaran itu, atasannya tampan dan juga baik," lanjutnya lagi.
"Baiklah nanti aku ingat lagi, sebelum itu aku harus menghubungi Elle agar dia segera terbang kesini," ujar Valle dan di angguki oleh Arjuna.
***
Disisi lain Kenzo yang terlihat sedang tidak bersahabat di ruangannya melampiaskan kekesalannya pada karyawan-karyawan nya.
Jordan yang saat itu berdiri dihadapannya tidak tau harus berbuat apa akan sikap bos sekaligus sahabatnya itu, kalau d kantor mereka memang sebaliknya profesional sebagai atasan dan bawahan tetapi diluar kantor mereka adalah sahabat sejak kecil.
"Kau urus semuanya aku akan pergi," perintah Ken pada Jordan.
"Baik tuan," jawab Jordan.
Ken pergi meninggalkan gedung Admaja Company untuk menemui kekasihnya di apartemen yang di tempati oleh Sheila.
Sesampainya di apartemen Ken langsung menekan kode apartemen dan masuk kedalam tanpa membunyikan bel apartemen itu, tetapi saat masuk kedalam dia tidak menemukan Sheila disana, ia emang tidak memberi tahu Sheila kalau ia akan ke apartemen hari ini.
"Kemana dia?" Gumam Ken sambil berjalan kekamar dan berhenti didepan pintu saat ia mendengar suara seseorang berbicara di telepon yang membuatnya begitu terkejut.
Dengan keadaan hati yang sedang tidak enak, Kenzo membuka pintu kamar itu dengan kasar hingga membuat Sheila yang saat itu sedang menelpon begitu terkejut hingga menjatuhkan ponselnya.
Brrrraaaaaaaakkkk !!!!
Bersambung
Suara tepuk tangan terdengar di sebuah kamar apartemen, ia berjalan dan tersenyum sinis menatap seseorang dihadapannya saat ini. "Segera kemasi barang-barang mu dan pergi dari sini, dan ingat! Jangan sekali-kali kau muncul dihadapan ku lagi," ujar Kenzo dengan tatapan tajam sambil mengepalkan tangannya penuh amarah. "Sayang, sayang, aku bisa jelaskan semuanya," ucap Sheila langsung memmeluk Kenzo namun Kenzo segera menepis tangan Sheila dari tubuhnya, ia mendorong Sheila dengan keras hingga sheila tersungkur dekat tempat tidur. "Aku tidak butuh penjelasan mu. Segera kemasi barang-barang mu, dan pergi dari sini sebelum aku kasar padamu, KELUAR!" bentak Kenzo yang sudah dikuasi oleh emosi. Dengan langkah gontai Sheila berjalan mengambil koper dan mengemasi barang-barangnya, dia tidak bisa berbuat apapun saat ini, melihat kemarah Kenzo yang begitu memuncak Sheila lebih memilih pergi dari apartemen ken, ia melangkah menoleh sekilas menatap kenzo
Terlihat Valle tengah duduk di bangku taman hotel tersebut seorang diri, ia memikirkan bagaimana hidupnya kedepan bersama dengan kenzo, apakah ia akan hidup selamanya bersama pria yang tidak ia cintai? atau apakah dia harus berlajar mencintai pria yang saat ini sudah menjadi suaminya itu. Tapi Valle sendiri tidak yakin dengan itu, ia memejamkan matanya memikirkan itu semua, Valle tidak mau semakin pusing dengan hal itu, apapun yang terjadi saat ini dia akan menjalani saja seperti air mengalir, lalu ia memilih beranjak dan pergi ke restoran hotel untuk sarapan disana. Setelah memesan makanan iya duduk di pojokan dekat jendela sambil menatap jalanan kota, tak berapa lama pesanan pun datang, namun saat ia akan mulai menyantap makanan nya tiba-tiba seseorang datang dan duduk di hadapannya, Valle mendongakkan kepalanya melihat siapa yang duduk didepan nya, ia menghela napas kasar karena tidak ingin berdebat dan memilih diam melanjutkan sarapan nya tanpa memperduli
