Share

Part 51

Penulis: Silvia Dhaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jagat menghentikan mobilnya sedikit jauh dari pintu gerbang rumah orangtua Jasmine untuk menjemput kekasihnya itu. Sebelumnya ia sudah menghubungi Jasmine untuk mengabarkan pada kekasihnya itu jika ia sudah sampai di depan rumah.

Sedangkan di dalam rumah, Mardina dan Benjamin menatap Jasmine bingung karena putri bungsunya itu yang menggeret koper dengan susah payah menuruni anak tangga.

“Loh Jasmine, kamu mau ke mana?” Tanya Mardina saat ia melihat putri bungsunya itu tergesa-gesa menuruni anak tangga.

“Kan tadi malam aku udah minta ijin sama Mama dan Papa kalau aku mau liburan ke Bali sama teman-teman guru di sekolah tempat aku ngajar,” sahut Jasmine.

“Mama pikir kamu perginya masih besok-besoknya lagi,” ucap Mardina.

“Iya, Papa pikir juga begitu. Kenapa perginya harus mendadak?” tanya Benjamin.

“Rencananya juga mendadak, Pa. Aku juga baru tahu kemarin.”    

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Daughter's Teacher   Part 52

    Rasa sebal Jasmine pada Jagat menghilang seketika saat ia sudah menginjak tanah Bali. Sebenarnya liburan seperti ini sudah sangat ia impi-impikan sejak dulu. Sepertinya ia bisa liburan sedikit lebih lama dari biasanya karena ini sudah memasuki libur sekolah.“Gimana, suka nggak?” tanya Jagat.“Sukalah.”“Ayo kita udah dijemput,” ajak Jagat.“Siapa yang jemput kita?”“Pegawai di resort kita.”“Apa?!” Jasmine tak terlalu mengeerti dengan jawaban Jagat. “Apa maksud kamu dengan resort kita?” Jasmine mengulang pertanyaannya.“Iya, resort kita. Udah ah, sebaiknya kita cepat naik mobil supaya kita cepat sampai di resort terus setelah itu kita bisa istirahat.” Jagat menggandeng

  • My Daughter's Teacher   Part 53

    “Ayo jalan-jalan, aku udah siap.” Jasmine keluar dari toilet dan dengan bangganya memperlihatkan setelan pakaian barunya yang belum sempat ia pakai saat di kota tempat tinggalnya.Jagat terbatuk-batuk saat baru saja ia menyeruput kopinya. Bagaimana tidak, saat ini di hadapannya, Jasmine sudah memakai rok pendek dengan atasan tanpa lengan yang memperlihatkan hampir keseluruhan lekuk tubuhnya. Pakaian yang dipakai Jasmine juga memperlihatkan sebagian perutnya yang putih mulus.Jagat meletakan cangkirnya ke atas meja lalu berdiri menghampiri Jasmine. “Baju apa yang kamu pakai ini, Jasmine?!” seru Jagat.Jasmine mengerutkan keningnya lalu meneliti pakaian yang ia kenakan ini. “Ada apa? Ada yang salah?” tanya Jasmine bingung.“Ganti. Cari baju yang lain. Pakai kaos oblong sama celana panjang aja. Kalau bisa yang ukurannya agak longgar,” ucap Jagat.“Kamu ini kenapa sih?! Kita ini kan mau pergik

  • My Daughter's Teacher   Part 54

    Jagat tertidur dengan sangat lelap. Ia merasa bahwa di lebih dari lima tahun terakhir ini tidurnya tak senyenyak kali ini. Ia merasa jika ada seorang malaikat penjaga tidurnya seperti dongeng yang mamanya ceritakan di saat dirinya kecil dulu.Mungkin benar jika malaikat penjaga tidur itu benar ada, nyatanya saat ini Jagat benar-benar nyata memeluk malaikat itu. Malaikat itu sangat nyata hinga saat ini tangannya juga bisa merasakann bagaimana hangat dan lembutnya tubuh malaikat yang kini ada dalam dekapannya. Untuk tidurnya kali ini ia tak ingin membuka matanya. Biarlah ia tidur sampai puas.Setelah tadi siang sampai sore puas bermain air pantai, kini Jasmine tidur dengan sangat nyenyak. Ditambah lagi dengan pelukan hangat dari seseorang yang entah siapa ia tak tahu. Ia semakin mendekap tubuh yang kini juga sedang mendekapnya. Pelukan ini hampir sama nyamannya dengan pelukan papanya saat dulu ia masih kecil. Saat waktu kecil dulu, ia tak akan mau tidur jika tak ada papa

