Terlihat Valle tengah duduk di bangku taman hotel tersebut seorang diri, ia memikirkan bagaimana hidupnya kedepan bersama dengan kenzo, apakah ia akan hidup selamanya bersama pria yang tidak ia cintai? atau apakah dia harus berlajar mencintai pria yang saat ini sudah menjadi suaminya itu.
Tapi Valle sendiri tidak yakin dengan itu, ia memejamkan matanya memikirkan itu semua, Valle tidak mau semakin pusing dengan hal itu, apapun yang terjadi saat ini dia akan menjalani saja seperti air mengalir, lalu ia memilih beranjak dan pergi ke restoran hotel untuk sarapan disana.Setelah memesan makanan iya duduk di pojokan dekat jendela sambil menatap jalanan kota, tak berapa lama pesanan pun datang, namun saat ia akan mulai menyantap makanan nya tiba-tiba seseorang datang dan duduk di hadapannya, Valle mendongakkan kepalanya melihat siapa yang duduk didepan nya, ia menghela napas kasar karena tidak ingin berdebat dan memilih diam melanjutkan sarapan nya tanpa memperdulikan orang tersebut.Jujur saja setelah apa yang Kenzo katakan tadi, Valle belum ingin bertemu dengan pria itu, karena bagaimanapun apa yang Ken katakan telah melukai harga diri nya sebagai seorang wanita, tapi mau tidak mau saat ini ia harus menerimanya.
"Maafkan aku," ujar Ken sambil menatap Valle.
"Hm," hanya itu yang keluar dari mulut Valle.
"Maafkan atas ucapan ku tadi, aku tidak bermaksud bicara seperti itu," ucap Ken yang memang merasa bersalah.Sejenak Valle diam, ia meletakkan sendok yang ada ditangannya dan menatap Ken dengan tatapan datar, "tidak masalah, apa yang kau katakan ada benarnya, kehidupan disana memang seperti itu, tapi tidak semua orang hidup bebas seperti apa yang kau katakan," ujarnya kemudian.
"Aku mengerti, sekali lagi maaf," ucap Ken sungguh-sungguh. "Ada yang ingin aku bicarakan, tetapi habiskanlah dulu makanan mu," ucap Ken samb menatap Valle
dan di balas anggukan oleh Vallery."Apakah kau sudah sarapan?" tanya Valle.
"Hm,sudah," jawabnya.
Tidak ada percakapan lagi yang keluar dari mulut mereka, Valle pun melanjutkan sarapannya segera.
Setelah selesai makan mereka kembali ke kamar hotel, dan saat ini mereka sedang duduk di sofa berhadapan.
Mereka diam dengan pikiran masing-masing sampai Kenzo mulai membuka suara."Valle, aku akan terus terang padamu, aku tau kita sama sama tidak menginginkan pernikahan ini, tetapi kita sudah menikah saat ini, mari kita mulai menjalani pernikahan ini seperti bagaimana mestinya sebuah pernikahan, tapi aku ingin mengajukan satu permintaan padamu," Ken berhenti sejenak dan menatap bagaimana reaksi Valle saat ini yang juga masih menatapnya menunggu apa yang akan disampaikan oleh Kenzo.
"Jika dalam waktu 1tahun kita belum saling mencintai, mari kita berpisah, aku tidak ingin menghalangi kebahagiaan mu dengan menjalani pernikahan bersama orang yang tidak kau cintai," ucap Kenzo menatap Valle dengan seksama.
"Baiklah aku setuju ,aku juga akan berusaha menjadi istri yang baik selama pernikahan kita, aku harap kita bisa saling menghargai, maksud ku selama kita bersama ku harap tidak ada orang ketiga diantara kita," ujar Valle
"Jika suatu saat kau tidak mencintaiku dan menemukan wanita yang kau cintai maka berterus-terang lah padaku, aku tidak akan menghalangi mu untuk itu, tapi satu yang harus kau mengerti aku tidak suka dengan kebohongan dan sebuah penghianatan," tutur Valle dengan tegas.
"Baiklah aku juga setuju akan hal itu," jawab Ken.
