Beranda / Fantasi / My Handsome Partner / Misi Penyelamatan

Share

Misi Penyelamatan

Penulis: Arsalan Nisha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-08 20:33:17

"Apa idemu?" tanya Senja

"Aku punya kekuatan mengecilkan ukuran benda-benda mati, itu akan memudahkanmu untuk bergerak dan menyimpan bawaan mu dalam sakumu," Kata Ella

"Wow, itu sangat keren Ella. Lalu apakah kamu bisa membuatku terbang sepertimu?" Tanya Senja

"Aku tidak yakin dapat melakukannya tapi akan aku coba. Sarang monster itu ada diatas pohon. Aku pikir kamu bisa memanjat nya dengan bantuan tali. Lalu aku akan membantumu dengan membuat badanmu terasa lebih ringan, aku bisa mengurangi gravitasi benda," Kata Ella

"Bagaimana dengan rencana untuk melarikan diri saat monster itu datang? Bagaimana kau akan menjaga Kalyani?" Tanya Senja

"Kamu hanya harus diam dan menahan nafas agar ia tidak menyadari gerakanmu," Kata Ella

"Hahaha, apakah itu akan efektif? Aku sangat takut melihat mata Monster itu saat bergerak-gerak," Kata

Senja menyiapkan peralatan yang mesti ia bawa. Ia menaruh barang bawaan itu ditanah. Lalu dengan kekuatan Ella semua barang itu menjadi berukuran sangat kecil sehingga Senja hanya cukup memasukannya kedalam saku.

Tak lupa senja mengikat rambutnya. Kali ini ia ingin bergerak bebas. Pisau lipat dan beberapa benda tajam ia bawa untuk berjaga-jaga.

Sementara Ia menggendong Kalyani. Lalu ia akan mencari tempat untuk mengamankan bayi itu dari berbagai gangguan.

"Bagaimana dengan ini?" Kata Senja menunjukan batu berwarna biru yang ia temukan sebelumnya,

"Apakah kau membuat senjata semalaman? Aku pikir itu akan akan sangat membantumu, kamu hanya perlu menaburkan nya agar jaring itu meleleh," Kata Ella

Mereka pun berjalan menuju pohon dimana Ibu Upe di jerat. Sepanjang perjalanan, sudah ada banyak jaring laba-laba yang menempel di kanan kiri pepohonan. Hari sudah mulai terang, monster Saltic biasanya tidak akan keluar saat matahari dapat membutakan matanya.

Suara burung berkicau pagi bersahutan. Hawa hutan yang sangat menenangkan.

Kalyani pun tertidur hangat di punggung Senja. Senja menggantungkan Kalyani di sebuah pohon bak ayunan. Tempat dengan cahaya matahari cukup agar bayi itu tak diserang oleh monster Saltic saat ia meninggalkannya. Ia juga meminta Ella untuk membuat tabir pelindung ganda untuk Kalyani.

Sampai akhirnya mereka sampai tepat dibawah pohon besar. Senja melihatnya. Sebuah pohon dengan banyak jaring melilit daun dan batangnya. Selain besar, pohon itu juga tinggi. Itu adalah sarang Monster Saltic.

Senja jelas belum pernah memanjat pohon setinggi itu. Ia mengamatinya dan meyakinkan diri untuk memanjat nya.

"Ella, ini saatnya kau membantuku meringankan tubuhku," Kata Senja

"Baiklah, Sen." Jawab Ella

Senja mengambil tali akar dari pohon yang ia ambil saat perjalanan, ia melingakarkan tali itu ke pohon, lalu ke tubuhnnya sendiri. Kemudian ia mengayunkan tali yang melingkar itu setingkat lebih tinggi sebelum membebani dengan tubuh nya. Tak mudah tapi ia sudah cukup tinggi memanjat dengan sekuat tenaga. Meski Ella telah membuatnya ringan, bukan berarti tanpa usaha untuk melakukannya.

Kabut dihutan mulai hilang. Senja kini bisa melihat dengan jelas ada banyak gumpalan jaring di puncak pohon dan beberapa batang dibawahnya.

Senja meraih batang pohon diatas kepalanya, lalu duduk disana. Ella mencari dan melihat kepompong-kepompong itu yang kebanyakan berisi binatang yang ditangkap monster Saltic.

Monster itu tidak langsung memakan dan mengunyah makanannya. Ia akan membungkus mangsanya dengan jaring lalu menyuntikan enzim dari tubuh nya kedalam kepompong yang ia buat sendiri. Menunggu mangsanya mati baru kemudian ia menyedot sari dari mangsanya.