  • My Daughter's Teacher   Part 55

    Jasmine membelalakan matanya saat ia merasakan ada lengan kokoh yang membelit tubuhnya. Ia melirikan matanya dan ia kembali mendapati pemandangan dada berbulu di samping tubuhnya. Tak ada pergerakan lagi yang ia lakukan selain menghela nafasnya dalam-dalam.Jasmine terdiam seraya mengingat semua kilasan kejadian yang tadi ia lakukan bersama Jagat. Bagaimana bisa ia menyerahkan dirinya begitu saja pada pria yang baru saja ia kenal. Dirinya baru mengenal Jagat semala beberapa bulan terakhir dan kini ia malah sudah berakhir mengenaskan di atas ranjang tanpa pakaian apapun bersama pria tersebut.Setetes cairan bening keluar dari matanya. Ia menyesali perbuatannya. Rasa takut, malu, bingung dan bersalah kini bercampur untuk mengaduk perasaannya. Selama ini ia sudah sebaik mungkin menjaga kehormatannya sebagai seorang perempuan, kini hanya sedikit sentuhan dan ungkapan rasa cinta dari seorang pria sudah meluluhlantahkan hatinya hingga ia rela menyerahkan miliknya yang paling

  • My Daughter's Teacher   Part 56

    “Sayang.” Jagat berjalan mendekati Jasmine yang baru saja keluar dari kamar mandi.“Jangan panggil aku sayang! Hanya dengan menyebutku Sayang, kamu udah langsung bisa membuat aku seperti ini dan aku nggak suka hal itu!” seru Jasmine seraya menatap tajam Jagat. Ia berjalan dengan sekuat tenaganya menahan rasa nyeri di area pangkal pahanya. Dan rasa kesakitannya ini gara-gara pria menyebalkan di hadapannya ini.“Oke ... Jasmine. Aku udah pesan sarapan buat kita. Sebaiknya kita sarapan dulu.” Jagat harus ekstra bersabar menghadapi Jasmine. Selain dirinya yang merasa bersalah, ia juga tak ingin jika sampai Jasmine meninggalkannya hanya gara-gara ia terus-menerus menentang perkataan Jasmine.“Aku mau siap-siap pulang.” Jasmine mencari keberadaan ponselnya untuk memesan tiket pesawat. Kali ini ia akan mengurus kepulangannya sendiri tanpa ingin melibatkan Jagat.“Mama? Mama khawatir sama aku. Maafin aku, Ma,

  • My Daughter's Teacher   Part 57

    “Dasar Duda nggak tahu diuntung, nggak tahu diri! Baru tiga jam pergi udah cari yang lain aja.” Jasmine memasukan semua barang-barangnya di dalam koper.“Sayang.” Jagat mengikuti setiap gerakan Jasmine.“Ini yang kamu bilang cinta?! Ini yang kamu bilang kalau kamu nggak bakalan ninggalin aku, iya?! Kamu baru pergi tiga jam dan udah segampang itu kamu cari perempuan lain? Kamu hobi koleksi perempuan?!” seru Jasmine.“Sayang, dengerkan penjelasan aku dulu. Dia itu teman lama yang nggak sengaja ketemu di sini, lagipula dia di sana tadi juga sama suaminya.” Jagat mencoba menjelaskan kepada Jasmine yang sebenarnya namun sepertin ya kekasihnya itu sudah gelap mata hingga tak ingin mendengarkan apapun lagi.“Oke, kalau kamu ngga percaya, aku bisa bawa dia sama suaminya datang ke sini buat ketemu sama kamu.” Sambung Jagat karena ia tak mendapat respon apapun dari Jasmine.Jasmine sudah selesai men