Valle mengerutkan keningnya memikirkan sesuatu, "lalu bagaimana dengan kekasih mu itu?" tanya Valle, karena sebelumnya Ken sangat menentang keras pernikahan ini, namun tiba-tiba ia bisa begitu saja menerimanya, mendengar pertanyaan Valle seketika Ken langsung merubah ekspresi wajahnya menahan amarah, dan Valle dapat merasakan hal itu.
"Aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan nya," tegas ken dan langsung beranjak meninggalkan Valle keluar kamar.
***Saat Ken kembali ke kamar ia melihat Valle sibuk dengan laptop nya.
"Valle segera lah kemasi barang-barang mu kita akan pergi kerumah orang tuamu untuk pamit dan pulang kerumah," perintah Ken.
Valle hanya menganggukan kepala dan segera menutup laptopnya beranjak mengemasi barang-barang miliknya dan Kenzo.Setelah selesai mereka pun pergi kerumah orang tua Valle dan hanya mampir untuk berpamitan pada Daddy Valle dan kebetulan ada adik sepupu Valle.
***
"Nath sering-seringlah berkunjung ke tempat kakak ya," ujar Valle pada adik sepupunya Nathan.
"Iya kak kita akan tetap berangkat ke kampus baersama, tidak apa-apa kan bang Ken?" tanya Nathan pada Kenzo sambil melepas pelukan kakak nya.
"Hm,tidak masalah," jawab Kenzo.
"Oke," saut Nathan dengan jarinya yang membentuk huruf o.
***Kini mobil mereka telah sampai di sebuah Mension mewah milik Kenzo, turun dari mobil Kenzo mengeluarkan koper milik Valle dan mereka berjalan bersama memasuki Mension tersebut dan disambut oleh para meid.
Ken memberikan koper milik valle pada seorang pelayan dan memerintahkan nya untuk membawa koper itu di kamar miliknya yang sejak saat ini akan menjadi milik mereka bersama.
"Valle, perkenalkan ini bi Lastri kepala pelayan disini, dan bik ini istri saya Vallery," bi Lastri mengulurkan tangannya dan tersenyum pada Valle, tentu saja dengan senang hati Valle menerima uluran tangan dari bi lastri, dan tidak disangka Valle mengulurkan tangannya sambil memeluk tubuh mungil bi Lastri.
Bi Lastri tidak menyangka istri tuan nya mau memeluk pelayanan seperti dirinya, begitupun dengan Ken karena kebanyakan wanita yang ia kenal jangankan berpelukan bahkan untuk bersalaman dengan pelayan mereka meresa enggan."Mohon bantuannya ya bik," ucap Valle tersenyum ramah sambil melepas pelukannya.
"Iya non, tentu saja," jawab bi Lastri.
"Panggil Valle aja bik," ujarnya pada bi Lastri.
"Tidak non, kami hanya pelayanan di sini, rasanya tidak pantas memanggil majikan hanya dengan namanya saja," jawab bi Lastri.
"Baiklah senyaman bibi aja ya," ucap Valle dengan lembut.
"Bik tolong antar Valle ke kamar, saya harus kembali ke kantor ada hal penting yang harus dikerjakan," ujar ken pada bi Lastri.
"Baik tuan muda," bi Lastri membungkukkan badannya memberi hormat pada tuan mudanya itu.
Ken berjalan keluar rumah memasuki mobil bergegas ke kantor nya.
"Mari non, saya antar ke kamar," ucap bi lastri pada Vallery.
Vallery mengangguk dan tersenyum mengikuti bi Lastri menuju kamar yang akan ia tempati bersama Kenzo suaminya.
"Ini non kamarnya, jika nona perlu sesuatu panggil saya saja," ucap bi Lastri."Iya bi, terima kasih ya, saya mau istirahat sebentar, nanti tolong bangunkan saya jam 4 ya bi," ucap Valle dengan lembut pada bi Lastri." Baik non," jawab bi Lastri sambil membungkuk dan berlalu meninggalkan Valle yang sudah masuk ke kamar.
Di dalam kamar Valle memperhatikan isi ruangan yang bernuansa abu dan putih khas sekali dengan kamar lelaki pada umumnya, karena lelah Valle merebahkan dirinya di atas tempat tidur dan tak lama ia pun tertidur.
