Tidak.
Asoka sudah pernah menghadapi Kyra bahkan sebelum kenyataan ini menghantui Asoka. Selama ini Kyra bertingkah normal kan? Maksudnya, tidak melebihi batas seperti tiba-tiba memeluk Asoka atau mencubiti pipinya gemas. Kyra juga mampu menjaga sikapnya dan membuat Asoka terkelabuhi. Sekarang, Asoka hanya perlu memanfaatkan fakta itu tanpa Kyra menyadarinya. Berkali-kali, Asoka meyakinkan dirinya sendiri bahwa Kyra bukanlah fans bar-bar yang akan menyerang Asoka seperti babi gila. Mereka pernah tinggal di apartemen yang sama, dan Asoka baik-baik saja sampai sekarang. Benar, kan?
Menarik napas dalam, Asoka berusaha untuk menyembunyikan kekhawatirannya. Dia memasang wajah dingin dan tanpa kata melewati Kyra untuk membuka pintu apartemennya lebar-lebar. Berbalik sekilas, Asoka menatap Kyra dengan sorot memperingati. "Jangan ngelakuin sesuatu yang bakal lo sesali nantinya."
Kyra mengangguk cepat dan mengacungkan jempolnya. "Siyaap. Aku ke sini
Setelah mengaduk-aduk emosi Asoka, Kyra hanya menginginkan hal itu? Asoka tentu tak keberatan jika hanya sekadar mengucapkan kata maaf, tetapi jika harus berteman dengan gadis gila ini, Asoka tak yakin bisa melakukannya. Sebab Kyra adalah satu-satunya manusia yang harus Asoka hindari di muka bumi."Gue bakal minta maaf, tapi enggak dengan berteman." Asoka menyuarakan pikirannya tanpa basa-basi. "Gue bukan tipe orang yang akan berteman dengan siapa aja. Asal lo tahu, Kyra."Raut wajah Kyra seketika berubah. Dia menundukkan kepala dan menatap flash disk di tangannya. "Kalau begitu, aku nggak punya cara lain. Video ini harus kubeberin ke media meski aku nggak tega lihat karir Kak Soka hancur." kali ini Kyra mengangkat kepala dan menatap Asoka lekat. "Kalau Kak Soka setuju kita berteman, aku bakal bilang ke Kak Dya supaya Kak Soka nggak perlu kuliah lagi. Aku bakal tetep nurtin Ayah meski Kak Soka nggak di sana."Asoka benar-benar tidak bisa memahami Kyr
Tepat satu minggu setelah Kyra datang ke apartemen Asoka waktu itu, tiba-tiba Asoka dikejutkan dengan berita yang menjadi headline news hari ini. Video-vido yang pernah Kyra berikan pada Asoka waktu itu beredar luas di media sosial. Sementara itu, press conference drama terbaru Asoka akan do mulai dua hari lagi. Bagaimana Asoka bisa Kyra meledakkan bom di saat Asoka pikir karirnya akan baik-baik saja?Asoka... benar-benar tak habis pikir. Bisa-bisanya, Kyra mengkhianati kepercayaan yang sudah Asoka berikan kepadanya?Asoka membanting ponselnya ke atas ranjang begitu melihat nama Fian yang muncul di layar. Asoka sedang tidak mood mendengarkan ocehan cowok itu. Dia hanya akan menyalahkan Asoka tanpa mau berpikir untuk menemukan solusinya. Agensi pasti sedang kalang kabut membendung berita, tetapi jelas terlihat wajah Asoka di video itu jadi dirinya tak akan bisa berkelit lagi.Kyra....Gadis sialan itu memang benar-benar berniat untu
Sampai di Bandara, Kyra langsung menuju ke apartemen Kendra setelah mengkonfrmasi bahwa cowok itu berada di tempatnya. Kyra menitipkan kopernya pada resepsionisrt sebelum kemudian naik ke lantai empat belas. Ini pertama kalinya bagi Kyra mampir ke apartemen Kendra setelah mereka berpisah sejak lulus SMA. Kendra rupanya memilih untuk hidup mandiri dan jauh dari orangtuanya. Sama seperti Kyra. Pertama kali ke tempat Kendra, Kyra sama sekali tak menyangka akan datang dengan emosi yang siap meledak. Tia sendiri sudah Kyra hubungi untuk segera menemuinya di apartemen Kendra.Jika ternyata terbukti benar bahwa Kendra adalah dalang dibalik skandal bullying yang menimpa Asoka, maka Kyra tak akan segan-segan untuk menyiksa cowok itu sampai dia memohon belas kasihan. Namun, di balik itu semua, diam-diam Kyra juga berharap bahwa bukan Kendra pelakunya. Akan lebih baik jika korban itu sendiri yang memilih untuk membuat semua orang tahu atas ketidakadilan yang dia terima. Sebab, Kyr
Dari sekian banyak hal gila yang pernah Kyra lakukan, berkunjung ke apartemen Asoka dma keadaan genting seperti ini adalah hal paling gila yang pernah dia lakukan. Bukannya Kendra tak mencoba untuk mencegah Kyra, tetapi Kyra-lah yang keras kepala. Kyra sudah mendapat ide brilian di apartemen Kendra tadi. Ketika salah satu korban Asoka menelpon dan mengatakan bahwa dia menyesal memberikan video itu pada kendra. Dia menyesal karena tak bisa menyampaikan pendapatnya tentang Asoka.Meski perlakuan Asoka itu buruk, tidak sopan, sombong dan terlalu sembrono, hingga membuatnya sakit hati, tetapi pada akhirnya dia menyadari jika apa yang dilakukan oleh Asoka adalah sesuatu yang benar. Itu adalah sebuah video di mana Asoka melempar naskah ke arahnya. Asoka meminta untuk mengganti beberapa adegan karena Asoka merasa adegan itu tak sesuai dengan karakter yang dimainkan. Namun, dia menolak mentah-mentah, kekeuh dengan pendapatnya dan memancing kemarahan Asoka. Kemudia