  • My Daughter's Teacher   Part 58

    Jasmine terkejut saat ia merasakan pelukan dari belakang tubuhnya. Ia merutuki kebodohannya karena ia lupa mengunci pintu kamarnya dan kamar mandi sehingga Jagat bisa menyusul dirinya di kamar mandi seperti ini.“Kamu kenapa ke sini?”“Aku kan juga mau mandi.” Jagat tak ingin melepaskan pelukannya dari tubuh Jasmine.“Kamu bisa mandi di kamar kamu atau di mana saja kan? kenapa harus mandi di sini?”“Karena aku mau mandi sama kamu.” Jagat membalikan tubuh Jasmine agar menghadap ke arahnya.Jasmine membuang mukanya saat Jagat menatapnya intens. Namun Jagat kembali mengarahkan wajah Jasmine agar menghadap ke arahnya.“Jagat, aku malu. Kamu keluar sana.”“Gimana aku bisa keluar kalau aku aja belum masuk.” Jagat mengecup bibir Jasmine seraya memajukan miliknya yang sudah menegang hingga mengenai perut Jasmine.Bulu

  • My Daughter's Teacher   Part 59

    Tak terasa dua bulan sudah berlalu, kini hubungan Jagat dan Jasmine semakin dekat. Kini Jagat tak perlu lagi mengantar jemput Jasmine karena sudah mulai satu bulan yang lalu Jasmine mulai mengemudikan mobilnya sendiri. Meskipun hal itu membuat Jagat khawatir namun ia tetat tak bisa melakukan apa-apa karena itu sudah menjadi keputusan Jasmine.Sayangnya sampai detik ini Jasmine masih tak ingin membuka hubungannya dengan Jagat pada khalayak umum termasuk pada orangtuanya sendiri dan orangtua Jagat. Dan Jagat pun terpaksa harus menuruti keinginan Jasmine karena Jasmine selalu saja mengancamnya akan mengakhiri hubungan mereka.Jagat mengangkat kepalanya saat ia menyadari kalau pintu ruangannya terbuka. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, ia sudah tahu siapa yang saat ini sedang mengunjunginya karena hanya ada dua orang yang tak ingin repot mengetuk pintu saat memasuki ruang kerjanya dan kedua orang itu adalah ppa dan mamanya.“Papa ingin mengajak kamu makan

Bab terbaru

  • My Daughter's Teacher   Ekstra Part 6

    Kebahagiaan Jasmine semakin meningkat setiap harinya. Di kehamilannya yang kedua Jasmine melahirkan bayi perempuan lagi yang mereka beri nama Grizelle Clemira Jagat Paraduta. Sedikit rasa kecewa namun tak mengurangi rasa bahagianya. Dalam hatinya sebenarnya ia ingin memberikan cucu laki-laki untuk suami dan mertuanya, namun Tuhan berkehendak lain. Ia tak perlu berlarut memusingkan hal itu karena orangtuanya dan mertuanya menerima putri keduanya ini dengan penuh rasa bahagia.Dua tahun setelah Jasmine melahirkan Grizelle, ia kembali melahirkan buah hatinya. Kali ini Jasmine melahirkan seorang bayi laki-laki yang ia beri nama Aryan Gentala Jagat Paraduta. Lengkap sudah hidup Jasmine. Sekarang ini dirinya sudah memiliki tiga putri dan satu putra.Setiap hari Monica mengusahakan agar bisa berkunjung ke rumah Jagat agar ia bisa bermain dengan cucu-cucunya. Jika di akhir pekan, ia akan mengajak Barmal untuk menginap di rumah anaknya itu.Jagat memperhatikan Jasmine ya

  • My Daughter's Teacher   Ekstra Part 5

    Ponsel Jasmine berdering membuat aktifitasnya melihat-lihat baju terhenti.“Bentar ya, Kak. Aku angkat telpon dulu, ini dari sekolahannya Shagun.”“Iya.” “Iya, halo. Apa? Iya, saya segera ke sana!” seru Jasmine dengan raut wajah yang panik.“Ada apa, Jasmine?” tanya Rosaline yang juga ikut panik.“Kak, aku harus ke sekolahan Shagun sekarang. Shagun brantem sama teman sekelasnya,” ucap Jasmine dengan raut wajah yang panik.“Ya Tuhan, kenapa bisa begitu?” tanya Rosaline yang sekarang ini juga ikut panik.“Nggak tahu. Kakak nggak pa-pa kan kalau aku tinggal pergi ke sekolahannya Shagun?”“Nggak pa-pa, kamu nggak