***
Di kantor Admaja group Ken berjalan memasuki gedung perusahaan itu, dan seperti biasa para pegawai banyak yang curi pandang dan menyapa presdirnya itu tapi tidak ada satu pun yang dibalas sapaannya, walau hanya dengan senyuman dan dia tetap berjalan dengan wajah datar sampai di depan ruangannya.
"Jam berapa rapat akan dimulai?" tanya ken pada Neta sekertarisnya di kantor.
"Jam 2 tuan, sebagian sudah ada yang berkumpul diruang rapat" jawab Neta.
"Baiklah, suruh Jordan keruanganku segera," perintah Ken dengan wajah datar.
"Baik tuan," jawab Neta sambil membungkuk pada memberi hormat pada Kenzo.
Kenzo pun segera berlalu masuk ke ruangannya dan tak lama suara ketukan pintu terdengar.
tok tok tok
"Masuk," saut Ken dari dalam.
"Jo, coba kau cari tau bagaimana kehidupan Vallery selama ia tinggal di London," ujarnya pada Jordan.
"Baik tuan muda," jawab Jordan dan langsung mendapat tatapan tajam dari Kenzo, sedangkan Jordan hanya menampilkan senyum manis menampakan gigi putihnya yang rapih..
.....Bersambung.
Tepat pukul 7 malam Kenzo sampai dirumah terlihat Valle sedang menunggunya sambil melihat televisi di ruang tengah, saat Valle mendengar suara deru mobil Kenzo ia pun segera keluar dan menyambut kedatangan Kenzo.Kenzo turun dari mobil berjalan menghampiri Vallery, Vallery tersenyum tipis dan meraih tangan ken serta mencium tangan suaminya itu, Ken yang diperlukan seperti itu pun tentu saja sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Valle, namun ia segera menutupi keterkejutannya dengan bersikap biasa saja."Kenapa kau diluar? ayo masuk, tidak perlu menunggu ku lagi lain kali," ucap ken lalu ia masuk ke dalam rumah dan disusul oleh Valle.Valle berlari kecil menyusul langkah besar Ken, ia segera menghampiri ken mengambil tas yang dipegang oleh kenzo, Kenzo melepaskan jasnya dan memberikannya kepada Valle, valle tersenyum tipis dan menerima tas itu, ia pun segera menyimpan tas kerja milik kenzo di dalam ruang kerja, s
Di kantor Admaja GroupSetelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.tok tok tok"Masuk," jawab Ken."Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan."Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani."Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diket
Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya."Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle."Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya."Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun."Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya."Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak
Pagi itu Matahari mulai menampakkan cahayanya di sela sela kamar dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya.Vallery menggeliatkan tubuhnya karena terganggu oleh sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamar, wanita itu perlahan mengusap matanya dan membuka sedikit-sedikit matanya menetralkan cahaya yang masuk.Cukup lama ia pun bangun dari tidurnya, Vallery melihat Kenzo yang masih terlelap, sejenak Valle memandang wajah tampan suaminya itu, perlahan ia mengangkat tangannya mengusap lembut pipi sang suami dan menatapnya dengan intens.'Kini aku sudah menjadi istri yang seutuhnya untukmu, aku tidak bisa berharap banyak kepadamu untuk mencintai ku, tapi satu hal yang pasti, aku sudah mulai mencintaimu, ingin rasanya ku tepis perasaan ini agar kedepannya saat kita berpisah aku tidak akan merasakan sakit, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku sendiri, setidaknya aku sudah memberikan hal yang paling berhar
