Share

Part 06

Author: Mrs.Juno
last update Last Updated: 2021-03-21 13:44:23

Indahnya Venice, nyatanya tak membuat Jonathan maupun Natasha betah berlama-lama berada di kota atas air itu. Sehingga keduanya memutuskan untuk berpindah ke Inggris.

            Negara kelahirannya yang membuat Jonathan nyaman untuk tinggal menetap di sana. Dia membawa Natasha ke Mansion yang hanya diketahui oleh Ibu dan sahabatnya -Richard-.

            Natasha sendiri berdecak kagum dengan kemewahan mansion itu. Interior disetiap sudut ruangan, memiliki kesan tersendiri bagi sepasang manik mata hijau bening itu. Belum lagi beberapa ruangan rahasia yang hanya ditunjukkan padanya.

            Dan yang paling menarik dari semua itu adalah halaman belakang yang berbeda dari kebanyakan halaman mansion lainnya.

            Jonathan membuat sebuah pintu rahasia di halaman mansion yang terlihat seperti pada umumnya taman bunga.

            Hanya dirinya dan Richard yang tau dimana letak tombol tersembunyi yang menyambungkannya ke arena tempur untuk berlatih menggunakan senjata api, pisau, dan senjata berbahaya lainnya.

            Tempat rahasia itulah yang menjadikan Jonathan dan Richard ahli dalam menghabisi musuh-musuhnya dimasalalu.

            Bahkan Pauline sendiri tak mengetahui adanya sebuah pintu di semak-semak halaman belakang yang terlihat seperti taman biasa.

            Jonathan juga menyiapkan kamar tidur, dapur dan kamar mandi di tempat berlatih itu. Sehingga membuat dirinya tak harus bolak balik dari tempat rahasia ke mansion bagian depan yang terlihat normal.

            Dan seperti pada kesepakatan yang disetujui Jonathan dan Natasha, jika mereka kembali ke Inggris. Natasha harus berlatih untuk menjaga dirinya.

            Jonathan berusaha untuk mengajari Natasha, berbagai macam cara melindungi diri. Mulai dari menggunakan pisau belati, boxing, karate dan menembak menggunakan berbagai macam senjata api.

       

            Suara tembakan terdengar nyaring, satu peluru keluar dari senjata api yang digunakan Natasha. Menembus papan target yang berjarak beberapa meter darinya.

            "Bagus Nath! Lakukan sekali lagi," ujar Jonathan.

Lalu Natasha kembali menarik pelatuk dari senjata apinya. Dan suara tembakan kembali terjadi.

Jonathan memperhatikan titik tembakan yang dibuat Natasha ke papan target.

            "Lumayan untuk hari ini, kau belajar dengan cepat. Tapi besok, aku ingin kau sungguh-sungguh mengenai titik target yang ku buat." kata Jonathan. Pria itu kembali menghampiri Natasha yang baru membuka kacamata dan penutup telinganya.

            "Aku akan berlatih lagi malam ini, aku akan menggunakan penyadapnya." kata Natasha.

            "Tidak usah Nath. Malam ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat," ujar Jonathan meraih pinggang Natasha untuk masuk kembali ke dalam. Tempat yang sudah seperti sebuah rumah sederhana bagi Natasha. Dan dia lebih menyukainya dibandingkan mansion bagian depan.

            "Kemana?" tanya Natasha.

            "Masih rahasia, kau akan tau nanti. Untuk sekarang... Aku ingin menghukummu dulu," ujar Jonathan menatap Natasha penuh arti.

            Sedetik kemudian... Jonathan membawa Natasha dengan menggendong wanita itu.

            Natasha memekik terkejut. Namun belum sampai dia teriak. Natasha sudah dibungkam dengan ciuman dari Jonathan. Dan membawa wanita itu ke kamar.

-

            Suara desahan dan erangan keduanya bersautan memenuhi kamar. Hingga mereka melepaskan setiap kenikmatan yang tercipta.

            Jonathan baru saja membaringkan dirinya di samping Natasha. Namun suara tembakan terdengar nyaring terasa dekat dari tempatnya. Keduanya terkejut, dan memakai bajunya dengan cepat.