  • My Daughter's Teacher   Ekstra Part 4

    “Hai, Sayang. Tumben rumah sepi, anak-anak di mana?” Tanya Jagat saat ia memasuki rumah.Jasmine tersenyum menyambut kepulangan Jagat dari kantor. “Anak-anak ada di kamar. Mau aku buatkan teh?”“Boleh, tapi minta pelayan saja yang membuatnya. Kita ke kamar saja,” ucap Jagat.Jasmine menoleh ke arah pelayan yang berdiri menunduk di belakangnya. “Tolong buatkan teh untuk Tuan lalu bawa ke kamar.”“Baik, Nyonya.” Pelayan itu segera masuk ke dapaur.Jasmine mengambil alih tas Jagat untuk ia bawa. Ia berjalan beriringan dengan Jagat menuju ke kamar mereka. Setelah sampai kamar Jasmine membantu Jagat melepas jasnya saat Jagat melepas dasinya.“Kamu mandi dulu sana,” ucap Jasmine. “Kita mandi bersama.”“Aku udah mandi, Sayang. Besok pagi saja kita mandi bersamany

  • My Daughter's Teacher   Ekstra Part 3

    Terdengar suara pintu kamar mandi dibuka, namun mata Jagat masih saja terfokus dengan layar handphonenya.Keluar dari kamar mandi rupanya Jasmine sudah berganti pakaian dengan menggunakan lingerie sexy berwarna merah kesukaan Jagat. Ia berjalan lenggak-lenggok seperti seorang model menuju ke arah ranjang.Mengetahui ada sedikit hal yang tak beres, Jagat segera menarik pandangannya dari layar handphonenya menuju ke arah istrinya yang sedang berjalan ke arahnya itu. Sontak saja mulut Jagat menganga lebar dan kedua matanya melotot hingga biji matanya hampir keluar. Ia langsung meletakan handphonenya ke atas nakas. Pikiran dan matanya saat ini terfokus pada Jasmine yang sedang berjalan berlenggak-lenggok menuju ke ranjang.Jasmine pura-pura tak menyadari jika saat ini Jagat sedang memperhatikannya dan sudah meneteskan banyak air liurnya karena melihat keseksian tubuh Jasmine yang dibalut dengan pakaian mini. Ditambah lagi pakaian ini terasa lebih sesak dibandi

  • My Daughter's Teacher   Ekstra Part 2

    Setiap hari Jasmine selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan Jagat dan Shagun. Semakin hari keahlian memasaknya semakin bertambah. Banyak kreasi menu masakan yang akan ia hidangkan untuk keluarganya di setiap harinya.Semenjak menikah Jasmine sudah jarang keluar rumah untuk hal yang tak perlu. Apalagi sekarng ini ia sudah memiliki Myesha. Hari-harinya akan disibukan dengan mengurus putrinya yang sudah berumur dua bulan itu.Masih dengan rambut acak-acakan dan wajah yang kucel, Jagat turun dengan menggendong Myesha yang menangis. Ia berjalan menghampiri Jasmine yang masih asik berkutat di dapur.Mendengar tangisan putri kecilnya, membuat Jasmine menghentikan aktifitas dapurnya. Ia lalu mencuci tangannya sebelum ia menghampiri putrinya. “Hai, Sayang anaknya Mami. Kenapa nangis? Cari Mami ya?” Jasmine mengambil alih Myesha dari gendongan Jagat.“Sayang, sebaiknya kamu nggak usah masak dulu deh. Urusan dapur biar diselesaikan sama pelayan