Hari ini Kenzo bertekad akan bicara dengan Vallery, ini hari minggu yang dimana Valle biasanya pergi untuk melihat villa di kota B, tapi Ken tidak tahu itu, yang dia tahu Valle bekerja di JB agency, dia juga belum tahu Valle bekerja menjadi model disana, padahal majalah serta produk kosmetik yang di bintangi oleh Valle sudah terbit, mungkin karena Kenzo terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sampai ia tidak tahu apa yang di lakukan oleh istrinya itu, bahkan ia tidak tau apapun tentang Vallery.Valle sudah siap hendak pergi, terlihat Valle sedang menuruni anak tangga, Kenzo yang saat itu sedang di ruang keluarga melihat Valle yang pagi itu dimatanya terlihat begitu cantik membuat jantung nya berdegup kencang.Sudah sangat lama rasanya ia tidak melihat Vallery, ada rasa rindu yang terselip di hati Ken saat ini, Vallery hari ini sebenarnya hanya menggunakan pakaian agak aneh menurut Ken, karena wanita itu memakai kaos putih dengan jaket hit
Di sisi lain Valle yang sudah sampai di tempat tujuannya segera masuk dan mencari keberadaan Sam, semua orang yang berada disitu sudah mengetahui siapa dirinya pun menunduk memberi hormat pada Valle. "Dimana Sam?" tanya Valle pada seseorang disana. "Tuan Sam ada di dalam nona," jawab orang tersebut. Ya, saat ini Valle sedang ada di markas Darkness yang di siapkan Sam atas perintah Paman Mike ayah angkat Vallery. "Katakan Sam, apa yang ingin kau sampaikan?" ucap Valle tanpa basa-basi karena mood nya benar-benar buruk hari ini. "Nona, anda diminta Tuan besar untuk mengunjungi beliau, karena ingin mendiskusikan satu strategi, akan ada tugas untuk melindungi perusahaan seseorang dari serangan lawan," ujar Sam. "Dan saya sudah menyelidiki kasusnya nona, dia orang yang baik, ada yang ingin menjatuhkan perusahaannya dan itu adik kandungnya sendiri," ujar Sam menjelaskan pokok masalahnya. "Baik lah, tapi kenapa Paman tidak menghubungi
Vallery sampai di rumah pukul 2 siang, setelah membersihkan diri, ia merebahkan badannya di atas tempat tidur dan tak lama setelahnya ia terlelap.Pukul 3 sore Kenzo keluar dari ruang kerjanya, ia berjalan ke kamar, namun saat melihat kamar yang di tempati oleh Vallery sedikit terbuka, ia menghentikan langkahnya, Kenzo mengintip disela-sela pintu kamar itu, di lihatnya Valle sedang terlelap.Kenzo membuka perlahan pintu kamar itu tanpa menimbulkan suara sama sekali, Ken beejalan pelan masuk kedalam kamar, sampai ia berhenti tepat disisi tempat tidur, Ken memperhatikan wajah cantik alami milik Vallery tanpa riasan apapun.Kenzo mendekatkan wajahnya perlahan menempelkan bibirnya diatas kening Vallery sambil memejamkan matanya seakan ia menuangkan kerinduan yang selama ini ia rasakan, cukup lama ia melakukan hal itu lalu memutuskan keluar dan kembali ke kamarnya beristirahat.Pukul 5 sore Valle terbangu
Valler yang saat ini sedang melakukan pemotretan bersama Arjuna, terlihat asyik bercengkrama dengan sahabatnya itu sambil menunggu para kru mempersiapkan perlengkapan pemotretan. "Oh iya Ar, mungkin setelah Villa Itu selesai diresmikan aku akan kembali ke London, karena ada urusan penting yang harus ku lakukan bersama Keira, apa aku bisa minta tolong padamu?" tanya Valle dengan naada memohon. "Apapun untuk mu sayang," jawab Arjuna sambil mengelus rambut Vallery. "Benarkah kah?" tanya Valle memastikan. "Hm, apapun, memang apa yang kau ingin aku lakukan untuk mu,hm?" tanya Arjuna lagi. "Em, tolong gantikan Keira mengurus perusahaan sampai Kami kembali, setelah kami kembali kita akan liburan di villa bersama dengan Adit juga, bagaimana? kau bisa kan? ya ya ya," bujuk Valle dengan tatapan mata yang ia buat seimut mungkin agar Arjuna menyetujui permintaannya.