            "Tetap di sini Nath!" perintah Jonathan.

            "Tapi—" Natasha bungkam saat pria bermata coklat gelap itu menatapnya dengan tajam.

            Jonathan keluar dari kamarnya. Dia mendapati Richard Dowson di ruang tamunya. Duduk setelah mengambil minuman beralkohol.

            "Maaf mengganggu kegiatan gila kalian. Aku tak tahan mendengarnya. Jadi aku menembakkan peluruku ke papan target milik Nata. Dan 'dor!' kau keluar dalam hitungan detik," ungkap Richard tak merasa bersalah.

            "Sialan! Dasar sinting!" bentak Jonathan kesal. Richard hanya tertawa mengejek.

            Natasha keluar dari kamar setelah memakai pakaiannya, dia mendengar suara tawa Richard yang menggoda suami.

            "Berhenti menggodanya Richard!" ketus Natasha. Richard melakukan gerakan mengunci mulutnya.

            "Ada apa kau ke sini?" tanya Jonathan.

            "Jangan bicara dulu Richard, aku tak ingin penasaran dan menahan diriku berlama-lama disini," ujar Natasha. Richard kembali menutup mulutnya.

            "Memangnya kau mau kemana?" tanya Richard.

            "Apa hak-mu menanyakan akan kemana istriku?" tanya Jonathan. Richard kembali menutup mulutnya. Dia menjadi serba salah sendiri.

            "Hah...sudahlah...kalian ini! aku lebih baik kembali ke mansion depan, sebelum ibu mertuaku tiba," ungkap Natasha beranjak dari tempat rahasia itu.

            Lalu Jonathan dan Richard kembali membahas misi mereka untuk menghancurkan semua orang yang sudah memghancurkan hidup Natasha sewaktu dulu.

            Ya... Mereka --Jonathan dan Richard-- mempunyai misi sendiri, selain menyelamatkan wanita bernama Odelia. Mereka berniat akan menghancurkan bisnis perdagangan wanita itu.

            Richard malah merasa dirinya seperti Robinhood yang berbuat jahat pada yang jahat, dan menyelamatkan orang baik.

            "Jadi, apa yang kau dapatkan di Rusia?" tanya Jonathan.

            Mereka memang berpisah saat di Venice. Jika Jonathan langsung kembali ke Inggris, berbeda dengan Richard yang meluncur ke Rusia. Demi mencari informasi sekaligus mencari titik gedung untuk dirinya membidik musuhnya dari jarak jauh.

            "Kau memang ahli dalam mengancam seseorang. Seperti rencana kita, mereka sudah tiba setelah kau mengirimkan surat ancaman balas dendammu pada mereka," ungkap Richard.

            "Bagus jika mereka terpancing dan masuk ke dalam rencana kita. Kita akan berangkat ke Rusia dua hari lagi.  Aku masih ingin memastikan bahwa mereka semua sungguh pergi ke Rusia," ujar Jonathan.

            "Kenapa lama sekali? Aku sungguh tak sabar untuk menarik pelatukku," keluh Richard.

            "Aku tak ingin meninggalkan Natasha, sebelum aku memastikan sendiri bahwa sudah tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan di sini," jawab Jonathan.

            "Jika kau ke sana, aku yakin rencana kita ke Rusia akan terbaca oleh mereka," ujar Richard.

            "Kau bodoh atau apa? Tentu aku akan menyamar jika aku tak ingin ketahuan," tukas Jonathan. Dia menyandarkan tubuhnya ke sofa.

            "Kau sungguh seperti Kaito Kid, disebuah komik Jepang. Memberikan surat ancaman kehadiranmu, lalu sungguh datang dengan menyamarkan dirimu," ujar Richard berseru sambil bertepuk tangan. Setelah dia meletakkan gelas minumannya ke atas meja. Dan dirinya bahkan sampai berdiri.

            Jonathan menatap tajam sahabat sintingnya. Lalu berdecak kesal sambil menggeleng. Karena sekalipun bicara serius, pasti akan ada sebuah lelucon konyol yang keluar dari mulut playboy London itu.