"Sen! Kemarilah, aku menemukannya," Kata Ella menunjuk kepompong yang berisi Ibu Upe di dalamnya.

Senja naik satu batang pohon lagi dan melihatnya lebih jelas. Lalu ia melihat begitu banyak kepompong diatas puncak pohon yang mungkin satu diantaranya berisi manusia. Namun ia terhenyak dari pikirannya.

Senja bergegas dengan mengambil serbuk batu biru dan menaburkan nya membuat kepongpong itu meleleh lalu membuka. Benar saja didalamnya ada Ibu Upe yang tampak pingsan.

Senja menepuk wajah ibu Upe beberapa kali. Lalu ia mengambil air dan memberinya minum. Matahari bersinar sehingga ia tak perlu takut monster Saltic akan muncul ditempat ia berada.

"Sen, kamu bisa memberikan serbuk batu biru itu dan meminumkan nya, itu akan jadi penghilang efek enzim yang masuk kedalam tubuhnya," Kata Ella

Sesaat setelah Senja meminumkan nya, reaksi tubuh Ibu Upe adalah panas dingin. Kini mereka masih berada diatas pohon besar. Ia harus membawa Ibu Upe turun. Angin siang itu cukup kencang.

Sen melihat awan yang mendekati arahnya. Ia berpikir saat matahari tertutup awan, Monster Saltic bisa bergerak ke tempat ia berada. Maka Senja harus bergegas turun dari puncak pohon.

Senja memutar kepalanya. Ia melihat sekeliling untuk mencari cara membawa Ibu Upe turun. Ia menggunakan jaring laba-laba dengan mengaitkannya ke badan dan sisi lain ke batang pohon seperti katrol. Ella dengan kekuatannya membuat tubuh Ibu Upe terasa ringan.

Senja melihat awan mendung bergerak ke arahnya. Angin yang besar membuat awan itu lebih cepat. Senja berharap awan tak segera menutupi cahaya matahari. Karena itu artinya Monster Saltic bisa datang ke sarangnya kapan saja.

Ella kemudian memberitahu jika Ibu Upe sudah berada di tanah dan ia telah membuat tabir pelindung untuknya.

"Sen, aku sudah membawa Ibu Upe ke tempat yang aman tak jauh dari Kalyani berada, segeralah turun. Aku akan menunggu di bawah untuk menjaga mereka. Berhati-hatilah," Kata Ella

"Baik. Aku akan bergegas," Jawab Senja

Kemudian saat Senja hendak turun ia melihat sesuatu bergerak dari kepompong yang lain.

'Itu terlihat seperti kaki manusia?' kata Senja dalam hati

Ia hendak mengecek benda apa yang ada di dalam kepompong yang terus bergerak disana. Namun, awan tiba-tiba menutupi cahaya matahari, itu artinya ada kemungkinan monster Saltic bergerak dari tempat persembunyian nya.

Saat Senja hendak turun ia tidak bisa mengabaikan sesuatu yang mungkin saja butuh bantuannya. Ia merasa harus segera membuka kepompong yang bergerak itu. Jika itu binatang, pasti sudah dalam kondisi tidak bisa menyerang. Namun jika itu manusia, maka ia harus segera mengurusnya.

Senja kembali naik dan membuka kepompong dengan serbuk batu biru yang dipegangnya. Dan benar, di dalam kepompong yang terus bergerak ada manusia. Seorang laki-laki yang masih dalam keadaan segar dan bugar.

Laki-laki itu tidak terkena enzim yang di masukan oleh monster Saltic. Enzim itu tidak mengenainya sama sekali sehingga ia masih sadar namun tak bisa lepas dari jeratan jaring laba-laba yang sangat lengket.

"Terimakasih," Kata laki-laki itu

Tiba-tiba Senja merasakan sesuatu ada dibelakangnya sedang mengamati geraknya. Ia menengok ke belakang perlahan.

Slaaash!

Kaki Monster Saltic berada tepat diantara mereka berdua. Keduanya saling berpandangan seolah bersiaga untuk melompat ke bawah pohon.

"Monster ini sangat presisi. Berpencar lah," Kata laki-laki yang sepertinya sudah sangat hafal dengan tabiat monster Saltic

Senja mengangguk. Ia tahu saat Monster Saltic ada di dekatnya, ia harus mengurangi gerakan. Jika tidak, Monster itu akan memangsa nya dengan gerakan yang cepat.

