Setelah berjuang untuk bisa keluar dari apartemen Bianca dengan selamat, kini Kyra harus menghadapi medan perang yang sesungguhnya. Medan perang penuh ranjau di mana Kyra bisa langsung terbunuh jika dia salah satu langkah saja. Sepanjang perjalanan tadi, Tia tak henti-hentinya bertanya apakah berita itu benar, dan bagaimana bisa terjadi padahal dia tak pernah melihat kkyra dekat dengan Asoka.
Oke, Kyra memang pernah masuk ke vlog Adrian, tetapi hal itu tak lantas membuat hubungan Kyra dan Asoka jadi dekat kan? Ah, sial. Asoka memang paling pintar memanfaatkan keadaan. Mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kenapa cowok itu tidak jadi Sales marketing saja sih?
Menyebalkan.
Tepat saat Kyra hampir sampai ke lokasi syuting, ponsel Kyra berdering. Panggilan dari Ayudia. Kyra menatap layar ponselnya cukup lama sebelum memutuskan untuk menjawab. Sejujurnya, dari pada reaksi ayah, Kyra lebih takut dengan reaksi sang kakak. Sebab, Ayudia kalau sudah mar
"Sejak kapan lo jadi deket sama Asoka sampai digosipin pacaran?" Kendra bertanya begitu break syuting. Dia menghampiri Kyra yang sedang asyik makan mie instan tanpa terganggu dengan berpasang-pasang mata yang menatapnya. Tipikal Kyra. Paling bisa mengabaikan orang-orang yang tidak dia anggap penting.Kyra menyeruput mienya sebelum menatap Kendra. "Lo tahu sendiri kalau gue sukanya main sama lo." Kyra meneguk air minumnya. Dengan santainya dia membalas, "Asoka yang suka ngada-ngadain berita aja.""Hebat banget emang temen gue ini." Kendra geleng-geleng kepala. "Satu Indonesia raya lagi gosipin, eh orangnya malah tenang banget kayak enggak ada beban."Kyra menghela napas. "Lo nggak tahu aja apa yang ada di kepala sama dada gue. Rasanya kayak mau meledak tau nggak? Karir yang udah gue bangun sendiri sejak bayi yang dipertaruhkan.""Terus rencana lo abis ini apa?" Kendra bertanya dengan nada serius. Bola matanya menatap Kyra lekat-leka
Hening terjadi kemudian. Fian tidak beran menanggapi, begitu pula dengan Asoka yang kini membelakanginya sambil menyugar rambutnya frustrasi. Hingga kemudian Asoka berujar setelah berhasil mengendalikan diri. "Buat konfirmasi ulang soal hubungan gue sama Kyra. Buat seolah-olah lo ngebuat kesalahan dengan mengakui kalau gue pacaran sama Kyra. Soal foto pakaian di apartemen, bilang kalau itu kerjaan haters yang niru perabotan di kamar gue sama persis. Jangan lupa lampirin buktinya." Asoka menepuk-nepuk bajunya yang kusut. Dia menatap Fian setajam belati. "Sebelum jam sembilan malam, artikel itu udah harus jadi headline." Fian mengerjabkan mata, tidak habis pikir dengan permintaan konyol Asoka. "Kalau gue ngelakuin itu, sama aja kita dari pihak agensi dianggap enggak profesional." Fian menggeleng tegas. "Gue nggak bisa lakuin ini." Asoka tertawa tanpa suara. Cepat, dia membanting kursi dan mengejutkan Fian. "Kalau gue bilang lakuin, ya lakuin, bangsat." Kali
Pagi yang cerah dan indah untuk berbaring di kasur seharian. Hari ini Kyra sudah resmi menjadi pengangguran setelah menyelesaikan project dramanya bersama Asoka. Sambil menatap langit-lagi kamarnya, Kyra kemudian terpikirkan sesuatu. Video yang diberikan Kendra semalam, haruskah Kyra langsung meminta Brandon untuk menguploadnya ke media sosial? Atau Kyra perlu mengirimkannya dulu kepada Asoka sebagai bentuk ancaman?Jika beruntung, Kyra bisa sedikit menikmati raut wajah Asoka yang menunjukkan sisi permohonan. Kyra benar-benar ingin melihat Asoka kehilangan taringnya dan berhenti bersikap angkuh pada Kyra. Asoka yang lembut, penuh perhatian dan murah senyum, kapan Kyra bisa merasakannya selain di drama? Ya, sebenci apapun Kyra pada Asoka di dunia nyata, Kyra tak bisa memungkiri kenyataan bahwa sudut terdalam di hatinya masih menyukai dan memuja cowok itu. Ada sisi obsesif di diri Kyra yang menginginkan Asoka untuk dirinya sendiri. Kyra ingin mengikat Asoka dan membuat co