            Dan yang membuat Jonathan heran adalah seorang Richard bahkan menjadi playboy, tanpa merayu wanita yang akan dia kencani. Dia memiliki cara tersendiri dengan gayanya yang dingin dan terkesan cuek pada wanita yang akan dia tiduri setiap malamnya.

            "Kau terlalu banyak membaca komik detective, sehingga otakmu sedikit rusak. Bagaimana jika kita berlatih boxing?" tawar Jonathan. Dia beranjak dari duduknya, menuju arena boxing.

            "Tawaran yang bagus. Apa taruhannya?" tanya Richard. Mengekori Jonathan.

            "Apa yang kau inginkan?" tantang Jonathan. Dia memasuki ruangan boxing. Terdapat sebuah ring yang akan menjadi tempat pertarungan mereka.

            "Penthouse-mu di Paris," pinta Richard menyeringai. Dia menangkap sarung tinju dari Jonathan.

            "Wanita mana lagi yang akan kau ajak? kenapa kau begitu penasaran dengan penthouseku di sana? Kau bahkan memiliki banyak di negara besar," ujar Jonathan. Sambil memakai sarung tinjunya.

            "Hei... Tak perlu bertanya apa alasannya. Sudahlah... Cepat katakan  apa yang kau inginkan?" tanya Richard. Ikut memakai sarung tinju yang diberikan Jonathan barusan.

            "Mudah," ujar Jonathan ringan. Namun terlihat mencurigakan, "gantikan tugasku untuk membantu mengurus kebun bunga Pauline di London," lanjutnya menaiki arena ring.

            "Hah? Apa-apaan itu? Yang benar saja Joe! Aku sniper! Kau memintaku melakukan tugas perempuan seperti itu?!" tanya Richard tak percaya.

            "Itu menjadi tugas negara jika Pauline yang memintanya," ungkap Jonathan.

            "Astaga... Kenapa ibumu memintamu melakukan itu?" tanya Richard. Dia menaiki arena ring. Setelah Jonathan menyuruhnya naik. Dirinya cukup ragu jika dia tak menang dan berakhir dengan mengurus taman bunga.

            "Aku meminta Natasha berhenti meminum obat penyubur dari Pauline. Dan wanita tua itu menantangku; jika dalam satu bulan Natasha tak hamil, dia akan menghukumku seperti itu," ungkap Jonathan. Membuat Richard terbahak dengan pemikiran cemerlang Pauline.

            "Kalau begitu, buatlah Natasha hamil. Mudah bukan?" ujar Richard terdengar seperti mengejek.

            "Bisa kita mulai? Kau terlalu banyak negosiasin!" tukas Jonathan. Dirinya sudah memulai ancang-ancang untuk memukul. Namun Richard yang malas dan berniat melakukan negosiasi ulang, malah dengan santainya bergelayut dipinggiran ring.

            "Bagaimana jika aku yang mencoba menghamil—" ucapan Richard terhenti saat sebuah tangan melesat dengan cepat dan berhenti tepat satu centi di depan wajahnya.

            "Jika kau melanjutkan ucapanmu, aku akan menghentikannya dengan paksa. Menghancurkan rahang kebanggaanmu ini, agar kau berhenti menyombongkan dirimu di depanku!" tukas Jonathan. Tangan kanannya berada tepat di depan wajah Richard yang terdiam secara tiba-tiba.

            "Baiklah... Aku lebih memilih mengurus kebun bunga Pauline daripada harus kehilangan rahangku. Jadi... Mari kita mulai," ujar Richard. Dirinya terlihat serius dengan melakukan ancang-ancang seperti yang dilakukan Jonathan.

            Sebuah pukulan mengenai wajah Richard. Dan pria itu mebalasnya, tepat dimana dia mendapat pukulannya.

            Hingga beberapa menit kemudian, keduanya masih tak ingin menyerah. Sampai sebuah suara terdengar dari pintu. Menghentikam kegiatan gila yang dilakukan Jonathan dan Richard.

            "Apa kalian mulai bodoh?!" tanya Natasha. Wanita bertubuh ramping itu, tengah bertolak pinggang sambil menggeleng tak percaya.