Lelaki itu punya ide untuk mengecoh monster Saltic. Ia memainkan logam dan memantulkannya ke berbagai arah untuk mengalihkan mata monster dalam membaca gerakan.

Ia memberi Senja kode. Lelaki itu udah siap melompat ke dahan pohon lain. Kanopi hutan yang rapat, membuat puncak pohon seperti lahan datar di tanah. Sedangkan Senja berencana turun dan meluncur dengan jaring laba-laba yang sebelumnya ia gunakan untuk menurunkan Ibu Upe.

"Satu.. Dua.. Tiga!" Bisik Pria Itu yang langsung melompat ke pohon lain dengan cepat

Monster Saltic mengejar lelaki itu, karena gerakannya lah membuat laba-laba besar itu ingin memangsanya.

Syut!

Sedangkan Senja meluncur melesat ke bawah. Akibatnya tangannya terasa panas karena gesekan. Ia mengibaskan kedua tangannya.

Saat kedua kaki Senja menapak di tanah. Ia segera berlari mencari dimana Ella menyembunyikan Ibu Upe dan Kalyani.

Tak lama telinganya berdengung tanda Ella ada didekatnya.

"Ella, dimana kau?" Tanya Senja

"Hihihi, disini." Kata Ella

"Dasar! Bisa-bisanya kau tertawa disaat aku hampir jadi santapan mahluk itu, huh?" Kata Senja kesal

"Benarkah? Maafkan aku tidak membantumu, ayok segera kita ketempat Kalyani dan Ibu Upe berada,"

Sesampainya di tempat persembunyian itu. Ella segera menepis tabir ganda yang dibuatnya, agar Senja dapat bersama Ibu Upe dan Kalyani lebih dekat.

"Lihatlah, Ibu Upe sudah baikan. Kakinya pun sudah tidak mati rasa, kamu seharusnya mengambil batu biru itu lebih banyak, karena pasti akan berguna, " Kata Ella

"Aku tak memikirkan nya. Aku justru sedang berpikir apakah orang itu akan baik-baik saja? Monster Saltic sangat lihai melompat," Gumam Senja sendiri

"Siapa orang itu, Sen?" Tanya Ella

"Aku tadi membantu seorang laki-laki di dalam kepompong, dia tampak sehat dan tidak terkena efek dari enzim. Saat kami hendak turun, monster Saltic datang. Lalu dia mengecoh laba-laba itu dengan kilatan cahaya logam sehingga ia mengejarnya," Kata Senja

"Kamu beruntung, Sen." Kata Ella

Senja mengangguk. Kini mereka bersiap untuk pergi sejauh mungkin dan berusaha untuk tidak berada di jalur yang biasa dilewati Monster Saltic.

"Ayolah, kita harus segera pergi dari tempat ini, aku tidak mau kita ditemukan lagi oleh monster itu," Kata Senja

"Tentu saja," Kata Ella

Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan. Apapun yang bisa dimakan, diambilnya untuk dijadikan makanan.

Setelah dua jam berjalan. Mereka pun memutuskan berhenti. Kali ini Senja lebih berani. Karena ia harus bertahan hidup. Ia pun kini dengan ganas memangsa ular dan memanggang nya untuk dijadikan makanan. Ia membaginya dengan Ibu Upe.

"Kalyani beruntung bertemu dengan Ibunya lagi. Ia bisa menyusu sepuasnya," Kata Senja

Ada rindu yang tiba-tiba merayap dihati nya. Ia mengingat Ibu dan ayahnya di rumah. Meski ada kecewa yang mendalam, ia merasa keberadaanya saat ini adalah pembelajaran agar Senja menghargai pengorbanan orang tua nya selama ini.

Ibunya sangat tidak mendukung pekerjaanya sebagai reporter. Pekerjaan itu dianggap berbahaya. Kali ini ia sadar, jika apa yang dikhawatirkan ibunya bukanlah doa tapi sebuah peringatan agar dirinya berhati-hati. Andai bukan karena keberuntungan, pastilah ia jadi santapan Monster Saltic.

'Aku yakin, ibuku selalu mendoakanku agar selamat. Itulah kenapa hari ini aku bisa selamat,' katanya dalam hati

Mereka pun akhirnya bermalam ditempat itu. Membuat perapian dan membakar daging ular tangkapan Senja hari itu.

