Share

Part 25

Author: AR_Merry
last update Last Updated: 2021-08-16 08:00:00

Waktu sudah menunjukkan lebih dari pukul sepuluh malam. Namun gadis dengan kedua pipi merona belum juga bisa memejamkan mata. Ia masih memeluk erat ponsel sambil tersenyum malu.

Ingatannya kembali pada insiden sore tadi. Kedua orang tuanya pulang saat ia masih terlelap dalam pelukan tunangannya. Memang Sang Ayah dan Bunda tidak memarahinya atau menggodanya.  Namun ia merasa benar-benar malu.

Bagaimana aku selalu terlelap di pelukan Mas Rendy?

Bukan hanya Mama Ningrum saja yang tahu, sekarang Ayah dan Bunda pun sudah tahu.

Tapi, aku memang tidak menyangkal jika pelukannya bisa membuatku nyaman dan merasa tenang.

Tring ...

Kak Riko

Apa kabarnya Adik Kakak yang paling cantik?

Mendengar satu notifikasi pesan di ponselnya, Melissa s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Destiny    Part 26

    “Kamu mau berjanji sama aku?” Kedua bola mata Melissa mengerjap. Belum paham dengan arah pembicaraan laki-laki tampan yang kini menggenggam salah satu tangannya. “J-janji?” beo Melissa. “Iya, janji kalau kamu akan menceritakan semua yang akan Mas tanyakan sama kamu.” “Tanya apa, Mas?” Jujur saja, Melissa masih bingung dengan pertanyaan itu. “Semua tentang kamu. Boleh?” Belum sampai Melissa menjawab, ada satu panggilan yang membuat tubuh gadis itu membeku. Panggilan familiar yang telah lama tak ia dengar. “Elissa!” Seru laki-laki berwajah tampan yang berdiri tak jauh dari tempat mereka duduk. “Kak Fery?” Gumaman lirih Melissa masih tertangkap jelas oleh Rendy. Laki-laki yang sejak tadi bersamanya. “Kamu kenal dia?” Tanya Rendy menuntut dengan nada datar. Membuat gadis itu terkesiap. Pasalnya baru kali ini ia mendengar Rendy mengeluarkan nada datar padanya. Biasanya laki-laki itu akan berkata penuh kelembuta

    Last Updated : 2021-08-17
  • My Destiny    Part 27

    >> “Hallo?”“Boleh aku minta tolong sama kamu?”>> “Boleh. Ada apa?”“Awasi Melissa.”>> “OK! Serahkan semua padaku.”Rendy segera menaruh ponselnya. Ia meninggalkan parkiran ke kampus. Tujuannya adalah ke Perusahaan Pratama Corp . Ada sesuatu hal yang harus ia diskusikan dengan Sang Papa.Waktu menunjukkan pukul 12.30, Rendy telah kembali di parkiran kampus. Ia sedang menunggu Sang pujaan hati.Dari kejauhan ia melihat Melissa berjalan bersisihan dengan sahabatnya. Raut muka tunangannya masih sama seperti tadi pagi. Tampak muram dan tak bersemangat. Ia memulas senyum terbaiknya untuk turun dari mobil. Menyambut Melissa.“Eh, Kak Rendy udah dateng. Ehm, kalau gitu gue duluan ya, Mel. Soalnya ada janji sama Mama. Jangan murung terus! Tambah jelek tau!” Cibir Mita. “

    Last Updated : 2021-08-18
  • My Destiny    Part 28

    “A-apa? Dua minggu lagi?!” Mita terkejut mendengar pengakuan sahabatnya. “Bu-bukannya kemarin Lo bilang tiga minggu ya?”“Di majukan sama Ayah dan Bunda. Ehm, sama kedua orang tua Mas Rendy juga.” Ringis Melissa. Tadi pagi gadis itu hanya bisa meneguk ludah saat Rendy mengatakan akan melamar secara resmi dua hari lagi.“Jadi ini yang bikin Lo galau sejak kemarin?” Mita menaikkan sebelah alisnya. Tapi Melissa menggeleng. “Lalu? Ahh ... apa tentang dia?”Melissa tersenyum kecut. Dan itu cukup sebagai jawaban bagi Mita.“Lo nggak usah mikir macem-macem deh! Kan ada Kak Rendy yang bakal mgejagain Lo. Ya kan? Dan gue juga selalu ada buat Lo.”“Thanks Mit. Lo emang satu-satunya sahabat rasa saudara yang gue miliki.” Ucapan itu membuat Mita tersipu. Membuat Melissa bergidik ngeri. “Nggak usah gitu juga kali.” Melissa menoyor Mita yang kini mengedipkan mata geni