            "Oh Nath... Untung kau datang, tolong hentikan kegilaan suamimu ini. Aku—"

            "Ah! Nathan!" pekik Natasha terkejut. Saat melihat suaminya memukul Richard hingga pria itu terhuyung.

            "Jangan mengalihkan tatapan dari lawanmu, sekalipun ada wanita secantik istriku menyapamu," ujar Jonathan tanpa rasa bersalah. Sementara Richard sudah mengangkat tangannya menandakan dia menyerah.

            Jonathan membuka sarung tinjunya dan berjalan mendekati Richard, membantu sahabatnya untuk bangun.

            "Jangan katakan apapun tentang taruhannya," bisik Jonathan.

            "Kami sedang latihan Nath, ini sudah biasa. Kenapa kau kembali ke sini? Dimana wanita tua itu?" tanya Jonathan. Dia menuruni ring untuk mendekati Natasha.

            "Dia tak jadi ke sini sekarang, sebagai gantinya nanti malam dia ingin makan di sini. Aku harus berbelanja, bahan makanan di lemari pendingin sudah habis, dan para maid, sedang sibuk menyiapkan kedatangan ibumu," ungkap Natasha.

            "Ayo kuantar—"

            "Tidak Nathan. Aku akan mengobati lukamu dulu, lalu luka Richard. Setelah itu aku baru akan pergi. Sendiri Nathan, aku tak ingin terus dikawal olehmu atau supir yang lain," ujar Natasha.

            "Tidak boleh Nath."

            "Nathan, untuk apa kau mengajariku bela diri jika aku tetap dijagai?" tanya Natasha.

            Jonathan berjalan menjauh dari Natasha. Mengambil obat p3k yang sudah disediakan di sana.

            "Baiklah... Bawa ini untuk jaga-jaga," ujar Jonathan memberikan sebuah senjata api berukuran kecil. Dia mengambilnya bersama obat p3k, yang di simpan tepat di samping kotak kecil berbentuk persegi.

            "Astaga... Nathan! aku hanya ke supermarket," runtuk Natasha. Dia gemas dengan suaminya yang terlalu khawatir dengan berbagai macam hal.

            "Ambil ini, atau tidak usah pergi sama sekali," tukas Jonathan. Richard terkekeh pelan sambil berjalan menuju ke arah dimana suami istri itu berdebat.

            Namun tiba-tiba bunyi 'dor' terdengar mengagetkan Richard yang secara spontan berjongkok.

            "Ternyata sungguhan. Aku kira ini mainan, jadi aku mencobanya," ujar Natasha santai dan berlalu. Meninggalkan Richard yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

            "Astaga... Dia mengerikan," gumam Richard. Jonathan hanya menggelengkan kepalanya.

**

Related chapters

  • My Dangerous Secret   Part 07

    Natasha terbiasa mandiri untuk pergi membeli keperluan rumah tangga. Meskipun beberapamaidmerasa tak enak dengannya. Namun demi membuatmaiddi mansionnya nyaman. Dia mengajak satu orang untuk membantunya mencari bahan makanan yang akan dibelinya. Dia sangatexitedsaat mertuanya berkata akan datang malam ini. Dia dengan semangat membuat daftar belanja untuk menyiapkan makanan demi menyambut Pauline. Disebuah supermarket besar di Inggris raya. Dia Dan seorangmaidyang paling muda bernama Rachel, sedang mengelilingi supermarket tersebut. "Rachel bisa minta tolong kau ambilkanparmesan, di rak sana?" pinta Natasha. Rachel mengangguk dan berjalan mengambil sebuah

    Last Updated : 2021-03-21
  • My Dangerous Secret   Part 08

    Setelah mendapat perintah dari suaminya. Natasha bergegas merapikan barang-barang yang akan dibawa ke rumah Pauline. Dia memasukan baju-baju yang terlihat lebih sopan untuk dipakai, dia juga merapikan peralatan mandi danmake upsehari-hari yang biasa dia gunakan. "Kau tak perlu membawa semuanya sayang. Pauline akan menyediakannya. Dia akan memanjakanmu seperti seorang anak gadis," ujar Jonathan. Dia memasuki kamarnya, melihat Natasha yang sibuk menyiapkan banyak barang. "Oh... Sayangnya kegadisanku sudah kau ambil waktu itu," ujar Natasha. Jonathan mendekat. Memeluk Natasha dari belakang dan menghirup tengkuknya dalam. "Dan aku sudah bertanggung jawab untuk itu sayang," ujar Jon