Bab terkait

  • My Handsome Partner   Roh Pelindung

    Setelah makan malam. Ella kembali menghilang seperti biasa. Senja mencoba menutup matanya dan mengedipkan matanya tiga kali untuk melihat dunia peri disekitarnya. Terdengar riuh rendah penghuni pohon dihutan itu. Suasana damai dan tenang seperti suasana di pedesaan. Ibu Upe tak tahu jika kemampuan yang diberikan Ella untuk bisa melihatnya juga bisa digunakan untuk melihat dunia peri di setiap tempat. Bahkan saat ini Kalyani sedang dihibur oleh beberapa peri, sehingga Kalyani tampak bahagia karenanya. Bayi itu pasti bisa melihatnya juga meski tanpa bantuan kekuatan dari Ella sekalipun. Tiba-tiba Senja mendengar seseorang memanggil namanya. Senja melihat kesana kemari untuk mengetahui sumber suaranya. "Sen! Kemarilah," "Sen, disini,""Sen, ini takdirmu,""Sen, kau bisa kemari bukan tanpa alasan,""Sen, ikuti aku,"Sumber suara itu makin dekat. Seekor capung bercahaya mengarahkan jalannya. Senja mengikuti capung bercahaya menuju hutan yang lebih gelap. Capung itu menghilang yang arti

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-10
  • My Handsome Partner   Ular Legenda

    Senja selesai membalur luka Ular itu. Sang ular pun segera bergerak pergi masuk ke hutan lebih dalam. Seolah ia memang harus segera pergi untuk mengobati diri. Hari sudah semakin gelap. Tiba-tiba Kalyani menangis tanpa alasan. Senja menyadari segera bahwa itu bisa jadi tanda bahaya. Ada mahluk yang membuat Kalyani merasa takut atau tidak nyaman. Bayi itu semakin histeris dalam beberapa saat. "Sepertinya kita tidak dapat bermalam disini, kita harus mencari tempat lain," Kata Senja"Tidak, Sen. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi. Lebih baik segera membuat perapian. Terlalu ceroboh jika kita melakukan perjalanan malam dengan membawa Kalyani," Kata Ella"Baiklah kalau begitu. Semoga hanya ada hal baik setelah ini," Kata SenjaAkhirnya Senja memilih untuk menetap dan mulai mengumpulkan ranting disekitarnya. Kali ini pemantik miliknya tidak bekerja dengan baik. "Bagaimana bisa begini. Disaat sudah kemalaman begini malah kamu tidak bekerja dengan baik," Grutu Senja yang kemudian m

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-12
  • My Handsome Partner   Perpisahan

    Hujan mulai turun. Di dalam hutan lebat itu, hujan hanya terasa seperti gerimis tak berarti. Senja menampung air hujan dengan wadah yang ia punya. Ia membuat parit kecil disekitar shelter nya. Kalyani dan ibunya sudah tertidur lelap. Namun Senja masih terjaga hingga malam larut. Pikirannya mengawang, apakah besok ia harus melewati perkampungan raksasa atau memilih jalan dengan medan berbukit. Perapian mulai padam karena hujan. Senja yang melamun memainkan tongkat yang baru saja diberikan oleh Akai Loo. Ia tak tau cara menggunakannya jadi ia mencoba menggoyangkan tongkat itu. Tiba2 cahaya berpendar diseluruh badan tongkat. "Wah, ini benar-benar seperti lampu LED, mari dicoba, apa saja yang bisa dilakukan tongkat dari Sang Legenda ini," Kata Senja yang kemudian memperhatikan Kalyani yang sedang tertidurSenja berpikir bisa saja membawa mereka mati jika memaksa harus melewati perkampungan raksasa. Meski menurut Ella itu lebih dekat dengan perkampungan. Senja akan memilih jalan berbukit

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • My Handsome Partner   Bertemu Kepala Desa