    Last Updated : 2021-08-19
  • My Destiny    Part 29

    Rendy mengumpat habis-habisan di dalam mobilnya. Ia terjebak macet di salah satu ruas jalan menuju kampusnya. Kecelakaan beruntun yang menghadang jalan membuat jalanan macet total. Sial!!! Ia kembali mengumpat dengan emosi yang bercokol di otaknya. Pasalnya ponselnya pun tertinggal di kantor Sang Papa. Ia meremas kemudi dengan kuat hingga buku jarinya memutih. Pikirannya bermuara pada satu gadis yang kini pasti sedang cemas menunggunya. Menelisik tidak ada pergerakan mobil di depannya, ia memutuskan untuk turun. Mengetuk pintu salah satu Taxi yang ikut terjebak di sebelahnya. Ia meminjam ponsel sopir Taxi tersebut dan menggantinya dengan sejumlah uang. Rendy mengetikkan nomor ponsel Melissa dan mendial nomor tersebut. Nihil. Ponsel tersambung tapi tidak diangkat. Seketika hati Rendy merasa resah dan gelisah. Lalu ia memilih menghubungi ponselnya sendiri yang langsung di angkat oleh Joni, Papanya. Rendy menyatakan keadaannya saat ini dan meminta

    Last Updated : 2021-08-20
  • My Destiny    Part 30

    Suara kicauan burung di pagi hari mengusik gadis yang kini bergelung di dalam selimutnya. Gadis dengan piyama bermotif buah-buahan itu tampak malas membuka matanya sejak dua puluh menit yang lalu.Hari ini ia tidak mempunyai jadwal kuliah, sehingga bisa bermalas-malasan di rumah. Namun siang nanti ia harus pergi ke Rumah Sakit mengambil hasil pemeriksaan kemarin.“Eungh ...”Melissa tampak melenguh dan menggeliat. Ia melirik jam digital yang berada di nakas.Sudah jam 9? Pantas saja aku merasa lapar.Melissa beranjak bangun. Ia merenggangkan otot-otot leher dan kedua tangannya. Ia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membuang cairan di kandung kemihnya.Setelah buang air kecil, ia memutuskan untuk menggosok gigi dan cuci muka. Dan menggelung asal rambutnya.Kini Melissa keluar menuju dapur. Dari kejauhan ia melihat Sukma sedang berbicara dengan Mbak Ida, salah satu ART yang be

    Last Updated : 2021-08-21
  • My Destiny    Part 31

    Setiap wanita pasti akan menginginkan seorang laki-laki yang mencintai dan menyayangi apa adanya. Begitu juga dengan Melissa.Semenjak ditinggalkan begitu saja oleh cinta pertamanya semasa SMA, dan mendapat perlakuan kasar dari Ibu laki-laki itu, Melissa yang mengalami trauma psikologis. Membuatnya tak ingin mengenal lebih jauh dengan laki-laki. Karena ia tak menginginkan kesakitan itu terulang lagi di kehidupannya.Trauma yang membekas hingga kini belum bisa sepenuhnya ia lepaskan. Namun jika Tuhan sudah berkehendak apa pun yang menjadi kesulitan dalam hidup pasti akan mudah di lewati.Seperti saat ini, kedua pipi Melissa tampak merona setelah Rendy memakaikan satu cincin di jari manisnya. Cincin sebagai tanda lamaran yang di ucapkan dua jam yang lalu.Dengan penampilan seadanya dan tempat sederhana tentunya. Kedua manusia berbeda jenis kelamin itu telah berjanji akan selalu bersama sampai akhir nanti.Kini Melissa mendapat pelajaran yang sa

