Beranda / Urban / My Hot Boss / Beban Berat

Share

Beban Berat

last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-27 16:00:58

Kediaman Hussein semakin disesaki orang hingga hari semakin siang. Sejumlah kolega terus berdatangan menjumpai Adam.

Fanny sendiri kini tengah berada di Kantor Polisi guna mendampingi Lucy. Sejumlah pembelaan dasar telah diajukan Fanny untuk bisa menunda penahanan Lucy. Namun pihak Kepolisian tidak bekerja mendadak, Lucy ternyata telah menjadi bidikan target sejak dua pekan terakhir.

Fanny duduk menyungsarkan kedua kakinya di bangku panjang yang berada di luar kantor Kepolisian. Wanita ini tengah berusaha menenangkan dirinya. Di tangan Fanny saat ini, sejumlah barang bukti kepemilikan barang haram dan juga hasil urine test Lucy yang menyatakan positif pengguna zat adiktif tersebut kian membuatnya cemas.

“Ibu, apa yang terjadi hingga kau terjebak di dalam pusaran ini?” gumam Fanny sambil menutup wajahnya menggunakan lembaran kertas di tangannya. Matanya berkaca-kaca, Fanny tengah menangisi hidupnya di dalam hati saja.

Untuk sesaat Fanny merasa jika hidupnya sempurna,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • My Hot Boss   Hussein Group Dicekal

    Didorongnya kursi roda Adam ke arah lift yang langsung menuju kamar utama. Tidak ada perbincangan di sepanjang perjalanan. Tatapan Fanny nanar mengamati ke arah lantai dasar yang masih dipenuhi para staf dan juga awak media yang berburu informasi dari situasinya ini.“Kita harus istirahat,” ucap Fanny.Adam setuju, dan malam ini mereka menghabiskan malam dengan mata yang tak kunjung terlelap hingga dini hari menjelang.***“Kamu mau kemana?” tanya Fanny saat melihat Adam telah siap dengan pakaian resminya.“Aku tidak bisa terus disini,” ucap Adam sambil menyimpulkan dasi di lehernya.Fanny yang baru selesai mandi, kini tersenyum tipis. “Kau yakin siap untuk keluar dari rumah dengan kursi roda itu?” tanya Fanny.Senyuman di wajah Adam seketika menjawabnya.“Tentu, jika istriku yang tengah mengandung saja sanggup mengurusiku dan juga Ibuku, maka kursi roda ini tidak seharusnya menahanku untuk bisa melindungi keluargaku,” ucap Adam dengan suara baritonny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • My Hot Boss   Collabs Dua Lelaki Hebat

    Adam pun akhirnya diam. Dia membiarkan Fanny tidur sementara di mobil. Meski banyak yang keheranan karena sampai di rumah Adam tak kunjung turun dari mobilnya, lelaki itu mengacuhkannya. Hanya Jhon yang kini sibuk ditanyai oleh para awak media terkait alasannya itu.Dua jam berlalu, perlahan Fanny membuka matanya. “Adam, kita dimana?” tanyanya.“Sayang, kau sudah bangun? Ayo kita turun,kita sudah sampai di rumah,” jawab Adam.Fanny mengucak matanya dan masih saja menguap beberapa kali tanpa bisa ditahannya.Adam kemudian membuka kaca jendela mobil memanggil Jhon untuk membantunya turun, tapi Fanny justru menolaknya.“Aku bisa membantumu, Dam.”“Baiklah,” Keduanya kemudian turun dari mobil dan segera masuk menuju halaman rumah. Para awak media sendiri sudah diamankan Jhon ke teras samping sehingga Adam dan Fanny tidak lagi terganggu. Dari garasi mereka langsung naik ke kamar utama.***Besok sidang dimulai, tapi kondisi Ibu masih belum membaik. Ki

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • My Hot Boss   Ardian Berpamitan