Hari ini Kenzo merencanakan makan malam romantis bersama dengan Vallery, dia menyuruh Jordan menyiapkan segala sesuatu untuk kejutan malam ini, karena ini akhir pekan Kenzo pulang lebih awal ke rumahnya."Valle, tidak usah memasak untuk makan malam, nanti kita akan makan di luar," ucap Ken pada Valle."Baiklah Ken," jawab Valle.Tepat pukul tujuh malam Vallery sudah bersiap begitu juga dengan Kenzo, mereka terlihat sangat menawan, Kemzo terkesima dengan penampilan Vallery malam ini, karena ia benar benar terlihat sangat cantik, sangat serasi dengan Kenzo yang terlihat sangat tampan.Malam ini Vallery berniat mengungkapkan perasaan nya pada Kenzo, begitu pun dengan Ken, sekalian juga Valle hendak ijin untuk pergi ke luar negeri untuk beberapa waktu karena urusan yang di serahkan Paman Mike padanya."Kau sudah siap?" tanya Ken mengulurkan tangannya ke Vallery, dengan
Tentu saja Ken yang mendengar itu sangat terkejut, "Benarkah? sungguh luar biasa tuan Aditya," ucap Ken memuji Adit karena ia tidak tau jika pemiliknya bukanlah Adit. "Tidak, bukan Tuan Aditya pemilik perusahaan itu, tapi seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya yang memiliki itu semua, tuan Aditya adalah wakilnya saja," jawab Jordan. "Kau serius?" tanya Ken terkejut. "Aku jadi penasaran dengan pemilik VG crops" lanjutnya lagi sambil memegang dagunya berfikir siapa wanita hebat dibalik kesuksesan yang luar biasa itu. Di bawah gedung perusahaan Admaja Group, Valle yang baru sampai masih berdiri menatap gedung yang menjulang tinggi di hadapannya, "ternyata dia sangat kaya " gumam Valle sambil terkekeh kecil seorang diri. Kemudian dia pun berjalan memasuki gedung perusahaan itu dan berhenti saat sampai di depan meja resepsionis, resepsionis itu melihat Valle dari a
Valler yang saat ini sedang melakukan pemotretan bersama Arjuna, terlihat asyik bercengkrama dengan sahabatnya itu sambil menunggu para kru mempersiapkan perlengkapan pemotretan. "Oh iya Ar, mungkin setelah Villa Itu selesai diresmikan aku akan kembali ke London, karena ada urusan penting yang harus ku lakukan bersama Keira, apa aku bisa minta tolong padamu?" tanya Valle dengan naada memohon. "Apapun untuk mu sayang," jawab Arjuna sambil mengelus rambut Vallery. "Benarkah kah?" tanya Valle memastikan. "Hm, apapun, memang apa yang kau ingin aku lakukan untuk mu,hm?" tanya Arjuna lagi. "Em, tolong gantikan Keira mengurus perusahaan sampai Kami kembali, setelah kami kembali kita akan liburan di villa bersama dengan Adit juga, bagaimana? kau bisa kan? ya ya ya," bujuk Valle dengan tatapan mata yang ia buat seimut mungkin agar Arjuna menyetujui permintaannya.
Vallery sampai di rumah pukul 2 siang, setelah membersihkan diri, ia merebahkan badannya di atas tempat tidur dan tak lama setelahnya ia terlelap.Pukul 3 sore Kenzo keluar dari ruang kerjanya, ia berjalan ke kamar, namun saat melihat kamar yang di tempati oleh Vallery sedikit terbuka, ia menghentikan langkahnya, Kenzo mengintip disela-sela pintu kamar itu, di lihatnya Valle sedang terlelap.Kenzo membuka perlahan pintu kamar itu tanpa menimbulkan suara sama sekali, Ken beejalan pelan masuk kedalam kamar, sampai ia berhenti tepat disisi tempat tidur, Ken memperhatikan wajah cantik alami milik Vallery tanpa riasan apapun.Kenzo mendekatkan wajahnya perlahan menempelkan bibirnya diatas kening Vallery sambil memejamkan matanya seakan ia menuangkan kerinduan yang selama ini ia rasakan, cukup lama ia melakukan hal itu lalu memutuskan keluar dan kembali ke kamarnya beristirahat.Pukul 5 sore Valle terbangu