Tidak. Asoka sudah pernah menghadapi Kyra bahkan sebelum kenyataan ini menghantui Asoka. Selama ini Kyra bertingkah normal kan? Maksudnya, tidak melebihi batas seperti tiba-tiba memeluk Asoka atau mencubiti pipinya gemas. Kyra juga mampu menjaga sikapnya dan membuat Asoka terkelabuhi. Sekarang, Asoka hanya perlu memanfaatkan fakta itu tanpa Kyra menyadarinya. Berkali-kali, Asoka meyakinkan dirinya sendiri bahwa Kyra bukanlah fans bar-bar yang akan menyerang Asoka seperti babi gila. Mereka pernah tinggal di apartemen yang sama, dan Asoka baik-baik saja sampai sekarang. Benar, kan? Menarik napas dalam, Asoka berusaha untuk menyembunyikan kekhawatirannya. Dia memasang wajah dingin dan tanpa kata melewati Kyra untuk membuka pintu apartemennya lebar-lebar. Berbalik sekilas, Asoka menatap Kyra dengan sorot memperingati. "Jangan ngelakuin sesuatu yang bakal lo sesali nantinya." Kyra mengangguk cepat dan mengacungkan jempolnya. "Siyaap. Aku ke sini
Setelah mengaduk-aduk emosi Asoka, Kyra hanya menginginkan hal itu? Asoka tentu tak keberatan jika hanya sekadar mengucapkan kata maaf, tetapi jika harus berteman dengan gadis gila ini, Asoka tak yakin bisa melakukannya. Sebab Kyra adalah satu-satunya manusia yang harus Asoka hindari di muka bumi."Gue bakal minta maaf, tapi enggak dengan berteman." Asoka menyuarakan pikirannya tanpa basa-basi. "Gue bukan tipe orang yang akan berteman dengan siapa aja. Asal lo tahu, Kyra."Raut wajah Kyra seketika berubah. Dia menundukkan kepala dan menatap flash disk di tangannya. "Kalau begitu, aku nggak punya cara lain. Video ini harus kubeberin ke media meski aku nggak tega lihat karir Kak Soka hancur." kali ini Kyra mengangkat kepala dan menatap Asoka lekat. "Kalau Kak Soka setuju kita berteman, aku bakal bilang ke Kak Dya supaya Kak Soka nggak perlu kuliah lagi. Aku bakal tetep nurtin Ayah meski Kak Soka nggak di sana."Asoka benar-benar tidak bisa memahami Kyr
Tepat satu minggu setelah Kyra datang ke apartemen Asoka waktu itu, tiba-tiba Asoka dikejutkan dengan berita yang menjadi headline news hari ini. Video-vido yang pernah Kyra berikan pada Asoka waktu itu beredar luas di media sosial. Sementara itu, press conference drama terbaru Asoka akan do mulai dua hari lagi. Bagaimana Asoka bisa Kyra meledakkan bom di saat Asoka pikir karirnya akan baik-baik saja?Asoka... benar-benar tak habis pikir. Bisa-bisanya, Kyra mengkhianati kepercayaan yang sudah Asoka berikan kepadanya?Asoka membanting ponselnya ke atas ranjang begitu melihat nama Fian yang muncul di layar. Asoka sedang tidak mood mendengarkan ocehan cowok itu. Dia hanya akan menyalahkan Asoka tanpa mau berpikir untuk menemukan solusinya. Agensi pasti sedang kalang kabut membendung berita, tetapi jelas terlihat wajah Asoka di video itu jadi dirinya tak akan bisa berkelit lagi.Kyra....Gadis sialan itu memang benar-benar berniat untu
Sampai di Bandara, Kyra langsung menuju ke apartemen Kendra setelah mengkonfrmasi bahwa cowok itu berada di tempatnya. Kyra menitipkan kopernya pada resepsionisrt sebelum kemudian naik ke lantai empat belas. Ini pertama kalinya bagi Kyra mampir ke apartemen Kendra setelah mereka berpisah sejak lulus SMA. Kendra rupanya memilih untuk hidup mandiri dan jauh dari orangtuanya. Sama seperti Kyra. Pertama kali ke tempat Kendra, Kyra sama sekali tak menyangka akan datang dengan emosi yang siap meledak. Tia sendiri sudah Kyra hubungi untuk segera menemuinya di apartemen Kendra.Jika ternyata terbukti benar bahwa Kendra adalah dalang dibalik skandal bullying yang menimpa Asoka, maka Kyra tak akan segan-segan untuk menyiksa cowok itu sampai dia memohon belas kasihan. Namun, di balik itu semua, diam-diam Kyra juga berharap bahwa bukan Kendra pelakunya. Akan lebih baik jika korban itu sendiri yang memilih untuk membuat semua orang tahu atas ketidakadilan yang dia terima. Sebab, Kyr
Dari sekian banyak hal gila yang pernah Kyra lakukan, berkunjung ke apartemen Asoka dma keadaan genting seperti ini adalah hal paling gila yang pernah dia lakukan. Bukannya Kendra tak mencoba untuk mencegah Kyra, tetapi Kyra-lah yang keras kepala. Kyra sudah mendapat ide brilian di apartemen Kendra tadi. Ketika salah satu korban Asoka menelpon dan mengatakan bahwa dia menyesal memberikan video itu pada kendra. Dia menyesal karena tak bisa menyampaikan pendapatnya tentang Asoka.Meski perlakuan Asoka itu buruk, tidak sopan, sombong dan terlalu sembrono, hingga membuatnya sakit hati, tetapi pada akhirnya dia menyadari jika apa yang dilakukan oleh Asoka adalah sesuatu yang benar. Itu adalah sebuah video di mana Asoka melempar naskah ke arahnya. Asoka meminta untuk mengganti beberapa adegan karena Asoka merasa adegan itu tak sesuai dengan karakter yang dimainkan. Namun, dia menolak mentah-mentah, kekeuh dengan pendapatnya dan memancing kemarahan Asoka. Kemudia