    Memiliki profesi sebagai lawyer, membuat Fanny sedikitnya mengerti apa saja yang harus dilakukannya untukemmbela klien. Hal ini membantunya dalam mengumpulkan berbagai bukti untuk meringankan tuduhan atas ibu mertuanya.“Tidak mungkin!” ucap Fanny ketika mobil melaju mendekati halaman rumah Lucy dan dia melihat rumah tersebut sudah ditandai menggunakan pita kuning Polisi yang menunjukkan jika rumah itu tengah dalam penyelidikan kepolisian.“Berhenti di sini saja,” ucapnya.Jeda menit membungkam Fanny di sana. Rumah tinggal Lucy berjarak dua puluh meteran dari arahnya. Berada di jalur kanan jalan.“Ayo pulang,” ucapnya.***Sudah jam delapan malam, Fanny baru pulang. “Jhon, Bapak di mana?” tanya Fanny.“Di ruangan kerja mendiang Pak Abraham Bu,” jawab Jhon.Langkah Fanny kini diseretnya ke arah kanan rumah dimana ruangan kerja mendiang Papa mertuanya berada.CEKLEKPintu dibukanya perlahan, di dalam sana Adam tengah membaca laptop milik Ab

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • My Hot Boss   Perpisahan

    Mobil yang dikendarai Adam terus melaju kencang di sela padatnya jalanan kota New Filla sore ini.“Adam, tenanglah!” ucap Fanny yang masih merasa trauma dengan kecelakaan mereka tempo hari langsung cemas.“Tidak ada cukup waktu!” ucap Adam sambil menikungkan mobilnya menuju terminal penerbangan internasional di Bandara New Filla.Deretan penunjuk jalan yang berada di kanan dan kiri jalan seolah tak mengganggu Adam yang sudah fokus dengan tujuannya.Fanny masih meraba-raba apa yang akan dilakukan suaminya kali ini. Wanita ini memilih diam dan terus mengamati.Mobil pun perlahan menepi di parkiran terminal penumpang yang melayani penerbangan luar negeri.“Kita akan menyambut seseorang?” tanya Fanny sambil menuruni mobil mengikuti Adam.Mata Adam masih mencari kesana kemari.“Ayo!” ucap Adam sambil menatap ke arah ruangan tunggu Bandara.Fanny yang sedari terus berjalan mulai kelelahan hingga nafasnya tersengal-sengal. Langkah mereka mendadak terhent

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • My Hot Boss   Bertemu Lagi dengan Sharena

    Pagi ini, minggu pertama setelah Ardian berangkat ke LONDON. Fanny sudah kembali dengan kesibukan totalnya di kantor. Sementara proyek di New Vealland masih terus dalam progress, Fanny hanya berkunjung ke sana di sela waktu luangnya saja.“Bu, ada tamu penting yang meminta bertemu,” ucap Sandra kepadanya.Fanny mengarahkan matanya kepada Sandra, dia melihat jika asistennya itu sangat serius berbicara kepadanya.“Baik, persilahkan untuk masuk,” ucap Fanny sambil berusaha tenang.Ada raut ambigu yang ditangkapnya dari wajah Sandra barusan, namun kemungkinan aneh itu ditepisnya dengan sangat cepat.“Aku, meminta firma hukum kalian untuk menjadi wali hukum Carltzon Group,” ucap Sharena sambil melangkah masuk ke dalam ruangan kerja Fanny.Detik itu juga nafas Fanny mendadak terhambat oleh sesak yang berat.“Ada apa? Bukankah perusahaan sekelas Carltzon Group tidak membutuhkan wali hukum dari firma hukum baru seperti kami?” ucap Fanny mendebatnya.Fanny ing

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • My Hot Boss   Kamu Tidak Juga Berubah

    “Ini Bu, lokasinya,” ucap Rafael seraya menunjuk sebuah butik di tepi jalan dimana kini mobilnya menepi.Dengan nafas yang sesak, Fanny melangkah masuk ke dalam sana.Hanya beberapa menit, dan Fanny dan Sandra sudah kembali dengan beberapa tote bag besar di tangannya.“Sudah Bu?” ucap Rafael.“Sudah, ayo cari makan dulu,” ucap Fanny.Seperti memiliki firasat jika malam ini Adam akan kembali pulang terlambat, Fanny pun menikmati makan malamnya di sebuah resort bintang lima.“Sebentar ya, saya ke kamar kecil dulu,” ucap Fanny.Sandra dan Rafael dengan tenang menunggunya. Fanny baru melangkah keluar dari restroom saat matanya tanpa sengaja menangkap sang suami tengah bersama seorang wanita yang cukup dia kenali. Adam tengah menyuapi Anna dengan manjanya.Tangannya mengepal dengan kuat di samping tubuhnya. Ingin rasanya Fanny berteriak saat ini. Deretan kisah lalu Adam dengan Anna kembali mengobarkan emosi dan juga mencuatkan rasa sakit yang sudah be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • My Hot Boss   Fanny Sakit