    "Oh, betul kita pernah bertemu. Iya beruntung saya bisa selamat dari monster itu. Perkenalkan, nama saya Salaar Bayu, Ranger hutan sungai hitam," Katanya"Owh, anda seorang jagawana? Anda pasti sangat terbiasa dengan mahluk besar di dalam hutan sana. Saya lega anda selamat," Kata Senja"Apakah anda bisa membantu saya untuk bertemu kepala desa? Saya akan membantu Ibu Upe bertemu dengan keluarganya," Kata Senja lagi"Tentu saja," Jawab Bayu"Terimakasih sebelumnya, Pak Bayu," Kata Senja"Tolong jangan panggil, Bapak. Sepertinya usia kita tidak jauh berbeda, panggil saja Bayu, orang desa sini juga memanggil saya begitu," Kata Bayu"Baiklah, Bayu. Owhya, maaf saya lupa memperkenalkan diri. Saya Senja, anda bisa memanggilnya begitu atau cukup panggil saya Sen," Kata Senja"Baiklah. Apakah anda bisa membantu saya untuk bertemu dengan kepala desa disini? Sepertinya saya akan menginap sementara di desa ini," Kata Senja lagi"Tentu saja. Mmm apakah ibu ini bersamamu?” tanya Bayu menunjuk Ibu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • My Handsome Partner   Kebakaran Bukit

    "Bay!" Panggil Senja saat Bayu hendak keluar dari ruangan Senja dirawat"Apakah kamu sudah sadar, Sen?" Kata Bayu yang langsung mendekat"A... Air," Katanya Singkat dengan badan lemah dan pucat"Baiklah, akan aku ambilkan minum," Kata Bayu yang langsung bangkit mengambilkan air minum untuk SenjaSam memperhatikan dari pintu. Melihat ke arah Senja dan kali ini ia merasa iba. "Jika butuh bantuan kau panggil saja, aku hari ini berjaga di kantor." Kata Sam kemudian beranjak pergi"Terimakasih," Jawab Bayu singkat di ikuti anggukan SenjaBayu datang mengambilkan sebotol air dan makanan. Ia membantu Senja duduk dan memberinya minum. "Maaf merepotkanmu," Kata Senja"Tidak, jangan begitu. Aku juga berhutang nyawa padamu. Jika bukan karenamu, aku pasti sudah mencair karena enzim dari Monster Saltic saat itu," Kata Bayu"Tadinya aku akan mengajakmu makan bersama. Aku kira tadi siang kamu baik-baik saja, aku tidak mengira kamu demam sampai tidak sadarkan diri," Kata Bayu"Aku sendiri tidak tah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • My Handsome Partner   Gelang Kaum Ayn

    Salaar Bayu menepuk jidad nya. Ia jelas berpikir bahwa Senja begitu polos. Ia bahkan tidak tahu jika ia memiliki barang bagus ditangannya. "Sen, ini gelang kaum Ayn. Apakah kamu juga tidak tahu jika kamu punya roh pelindung?" Tanya Bayu"Roh pelindung? Aku tahu kalau soal itu, dia lebih mirip hantu, aku beberapa kali dibuat takut olehnya. Eh, apakah kamu juga memilikinya, Bay?” Kata Senja yang baru menyadari nyaBayu mengangguk. Ia kemudian berniat membawa Senja ke rumahnya dan memberitahu apa kegunaan gelang yang mereka miliki. "Besok aku akan mengajakku kerumah. Akan ku beritahu bagaimana cara menggunakan gelang kaum ayn," kata Bayu"Waah, itu pasti akan menyenangkan," Kata Senja bersemangat"Apa kamu masih memiliki orang tua lengkap, Bay?" tanya Senja lagi"Tidak. Mereka telah meninggal. Sejak usia 14 tahun aku telah hidup sendiri. Rumahku ada di batas hutan, sejak mereka tiada, aku masuk ke hutan setiap hari dan aku bertemu banyak mahluk disana, secara alamiah aku berteman den

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • My Handsome Partner   Pulang Ke Rumah

    Pulang ke Rumah(13) "Besok aku akan patroli. Apa rencanamu besok?” tanya Bayu"Bolehkah aku ikut patroli?" Tanya Senja kembali"Mmm... Boleh. Kamu harus membawa peralatan memadai besok. Ambilah di pos utama," Kata Bayu"Apa kamu akan menghubungi orang tuamu? Disini ada sinyal GPS. Kamu bisa menghubungi orang rumah," Kata Bayu lagi"Aku jelas membuat mereka khawatir. Tapi aku merasa tidak memiliki apa-apa untuk dibawa pulang, sepertinya lebih baik aku menundanya sampai aku siap untuk bertemu mereka," Kata SenjaSenja tahu pekerjaanya tak begitu disukai oleh orang tuanya. Belum lagi ia sebelumnya telah gagal untuk naik pangkat. Jelas itu bukan kabar yang baik. Senja ingin saat dia pulang, setidaknya ada hal membanggakan untuk kedua orang tuanya. "Bay, menurutku ini keren. Gelang kita menjadi kembar identik. Apa mungkin kekuatan kita bisa digabung?" Tanya Senja"Andai kita punya mentor kita pasti akan segera tahu apa saja yang bisa kita lakukan dengan ini. Ah sudahlah, hari sudah mulai