Tepat pukul 7 malam Kenzo sampai dirumah terlihat Valle sedang menunggunya sambil melihat televisi di ruang tengah, saat Valle mendengar suara deru mobil Kenzo ia pun segera keluar dan menyambut kedatangan Kenzo.Kenzo turun dari mobil berjalan menghampiri Vallery, Vallery tersenyum tipis dan meraih tangan ken serta mencium tangan suaminya itu, Ken yang diperlukan seperti itu pun tentu saja sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Valle, namun ia segera menutupi keterkejutannya dengan bersikap biasa saja."Kenapa kau diluar? ayo masuk, tidak perlu menunggu ku lagi lain kali," ucap ken lalu ia masuk ke dalam rumah dan disusul oleh Valle.Valle berlari kecil menyusul langkah besar Ken, ia segera menghampiri ken mengambil tas yang dipegang oleh kenzo, Kenzo melepaskan jasnya dan memberikannya kepada Valle, valle tersenyum tipis dan menerima tas itu, ia pun segera menyimpan tas kerja milik kenzo di dalam ruang kerja, s
Di kantor Admaja GroupSetelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.tok tok tok"Masuk," jawab Ken."Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan."Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani."Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diket
Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya."Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle."Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya."Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun."Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya."Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak
Pagi itu Matahari mulai menampakkan cahayanya di sela sela kamar dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya.Vallery menggeliatkan tubuhnya karena terganggu oleh sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamar, wanita itu perlahan mengusap matanya dan membuka sedikit-sedikit matanya menetralkan cahaya yang masuk.Cukup lama ia pun bangun dari tidurnya, Vallery melihat Kenzo yang masih terlelap, sejenak Valle memandang wajah tampan suaminya itu, perlahan ia mengangkat tangannya mengusap lembut pipi sang suami dan menatapnya dengan intens.'Kini aku sudah menjadi istri yang seutuhnya untukmu, aku tidak bisa berharap banyak kepadamu untuk mencintai ku, tapi satu hal yang pasti, aku sudah mulai mencintaimu, ingin rasanya ku tepis perasaan ini agar kedepannya saat kita berpisah aku tidak akan merasakan sakit, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku sendiri, setidaknya aku sudah memberikan hal yang paling berhar
Hari ini Kenzo bertekad akan bicara dengan Vallery, ini hari minggu yang dimana Valle biasanya pergi untuk melihat villa di kota B, tapi Ken tidak tahu itu, yang dia tahu Valle bekerja di JB agency, dia juga belum tahu Valle bekerja menjadi model disana, padahal majalah serta produk kosmetik yang di bintangi oleh Valle sudah terbit, mungkin karena Kenzo terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sampai ia tidak tahu apa yang di lakukan oleh istrinya itu, bahkan ia tidak tau apapun tentang Vallery.Valle sudah siap hendak pergi, terlihat Valle sedang menuruni anak tangga, Kenzo yang saat itu sedang di ruang keluarga melihat Valle yang pagi itu dimatanya terlihat begitu cantik membuat jantung nya berdegup kencang.Sudah sangat lama rasanya ia tidak melihat Vallery, ada rasa rindu yang terselip di hati Ken saat ini, Vallery hari ini sebenarnya hanya menggunakan pakaian agak aneh menurut Ken, karena wanita itu memakai kaos putih dengan jaket hit