    Last Updated : 2021-03-21
  • My Dangerous Secret   Part 09

    Jonathan keluar dari kediaman Alberto. Dia memasuki mobil hitam yang sudah terdapat Richard di dalamnya. Pria itu hendak membuka sarung tangannya. Sambil menatap Jonathan dengan tatapan yang membuat Jonathan kesal. "Aku bersumpah akan menusuk bola matamu jika kau terus menatapku seperti itu!" tukas Jonathan tanpa menoleh kepada Richard. Dia tau, sahabatnya itu sedang mengejeknya melalui sebuah tatapan. Richard tergelak dan mulai menjalankan mobilnya. Mereka melaju menuju bandara untuk terbang ke Rusia. Jonathan terlihat sibuk dengantablet-nya. Dia mengecek rekaman kamera yang dia pasang di ruangan tempat Alberto tertembak. Memastikan tak ada seorangpun yang datang ke sana untuk membersihkan m

    Last Updated : 2021-03-21
  • My Dangerous Secret   Part 10

    Truk yang dikendarai Jonathan hampir tiba di gudang penyimpanan semua barang ilegal milik Baranov. Sementara, sejak kepergian Jonathan dengan truk itu. Richard, juga ikut pergi melesat lebih cepat dan tiba di tempat favoritenya. Yaitu sebuah bangunan tinggi, dia mencari posisi ter-stategis untuknya melindungi Jonathan. "Nathan, si keparat Baranov berencana menuju ke gudang penyimpanan, sepertinya dia akan memeriksa sendiri barang yang kau bawa," ujar Richard darimicrophonekecil yang tersambung kepadaearphoneJonathan. Jonathan yang sedang terlihat serius mengendarai truk itupun menjawab informasi dari Richard. "Baiklah... Kita lakukan rencana

    Last Updated : 2021-04-06
  • My Dangerous Secret   Part 11

    Suara lagu dari audio di dalam mobil Jonathan, mengalun mengisi keheningan malam diperjalanan panjang Jonathan dan Richard. Dalam memburu para mafia yang bersangkutan dengan penjualan dan penyeludupan barang ilegal. Selama di Rusia, Jonathan bahkan sudah didatangi dua kelompok mafia yang hendak membalaskan dendam atas kematian beberapa saudara sebangsa mereka. Kedatangan dua kelompok mafia itu mengakibatkan Jonathan terkena luka tembakan di bahu kirinya. Walau lukanya tak begitu fatal. Namun hal itu membuat Natasha mengkhawatirkan keadaannya. Dan meminta Jonathan untuk kembali saja, jika keadaan sudah tak memungkinkan. Sayangnya Jonathan tak akan berhenti ditengah jalan hanya karena sebuah peluru yang melewati bahunya.&nb

    Last Updated : 2021-04-06
  • My Dangerous Secret   Part 12

    Bunyi tamparan dikulit wajah seorang wanita. Terdengar jelas di sebuah ruangan besar yang bernuansa glamor akan interiornya yang ada di mansion megah milik seorang mafia asal Brazil. Seorang pria tua dengan kepala plontos dan wajahnya yang terlihat bajingan itu, menatap nanar wanita yang tersungkur di lantai akibat tamparannya barusan. "Kau hanya seorangbitch! Kau bahkan tak berhak mengatakan apapun padaku! Tugasmu hanya membuka kakimu untuk kumasuki!" bentak pria tua yang diketahui bernama Rudolf Sobero. Salah satu jajaran mafia tinggi yang disegani oleh beberapa dari kalangannya. Begitu licik dan licin saat beberapa kali kejahatannya tercium oleh pihakFBIdanCIAyang mengincar dirinya untuk ditangkap. dirinya