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • My Handsome Partner   Patroli

    Senja pergi ke pos utama. Ia menulis di dalam surat ijin masuk hutan sebagai relawan pendukung jagawana. "Waah, apa kubilang, Sen sangat tertarik untuk menjadi jagawana di Hutan Sungai Hitam, hahaha. Apa kau diam-diam merekrutnya, Bay? " Kata Sam"Bapak ketua Tim, sepertinya anda sangat bersemangat hari ini. Bagaimana kalau kita berpatroli bersama. Bukankah peraturan tidak membolehkan relawan bertugas tanpa pendampingan dua jagawana Senior?" Kata Bayu yang sengaja mengajak Sam "Bay, aku sedang libur. Tak bisakah kau tidak menggangguku?" Kata Sam sangat malas"Tenang saja. Area patroli ku bukan tebing atau tanah gambut. Aku hanya akan ke berkeliling di lembahan dan pungggungan bukit yang kemarin terbakar, aku akan mengecek satwa disana," Kata Bayu"Baiklah. Tapi dengan satu perjanjian. Porsi makanku dua kali lebih banyak daripada kau, haha," Kata Sam"Oke. Tidak masalah," Kata Sam yang kemudian mengemasi tas dan mengisinya dengan peralatanBayu memandu Senja untuk mengecek bawaanya s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17

Bab terbaru

  • My Handsome Partner   32. Pengosongan Desa Galie

    "Kemana dia pergi?""Lebih baik kita mencari berlawanan arah," "Baik,"Mereka berdua pun berlalu. Senja sedikit bisa bernafas. Ia kini mencoba mengambil belati di punggungnya. Menariknya dengan satu jari karena satu tangannya sudah terlilit badan ular dan satu tangan bebas lainnya tak menjangkau sarung belatinya. Ia berhasil mengambilnya, mencoba mengarahkan bagian tajam belati pada badan ular. Senja berusaha menekannya. Namun itu belum terjadi, ular itu melepaskan diri darinya. Mengambil jarak dari Senja lalu ia berubah bentuk menjadi manusia. 'Siapa dia?' batin Senja"Meygan?!" Senja terkejut dengan perubahan wujud ular itu"Apa kamu baik-baik saja Sen?" tanyanya"Ba-baik, aku akan mencari Bayu, A--apakah kau akan tetap di sini? Atau ikut bersamaku?" tanya Sen"Aku tetap disini, berhati-hatilah," kata Meygan"Maaf aku tadi hampir melukaimu, aku tidak tahu itu kamu, Mey,""Tak masalah, paling tidak kamu sekarang jadi tahu wujudku," kata MeyganMeygan teman se asrama Senja. Ia jar

  • My Handsome Partner   31. Ketahuan

    Sesuatu berpendar dari dalam kantong. Mengingat Salim adalah ahli senjata, maka benda itu pasti juga merupakan senjata rahasia. "Kita bahkan belum menemukan musuh, buat apa semua senjata ini disaat dunia begitu damai dan indah," kata Senja"Jaga ucapanmu, Sen. Apa kau lupa jika kata-kata mu itu begitu berbahaya," kata Senja "Bukankah itu nyata? Aku bahkan punya tongkat Pelia, panah lengkap dengan busur indahnya dan ini apa lagi?" tanya SenjaSenja membolak balik benda yang sesekali bercahaya itu. Benda seukuran telur ayam dengan bentuk yang lebih pipih. Ia memiliki warna zamrud dan satu warna ruby. Senja menggosokkan benda itu diatas celananya seolah membersihkan. Tiba-tiba benda itu mengeluarkan sesuatu seperti sayap di kanan kirinya. Benda itu mengambang di hadapan Senja, cahayanya meredup. "Wah, apa yang benda ini bisa perbuat, Bay?" tanya SenjaBayu mengamatinya lebih detile. Ia membolak balikan benda ditangannya itu. Mengintip dan melihat nya lebih dekat seolah mencari sesuatu