Di sisi lain Valle yang sudah sampai di tempat tujuannya segera masuk dan mencari keberadaan Sam, semua orang yang berada disitu sudah mengetahui siapa dirinya pun menunduk memberi hormat pada Valle. "Dimana Sam?" tanya Valle pada seseorang disana. "Tuan Sam ada di dalam nona," jawab orang tersebut. Ya, saat ini Valle sedang ada di markas Darkness yang di siapkan Sam atas perintah Paman Mike ayah angkat Vallery. "Katakan Sam, apa yang ingin kau sampaikan?" ucap Valle tanpa basa-basi karena mood nya benar-benar buruk hari ini. "Nona, anda diminta Tuan besar untuk mengunjungi beliau, karena ingin mendiskusikan satu strategi, akan ada tugas untuk melindungi perusahaan seseorang dari serangan lawan," ujar Sam. "Dan saya sudah menyelidiki kasusnya nona, dia orang yang baik, ada yang ingin menjatuhkan perusahaannya dan itu adik kandungnya sendiri," ujar Sam menjelaskan pokok masalahnya. "Baik lah, tapi kenapa Paman tidak menghubungi
Hari ini Kenzo merencanakan makan malam romantis bersama dengan Vallery, dia menyuruh Jordan menyiapkan segala sesuatu untuk kejutan malam ini, karena ini akhir pekan Kenzo pulang lebih awal ke rumahnya."Valle, tidak usah memasak untuk makan malam, nanti kita akan makan di luar," ucap Ken pada Valle."Baiklah Ken," jawab Valle.Tepat pukul tujuh malam Vallery sudah bersiap begitu juga dengan Kenzo, mereka terlihat sangat menawan, Kemzo terkesima dengan penampilan Vallery malam ini, karena ia benar benar terlihat sangat cantik, sangat serasi dengan Kenzo yang terlihat sangat tampan.Malam ini Vallery berniat mengungkapkan perasaan nya pada Kenzo, begitu pun dengan Ken, sekalian juga Valle hendak ijin untuk pergi ke luar negeri untuk beberapa waktu karena urusan yang di serahkan Paman Mike padanya."Kau sudah siap?" tanya Ken mengulurkan tangannya ke Vallery, dengan
Tentu saja Ken yang mendengar itu sangat terkejut, "Benarkah? sungguh luar biasa tuan Aditya," ucap Ken memuji Adit karena ia tidak tau jika pemiliknya bukanlah Adit. "Tidak, bukan Tuan Aditya pemilik perusahaan itu, tapi seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya yang memiliki itu semua, tuan Aditya adalah wakilnya saja," jawab Jordan. "Kau serius?" tanya Ken terkejut. "Aku jadi penasaran dengan pemilik VG crops" lanjutnya lagi sambil memegang dagunya berfikir siapa wanita hebat dibalik kesuksesan yang luar biasa itu. Di bawah gedung perusahaan Admaja Group, Valle yang baru sampai masih berdiri menatap gedung yang menjulang tinggi di hadapannya, "ternyata dia sangat kaya " gumam Valle sambil terkekeh kecil seorang diri. Kemudian dia pun berjalan memasuki gedung perusahaan itu dan berhenti saat sampai di depan meja resepsionis, resepsionis itu melihat Valle dari a
Valler yang saat ini sedang melakukan pemotretan bersama Arjuna, terlihat asyik bercengkrama dengan sahabatnya itu sambil menunggu para kru mempersiapkan perlengkapan pemotretan. "Oh iya Ar, mungkin setelah Villa Itu selesai diresmikan aku akan kembali ke London, karena ada urusan penting yang harus ku lakukan bersama Keira, apa aku bisa minta tolong padamu?" tanya Valle dengan naada memohon. "Apapun untuk mu sayang," jawab Arjuna sambil mengelus rambut Vallery. "Benarkah kah?" tanya Valle memastikan. "Hm, apapun, memang apa yang kau ingin aku lakukan untuk mu,hm?" tanya Arjuna lagi. "Em, tolong gantikan Keira mengurus perusahaan sampai Kami kembali, setelah kami kembali kita akan liburan di villa bersama dengan Adit juga, bagaimana? kau bisa kan? ya ya ya," bujuk Valle dengan tatapan mata yang ia buat seimut mungkin agar Arjuna menyetujui permintaannya.