    Sudah hampir satu bulan ini Fanny bertahan di kantornya. Menjalani kehidupan yang sulit dijelaskannya lagi kepada siapa pun. Mengisi kesibukan dengan padatnya rutinitas kantor dan juga pertemuan dengan kliennya.Menjadi istri seorang Hussein nyatanya hanya mimpi buruk dalam hidupnya. Karena semua janji manis suaminya mendadak lenyap begitu saja dengan hadirnya kembali wanita bernama Anna yang lagi-lagi membuat mereka hancur berantakan.Usia kehamilannya sudah di trimester akhir, namun bukannya kebahagiaan kedua orang tuanya yang akan menyambut kelahiran buah cintanya ini melainkan sebuah perpisahan. “Sandra, aku akan ke kantor Bank sebentar ada beberapa hal yang harus diperiksa,” ucap Fanny sambil menenteng tas nya pergi.“Baik, Bu,” jawab Sandra.Bersama Rafael, Fanny kini meninggalkan kantornya menuju kantor Bank yang tidak terlalu jauh dari sana.***“Tidak mungkin!” ucap Fanny dengan mata terbelalak melihat sejumlah penarikan dari merchant yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • My Hot Boss   Tidak Bersuami

    “Siapa yang menelepon?” tanya Adam yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk melingkar di bagian bawah tubuhnya.“Nomor tak dikenal, salah sambung. Sudah kuhapus kok,” ucap Anna sambil meletakkan ponsel Adam tersebut di meja.Adam tak mencurigai apapun. Dia terlalu terbuai oleh birahinya yang terpuaskan oleh Anna sehingga tertutup mata hatinya dari kenyataan jika dia adalah seorang suami dari Fanny Cesa yang bahkan akan segera memberikannya sepasang bayi kembar.“Adam sayang, jika ada lagi yang menanyakan padamu apapun terkait Fanny, sebaiknya kau tidak perlu memperdulikannya. Aku yakin wanita rubah itu tengah mencoba berbagai cara untuk membuatmu bersama lagi dengannya. Tidak boleh ya, aku akan sangat sedih jika kau pergi lagi.” ucap Anna sambil membelai lembut dada bidang Adam.“Anna sayang, mana bisa aku kehilangan kenikmatanku bersamamu, kau wanita yang paling memenuhi gairah ranjangku, Fanny terlalu kaku dan main aman, aku bosan,” ucap Adam sambil menyesap

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28

Bab terbaru

  • My Hot Boss   Quantum Grid

    Fanny dan timnya berjalan melalui lorong-lorong gelap menuju tempat yang telah ditentukan untuk pertemuan dengan Zero. Lokasi itu terletak di sebuah gedung tua yang ditinggalkan, tempat yang dirancang untuk menanamkan rasa tidak nyaman sejak awal. Mason membawa tablet dengan sistem pertahanan canggih yang siap memonitor setiap detik pertemuan. Gavin menggenggam tas berisi alat pelacak kecil, berjaga-jaga jika situasi berubah menjadi ancaman fisik.“Apakah kita yakin ini langkah yang benar?” bisik Gavin, matanya penuh kekhawatiran. “Mereka yang memilih lokasi, mereka yang menetapkan aturan. Kita memasuki permainan mereka.”Fanny tetap berjalan tegap, meskipun rasa was-was membebani pikirannya. "Ini satu-satunya cara. Kita harus tahu apa yang mereka inginkan sebenarnya."Setelah melalui beberapa pintu berat yang diawasi kamera tersembunyi, mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang hanya diterangi lampu gantung di tengah. Di sana, tiga kursi sudah disiapkan untuk mereka, menghada

  • My Hot Boss   Menantang Zero

    Malam semakin larut saat Fanny dan timnya berkumpul di ruang konferensi di Quantum Grid. Lampu ruangan yang terang bersinar ke wajah mereka yang lelah, namun tekad mereka semakin bulat. Gavin duduk di sebelah Fanny, menatap layar komputer yang menunjukkan riwayat data yang telah dimanipulasi. Mason, yang selalu menjadi pengamat cermat, berdiri di belakang mereka, menganalisis layar dengan mata penuh perhatian."Ada peningkatan yang signifikan dalam laporan tentang Quantum Shield yang sudah tersebar ke publik," kata Gavin, matanya terfokus pada grafik yang menunjukkan lonjakan besar dalam interaksi media sosial. "Mereka tidak hanya merusak sistem kita, Fanny. Mereka merusak kepercayaan publik pada Quantum Grid itu sendiri."Fanny menghela napas dalam-dalam, merasa berat di dadanya. "Zero tahu cara menyerang dengan cara yang lebih halus. Mereka menyusup ke dalam informasi, membentuk keraguan dengan sangat cepat. Ini bukan serangan yang bisa kita tangani dengan hanya memperbaiki kode ata