    Last Updated : 2021-08-22
  • My Destiny    Part 32

    Jangan takut untuk jujur kepada pasanganmu. Karena kalau dia benar-benar mencintaimu, seburuk apa pun itu ia akan menerimanya sepenuh hati. Karena kebohongan tak selamanya bisa kamu sembunyikan.*****AR_Merry*****Melissa merasakan kegelisahan karena belum bisa jujur dengan peristiwa yang menimpanya dua hari yang lalu. Walaupun hingga saat ini Rendy tak menanyakan kepadanya secara langsung.Hatinya merasa berdebar-debar ketika ingin mengutarakannya. Yang ia takutkan semuanya akan berubah setelah laki-laki yang kini menatapnya penuh cinta itu tahu.Bolehkah aku egois untuk kali ini saja? Atau bolehkah ia menyembunyikan untuk rentang waktu yang lama?Satu sisi hatinya berkata tidak. Dan satu sisi yang lain mengatakan iya.“Kamu melamun?” Tanya Rendy lembut. Kini mereka sedang dud

    Last Updated : 2021-08-23
  • My Destiny    Part 33

    Flashback pengakuan Melissa Rendy menggenggam lembut kedua tangan Melissa. Seolah menyalurkan keberanian dan keyakinan akan perasaannya. Ia mengulas senyum termanis yang selalu ditunjukkan kala bersama Melissa. Melissa menghela nafas dalam-dalam. Menenangkan gejolak yang tiba-tiba saja menguasai pikirannya. Keyakinan yang sudah ia susun sejak semalam, terkikis oleh ketakutan. Ia takut jika ditinggalkan setelah ini. Namun, ia tidak punya pilihan. Bicara sekarang atau tidak sama sekali!Bukankah sebelum menikah kita harus saling jujur kepada pasangan? Itulah yang dipikirkan Melissa jauh-jauh hari. Sebelum hari ini terjadi. Ia tidak menginginkan pernikahan yang seharusnya menjadi kebahagiaan malah sebaliknya. Menjadi luka dan saling menyakiti. Ia sudah menguatkan hatinya bila sesuatu yang tidak inginkan terjadi.Sebenarnya Rendy bukan tipe laki-laki yang penyabar. Namun,

    Last Updated : 2021-08-24

Latest chapter

  • My Destiny    Extra Part 2

    “Mas, Lissa udah kebelet nih,” rengek Melissa yang sejak tadi tak dihiraukan oleh Rendy. Beberapa hari ini Rendy mendadak manja kepada Melissa.“Jangan lama-lama, ya?” Melissa mengangguk dengan cepat karena sudah tak tahan. Rendy mengurai pelukannya dan membiarkan Melissa turun dari tempat tidur mereka.“Hati-hati, Sayang,” pesan Rendy yang hanya dibalas gumaman oleh Sang istri.Beberapa hari ini, Rendy merasakan hal-hal aneh yang belum pernah ia rasakan pada kehamilan pertama Melissa. Jika dulu Melissa yang selalu ingin ditemani dan dipeluk, kali ini sebaliknya. Rendy akan uring-uringan jika Melissa sibuk dengan aktivitas hariannya. Termasuk mengurus putra pertama mereka.Rendy bak bayi besar yang suka merajuk tanpa alasan dan jelas. Bahkan makan pun ia minta disuapi, kalau tidak ia akan mogok makan seharian.Perubahan sikap Rendy tentu saja membuat Melissa pusing sekaligus geli. Bagaimana tidak! Rendy yang biasanya tampak cool dan berwibawa tiba-tiba berubah l

  • My Destiny    Extra Part 1

    Seorang wanita dengan wajah merengut, membawa tiga buah alat tes kehamilan dengan dua garis merah yang terlihat jelas, menuju ruang kerja sang suami di sebelah kamarnya di lantai dasar.Laki-laki yang tadinya sibuk dengan dokumen yang berada di tangannya, tersenyum dan memundurkan kursi kerjanya, untuk menyambut wanita dengan bibir merengut yang baru saja masuk ke sana.Wanita yang tak lain adalah Melissa meletakkan tiga tes kehamilan itu di meja kerja sang suami.Rendy meraih tangan Melissa, dan membuat wanita itu jatuh di pangkuannya.“Mas?!” seru Melissa dengan mata membulat.Rendy terkekeh seraya melirik tes kehamilan yang berada di mejanya. Tangannya terulur meraih ketiga benda itu, dan dalam beberapa detik kemudian kedua matanya membulat dan berkaca-kaca.“S-sayang .... ini?” Rendy menatap Melissa yang masih merengut.Melissa mengangguk. “Lissa hamil, Mas.”Rendy langsung menarik teku