  • My Handsome Partner   30. Kecewa

    Fajar mengajak Senja menjauh dari perayaan. Ia tak ingin ada seorangpun yang mengganggu mereka berdua. "Senja, apa kau tahu berapa lama perjalanan dari kota kita sampai sini?”"Ya aku tahu,""Aku benar-benar merindukanmu. Aku senang mendengar suaramu saat pertama kali sejak kau pergi," kata Fajar"Ada sesuatu yang menenangkan saat itu. Aku bersyukur kau masih hidup,""Terimakasih, kita sudah tidak memiliki hubungan apapun. Ntah itu apa yang kau katakan tentang Prita benar atau tidak,""Bukankah aku sudah mengatakannya padamu?""Semacam telat kupikir. Andai kau menghargaiku sebagai pacar lima tahun mu, saat rencana itu baru rencana pun kau bisa mengatakannya lebih dulu. Kali ini yang terjadi adalah kau tidak menganggapku ada. Dan Tuhan menghilangkanku dari dunia setelahnya,""Kamu ngomong apa si? Aku disini karena ingin bertemu denganmu. Bukankah saat ini kamu adalah nyata? Aku bahagia bisa bertemu lagi denganmu, kita bisa bersama lagi," ucap Fajar"Aku gak bisa," kata Senja"Kenapa? k

  • My Handsome Partner   29. Perayaan Galie

    Sen akhirnya bisa mengarahkan Monster Saltic ke lembah Raksasa. Kini ia merasa lega. Mereka hanya perlu mengecek kesokan harinya dan melihat apakah laba-laba besar itu sudah membuat sarang baru."Kita sebaiknya segera pulang. Hari ini ada perayaan di Desa Galie," kata Bayu"Benarkah? aku bisa mengambil banyak foto hari ini," ucao Senja dengan raut wajah senang"Kau bahkan lupa dengan lelah yang baru kita lewati," kata Bayu"Ini bisa jadi baru pemanasan, Bay. Kita masih perlu banyak belajar, akupun perlu banyak melatih fisikku,""Ah iya, kau harus latihan berlari. Bisa-bisa kau sellu ketinggalan dariku,""Baik, baik. Teanang saja, aku kan mulai berlatih saat ini," kata Senja.Ditampat lain. Fajar sejak subuh berada di kantor yang lebih mirip markas perampok. Ada banyak pria dengan badan besar dan bertato berjaga di sekitar Mandor Mus. Selain puluhan orang yang berjaga, ada pula yang berada di dalam menemani tuannya berbagi cerita, sebagian yang lain orang-orang yang berbadan kurus yang

  • My Handsome Partner   28. Gelembung Jingga

    'Sen.. Tenanglah. Mendekatlah ke arah Bayu,'Senjayang masih terisak dengan tangisnya mengikuti kata Afreda. Ia mencoa tenang, lalu memperhatikan seluruh bagian tubuh Bayu dari kepala hingga kaki. Lalu dengan kekuatannya lagi, Senja menghilangkan tanah yang menyelimuti Bayu.Senja melihat peluit yang tergantung di leher Bayu. Ia ingat peluit itu bisa ia gunakan untuk memanggil Guru Hameez. Senja segera melepaskannya dari leher Bayu.Ia kemudian meniupnya beverapa kali.Senja memejamkan matanya. Ia menghembuskan energi kosmo ke sekitarnya secacara tidak sadar. Pohon dan benda lain disekitarnya menyimpan energi itu. Rasa sedih yang Senja rasakan ikut menyeruak membentuk gelembung-gelembung kecil yang berwarna ungu. Ia membuat beberapa bagian pohon layu dan beberapa binatang lemas seolah energi mereka ikut tersedot saat itu juga. Lalu harapannya muncul, saat sekali lagi Senja meniup peluit itu. Ia membayangkan Guru Hameez yang datang dengan terbang menyerupai elang. Harapan dan optimist

  • My Handsome Partner   27. Membeku

    Senja dan Bayu melihat ke arah belakang mereka. Ada bagian hutan yang tidak terlalu rapat kanopinya, sehingga siapapun bisa melihat dengan jelas tubuh tinggi besar Moster Saltic. Ia bergerak lambat dan tak melompat. Senja tahu, seperrtinya Menster itu memperhatikan seseuatu di depannya. Mangsa atau semacamnya. Karena saat itu masih dalam jam berburu makanan untuk si Monster."Kita memunggunginya, Bay,""Iya, gunakan kekuatan kosmosmu, Sen. Kau hanya harus mengumpulkan energi lalu arahkan padanya agar ia mau mengikuti mau mu, lalu arahkan ke Lembah Raksasa," kata Bayu"Bay, bolehkah aku jujur?""Apa?""Jujur dari kita berdiri ini, aku sama sekali tidak tahu dimana arah Lembah Raksasa,""Hemm, itu ada di bagian barat daya kita, Sen. Ah tapi terlalu rumit kalau kau tidak tahu arah. Begini saja, kau ingat pohon berbunga kuning?""Iya. Pohon yang mengeluarkan aroma buah itu ya? Ya aku pernah melihatnya banyak di Lembah Raksasa,""Nah! fokuskan pada pohon itu setelah energimu mengunci piki