    Last Updated : 2021-04-06
  • My Dangerous Secret   Part 13

    Natasha menatap Margareth tak percaya. Wanita yang dia anggap sebagai sahabatnya sewaktu dulu. Tempat berbagi kisahnya dengan Jonathan yang sempat menyelamatkan dirinya sebelum menjadislave.Tenyata adalah adik dari pria yang selalu dia ceritakan, adik yang memiliki perasaan berbeda kepada kakaknya. Lalu tatapan Natasha beralih kepada Jonathan. Menatap kecewa pria yang telah menjadi suaminya. Natasha sendiri tak tau bagaimana perasaan suaminya terhadap Margareth. Yang Natasha pikirkan; jika Jonathan sudah tak memiliki perasaan apapun terhadap Margareth, untuk apa pria itu masih menyimpan kisah mereka. Bahkan saat pertama kali Natasha mengetahui sesuatu dari Richard yang mengatakan bahwa; seseorang dari masa lalu Jonathan. Natasha masih sempat ingin membahas dan menuntaskan pemikirannya tentang wanita masa lalu Jonatha

    Last Updated : 2021-04-06
  • My Dangerous Secret   Part 14

    Seperginya Natasha bersama Margareth dan Richard. Jonathan menatap tajam Rudolf yang merangkak mundur dengan darah segar dari perut, tangan dan kakinya mengalir mengotori lantai kayu. Jonathan melangkah maju semakin mendekati Rudolf. Namun saat Jonathan hendak mengangkat tubuh Rudolf, beberapa pengawal keluar dari balik ruang rahasia yang tepat berada di belakang Rudolf. Ruangan yang tersambung ke sebuah tempat di luar mansion tersebut. Rudolf menyeringai melihat Jonathan yang kembali mundur. Terlihat satu orang musuh Jonathan sejak lama. Sahabat kecilnya yang berubah menjadi musuh karena sebuah perasaan dengki. Pria dengan perawakan tinggi itu menatap tajam Jonathan sambil memberikan sebuah senyuman mengejek. Beberapa pengawa

    Last Updated : 2021-04-06

Latest chapter

  • My Dangerous Secret   Epilogue

    Jonathan akhirnya berhasil keluar dari mobil setelah menenangkangladius-nya. Dia menyuruh seorang penjaga mengambil kunci dari tangan istrinya. Lalu dia memasuki mansion dan langsung menuju ke dapur tempat dimana Natasha dan Philip berada saat ini."Bagaimana? Apa enak?" tanya Natasha.Dia baru saja selesai membuat makanan untuk Philip. Dan saat ini pria tua itu sedang menyeruput kuah sup yang masih sangat hangat."Natasha!!" sergah Jonathan.Membuat Philip terkejut dan tersedak kuah sup. Dia mengibas-ibaskan tangannya di depan bibir."Oh astaga John... Kau bisa membuatku mati lebih cepat," gerutu Philip.Natasha terkekeh."Oh maaf, Phil. Aku ada urusan dengan istri nakalku ini," ujar Jonathan."Saat ini dia sedang menjadi kokiku... Jangan membawanya pergi dulu," ujar Philip."Sayangnya aku tak ingin meminjamkannya lebih lama lagi. Dia harus membayar kenakalannya barusan," tukas Jonathan.Dia menari

  • My Dangerous Secret   Part 35 (The end)

    Jonathan kembali merasakan mual di setiap pagi hari. Kali ini sudah ke tiga kalinya semenjak kepulangannya dari rumah sakit tiga hari yang lalu.Dia merasa sesuatu dari dalam perutnya yang terus mendesaknya untuk mengeluarkan sesuatu yang hanya air saja jika dia memaksakannya untuk keluar.Natasha mengusap tengkuk Jonathan dan memberikan segelas air hangat kepada suaminya.Natasha tersenyum... bahkan terkekeh melihat Jonathan yang merasakan penderitaan seorang ibu hamil di tiga bulan pertama."Jangan menertawakanku, Nath!" tukas Jonathan."Aku tak tertawa... Hanya terkekeh melihatmu mual setiap pagi. Dan sensitif dengan wangi-wangian," ujar Natasha."Bagaimana bisa, kau yang hamil tapi aku yang mual dan tak bernapsu untuk makan. Sementara kau? Kau bahkan mampu menghabiskan banyak makanan," keluh Jonathan.Dia keluar dari kamar mandi setelah menyeka mulutnya dengan handuk kecil yang diberikan Natasha."Harusnya kau bersyukur, ka

