Share

BAB 87 - Jagoan

"Boy... Ke sini?" tanyaku terkejut. Kalau Boy beberapa hari yang lalu datang ke rumah ini, berarti besok-besok ada kemungkinan dia datang lagi, kan? Aku lelah mesti sembunyi dan kabur lagi darinya.

"Ngapain b*jingan itu ke sini-sini?!" celetuk Nava emosional.

"Aku nggak keluar rumah waktu itu. Cuma liat dari balik jendela. Cici sekeluarga juga lagi pergi. Jadi nggak ada yang bisa tanya sama dia ada perlu apa dia berdiri di depan rumah ini. Yang jelas, dia keliatan kayak orang kalut, bolak-balik ngacak-ngacakin rambutnya. Dia berdiri lumayan lama kok di depan jalan itu," tutur bu Tinah. Dia menunjuk sebuah spot di tepi jalan depan rumah itu.

"Alah, akting itu! Di depanku kalau dia nanyain Risa dia juga ngacak-ngacak rambutnya sampai berantakan gitu. Bikin dia jadi tambah cakep sih, tapi aku nggak terpengaruh," timpal Nava. Kalimat terakhir yang dia ucapkan terdengar sangat absurd, sehingga aku menoleh ke arahnya dengan memasang wajah bingung.

"Jadi menurut kamu dia tambah cakep? Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status