  • My Handsome Partner   26. Menggiring Monster Saltic

    Tap! Tap! Tap!Senja yang tegang menunggu dan menebak siapa yang datang. Ia bahkan tak menemukan Afreda disaat seperti itu."Sen!"Senja membuka mata. Bersyukur bukanlah Fajar yang datang ke kamarnya. Melainkan Sam. Senja membuang nafasnya lepas dengan keras."Kau membuatku kaget, Sam!""Ada apa?" tanya Senja lagi"Saudara kembarku mengatakan hal yang aneh sata kami bertemu,""Apa?""Eh, kenapa kau tidak terlihat kaget saat aku bilang saudara kembar? Apakah kalian memang benar-benar bertemu?""Iya. Aku dan Bayu bertemu dengan Salim saat kami pergi ke Intezar," jawab Senja"Apakah Intezar benar-benar ada?""Apa kamu selama ini tidak tahu? bukankah kau dan Salim adalah kembar? Asal kau tahu, Salim adalah ahli senjata, apakah hal itu kau juga tidak tahu?" tanya Senja"Aku--A--ku, selama ini tidak pernah mempercayai apa yang dikatakan Salim. Ia mengajakku untuk pergi ke Intezar, tapi ceritanya terlalu tidak masuk akal buatku. Tapi semalam dia pulang dan bercerita tentang dua orang manusia

  • My Handsome Partner   Pertemuan dengan Sang Mantan

    Senja berjalan menuju ke hutan yang berbatasan dengan anak sungai. Ia melihat ke saku nya, masih ada beberapa batu biru yang tersisa. Senja fokus berhati-hati jika tiba-tiba monster Saltic datang menyerangnya. Bayu fokus mencoba mengingat-ingat tanda yang diletakannya. Sebuah pita berwarna merah yang ia ikat ranting pohon. Pohon tempat mereka keluar dari Intezar. "Apa kamu pikir monster itu bisa diajak main-main? Kita seperti setor nyawa jika berada disini,” kata Bayu"Husss, diamlah. Aku juga berharap punya sesuatu untuk bertahan dari serangannya, yang perlu kita lakukan adalah mendorongnya masuk ke hutan yang lebih dalam, itu saja. Jangan sampai ia pergi ke Desa Galie,""Aku paham,""Hanya orang-orang yang sama gila nya yang bisa paham apa yang aku maksud tanpa bertanya lagi," kata Bayu santaiMereka berdua berhenti di sebuah pohon dengan pita merah. Bayu begitu senang saat menemukannya. Namun, mendadak ia terdiam."Bagaimana caranya masuk?" tanya Bayu"Apakah kamu benar tidak i

  • My Handsome Partner   Latihan ke Dua

    Ahli ramuan keluar dari ruangannya. Saat ia mendekati meja Sen dan Batu ia melihat pohon kecil dari delima tumbuh diatas mejanya. "Sejak kapan ada Pohon Delima disini?" tanya ahli ramuanAhli ramuan mengamati Sen dan Bayu bergantian. Ia jelas berpikir jika salah satu dari mereka memainkan biji delima yang hendak dijemur. "Siapa diantara kalian yang menumbuhkan biji delima ini?" tanya ahli ramuanBayu menunjuk Sen dan membuatnya nyengir ketakutan. Ia tidak paham maksud dari ahli ramuan menanyakannya. "Tolong tumbuhkan beberapa lagi, sebab di tanah Intezar sangat sulit untuk pohon delima tumbuh," kata ahli ramuan Bayu terkekeh melihat ekspresi Sen yang awalnya takut disalahkan. Kini ia tertawa karena Sen justru harus menggunakan kekuatannya untuk membantu ahli ramuan menumbuhkan Pohon Delima. "Owhya, Tuan Hameez, serbuk ini bisa jadi obat dan racun sekaligus, saat kondisi terkena air garam serbuk ini bisa menjadi sangat mematikan dan jika tidak maka akan menjadi obat," kata Sang A

DMCA.com Protection Status