  • My Dangerous Secret   Part 34

    David berniat ingin mengabari Kingswell bahwa ada sekelompok orang yang baru datang. Namun dia menahan niatnya, saat melihat keadaan di bawah sana yang juga tak memungkinkan untuknya memberitahukan kabar tersebut.Hingga saat melihat Jonathan tersadar, Richard langsung mengingatkan David untuk mengabari Kingswell perihal ada sekelompok orang yang baru datang."Sir, maaf mengganggu... Ada sekelompok orang yang baru datang. Mereka seperti sedang berbicara dengan Baranov yang hendak melarikan diri. Apa aku harus menyerang mereka?" tanya David."Perhatikan saja apa yang dia lakukan. Jika mereka hendak melakukan serangan. Silahkan kau menyerang. Aku tak tahu mereka berada dipihak siapa. Mungkin saja itu bantuan untukku, tapi tidak menutup kemungkinan Baranov juga meminta bantuan,"jawab Kingswell."Baranov tak mungkin memiliki bantuan lagi, Kingswell. Karena setelah dia tak mempunyai kekuasaan. Hanya aku yang masih mau menerimanya, namun aku

  • My Dangerous Secret   Part 33

    Jonathan menatap tajam Philip, dia bahkan tak bisa membalas ucapan Philip. Dia hanya mengatupkan giginya dan menahans diri untuk tetap waras agar tak langsung menembak mati kepala Philip.Dia masih bisa mengingat perkataan ayahnya sebelum mereka benar-benar menghadap Philip.Perkataan yang menjadi alasan bagi Kingswell selama ini tetap diam walau harus tersiksa batin."Aku bisa saja membunuh ayahku sejak lama, John. Tapi...Apa kau tahu kenapa aku tak melakukannya?" tanya Kingswell. Jonathan menggeleng sebagai jawaban.Mereka tengah berada di dalam mobil saat baru memasuki gerbang mansion Philip."Karena aku tak ingin menjadi sepertinya. Siapa yang mampu membunuh istri dan anak sulungnya hanya karena mereka tak menuruti keinginannya? Hanya seorang iblis yang sanggup melakukan itu," ujar Kingswell. Seakan di dalam dirinya begitu memendam rasa sakit yang begitu menyiksanya."Maka dari itu. Bagaimanapun kakek

  • My Dangerous Secret   Part 32

    David melihat tanda dari layartablet-nya. Sebuah tanda dari Kingswell untuk mulai melakukan serangan secara diam-diam.Dia langsung memberikan intruksi kepada yang lain melalui microphone yang tersambung ke masing-masing earphone ditelinga Richard, Bastian serta Natasha."Richard, sekarang! Lakukan seperti hantu," perintah David."Perintah diterima! Peluru siap meluncur!" jawab Richard berseru. Dia menarik pelatuknya sehingga sebuah peluru meluncur menuju pengawal paling jauh yang berada tepat di depan pintu masuk mansion. Peluru lainnya menyusul ke arah pengawal di depannya. Hingga satu per satu tumbang sampai ke bagian gerbang."Tian, Nath. Bersiap menyusup. Richard sedang membuka jalan, bersamaan dengan itu aku tengah merusak jaringan sistem cctv mereka agar terlihat tak terjadi apa-apa," ujar David."Done!" seru Richard."Siap!" jawab Natasha dan Bastian bersamaan.David terlihat sibuk mengetikkan suatu rum