  • My Daughter's Teacher   Ekstra Part 1

    Satu bulan semenjak Jasmine melahirkan bayinya, hari ini di rumahnya ia dan Jagat mengadakan acara satu bulanan sekaligus acara pemberian nama untuk bayi mereka. Jasmine dan Jagat sepakat untuk memberikan nama bayi mereka dengan nama Myesha Chalendra Jagat Paraduta.Jasmine dan Jagat mengundang banyak teman, keluarga dan relasi bisnis mereka. Tapi sayangnya Mardina dan Benjamin tak bisa hadir ke acara syukuran sekaligus acara pemberian nama bayi karena mereka harus menemani Rosaline yang saat ini memutuskan untuk sementara waktu tinggal di luar negri setelah masalah yang datang menimpanya.Jasmine sudah cantik mengenakan gaun indah berwarna merah muda, begitu pula dengan Jagat, Shagun dan Myesha. Mereka kompak menyambut para tamu dengan pakaian yang senada. Mereka juga menyeragamkan para tamu undangan untuk memakai pakaian yang berwarna putih.Rumah mewah mereka sudah sejak kemarin dihias dengan sedemikian rupa untuk mendukung acara hari ini.“Sayan

  • My Daughter's Teacher   Part 106

    Jasmine membuka tiga kancing pakaiannya agar dirinya bisa mengeluarkan payudaranya dan bisa menyusui bayinya. Ia tersenyum manakala bayinya langsung melahap ASInya.“Rasanya kayak gimana gitu ... nyusuin bayi.” Jasmine tersenyum seraya terus saja memperhatikan wajah bayinya yang imut dan cantik. Wajah bayinya ini di dominasi oleh wajah Jagat. Mulai dari hidungnya, matanya, bibirnya, semuanya milik Jagat.“Enakan mana nyusuin bayi sama nyusuin papinya bayi?” tanya Jagat.“Kamu ini ngomong apaan deh, Sayang?!” Ketus Jasmine membuat Jagat tertawa.Jagat duduk di pinggiran ranjang Jasmine menghadap ke arah Jasmine. Matanya fokus ke arah bayinya.“Aku sangat bersyukur kita bisa kembali berkumpul lagi seperti ini, Sayang. Waktu kamu masuk ruang persalinan tadi pikiran aku udah nggak karuan. Rasa takut itu kembali datang, entah mengapa hal-hal buruk bisa menguasai pikiranku. Padahal aku terus berdoa untuk keselama

  • My Daughter's Teacher   Part 105

    Orangtua Jasmine dan Jagat berkumpul di ruang inap Jasmine. Mereka tampak antusias menyambut anggota baru di keluarga mereka. Mardina yang menggendong bayi Jasmine terlebih dulu, ia merasa bahagia sekaligus terharu kala dirinya saat ini nyata menggendong cucu pertamanya yang lahir dari rahim putri bungsunya. Tak ia sangka jika cucunya akan terlahir sehat dan tanpa kekurangan sesuatu hal apapun, mengingat bagaimana rapatnya Jasmine menyembunyikan tentang kehamilannya dulu.Mardina dan Benjamin meneteskan air mata haru sekaligus bahagia. Mereka berdua merasa bahagia atas keberhasilan putri bungsunya melahirkan anak pertama, namun di lain sisi mereka juga merasa sedih merasakan derita putri sulungnya yang saat ini juga sedang mengandung dengan pria yang masih berstatus suami dari wanita lain. Terlebih keluarga dari pihak pria itu juga tak menginginkan putri sulung mereka untuk dijadikan bagian dari keluarga mereka.“Kalian sudah menyiapkan nama untuknya?” tany

  • My Daughter's Teacher   Part 104

    “Mama? Mama di sini?” tanya Jagat.“Ada apa? Siapa yang sakit?” tanya Mardina panik.“Jasmine akan melahirkan, Ma. Ini aku baru mau menghubungi Mama dan Papa,” sahut Jagat. Ia kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celananya.“Jasmine mau melahirkan?!” seru Mardina panik.“Iya, baru saja dia masuk ke ruang persalinan,” sahut Jagat.“Ya Tuhan, berikan kelancaran untuk persalinan Jasmine. Mama akan menghubungi Papa kamu dulu.” Jasmine mengambil ponselnya dari dalam tasnya lalu menghubungi Benjamin.“Halo, Pa. Mama ada di bawah. Mama ketemu sama Jagat. Ternyata Jasmine sedang melahirkan.”“Apa?! Kalau begitu Papa ke sana sekarang.”“Tapi bagaimana dengan Rosaline?” “Ada apa, Pa?” Terdengar suara lemah Rosaline dari samb

DMCA.com Protection Status