  • My Hot Boss   Ancaman Tersembunyi

    Beberapa bulan setelah penangkapan Langdon, Quantum Grid berhasil pulih dari serangan dan kembali menjadi fondasi kuat bagi kemajuan teknologi kota. Fanny, yang kini dikenal sebagai simbol keberhasilan, tidak dapat duduk tenang. Dalam dirinya, ada kegelisahan yang tak terungkapkan. Meskipun Langdon telah ditangkap, Fanny tahu bahwa ada kekuatan yang lebih besar di balik segala intrik ini. Dia merasa seperti baru saja membuka lapisan pertama dari teka-teki yang jauh lebih rumit.Namun, meskipun sistem berfungsi dengan baik, sebuah perubahan kecil dalam algoritma Quantum Shield mulai menarik perhatian para ahli. Data menunjukkan adanya pola yang tidak biasa, tidak tercatat dalam laporan atau log keamanan yang ada. Di dalamnya, ada tanda-tanda manipulasi sistem yang sangat terorganisir dan terselubung."Ini tidak seperti serangan sebelumnya," kata Gavin saat mereka meneliti data yang tercatat di layar besar. "Ada seseorang yang bergerak lebih diam-diam, seperti bayangan di balik layar."

  • My Hot Boss   Aliansi Tak Terduga : Quantum Grid

    Fanny menghabiskan beberapa minggu ke depan untuk memulihkan citra Quantum Grid. Selain menjelaskan pemadaman secara transparan kepada masyarakat, dia juga menginisiasi program yang melibatkan pengguna dalam pengawasan keamanan sistem. Program itu diberi nama Quantum Shield, sebuah platform terbuka di mana para ahli teknologi dan pengguna biasa dapat bekerja sama mendeteksi potensi ancaman.Namun, Gavin membawa kabar yang mengejutkan suatu pagi. “Fanny, kau harus melihat ini,” katanya sambil menyerahkan tablet kepadanya.Di layar, ada sebuah pesan dari seseorang yang tidak terduga: Mason, mantan ahli teknologi Langdon. Dalam pesan itu, Mason menawarkan informasi tentang operasi Langdon yang lebih besar, dengan syarat dia mendapat perlindungan dari pihak berwenang.Fanny mengernyit. “Kenapa dia tiba-tiba ingin membantu kita?”Gavin menggeleng. “Mungkin dia sudah muak bekerja di bawah Langdon. Atau mungkin dia punya agenda lain.”Setelah berdiskusi panjang, Fanny memutuskan untuk bertem

  • My Hot Boss   Langdon Merencanakan Balas Dendam

    Fanny menghela napas panjang di tengah gemuruh tepuk tangan audiens. Kemenangan ini hanyalah permulaan dari perjuangan yang lebih besar. Setelah acara, dia segera bertemu Gavin di ruang kontrol. Meskipun berhasil mematahkan upaya Langdon, mereka tahu bahwa ancaman lain bisa muncul kapan saja.“Fanny, kita mungkin menang di sini, tapi sabotase seperti ini akan terus terjadi,” kata Gavin sambil menunjuk layar yang menampilkan data terbaru dari jaringan Quantum Grid. “Langdon bukan satu-satunya musuh kita. Dia hanya bagian dari sistem besar yang tidak ingin kita berhasil.”Fanny mengangguk. Dia sudah mempersiapkan dirinya untuk perang yang lebih panjang. “Aku tahu. Tapi setiap kemenangan kecil adalah langkah maju. Kita tidak bisa menyerah sekarang.”Di sisi lain kota, Langdon duduk di ruangannya yang mewah namun gelap. Ia dikelilingi oleh beberapa rekan bisnisnya yang terlihat gusar. Kekalahan di pertemuan internasional tadi siang membuatnya semakin terpojok. Namun, dia bukan orang yang