  • My Destiny    Part 54

    Rendy menyusuri lorong salah satu Rumah Sakit dengan terburu-buru dan mengumpat sesekali. Meeting yang ia perkirakan hanya sebentar, ternyata memakan waktu tiga kali lipat dari seharusnya. Membuatnya harus berlari agar segera tiba di ruang Dokter Kandungan, tempat Sang istri melakukan USG.Tak jauh dari tempatnya berdiri, ia melihat seorang wanita dengan perut yang membesar, memakai kemeja panjang berwarna biru dan celana bahan hitam khas ibu hamil, baru saja keluar dari ruangan dokter membawa buku pemeriksaan kehamilan.Rendy dengan dada berdebar kencang berjalan menghampiri wanita yang sudah menjadi istrinya sejak sembilan bulan yang lalu.“Hai Sayang?” Rendy meraih buku pemeriksaan dan tas kecil yang dibawa Melissa. “Maaf ya, Mas telat lagi,” ucap Rendy dengan sedikit gugup.“Hm, Lissa mau pulang. Capek!” ucapnya dengan nada ketus dan raut muka tak bersahabat.Rendy hanya mendesah pasrah. Bagaimanapun juga ini

  • My Destiny    Part 53

    Dua bulan kemudian ....Seorang laki-laki berpakaian formal, kemeja biru dengan jas dan celana bahan senada, sabuk hitam dan dasi biru polkadot, disempurnakan oleh sepatu pantofel dan jam tangan mewah di pergelangan tangan kanannya, telah siap untuk pergi ke kantor. Menjalankan rutinitas yang telah berjalan dalam satu minggu ini.Namun sebelum benar-benar berangkat, ia harus memastikan istrinya untuk bangun dan sarapan. Laki-laki itu tak ingin Sang istri kembali merajuk seperti dua hari yang lalu, dan mengakibatkan dirinya tidak bisa pergi ke mana-mana.“Ayo Sayang, bangun dulu. Mas udah siap mau ke kantor loh,” ucap Rendy dengan nada selembut mungkin sambil merapikan anak rambut Melissa yang berantakan.Melissa mengerjapkan kedua bola matanya untuk melihat ke arah Rendy yang benar-benar sudah rapi. Tiba-tiba perut Melissa bergejolak mencium aroma parfum Rendy yang menguar tajam

  • My Destiny    Part 52

    “Selamat pagi, Baby.”Laki-laki yang kini telah siap dengan kemeja putih panjang dan celana bahan berwarna hitam, dengan rambut yang tertata rapi dan sepatu pantofel hitam yang membalut kedua kakinya, menghampiri wanita yang masih terlelap dengan tubuh polos, di atas tempat tidur yang berada di kamarnya.Wanita yang lelah akibat percintaan panas dengannya semalam, menggeliat pelan ketika ia merasakan sentuhan lembut di punggungnya.“Mas Rendy sudah mau berangkat?” tanya Melissa dengan parau.“Iya. Hari ini Mas ada bimbingan untuk menyelesaikan skripsi. Mungkin sampai jam tiga sore Mas baru bisa pulang.”Melissa mengerjapkan kedua matanya, ia tersenyum melihat penampilan Rendy yang tampak begitu tampan. “Lissa mau tidur aja hari ini. Mas Rendy hati-hati.”Rendy tersenyum. Laki-laki itu melabuhkan kecupan di bibir Melissa sebelum benar-benar beranjak dari sana. Tak lupa ia menarik selimut untuk m