  • My Dangerous Secret   Part 31

    Pagi harinya...Kingswell dan Jonathan tengah bersiap untuk berangkat. Mereka sengaja melewati jalur udara dengan menggunakan pesawat pribadi. Sementara Natasha dan Bastian menggunakan jalur laut dengan kapal laut.Keduanya berangkat bersamaan agar mereka tiba di mansion Philip diwaktu yang hampir sama.Kingswell memperhatikan Jonathan yang terlihat gelisah. Anaknya itu tak tenang dan mulai menenggak minumannya berulang dengan wajah yang tegang. Seakan dia melakukan itu untuk menutupi kegelisahannya.Namun seorang ayah, sekalipun telah lama terpisah. Kingswell tetaplah bisa melihat kegelisahan yang dirasakan anaknya. Lantas dia menanyakan kegelisahan apa yang dirasakan Jonathan."Ada apa, John?" tanya Kingswell.Jonathan menoleh dan mengulas sedikit senyuman tipis."Tak apa, dad. Aku hanya... Entahlah. Akhir-akhir ini... aku merasa kekosongan sering menghampiriku," jawab Jonathan."Tak ada yang perlu kau khawatirkan,Son.

  • My Dangerous Secret   Part 30

    Kepergian Kingswell dari ruangan tersebut menyisakan Jonathan berserta tiga orang yang masih tercengang dengan seseorang yang mengikuti Kingswell keluar dari ruangan tersebut."Hah?! Nathan! Apa ayahmu tak salah memilihkanku pasangan tim? Lebih baik aku bersama Bastian. Walau dia menyebalkan," ujar Richard."Siapa yang ingin satu tim denganmu?! Kau sangat berisik! Aku lebih bersyukur bisa dengan Natasha," balas Bastian.Richard mendengus kesal. "Lalu bagaimana aku bisa bekerja sama dengan seorang pria bertubuh kecil, dan lihat saja lekukan wajahnya? Bukankan itu mirip dengan lekukan wajah Natasha? Hanya saja ditumbuhi bulu halus. Atau mungkin itu hanya tempelan," gerutu Richard.Jonathan terkekeh begitu juga Bastian.Natasha mendekati Richard, "sudahlah, Richard... Aku rasa lebih baik kau menerimanya sebagai rekanmu. Mungkin saja apa yang dikatakan dad, benar. Jangan menolak hanya karena tubuhnya yang terlalu kecil. Kau bahkan tak tahu keahliannya,

  • My Dangerous Secret   Part 29

    Pauline menjalani hari-harinya menjadi istri dari Jacob. Walau yang sebenarnya terjadi, dia tak pernah melakukan kewajibannya sebagai istri untuk memenuhi kebutuhan Jacobdalamberhubungan badan.Beruntung Jacob sangat mengerti dan mau menghargai Pauline yang menolak untuk tidur tidak dalam satu kamar. Walau begitu, Pauline tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Memasak dan menyiapkan segala kebutuhan Jacobuntuk bekerja.Hingga satu bulan sudah berlalu terhitung perginya Pauline dari Rusia atas permintaan Kingswell.Pagi itu dia merasa mual dan terus berusaha memuntahkan sesuatu yang hendak keluar.Jacob panik dan tak jadi pergi bekerja, dia mengantarkan Pauline ke dokter dan memeriksakan keadaan Pauline.Sebuah kabar bahagia sekaligus menyedihkan harus diterima Pauline. Saat pria yang dia cintai malah tak berada di sampingnya, ketika sebuah benih dari cinta mereka tumbuh.

  • My Dangerous Secret   Part 28

    Di sebuah mansion di Rusia, seorang pria yang baru beranjak dewasa, dipanggil untuk menghadap sang ayah. Saat pria itu baru saja selesai bercinta dengan kekasihnya. Di sebuah kamar bekas almarhum kakak perempuannya.Kingswell sejak kecil sudah menjadi anak kesayangan dari Philip Winston Walz, terlepas dari kematian istrinya karena melahirkan Kingswell.Kingswell bergegas setelah merapikan diri, dan menyuruh wanitanya pulang menunggu dikamar itu. Karena dia yakin tak ada yang berani memasuki kamar bekas kakaknya itu.Philip mempunyai dua orang anak. Anak pertamanya seorang perempuan yang begitu anggun dan mempesona persis seperti ibunya. Namun sayang anak sulungnya itu harus meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat dari pelariannya bersama pria yang dicintainya.Ruang kerja Philip yang bernuansa clasic khas orang rusia, dengan beberapa bingkai berisi replika senjata api tertempel rapi di dinding. Philip duduk dikurs

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status