  • My Hot Boss   Menyerang Langdon

    Fanny memutuskan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga melancarkan serangan balik terhadap kelompok elit yang dipimpin oleh Victor Langdon. Langdon, yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis dan politik, tak akan membiarkan New Vallend melenggang begitu saja. Namun, Fanny tahu bahwa dia tidak bisa melawan mereka dengan cara yang konvensional. Untuk mengalahkan mereka, dia harus memanfaatkan teknologi yang selama ini dia bangun di bawah tanah, jauh dari sorotan.Sebagai langkah pertama, Fanny meluncurkan proyek Quantum Grid, sebuah sistem energi terbarukan berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengendalikan distribusi energi secara global dengan efisiensi luar biasa. Dengan Quantum Grid, Fanny berharap dapat memberikan solusi kepada dunia yang sedang terguncang oleh krisis energi, dan sekaligus menggulingkan dominasi Langdon yang bergantung pada sumber energi fosil.Namun, proyek ini bukan tanpa risiko. Untuk mengimplementasikannya, Fanny harus melibatkan para pemimpin negara dan

  • My Hot Boss   Persaingan Baru

    Setelah kemenangan atas Alexander dan Victoria, Fanny mulai memusatkan perhatiannya pada pengembangan lebih lanjut dari New Vallend. Namun, meski kemenangan di pasar internasional memberikan mereka momentum yang sangat dibutuhkan, kedamaian yang mereka rasakan tidak berlangsung lama.Meskipun Fanny berhasil menata ulang timnya, ada ketegangan yang mulai muncul di dalam organisasi. Gavin, yang telah menjadi tangan kanannya selama ini, mulai merasakan adanya pergeseran dalam arah yang diambil New Vallend. Seiring Fanny semakin fokus pada perluasan global dan pengembangan infrastruktur besar-besaran, Gavin merasa bahwa mereka mulai kehilangan hubungan dengan visi asli perusahaan: menciptakan kota pintar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.“Fanny, kita mulai kehilangan esensi kita. Kita dulu berfokus pada keberlanjutan dan masyarakat. Sekarang, semua hanya tentang keuntungan dan ekspansi tanpa batas,” ujar Gavin suatu malam, saat keduanya duduk di kantor yang hampir kosong, dengan la

  • My Hot Boss   Bantuan Tak Terduga

    Victoria tertawa kecil. “Kamu terlalu idealis, Fanny. Dunia nyata tidak bekerja seperti itu.”Percakapan ini menandai awal dari keretakan besar antara mereka.Di tengah ketegangan dengan Victoria, Gavin datang dengan kabar yang mengejutkan. Melalui investigasi yang terus berjalan, dia menemukan bahwa Alexander Voss tidak hanya berusaha menggagalkan New Vallend, tetapi juga diam-diam berinvestasi dalam proyek pesaing di Timur Tengah.“Alexander menggunakan jaringan globalnya untuk mendiskreditkan kita di pasar internasional,” kata Gavin.Fanny memutuskan untuk mengambil langkah preventif. Dia menghubungi Rafael untuk merancang sebuah konferensi internasional yang akan mempertemukan para pemimpin dunia untuk mendiskusikan masa depan kota pintar.“Kita akan menunjukkan pada dunia bahwa New Vallend bukan hanya sebuah proyek, tapi sebuah gerakan,” kata Fanny dengan semangat.Saat konferensi mendekat, Alexander melancarkan serangan langsung. Dia memanfaatkan media untuk menyebarkan rumor ba

  • My Hot Boss   Ekspansi Tambahan

    Setelah berhasil menghadapi ancaman dari Alexander Voss dan Victoria Lang, Fanny memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Dia ingin menjadikan New Vallend sebagai proyek percontohan untuk kota pintar global. Namun, ekspansi ini memerlukan sumber daya dan dukungan yang jauh lebih besar.Di tengah upayanya untuk memperluas proyek ini, Fanny diundang untuk berbicara di Konferensi Teknologi Dunia di Singapura. Di acara tersebut, dia bertemu dengan para pemimpin industri teknologi dari seluruh dunia, termasuk seorang inovator muda bernama Dr. Rafael Calderon, yang memiliki visi serupa tentang kota pintar.Rafael mengajukan proposal kerja sama yang ambisius: membangun jaringan kota pintar yang terhubung di tiga benua. Namun, dia juga memberikan peringatan. “Fanny, dunia ini tidak hanya tentang ide besar. Banyak pihak akan mencoba menghentikanmu, terutama jika mereka merasa kehilangan kekuasaan.”Sementara itu, Gavin, yang kini menjadi penasihat senior Fanny, menemukan tanda-tanda pengkhianata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status