Vallery sampai di rumah pukul 2 siang, setelah membersihkan diri, ia merebahkan badannya di atas tempat tidur dan tak lama setelahnya ia terlelap.Pukul 3 sore Kenzo keluar dari ruang kerjanya, ia berjalan ke kamar, namun saat melihat kamar yang di tempati oleh Vallery sedikit terbuka, ia menghentikan langkahnya, Kenzo mengintip disela-sela pintu kamar itu, di lihatnya Valle sedang terlelap.Kenzo membuka perlahan pintu kamar itu tanpa menimbulkan suara sama sekali, Ken beejalan pelan masuk kedalam kamar, sampai ia berhenti tepat disisi tempat tidur, Ken memperhatikan wajah cantik alami milik Vallery tanpa riasan apapun.Kenzo mendekatkan wajahnya perlahan menempelkan bibirnya diatas kening Vallery sambil memejamkan matanya seakan ia menuangkan kerinduan yang selama ini ia rasakan, cukup lama ia melakukan hal itu lalu memutuskan keluar dan kembali ke kamarnya beristirahat.Pukul 5 sore Valle terbangu
Di sisi lain Valle yang sudah sampai di tempat tujuannya segera masuk dan mencari keberadaan Sam, semua orang yang berada disitu sudah mengetahui siapa dirinya pun menunduk memberi hormat pada Valle. "Dimana Sam?" tanya Valle pada seseorang disana. "Tuan Sam ada di dalam nona," jawab orang tersebut. Ya, saat ini Valle sedang ada di markas Darkness yang di siapkan Sam atas perintah Paman Mike ayah angkat Vallery. "Katakan Sam, apa yang ingin kau sampaikan?" ucap Valle tanpa basa-basi karena mood nya benar-benar buruk hari ini. "Nona, anda diminta Tuan besar untuk mengunjungi beliau, karena ingin mendiskusikan satu strategi, akan ada tugas untuk melindungi perusahaan seseorang dari serangan lawan," ujar Sam. "Dan saya sudah menyelidiki kasusnya nona, dia orang yang baik, ada yang ingin menjatuhkan perusahaannya dan itu adik kandungnya sendiri," ujar Sam menjelaskan pokok masalahnya. "Baik lah, tapi kenapa Paman tidak menghubungi
Hari ini Kenzo bertekad akan bicara dengan Vallery, ini hari minggu yang dimana Valle biasanya pergi untuk melihat villa di kota B, tapi Ken tidak tahu itu, yang dia tahu Valle bekerja di JB agency, dia juga belum tahu Valle bekerja menjadi model disana, padahal majalah serta produk kosmetik yang di bintangi oleh Valle sudah terbit, mungkin karena Kenzo terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sampai ia tidak tahu apa yang di lakukan oleh istrinya itu, bahkan ia tidak tau apapun tentang Vallery.Valle sudah siap hendak pergi, terlihat Valle sedang menuruni anak tangga, Kenzo yang saat itu sedang di ruang keluarga melihat Valle yang pagi itu dimatanya terlihat begitu cantik membuat jantung nya berdegup kencang.Sudah sangat lama rasanya ia tidak melihat Vallery, ada rasa rindu yang terselip di hati Ken saat ini, Vallery hari ini sebenarnya hanya menggunakan pakaian agak aneh menurut Ken, karena wanita itu memakai kaos putih dengan jaket hit
Pagi itu Matahari mulai menampakkan cahayanya di sela sela kamar dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya.Vallery menggeliatkan tubuhnya karena terganggu oleh sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamar, wanita itu perlahan mengusap matanya dan membuka sedikit-sedikit matanya menetralkan cahaya yang masuk.Cukup lama ia pun bangun dari tidurnya, Vallery melihat Kenzo yang masih terlelap, sejenak Valle memandang wajah tampan suaminya itu, perlahan ia mengangkat tangannya mengusap lembut pipi sang suami dan menatapnya dengan intens.'Kini aku sudah menjadi istri yang seutuhnya untukmu, aku tidak bisa berharap banyak kepadamu untuk mencintai ku, tapi satu hal yang pasti, aku sudah mulai mencintaimu, ingin rasanya ku tepis perasaan ini agar kedepannya saat kita berpisah aku tidak akan merasakan sakit, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku sendiri, setidaknya aku sudah memberikan hal yang paling berhar
Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya."Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle."Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya."Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun."Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya."Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak
Di kantor Admaja GroupSetelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.tok tok tok"Masuk," jawab Ken."Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan."Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani."Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diket