Di sisi lain Valle yang sudah sampai di tempat tujuannya segera masuk dan mencari keberadaan Sam, semua orang yang berada disitu sudah mengetahui siapa dirinya pun menunduk memberi hormat pada Valle. "Dimana Sam?" tanya Valle pada seseorang disana. "Tuan Sam ada di dalam nona," jawab orang tersebut. Ya, saat ini Valle sedang ada di markas Darkness yang di siapkan Sam atas perintah Paman Mike ayah angkat Vallery. "Katakan Sam, apa yang ingin kau sampaikan?" ucap Valle tanpa basa-basi karena mood nya benar-benar buruk hari ini. "Nona, anda diminta Tuan besar untuk mengunjungi beliau, karena ingin mendiskusikan satu strategi, akan ada tugas untuk melindungi perusahaan seseorang dari serangan lawan," ujar Sam. "Dan saya sudah menyelidiki kasusnya nona, dia orang yang baik, ada yang ingin menjatuhkan perusahaannya dan itu adik kandungnya sendiri," ujar Sam menjelaskan pokok masalahnya. "Baik lah, tapi kenapa Paman tidak menghubungi
Hari ini Kenzo bertekad akan bicara dengan Vallery, ini hari minggu yang dimana Valle biasanya pergi untuk melihat villa di kota B, tapi Ken tidak tahu itu, yang dia tahu Valle bekerja di JB agency, dia juga belum tahu Valle bekerja menjadi model disana, padahal majalah serta produk kosmetik yang di bintangi oleh Valle sudah terbit, mungkin karena Kenzo terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sampai ia tidak tahu apa yang di lakukan oleh istrinya itu, bahkan ia tidak tau apapun tentang Vallery.Valle sudah siap hendak pergi, terlihat Valle sedang menuruni anak tangga, Kenzo yang saat itu sedang di ruang keluarga melihat Valle yang pagi itu dimatanya terlihat begitu cantik membuat jantung nya berdegup kencang.Sudah sangat lama rasanya ia tidak melihat Vallery, ada rasa rindu yang terselip di hati Ken saat ini, Vallery hari ini sebenarnya hanya menggunakan pakaian agak aneh menurut Ken, karena wanita itu memakai kaos putih dengan jaket hit
Pagi itu Matahari mulai menampakkan cahayanya di sela sela kamar dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya.Vallery menggeliatkan tubuhnya karena terganggu oleh sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamar, wanita itu perlahan mengusap matanya dan membuka sedikit-sedikit matanya menetralkan cahaya yang masuk.Cukup lama ia pun bangun dari tidurnya, Vallery melihat Kenzo yang masih terlelap, sejenak Valle memandang wajah tampan suaminya itu, perlahan ia mengangkat tangannya mengusap lembut pipi sang suami dan menatapnya dengan intens.'Kini aku sudah menjadi istri yang seutuhnya untukmu, aku tidak bisa berharap banyak kepadamu untuk mencintai ku, tapi satu hal yang pasti, aku sudah mulai mencintaimu, ingin rasanya ku tepis perasaan ini agar kedepannya saat kita berpisah aku tidak akan merasakan sakit, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku sendiri, setidaknya aku sudah memberikan hal yang paling berhar
Setelah sekian lama, ke empat sahabat itu akhirnya bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama, Nathan tadi pamit tidak bisa bergabung dengan mereka karena ada urusan mendesak yang harus ia selesaikan, kini mereka berkumpul di salah satu cafe yang cukup terkenal dengan tempatnya yang sangat nyaman untuk nongkrong.Sebelumnya Valle sudah mengabari Ken bahwa dia akan pergi dengan teman-teman nya."Dit apa kau akan tinggal lama disini?" tanya Valle."Seperti nya iya valle, pasalnya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan Admaja Group," jawab Aditya."Wah benarkah? bukankah itu perusahaan suamimu Valle?" tanya Arjun."Iya, aku sudah memberi tahu Keira, mungkin dia belum sempat memberitahu mu, karena kau kan kemarin-kemarin ini sibuk dengan persiapan wisuda," ujar Aditya."Iya kau benar, sudah 2 Minggu aku tidak ke kantor, bukan karena acara wisuda ku, aku tidak
Di kantor Admaja GroupSetelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.tok tok tok"Masuk," jawab Ken."Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan."Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani."Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diket