Share

Kekuatan Tiga Sihir Gabungan

Lucer membuka sebuah buku rapalan mantra-mantra kuno. Aku dan Frey menahan pergerakan Chel, yang dia sendiri tengah tertidur–untuk jaga-jaga jika dia bangun dan mengamuk lagi.

Halaman setebal lima centimeter sudah hampir setengahnya terbaca oleh Lucer. Aku melirik ke arah arloji. Sial! Sudah tiga jam.

Frey yang mungkin menyadari, bahwasanya aku sedikit lelah, pun bertanya. "Kenapa, Ret? Kamu mau tukar tugas sama Si Lucer, ya?"

"Aku nggak bisa baca dalam kecepatan dua ribu kata per lima menit, Frey. Kalo aku gantian sama Lucer, sampe dini hari pun nggak akan kelar. Toh, aku orangnya malas membaca," tuturku.

"Haduh, kalo gini kapan kamu pintarnya!?" Lucer menyahuti obrolan kami.

"Nanti Margaret bakal pintar kok. Iya, nanti, pas nikah sama kamu. Hahaha." Frey lagi-lagi begitu. Agaknya dia sudah bisa melupakanku, dan taklagi terobsesi pada perasaannya yang tidak akan pernah terbalas.

Lucer dan Frey menjadi sahabat dekat, setelah diperbolehkan oleh Pak Aiden. Kabar baik itu disampaikan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status