Kekuatan yang sudah berbentuk gelembung besar sudah mencapai taraf sempurna. Kami berhasil menaruh Chel ke dalam gelembung magis gabungan. Frey berkata, harus menunggu masa pemisahan racun selesai, baru bisa pulang ke masa depan.Pangeran Arsenio memberikan banyak bantuan, dan kami sangat merasa berhutang budi. Ketika aku ingin berterima kasih, dia malah menolak dengan berbagai alasan–dia menolong tanpa pamrih.Sambil menunggu proses Chel selesai, Lucer menceritakan banyak hal pada reinkarnasinya, agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Jika dia yang ada di masa depan memberitahu, mungkin masa lalu juga akan ikut berubah."Takdir kematian, ambisi, pengorbanan, semua itu tidak ada yang bisa diubah. Kita hidup mengikuti takdir hati, Lucer. Jika aku mengubah masa lalu hanya untukmu, maka kita berdua egois." Pangeran Arsenio menepuk pundak Lucer pelan."Kok dirimu yang ada di masa lalu lebih bijak, ya, Cer?" Frey mengejek, "kalo kamu mah pasti udah gegabah duluan. Hahaha.""Tapi jik
Chel sudah membaik. Racun yang keluar dari tubuhnya banyak sekali. Aku membersihkan gudang dengan kain pel. Pangeran Arsenio sudah pergi, karena Pangeran Ergo berteriak di depan pintu gudang, tiga belas menit sebelumnya.Pertemuan yang sangat singkat. Kasihan sekali Lucer. Dia terlihat murung, semenjak leluhurnya tidak ada lagi bersama kami. Frey meniru aksi badut di sirkus, tetapi temannya itu hanya tersenyum tipis."Margaret, aku minta maaf. Mungkin aku bukanlah sahabat yang baik," ucap Chel sambil membantuku mengepel.Aku adalah orang yang tidak mau kembali, jika ia sudah berkhianat. Namun, setiap orang punya kesempatan kedua."Kamu hanya terbawa emosi werewolf. Tapi aku juga masih bingung kenapa kamu menuduhku yang tidak-tidak?" Aku memeras kain pel, lalu menjemurnya di dekat jendela.Chel membuang ember berisi air kotor ke luar jendela. "Aku diadu domba sama Necia. Dia yang selalu bikin aku panas, dan membujukku untuk terus menyakitimu.""Apa? Necia? Ma maksudmu Gracia Benecia?"
"Teknik itu adalah sebuah cara agar para bangsa werewolf tidak bisa bergerak. Ya, alias memaksa mereka berhenti, dan mengendalikan mereka dalam genggaman pikiran." Tuan Peter menyeringai, seakan menaruh makna tersendiri.Aku sepertinya pernah mendengar teknik itu sebelumnya. Pada saat bulan darah kedua di Kota Aluna, Frey memanfaatkan kekuatan pembaca pikirannya, untuk mengendalikan para bawahan Lucer.Dulunya aku berpendapat, kekuatan esper hanya sebatas pembaca pikiran, tetapi ternyata lebih hebat daripada itu."Aku membutuhkan banyak waktu untuk mengambil alih isi pikiran mereka semua. Margaret, Ayah, tolong bantu Lucer!" Aku langsung pergi meninggalkan Frey dan Chel di depan kastil. Kemudian, menuju ke arah Lucer yang sudah lebih dulu tiba di dekat batas portal.Dia nampak membujuk, tetapi tidak didengarkan. Aku menjadi iba, karena dia agaknya kesulitan."Bukan begitu cara menjadi pemimpin yang bersahaja, Lucer Ford." Tuan Peter membantunya berdiri, setelah lama bersimpuh di tana
Ada dua kabar buruk, dan juga kabar baik yang disampaikan oleh Frey kepadaku. Katanya, dia memang bisa mengambil alih, dan menetralisir pengendalian pikiran oleh Necia. Namun, dia tidak bisa mengambil alih keseluruhan, jika jumlah werewolf terlampau banyak.Lucer memberi jalan kepadaku untuk membawa ke luar wilayah. Hujan deras membuat tanah licin, sehingga kami kesulitan untuk berlari lebih cepat. Celah yang semakin rapat, kami harus bergegas."Frey, kita nggak papa, kan, berpisah di sini?" Lucer berhenti, lalu menoleh ke belakangku. Frey menimpal, "Chel dan aku akan pergi ke tempat yang aman. Bangsa vampir yang ada di belakang akan menyusul."Kabur adalah satu-satunya jalan, selain bertarung, dan menghabisi tenaga. Mereka tidak mengincar kastil, tetapi kami. Necia mungkin berniat untuk membunuh kami satu per satu, makanya melancarkan serangan besar.Tuan Peter tidak selamat. Dia terbunuh oleh manusia serigala yang membawa obor di mulut berliurnya. Dalam suasana berduka, kami terpak