  • My Destiny    Part 51

    Warning 21++Melissa menggerakkan kedua bola matanya. Mengerjap berulang kali untuk menyesuaikan cahaya lampu yang menerangi seluruh sudut kamar hotel yang ditempatinya.Setelah percintaan panasnya siang tadi, Melissa langsung terlelap. Mengingat betapa kuatnya Rendy menerobos pertahanannya.Mendapati dirinya masih dalam keadaan polos, Melissa melirik ke kanan kirinya. Berharap ada pakaian yang bisa dipakai. Namun hingga ia duduk terbangun pun tak ada selembar pakaian yang berada di sekitarnya. Begitu juga dengan Sang suami.Melissa memutuskan untuk melilitkan selimut di tubuhnya dari pada berjalan dengan tubuh polos. Ia berniat ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi kandung kemihnya.Tapi saat ia menginjakkan kaki di lantai, ada rasa mengganjal di kewanitaannya. Ingatannya kembali pada kegiatannya dan Rendy siang tadi. Sesuatu yang membuat mereka bermandikan keringat dan bisa terlelap setelahnya. Kedua pipi Melissa meme

  • My Destiny    Part 50

    Warning mature content 21++Bab ini mengandung adegan dewasa yang begitu mendetail. Kalau tidak suka bisa dilewati. Tapi aku rasa tidak akan lengkap kalau tidak membaca part ini.Sinar matahari pagi yang terang menerobos kain tebal penutup dinding kaca di salah satu kamar hotel, di mana sepasang pengantin baru masih terlelap dengan posisi saling memeluk.Rendy yang baru saja mengumpulkan kesadarannya tersenyum melihat Sang istri masih terlelap di dalam pelukannya. Perlahan ia melabuhkan kecupan dalam di puncak kepala Sang istri dan menghirup aroma Cherry yang menjadi candu baginya.Melissa menggeliat pelan saat merasakan kecupan berulang-ulang di puncak kepala dan usapan lembut di punggungnya. Ia masih enggan membuka mata karena terlalu nyaman berada dalam dekapan hangat Sang suami. Melissa semakin membenamkan wajahnya di dada Rendy dan sesekali memberikan kecupan nakal di sana.Rendy menggeram

  • My Destiny    Part 49

    PERNIKAHAN PEWARIS PRATAMA CORPORATION AKAN DI GELAR NANTI MALAM DI SALAH SATU BALLROOM HOTEL PANDAWATAMU UNDANGAN YANG DIPERKIRAKAN MENCAPAI 6000 ORANG TERMASUK RELASI BISNIS DARI LUAR NEGERIPOTRET BAHAGIA SANG PENGANTIN BARU SETELAH ACARA AKAD YANG DILAKUKAN PUKUL 10.00PERNIKAHAN DENGAN NILAI FANTASTIS YANG MENDUDUKI NOMER DUA DI TAHUN INIBeberapa dari sederet judul berita yang sukses menghebohkan pengguna media sosial hanya dalam hitungan jam saja. Tentu saja banyak yang tidak menyangka jika Melissa benar-benar akan menjadi pendamping satu-satunya pewaris PRATAMA CORPORATION. Banyak komentar hujatan dan pujian mewarnai kotak berita di sana.Kini sebuah ballroom terbesar dan paling megah di Hotel Pandaw

  • My Destiny    Part 48

    Sejak pagi Rendy tampak menggerutu karena merasa seperti tahanan di kamar pribadinya. Pasalnya Ningrum benar-benar membuktikan perkataannya semalam tentang Fello dan Derrick yang akan mengawasinya selama empat hari ke depan.Dan parahnya kedua laki-laki yang kini mengawasi pergerakannya itu tidak mau diajak kerja sama. Mereka patuh pada perintah Joni yang dipastikan karena permintaan Ningrum.“Gue bisa gila kalau kalian di sini terus,” geram Rendy kesal.Namun sia-sia saja sebenarnya. Karena Fello dan Derrick seolah tuli walau Rendy terus mengumpat dengan kata-kata kasar.Rendy memilih keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan Sang Mama. Ia harus bernegosiasi agar dua laki-laki yang kini mengikuti dirinya dipindahkan saja.“Ma ... Mama ...” seru Rendy dari tangga menuju ke dapur. Tapi ketika mendapati raut tak bersahabat dari Sang Mama membuat laki-laki itu mengurungkan niatnya. “Rendy laper.” Hanya dua kata

DMCA.com Protection Status