Tiga setengah tahun kemudian...Kyra sudah menyelesaikan kuliahnya dengan nilai yang cukup memuaskan. Memang tidak setinggi Ayudia, tetapi juga tidak lebih rendah dari Aezar. Setelah perkataan menyakitkan Asoka waktu itu, Kyra berusaha mati-matian untuk tidak bunuh diri dan menata kembali hidupnya. Waktu itu, Kyra mendapat banyak sekali tawaran pekerjaan, baik syuting drama sebagai pemeran utama wanita hingga debut ke layar lebar. Namun, Kyra sudah menyerah dengan impiannnya sebagai aktris papan atas. Dia kehilangan minat dan tujuan hidupnya.Asoka sudah menghancurkan semuanya hingga menjadi keping-keping debu yang tertiup angin malam. Kyra bahkan keluar dari KI Entertainment, dan bersedia membayar denda pembatalan kontrak yang nilainya miliaran. Baik Ayah maupun Ayudia tidak ada yang protes. Kyra berhak menggunakan uang itu sesukanya. Lagi pula, dengan Kyra yang fokus pada belajar dan kuliah, dia bisa menjadi anak yang berbakti pada Ayah. Keadaan Kyra hari
Jika Kyra hendak membuka sebuah agensi, bukankah dia harus memiliki strategi? Ayah memang punya sebuah rumah produksi, tetapi Kyra tak tahu apa-apa soal itu. Semua urusan perusahaan dipegang oleh Ayudia. Haruskah Kyra mulai dari sana? Kyra harus bisa menggaet setidaknya, aktor berbakat yang sedang debut main drama tetapi belum punya agensi. Seseorang yang berbakat akting dan memiliki paras rupawan. Kyra mungkin juga perlu membangun relasi secara personal dengan mereka, agar ketika mengungkapkan maksudnya, mereka bisa mempertimbangkan.Dari pada langsung mulai mendebutkan orang lain, bukankah lebih baik Kyra memulai dengan dirinya sendiri? Sambil menyelam minum air. Kyra akan kembali berakting sambil mencari talent-telent baru dari dalam. Tia yang sekarang masih menganggur, untuk sementara waktu pasti bisa mengurus semuanya kan? Pelan-pelan, jika Kyra sudah berhasil, dia akan merekrut aktor, kemudian baru idol yang membutuhkan dana sedikit lebih banyak.Kyra
Asoka bisa betulan gila. Setelah tiga setengah tahun hidupnya begitu tenang seperti berada di pantai dengan embusan angin beraroma garam nan lembut, kini petaka sudah mulai menunjukkan dirinya. Kenapa, dari sekian banyak aktris di Indonesia tercinta, Kyra harus jadi lawan mainnya?Cewek itu memang sengaja. Iya kan? Dia menggunakan koneksinya sebagai Patibrata untuk menjadi pemeran utama. Sebab Kyra tak cukup kompeten untuk bisa berada dalam satu frame dengan Asoka. Iya kan? Nama Asoka sudah terkenal di luar negeri. Semua orang memuja dan memujinya. Seharusnya Asoka sudah tak perlu main drama tetapi, hanya tinggal satu langkah lagi dia akan berhasil mewujudkan mimpi.Jika drama ini sukses besar, kemungkinan akan jadi drama terakhirnya. Asoka pikir, melewati Kyra sebagai rintangan terakhirnya, akan sepadan dengan hasil yang Asoka peroleh kemudian. Ya, Asoka bisa melakukan ini. Dia hanya perlu berakting seperti biasa dan tak mempedulikan Kyra setelahnya. Mungk
Pembacaan naskah hari itu sudah selesai, dan Kyra berniat pulang ke apartemennya. Namun, ketika sampai di basement bawah, tiba-tiba Asoka muncul dan menarik tangan Kyra, membawanya ke balik tembok yang jauh dari CCTV. Basement milik Patibrata entertaiment sama amannya dengan basement gedung tempat Kyra dan Asoka syuting drama dulu. Dan, tingkah Asoka saat ini mengingatkan Kyra pada pertemuan hari pertama ketika mereka sedang syuting saat itu. Kenapa Asoka suka sekali menarik tangan orang?"Ada apa?" Kyra bertanya dengan nada tegas. Kini dia sudah berani menatap Asoka tepat di mata. "Kalau kamu cuma mau tanya kenapa aku bisa jadi pemeran utama, maka ya. Apa yang sedang kamu pikirin sekarang tentang aku, memang itu kenyataannya. Aku nggak akan membela diri."Kyra tak peduli jika Asoka berpikir yang tidak-tidak tentangnya. Toh, sejak awal, citra seorang Kyra tak pernah baik di mata Asoka. Baik ketika Kyra masih menggunakan nama samarannya sebagai Vanila atau Kyra Pa