"Nah, menurut buku magis tingkat atas, kita harus mencari sang alpha untuk mengambil alih pikiran para omega dan beta," ucapku menjelaskan padanya."A ... apa!? Ta ... tapi aku nggak bisa jadi pemimpin mereka." Lucer menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia agaknya sedang menutupi tangis."Kamu harus bisa mengendalikan mereka di bawah tanganmu. Walaupun, sang pemimpin alpha terbaik hanya diraih oleh Pangeran Arsenio, selebihnya, tidak ada yang sebanding." Aku mendekapnya di dalam peluk hangat, menyalurkan banyak semangat di sana.Suara isak tangis terdengar menyayat hati kecilku. Aku bukanlah seorang ibu yang mampu memberikannya apa pun. Namun, aku senantiasa berusaha selalu ada untuknya, baik dalam keadaan duka, maupun suka.Lolongan serigala yang memekakkan telinga, membuatku melepaskan dekapan. Dia harus bisa, dan bagaimana pun perang harus dielakkan. Jika bangsa manusia serigala menguasai seluruh wilayah Hutan Valerie, maka tidak ada lagi daerah untuk para vampir tinggali
Peperangan melibatkan dua komponen. Satu musuh, dan yang lainnya pahlawan. Mereka yang menang akan dianggap sebagai yang terhebat. Sedangkan yang kalah akan dianggap sebagai orang, atau kelompok yang gagal.Memaafkan musuh adalah jalan yang mungkin sebagian orang enggan melakukannya. Ada dua hal yang menjadi alasan besarnya:Pertama, jika dimaafkan, dan dibiarkan bebas, mungkin ia akan mengulangi kesalahan yang sama. Ya, sama seperti Necia yang bebal.Kedua, musuh yang dihukum mati, atau dibunuh dengan sadis tidak akan memperpendek masalah. Ya mungkin akan menimbulkan dendam pada pengikut-pengikutnya. Aku mengambil langkah besar di dalam hidup. Tidak akan kubiarkan Necia mengendalikan Lucer. Bertarung dengan tangan kosong adalah opsi akhir. Jika aku tidak bisa mematahkan ambisinya, jangankan Hutan Valarie, Kota Aluna juga mungkin dikuasai olehnya."Pilihan yang salah, ya, Margaret?" Necia menangkis tendanganku. Kemudian, membalikan serangan.Aku kesulitan menghindar, karena kondisi y
Aku tidak memiliki banyak waktu untuk bersembunyi di balik keputusasaan. Peluang yang hanya datang sekali, atau mungkin beberapa kali di dalam hidup tidak boleh disia-siakan.Necia telah selangkah lebih maju. Pemikirannya yang licik, agaknya mampu memanipulasi segala hal. Aku menunggu waktu pagi tiba. Hanya itu harapan yang terus membayangi pikiran dangkalku."Kamu adalah musuhku, Margaret! Jika saja kamu tidak melepaskan tangan kita di hari itu, aku mungkin tidak akan sejahat ini di masa depan!"Dia sepertinya menyesali perbuatannya sendiri. Necia agaknya lupa, jika dia sendiri yang membuat kami terpisah. "Kita sama-sama dipaksa keadaan, Necia. Serangan Raja Oise tidak bisa dielakkan, dan kita hampir jatuh ke jurang bersama. Karena getaran yang ditimbulkannya terlalu kuat, kamu jatuh. Tapi bisa kutahan sebentar." "Menahan? Kamulah penyebab kematianku di masa lalu. Sekarang, tidak ada lagi tempat aman untukmu bersembunyi!" Dia lagi-lagi memihak ambisinya. Perubahan yang ada di dala
Kami bertiga berhasil menyingkirkan masalah besar di dalam golongan Lucer. Gadis bermata perak yang belum sadarkan diri itu, sudah diikat menggunakan tali magis abadi.Pak Aiden datang, lalu memenjarakan Necia di dalam kerangkeng besi berkarat. Dia minta maaf, karena pingsan di waktu yang mendesak. Aku hanya bisa mengiyakannya, takut dia marah."Aku datang tepat waktu. Anda selalu tidak. Bagaimana jika memberiku sebuah hadiah penghargaan, Pak Aiden?" Frey menyilangkan tangannya. Dia tersenyum manis, menunjukkan pesonanya padaku."Dia benar, Pak. Dia yang menolong kami di saat-saat terakhir." Lucer tidak kalah menebar ketampanannya. Mereka berdua ibarat dua pangeran yang kembali ke masa modernisasi.Aduh! Aku ingin dia selalu menjadi milikku. Soal percintaan, aku ingin menjadi orang yang egois. Ya, tidak ada yang boleh mengambil Lucer dari hidupku."Ini jam berapa?" Pak Aiden bertanya padaku.Aku menggeleng. "Nggak tahu, Pak. Aku nggak bawa jam."Wajahnya berubah merah padam. Kedua tan